Village Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v15i3.1070

BUMDes Strategies for Successful Banana Planting Programs


Strategi BUMDes untuk Menyukseskan Program Penanaman Pisang

Program Studi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Program Studi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

BUMDes Banana Planting Community Engagement Agricultural Productivity Village Potential

Abstract

General Background: Village-Owned Enterprises (BUMDes) are essential for enhancing local economies through agricultural initiatives. Specific Background: In Krembung Village, Sidoarjo Regency, a banana planting program has been implemented to improve productivity and income. Knowledge Gap: However, challenges like high seedling mortality and inadequate practices hinder success. Aims: This study analyzes BUMDes strategies in executing the banana program, focusing on community involvement and resource management. Results: While strength and progress indicators are optimal, the value aspect is suboptimal due to significant seedling losses. Community support for banana cultivation has been strong. Novelty: The research highlights practical challenges and strategic approaches in managing BUMDes agricultural programs. Implications: Findings emphasize the need for better resource allocation and community engagement to enhance agricultural initiatives, providing insights for improving BUMDes operations and promoting sustainable rural development.

Highlights:

  • Community Involvement: Strong local support is crucial for the success of the banana planting program.
  • Resource Management: Effective allocation and management of resources are necessary to mitigate seedling mortality.
  • Strategic Approaches: Implementing targeted strategies can enhance agricultural productivity and economic benefits for the village.

Keywords: BUMDes, Banana Planting, Community Engagement, Agricultural Productivity, Village Potential

Pendahuluan

BUMDes adalah sebuah usaha lembaga desa yang dapat dilakukan untuk dikelola pada sebuah masyarakat di desa atau dalam upaya untuk mempertimbangkan perekonomiaan desa guna dikelompokkan dalam bentuk berdasarkan pencapaian dan pengembangan potensi di desa. BUMDes juga bisa dilakukan untuk mampu menstimuli atau menggerakan roda perekonomiaan di pedesaan dan juga Aset ekonomi pada desa ini dapat lebih diurus secara menyeluruh pada pemerintah desa setempat. Peran (BUMDes) guna mengoptimalkan sebuah ekonomi desa, dalam membangun sebuah desa guna dalam bekerjasama pada warga di desa setempat atau juga dapat bisa menaikkan hasil yang didapatkan di desa dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran Masyarakat [1].

BUMDes juga sebagai salah satu instrument adalah mampu dalam mengoptimalkan masyarakat setempat guna mewujudkan dan meningkatkan sebuah pencapaian di desa berurut dalam atas dapat bisa mampu mewujudkan kewenangan desa, dan juga dalam sebuah instrument kesejahteraan masyarakat yang melibatkan masyarakat desa untuk mengelola BUMDes dan mengoptimalkan sebuaah pencapaian yang dimiliki oleh masyarakat di desa untuk membantu mewujudkan ekonomi di desa atau sosial, sehingga dapat dilakukan dengan baik dan juga dapat memperkuat perekonomiaan di desa sebagai brntuk tolak ukur pada perekonomiaan masyarakat ataupun juga BUMDes bentuk pondasi atau tolak ukur pada kemajuan perekonomian masyarakat desa, dan sehingga dapat berusaha untuk mewujudkan atau mengembangkan suatu perekonomiaan masyarakat dalam bentuk upaya salah satu yang akan disusun atau dirancang kembali oleh masyarakat setempat. BUMDes kelembagaan merupakan sebagaimana yang sudah disebutkan diatas untuk dinamakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yaitu suatu badan lembaga usaha di desa untuk dapat bisa dijalankan oleh masyarakat atau pemangku desa untuk sebagai wujud upaya dalam memperkuat sebuah perekonomiaan di desa atau dibentuk berdasarkan pada suatu kebutuhan pada potensi di desa [2].

BUMDes dapat juga dibentuk atau dibangun pada pemerintah di desa atau sehinggadengan adannya kepemilikan modal atau pengelolaanya dapa juga dijalankan aparatur desa dan berkolaborasi dengan masyarakat. BUMDes juga dapat bisa dilahirkan sebagai bentuk tolak ukur atau acuan pada keterkaitan pemerintah desa atau dengan masyarakat lainnya dalam sebagai upaya dalam meningkatkan perekonomiaan desa mengacu dari sebuah keunggulan di desa tersebut (Aprianus jefri, 2019). Pembentukan BUMDes juga dapat bisa dilakukan berdasarkan untuk kesepakatan pada masyarakat atau pemerintah desa oleh musyawarah sebagai tujuan dalam menggerakan pada perekonomiaan di desa atau dapat meningkatkan penghasilan asli desa (PADes) [3].

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah badan usaha milik desa yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di desa tersebut. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yaitu bernama “Lestari” yang sudah lama dikelola oleh Pihak yang mengatur dan menetapkan nama adapun juga strategi dari penanaman pohon pisang dapat bisa dikelola menjadi olahan macam-macam pisang dari bahan baku pisang untuk dijadikannya camilan khas kripik pisang dan lain-lainnya. Sehingga adapun tujuan dalam upaya meningkatkan sebuah pendapatan ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Pemasarannya juga lewat UMKM atau promosi lainnya yang ada di desa ini. Strategi BUMDes merupakan salah satu organisasi pada Badan Usaha Milik Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa yang akan memudahkan untuk melakukan dalam mewujudkan lingkungan pada suatu organisasi atau dinamis dan perlu dilakukan untuk merancang penyusunan secara menyeluruh atau rinci pada suatu organisasi melalui strategi pada masyarakat dan mampu mewujudkan atas capaian pada organisasi lingkungan yang harmonis [4]. Undang-Undang 6 Tahun 2014 Tentang Strategi BUMDes dalam mewujudkan program menanam ini memberikan sebuah dukungan kepada masyarakat dalam mengatur hasil atau potensi desa melalui bidang perkebunan di desa termasuk BUMDes dapat mengembangkan program menanam sebagai bagian dari pengelola sumber daya alam desa.

Lokasi dalam penelitian ini di desa krembung yang dimana dalam Strategi BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) pada program menanam di Desa Krembung sudah berjalan sejak tahun 2020 yang bertujuan untuk mampu mengembangkan serta meningkatkan perekonomiaan masyarakat setempat akan tetapi sejak tahun 2020 program menanam dihentikan 2 tahun sampai 2021 dikarenkan adannya wabah covid 19 sehingga barulah ditahun 2022-2023 mereka melakukan sebuah program menanam bibit tanaman pisang di lahan milik BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Dengan adannya program menanam ini pemerintah berupaya untuk meningkatkan taraf hidup serta dapat mampu mengoptimalkan supaya sumber daya alam local dapat bisa untuk memanfaatkan lahan perkebunan milik BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) yang salah satunya menjadi sumber daya alternative yang dapat mampu menciptakan dan meningkatkan perekonomiaan masyarakat di Desa Krembung setempat. Salah satu program yang dikembangkan oleh pemerintah desa kepada BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) di Desa Krembung yaitu pemanfaatan lahan perkebunan:

No Nama Jabatan Alamat
1. H. Supandi Manajer Krembung Rt 26, Rw 11
2. Hery Widodo Direktur BUMDes Krembung Rt 19, Rw 08
3. Vebby Gadis Sekretaris BUMDes Krembung Rt 04, Rw 02
4. Agus Priyo Handoko Bendahara BUMDes Krembung Rt 06, Rw 03
5. Yuanik KepalaUnit BUMDes Krembung Rt 09, Rw 04
6. Hariyono Pengelola BUMDes Krembung Rt 08, Rw 04
Table 1.Anggota Struktur Kelompok Organisasi BUMDes pada Program Menanam Di Desa Krembung

Pengukuhan susunan Struktur Organisasi BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) pada program menanam sebagai salah satu wujud tolak ukur pada kelembagaan masyarakat yang ada di Desa Krembung yang mampu bertugas untuk menciptakan serta mengembangkan agar dapat bisa bekerjasama serta menambah pertukaran informan antar kelompok dan meningkatkan kesejahteraan di dalam struktur organisasi dan kelembagaan anggotannya tersebut.

Strategi yang sudah dijalankan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus dapat mencapai sebuah target yang sesuai dengan ekspektasi terhadap masyarakat yang sejalan dengan kapasitas pemerintah untuk melaksanakannya dan mendapatkandukungan dari berbagai macam elemen yang berhubungan dengan upaya meningkatkan pendapatan asli BUMDes sehingga dalam prosesnya akan optimal dan mendapatkan hasil akhir yang maksimal mungkin. Oleh karena itu di desa krembung yang berada di kecamatan krembung kabupaten sidoarjo menjadi menarik untuk bisa diteliti karena berasakan data dalam mewujudkan program menanam di desa yang dimiliki desa krembung sangat banyak, namun pendapatan asli daerah sangat kurang maksimal dari sumber data yang didapatkan dari pembukuan penerimaan KAS. Strategi Pemerintah di Desa untuk Mengembangkan Badan Usaha Milik Desa dalam mendukung keberhasilan kebijakan untuk dibuat oleh pemerintah. Teori ini dapat bisadigunakan pada teori yang dikemukakan oleh Menurut Simamora [5] adalah dalam sebuah rancangan oleh terintegrasi atau bersifat intelektual guna dapat menentukan inovasi atau arahan aktivitas organisasi mencapai kesejahteraan masyarakat desa. Simamori menyatakan bahwa “Government in developing village-owned enterprises”.

Program penanaman merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam menempatkan benih pada lahan yang sudah disiapkan atau juga program dalam membudidayakan tanaman bibit pohon ini dapat bisa untuk menjadikannya tanaman ini subur dan juga ketersediaan lahan di desa ini dapat bisa mencukupi dan terpenuhi. sedangkan Ketersediaan lahan merupakan salah satu bentuk faktor penting dalam membangun usaha melalui produktivitas di bidang sector perkebunan. pengolahan lahan dapat dilakukan dengan adannya sebuah tujuan dalam memperbaiki struktur dan juga aerasi tanah supaya tanaman pisang ini dapat bisa tumbuh dan berkembang serta juga dapat menghasilkan produksi yang maksimum karena memiliki stabilitas agregat tanah yang baik [6]. Kemudian dalam melakukan bibit penanaman pohon perlu dilakukan dengan adannya ketersediaan lahan yang lebih luas dan terbatas dalam penanaman bibit pohon pisang di desa krembung tersebut. proyek penanaman bibit pohon pisang di desa ini perlu dilakukan dengan adannya antusias pada warga untuk bisa membantu warga dalam menanamkan bibit pohon pisang ini. Penanaman bibit pohon pisang di desa ini terkadang banyak warga masyarakat yang menginginkan untuk segera adannya ketersediaan lahan dalam menanam bibit pohon pisang di desa tersebut.

Di desa krembung ini strategi BUMDES juga tetap berjalan dan melakukan kegiatan dari berbagai sector pertanian dan perkebunan ataupun pertanian guna dalam mengembangkan dan mengoptimalkan jenis usaha ini untuk dapat dilakukan agar dapat bisa berjalan dengan lancar seperti hal nya menanam pohon pisang yang ada di desa ini harus membutuhkan lahan yang cukup luas dan bukan hanya dikasih lahan hanya 0,5 Hektar tersebut. untuk itu, pula lahan pertanian yang ada di desa ini seharusnya lebih bisa dalam memberikan dana yang cukup agar dapat bisa memperluas lahan dalam penanaman bibit pohon pisang tersebut. terkadang dana yang diberikan pihak pemerintah kepada pihak di desahanya sedikit dalam membangun dan memperluas lahan pangan pertanian yang ada di desa krembung ini. Kemudianperlu juga dilakukannya agar pemberian dana yang didapatkan bisa untuk diperluaskan lagi tanah lahan dalam menanam bibit pohon tanaman pisang tersebut.

Dalam melakukan program menanam, masyarakat BUMDes hanya menanam pisang ada 3000 batang pohon pisang untuk ditanamkan, ataupun juga sedikit adannya sebuah lahan yang telah dibagikan guna ditanam buah lainnya. Lahannya tidak mampu menutupi adannya tanaman pisang tidak berproduksi. Tahun 2022 hasil produksi pisang ini dengan adannya penurunan hanya ada 600 batang bibit pohon pisang. Sebelumnya seiring bergantiannya waktu jumlah hasil pisang pada tahun 2023 disebabkan adannya peningkatan hanya ada 1200 batang bibit pohon pisang. Jumlah produksi pisang dengan bibit pada tahun 2022-2023 sebagai berikut:

No. Bulan/Tahun Hasil Produksi Bibit Tanaman Pisang
1. Agustus 2022 - Desember 2022 200 Batang
2. Maret 2023 - Oktober 2023 400 Batang
Total 600 Batang
Table 2. Hasil Bibit Benih Produksi Pisang BUMDes 2022- 2023

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat data yang sudah diperoleh pada tahun 2022-2023 dengan hasil jumlah produksi bibit tanaman pisang ini pada tahun agustus 2022- oktober 2023 berjumlah 600 batang. Agustus 2022 – desember 2022 mendapat 200 batang sedangkan maret 2023 – oktober 2023 menghasilkan 400 batang yang tersisa terancam mati dan tidak bisa ditanam di lahan perkebunan warga masyarakat. Dengan adannya program menanam yang dilaksanakan di desa krembung kecamatan krembung kabupaten sidoarjo pada tahun 2022 – 2023 tidak memperoleh keuntungan (laba untung). Sebagaimana penelitian sebelumnya yang dilihat dari masyarakat di desa ini pernah dialami pada BUMDes dalam melakukan penelitian awal, untuk melakukan hasil produksi pisang oleh cavendish disebabkan adannya sebuahpengelola pada berbagai kendala yang disebabkan hasil produksi pisang kurang baik. Ataupun juga ada dukungan olehmasyarakat desa didalam pemerintah desa dalam pemberian modal peralatan.

Kabupaten Sidoarjo memiliki 18 kecamatan dan hampir semua kecamatan memiliki peran masing-masing program dalam pengelolah penanaman produksi pisang. Pemkab kabupaten sidoarjo terus mendorong di setiap desa agar memiliki inovasi di bidang petanian dan perkebunan. Apalagi saat ini pemerintah pusat berfokus di bidang pertanian dan perkebunan, pemerintah juga mendorong suksesnya program menanam. Bupati sidoarjo yang kerap dipanggil dengan sebutan gus muhdlor mengatakan bahwa untuk lahan kosong yang tidak terpakai bisa digunakan untuk lahan pertanian.

Adapun anggaran dana biaya yang dikeluarkan dalam pembelian hampir 9 juta bibit pembelian tanaman pisang yang sudah didapat atau dihasilkannya. Sehingga anggaran dana dalam mengelola program penanaman bibit pohon pisang ini dilakukan pada di bulan januari - maret 2023 yaitu sebagai berikut:

No Biaya Dikeluarkan Jumlah Nominal
1. Biaya Pembelian Rp. 9.000.000.00
2. Biaya Penanaman Rp. 4.000.000.00
3. Biaya Perawatan Rp. 15.000.000.00
Total Biaya Kerugian Rp. 28.000.000.00
Table 3. Biaya Program Penanaman Pada Bulan Januari Maret 2023

Berdasarkan tabel 1.2 Terlihat dari data yang sudah dikelola pada pembiayaan program penanaman bibit pohon pisang ini di bulan januari-maret 2023 yang diperoleh oleh biaya pembelian, biaya penanaman atau biaya perawatan jadi masing-masing keseluruhan total yang sudah di dapat hanya ada 28 juta yang diterima dan didapat oleh warga masyarakat semua di desa ini. Sehingga pihak perangkat desa sangat antusias karena pihak pemerintah di desa ini juga membantu warga mereka kurang mampu dalam membeli bibit tanaman pohon pisang ini uang darimana untuk dapat bisa menanam tanaman pohon pisang tersebut. dengan demikianlah itulah warga masyarakat di desa ini sangat antusias dalam mewujudkan dan pengembangan dalam mengelola tanaman pisang ini akan semakin maju dan berkembang dalam mengelola program penanaman di desa krembung ini. Permasalahan yang ada Kurangnya di desa ini seringkali banyak hambatan – hambatan atau tantangan yang ada dalam mengelola bumdes melalui program penanaman bibit tanaman pisang. Untuk itu, permasalahan yang ada pada program penanaman bibit pisang ini seperti yang saat melakukan penelitian kurangnya ketersediaan atau penempatan lahan yang sedikit luas dan perlu untuk dilebarkan kembali lahan tersebut, sedangkan kalo dari tantangan sendiri seharusnya kita juga dapat bisa melakukan panen raya untuk penjualan dan masih belum ada kerjasama dengan kedua belah pihak untuk menempatkan diantara pembeli dan penjual. Nah, perlu kita sadari seharusnya mereka harus bisa lebih mengelola dan mengoptimalkan yang baik dan benar untuk memperluaskan hasil ketersediaan.

Dari hasil observasi dilapangan terdapat beberapa masalah dalam strategi BUMDes dalam mewujudkan program menanam di Desa Krembung Kecamatan Krembung, diantarannya yang pertama adalah kurangnya ketersediaan lahan dalam menanam bibit pohon pisang dimana masyarakat masih belum bisa mengolah lahan denganbaik, sehingga masih membutuhkan bantuan dari pihak perangkat desa. dikarenakan juga masih belum ada yang memberikan dana anggaran dalam melakukan ketersediaan lahan yang seharusya semakin untuk diluaskan agar warga masyarakat di desa ini sangat antusias dalam bekerja sama untuk menanam bibit pohon pisang tersebut. Penelitian informan ini ditujukan kepada menurut Bapak Heri selaku Bapak Kepala BUMDes di desa krembung dari yang saya dapatoleh informasi mengenai program menanam di desa krembung ini perlu adannya 600 batang pohon pisang untuk ditanamkan pada lahan warga yang ada di desa sehingga perlu juga untuk lebih untuk menanamkan bibit pohon pisangini kepada warga masyarakat yang ada di desa krembung. actor lainnya Kepala BUMDes, Kepala Desa, Pengurus Desa dan Masyarakat desa atau dokumentasi.

Penelitian ini berfokus bagaimana strategi BUMDes dalam mewujudkan program menanam di desa krembung kabupaten sidoarjo, salah satunnya membahas tentang perencanaan (planning) dalam melakukan sebuah strategi program menanam di desa untuk menyusun dan merancang dalam menanam sebuah bibit tanaman pohon pisang ini agar dapat semakin maju dan berkembang.Untuk meningkatkan sarana dan prasarana BUMDes dalam mewujudkan program menanam ini akan semakin baik ke depannya atau juga BUMDes dapat di tata kelola yang baikdan benar. Dan pemerintah desa dapat memberikan arahan yang baik dalam meningkatkan program menanam di desa. Pihak pemerintah desa memberikan akan memberikan bantuan atau dana dalam melakukan program menanam bibit pohon pisang tersebut. Sedangkan metode ini menggunakan kualitatif dengan Teknik informan, wawancara, atau dokumentasi.

Kondisi penelitian saat iniditemukan mengenai strategi BUMDesa, Analisis data SWOT menurut Rangkuti [7] yang mencakup adannya sebuah kelebihan, kekurangan, peluang, atau ancaman dapat dilakukan oleh cara kerja perusahaan. Teknik penentuan informan yang dilakukan wawancara bersama warga masyarakat sedangankan penelitian terdahulu saat ini melakukan wawancara bersama warga masyarakat pada BUMDes di desa.

Kedua, menurut Rahmawati [8] yang berjudul “strategi pemerintah desa untuk mengelola badan usaha milik desapusakanagara di kecamatan baregbeg kabupaten Ciamis”. Observasi ini menggunakan penelitian metode deskriptifkualitatif, observasi menujukkan bahwa strategi pemerintah desa untuk mengelola bumdes pusakanagara kecamatan baregbeg kabupaten ciamis sudah dilakukan dengan baik atau tidak mengalami hambatan.

Ketiga Penelitian terdahulu, Jannah and Suciati [9] hasil penelitian yang berjudul “strategi pemasaran alternative sebagai upaya pengembangan produk unggulan khas meru betiri. Berdasarkan hasil penelitian analisis menggunakan QSPM berarti penelitian deskriptif analitik menjelaskan bahwa masing-masing rumusan alternative strategi tersebut memiliki nilai TAS berbeda-beda untuk mengetahui prioritas dari strategi-strategi tersebut.

Untuk Strategi BUMDes Dalam Mewujudkan Program Menanam Di Desa Krembung Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo peneliti berbasis strategi yang diutarakan oleh Kaplan dan Norton dengan indicator diantarannya adalah : kekuatan (strength) yaitu memaksimalkan potensi kekuatan yang dimiliki dan mengurangi atau mengatasi kelemahan yang ada, nilai (value) yaitu perbedaan nilai yang diinginkan oleh setiap segmen pelanggan untuk menjaga dan menumbuhkan bisnis anda, kemajuan (progress) yaitu melalui hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis, tema (theme) yaitu saling mendukung guna meraih tujuan yang ditetapkan , keselarasan (harmony) yaitu dapat melakukan analisis keselarasan strategis. Permasalahan pada BUMDes untuk mewujudkan program menanam di desa krembung yakni biaya untuk pengeluaran anggaran dana sangat berkurang dari pihak perangkat desa serta ketersediaan lahan dan bibit tanaman pohon pisang sangat kurang untuk memberikan lahan yang sangat luas dan perlu pihak pemerintah desa untuk menindaklanjuti agar warga masyarakat di desa ini sangat antusias untuk bekerjasama dalam menanam bibit pohon pisang. Dan perlu juga anggaran dana diberikan lagi kepada warga di sekitardesa ini.

Penelitian informan ini berfokus padabagaimana strategi BUMDes dalam mewujudkan program menanam di desa krembung kabupaten sidoarjo, salah satunnya membahas program menanam BUMDes, penelitian ini membahas tentang perencanaan (planning) dalam melakukan sebuah strategi program menanam di desa untuk menyusun dan merancang dalam menanam sebuah bibit tanaman pohon pisang ini agar dapat semakin maju dan berkembang.Untuk meningkatkan sarana dan prasarana BUMDes dalam mewujudkan program menanam ini akan semakin baik ke depannya atau juga BUMDes dapat di tata kelola yang baik dan benar. Dan pemerintah desa dapat memberikan arahan yang baik dalam meningkatkan program menanam di desa. Pihak pemerintah desa memberikan akan memberikan bantuan atau dana dalam melakukan program menanam bibit pohon pisang tersebut.

Metode

Metode kualitatif deskriptif digunakan pada penelitian. Penelitian berlokasi di Ds. Krembung, Kec. Krembung, Kab.Sidoarjo. teknik sampling ini digunakan dalam menentukan informan pada penelitian ini, teknik ini menurut Sugiyono [10] dijelaskan bahwa teknik purposive sampling ini menentukan sampel dariinforman dan tentunya melalui pertimbangan. Informasi pada penelitian ini adalah pihak kepala Bumdes, sekretaris desa, bendahara desa di pemerintahan Ds.Krembung Kec.Krembung, Kabupaten Sidoarjo yang diduga terkait langsung dengan inisiatif penanaman tersebut. Dengan menggunakan prosedur observasi, dokumentasi, dan wawancara, data dikumpulkan. Menurut Silalahi [11] mengemukakan pada metode penelitian deskriptif ini bisa juga dapat diartikan melalui social, atau hubungan. Teknik penentuan informan ini dilakukan wawancara bersama masyarakat desa. Dengan menggunakan indikasi teori strategis, penelitian ini fokus pada Strategi BUMDes dalam Implementasi Program Penanaman yang diutarakan diantaranya: kekuatan (Strength), nilai (Values), kemajuan (Progress), tema (Theme), keselarasan (Harmony). Analisis data menggunakan paradigma interaktif [12], yang meliputi pengumpulan, reduksi, penyajian, dan penggalian kesimpulan dari data. Pertama, mengumpulkan informasi melalui metode seperti dokumentasi, wawancara, dan observasi. Langkah kedua dalam proses ini disebut reduksi data, yang melibatkan pemilihan, penyederhanaan, dan pemadatan informasi awal dari catatan lapangan menjadi ringkasan informasi penting berdasarkan urgensi penelitian. Langkah ketiga adalah penyajian data, yaitu proses membandingkan kesimpulan dengan hipotesis dan penyelidikan sebelumnya. Terakhir, langkah keempat dan terakhir adalah mengembangkan kesimpulan, yaitu temuan yang merangkum informasi dalam penyajian data yang sudah diberikan sebelumnya.

Hasil dan Pembahasan

Tujuan dari penelitian mengenai strategi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam melaksanakan program penanaman di Desa Krembung Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi BUMDes yang diterapkan di daerah tersebut. Dimana penelitian ini menggunakan teori strategi yang diutarakan oleh Kaplan dan Northon dengan indicator diantarannya adalah: Kekuatan (strength), nilai (values), kemajuan (progress),tema (theme),keselarasan (harmony).

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan atau strength sebagai situasi atau kondisi yang dimana merupakan salah satu kekuatan dari suatu kelompok, organisasi atau sebuah instansi yang mana kekuatan atau streght ini dapat bersifat internal dari kelompok, organisasi atau instansi tersebut. Kekuatan atau streght ini dapat di ukur menggunakan cara pengukuran hasil kerja oleh sebuah perusahaaan atau instansi berdasarkan pada kartu skor yang akan diwujudkan manajemen di waktu mendatang dibandingkan dengan hasil kinerja secara nyata. Balanced Scorecard (BSC) adalah sistem yang digunakan untuk mengukur hasil pekerjaan. Ini membagi pengukuran kinerja menjadi empat kategori: perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. (Kaplan dan Norton:1996).

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Krembung ini sudah menyusun dan merancang sebuah strategi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dari adanya program yang telah di rencanakan dan di rancang mampu mewujudkan serta dapat mengoptimalkan stabilitas perekonomiaan desa krembung. Selain itu juga dengan adanya rancangan yang telah di buat juga dapat meningkatkan pembangunan desa krembung untuk menjadikan desa Krembung semakin maju dan berkembang dengan pesat. Dalam program yang disusun dan diimplementasikan oleh BUMDes Desa Krembung bertujuan agar ekonomi masyarakat dapat berjalan stabil bahkan di harapkan dapat meningkat. Sehingga dapat lebih membangun desa agar lebih maju baik pada berbagai sektor mulai dari ekonomi, politik serta sosial.

Usaha-usaha yang di lakukan pemerintah desa krembung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Krembung kabupaten Sidoarjo melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yakni dengan diadakannya program menanam bibit buah pisang. Program penanaman bibit buah pisang ini diyakini mampu membaut perekonomian yang ada di desa krembung semakin membaik bahkan stabilitas ekonomi desa krembung dapat berkembang denganpesat. Pada dasarnya lahan BUMDes bukan milik pribadi tapi milik pemerintah desa dan lahan tersebut berpotensi untuk ditanam pohon pisang. Sehingga nantinya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi masyarakat desa krembung itu sendiri.

Dalam indikator Kekuatan (Strengt) ini, salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah serta kualitas hasil panen dari adanya program penananan bibit pisang yang ada di desa krembung ini, perlu adanya strategi yang di gunakan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas hasil panen yang ada, sehingga buah pisang yang di hasilkan dari adanya program ini dapat bersaing dengan pisang-pisang yang memiliki kualitas tinggi, sehingga tidak perlu diragukan lagi kualitasnya di pasaran, bahkan mungkin bisa menembus pasar nasiaonal maupun internasional. Dimana nantinya juga akan dapoat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat desa krembung itu sendiri.

Mengacu dari observasi dan wawancara pada Bapak Heri Widodo Selaku Direktur BUMDes di Desa Krembung Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo menjelaskan bahwa:

”Untuk meningkatkan kualitas serta jumlah hasil panen buah pisang ini perlu di adanya proses yang lumayan panjang, di mulai dari pengolahan lahan, penanaman, perawatan hingga proses pemanenan. Proses yang paling sulit dilakukan berupa perawatan, yang di dalamnya terdapat proses pemupukan, Jenis pupuk yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap hasil panen dan kualitas pisang yang dihasilkan. Selain itu menurut Bapak Hariyono selaku pengelola BUMDes mengatakan bahwa desa krembung ini cukup kesulitan untuk mendapatkan pupuk premium yang cocok untuk digunakan sebagai bahan pemupukan pisang yang telah di tanam. Proses pemupukan ini merupakan proses paling penting yang tidak boleh di tinggalkan agar tidak berpengaruh kepada hasil panen buah pisang sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.”

Proses program menanam di desa krembung ini adannya kesetaraan dan kesejahteran perekonomiaan masyarakat di desa guna dapat mampu untuk menciptakan sebuah intergrasi dalam mewujudkan program menanam bibit pohon pisang ini perlu dilakukan juga dengan adannya keselarasan dan kekuatan atau penyeimbangan dalam melakukan program menanam bibit pohon pisang ini. Namun dalam melakukan program menanam bibit pohon pisang ini perlu dilakukan untuk menunjang kemandirian masyarakat dengan kegiatan partisipatif, direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi oleh masyarakat desa. Saat ini perlu dilakukan proses pendampingan dalam bekerja sama secara komitmen yang bijak dalam melakukan strategi BUMDes dalam mewujudkan program menanam di desa ini.

Figure 1.Pupuk kaltim dan mahkota digunakan sebagai bahan pupuk bibit pisang

Gambar diatas merupakan pupuk kaltim dan pupuk mahkota yang biasanya digunakan untuk pemupukan dan penguatan tanaman bibit pisang di desa krembung kecamatan krembung kabupaten sidoarjo. Selain pemupukan proses penanaman bibit pisang ini di berikan perawatan yang baik dan benar untuk menjaga stabilitas dan meningkatnya hasil panen pisang di desa krembung. Dimana proses pemupukan menggunakan pupuk premium ini mampu memberikan hasil panen yang melimpah ruah dan berkualitas tinggi. Serta akan berdampak pada perekonomian desa krembung kecamatam krembung kabupaten sidoarjo itu sendiri.

Terkait hasil penelitian pada indikator kekuatan (Strenght)ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Meiliana & Sardjanti [13] yang berjudul “Strategi Pengembangan BUMDes pada Usaha Tani Pisang Canvendish dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di desa karangkemiri kecamatan pekuncen”. Dalam hal ini, perusahaan pertanian pisang Cavendish (eksternal) memanfaatkan kekuatan internalnya untuk memanfaatkan peluang. Hal ini diwakili oleh indikator kekuatan (Strength). Dalam hal indikator kekuatan, metode alternatif memanfaatkan banyak inisiatif, seperti memperluas wilayah pemasaran dan menarik klien, serta memanfaatkan peluang pasar dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas pisang Cavendish.

2. Nilai (Values)

Menurut Kaplan Dan Northon [14] merupakan balanced scored yang telah membantu atau dapat menentukan sebuah nilai yang harus dapat bisa dihasilkan dari berbagai suatu di dalam penilaian kinerja terhadap dari berbagai pemangku pada kepentingan (stakeholders), pemegang saham dan karyawan. Untuk pencapaian nilai yang bisa dapat diukur melalui sebuah indikator pada suatu kinerja melalui perspektif terhadap keuangan dan pelanggan.Nilai (Values) dapat di artikan sebagai sebuah metode guna menggambarkan alasan mendasar terkait cara pelaksanaannya, akhirnya lebih di sukai secara sosail di bandingkan dengan cara pelaksanaannya, akhirnya yang dapat berlawanan. Nilai (values) ini mencakup komponen bijaksana yang dapat mengungkapkan pendapat atau keyakinan seseorang mengenai berbagai hal yang diinginkan, bermoral, dan unggul. Sehingga dapat diutarakan dan di cetuskan secara sederhana bahwa nilai (values)merupakan suatau hal yang sangat berharga yang perlu dan harus di jagasetiap individu, kelompok, instansi maupun sebuah perusahaan karena nilai (Values) itu sendiri merupakan tolak ukur keputusan dan tindakan akhir.

Selain itu, nilai dapat dipahami secara luas sebagai suatu gagasan tentang segala sesuatu yang dianggap baik di dunia, sesuatu yang patut dihayati dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi standar hidup dalam kelompok masyarakat. Dimulai dari unit sosial terkecil hingga ke unit sosial terbesar yang mencakup suku, bangsa, dan peradaban global. Seseorang dapat menggunakan nilai-nilai untuk menentukan bagaimana bertindak dan berperilaku baik agar tidak melanggar norma-norma yang berlaku dan bertindak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Nilai juga dapat diartikan sebagai suatu jenis penghargaan yang lebih bermanfaat bagi manusia sebagai penentu dalam menilai dan melakukan suatu tindakan.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Krembung Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo mencoba melakukan melakukan proses penanaman yang di mulai dari pembersihan lahan, pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan bibit, pemupukan bibit, hingga pada proses pemanenan yang dilakukan selain sebagai bentuk usaha untuk meningkatkan kualitas dan hasil panen yang di peroleh juga untuk meningkatkan nilai jual yang akan di perolah dari hasil panen pisang tersebut. Dimana dari adanya rangkaian proses yang telah di laksanakan tersebut di yakini mampu meningkatkan nilai hasi panen yang nantinya jug akan berdampak pada stabilitas dan meningkatnya ekonomi masyarakat Desa Krembung itu sendiri. Sehingga kualitas hasil panen (Tandan) pisang tidak perlu di ragukan lagi, bahkan bisa bersaing dengan pisang yang berkualitas tinggi di kancah nasional maupun internasional.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti selaku Bapak Ali Muhdlor salah satu warga Desa Krembung sekaligus petani pohon pisang yang ada di Desa Krembung,memaparkan dimana:

”Untuk meningkatkan nilai (values) pada hasil buah pisang perlu adanya rangkaian proses yang telah di laksanakan, mulai dari proses pembersihan lahan, pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan bibit, pemupukan bibit, hingga pada proses pemanenan, harus terlaksana dengan baik serta sesuai dengan ketentuan dna langkah yang benar.”

Sementara itu Pak Hariyono selaku pengelola BUMDes menambahkan bahwa “tujuan dari semua rangkaian proses yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kualitas dan jumlah hasil panen sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. dimana dari adamya tujuan trsebut dapat berdampak pada nilai jual pisang yang kemudian berdamapak besar kepada perekonomian masyarakat desa krembung kecamatan krembung kabupaten sidoarjo itu sendiri.”

Keberhasilan adanya program penanaman pisang yang ada di Desa Krembung Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo ini bukan hanya di di tentukan oleh kualitas bibit yang ada saja, melainkan iklim dan kesuburan tanah juga sangat berpengaruh dengan terhadap proses pertumbuhan tanaman pisang. Tinggi rendahnya suhu dapat mempengaruhi hasil serta kualitas dari hasil panen pisang. Selain itu juga harus memperhatikan bagaimana cara perawatan tanaman pisang setelah di tanam hingga proses pemanenan, sehingga nantinya buah yang di hasilkan dapat berkualitas dan bagus, hal ini nantinya juga akan berdampak kepada adanya stabilitas ekonomi Masyarakat desa krembung itu sendiri.

No. Tahun Jumlah Bibit Pisang Jumlah Bibit Mati Jumlah Hasil Panen (Tandan) Jumlah Hasil Panen (Kg)
1 2022 – 2023 600 400 200 Tandan 240 Kg
Table 4.Data Hasil Panen Tandan Pisang Di Desa Krembung

Tabel diatas merupakan tabel hasil dari proses penanaman pohon pisang dan hasil panen buah pisang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Krembung kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo. Dimana dari jumlah 600 bibit pohon pisang yang terancam mati sebanyak 400 bibit, sehingga tersisa 200 bibit yang dapat di tanam, jadi dapat di simpulkan hasil panen buah pisang desa krembung sebanyak 200 tandan atau kisaran 240 (kg). Masyarakat desa krembung ini terus berupaya untuk meningkatkan kualitas serta hasil panen buah pisang yang telah di tanam, dengan tujuan hasil panen buah pisang ini dapat terus berkembang dan meningkat. Dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa Krembung.

Terkait hasil penelitian pada indikator nilai (values) ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Nursan & Utama [15] yang berjudul “Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Berbasis Pertanian Di Kabupaten Sumbawa Barat” dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panan di sumbawa barat pemerintah Sumbawa Barat memperluas wilayah serta potensi pertanian yang ada sehingga dapat di kembangkan dengan optimal serta berdampak pada daya beli dan permintaan pasar yang terus meningkat. Selain itu pengembangan dan perluasan wilayah pertanian yang terus di upayakan, kondisi sosial budaya yang terus kondusif serta terjalinnya kerja sama antara sesama masyarakat yang bergerak di bidang pertanian Kabupaten Sumbawa Barat.

3. Kemajuan (Progress)

Menurut Teori Kaplan Dan Northon [14] kemajuan ini merupakan sebuah kemajuan yang dapat bisa membantu suatu 80-pencapaian kinerja pada suatu organisasi maupun instansi guna untuk dapat bisa melakukan sebuah melacak kemajuan terhadap pencapain pada sebuah kinerja mereka dengan tujuan pada strategis yang ada. Kemajuan (Progress) dapat diartikan sebagai bentuk perubahan-perubahan sosial yang progresif yang dapat membawa sebuah manfaat atau perbaikan tertentu bagi sebuah kehidupan orang-orang di sekitarnya. Kemajuan juga dapat di jelaskan sebagai bagian dari peningkatan atau pengembangan kemampuan serta pengetahuan atau juga dapat di artikan sebagai sesuatu yang pada akhirnya akan tercapai. Secara umum kemajuan juga dapat di definisikan sebagai suatu usaha yang di buat dengan kreativitas dan optimisme. Kemajuan (progress) dalam sebuah kehidupan diartikan sebagai perekembangan yang dapat bermanfaat. Kemajuan (Progress) adalah pergeseran yang mewakili kemajuan masyarakat. Penyesuaian yang dilakukan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dari segi kenyamanan. Perubahan yang berupa kemajuan atau kemunduran juga bisa dianggap sebagai bentuk kemajuan (progress). Ada pula jenis-jenis perubahan lainnya, termasuk perubahan yang tidak kentara dan tidak menarik, perubahan yang dampaknya kecil atau besar, perubahan yang berlangsung lambat atau cepat, dan masih ada lagi perubahan yang mempunyai pengaruh besar. Nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola perilaku, struktur sosial, institusi sosial, wewenang, tanggung jawab, kepemimpinan, dan sebagainya merupakan aspek-aspek masyarakat yang biasanya mengalami perubahan.

Kemajuan (Progress) juga merupakan pergerakan menuju keadaan yang lebih baiksesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam konteks progresivisme ini mengacu pada proposisi bahwa kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan organisasi sosial telah menghasilkan dan secara luas akan terus menghasilkan peningkatan sebuah kondisi yang akan memperbaiki keadaan manusia.

Usaha dan upaya yang telah di lakukan oleh pemerintah Desa Krembung melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Krembung dengan dilakukannya penyemprotan untuk mempercepat proses pembuahan pada pohon pisang serta penyemprotan furrodan untuk membasmi dan mengendalikan adanya hama dan gulma yang akan menghinggapi tanaman pohon pisang ini, juga terdapat tujuan lain yakni agar progress atau kemajuan terhadap kualitas dan kuantitas buah pisang yang akan di hasilkan. Hal ini juga berdampak kepada kualitas dan kuantitas buah pisang serta akan berdampak pula kepada stabilitas dan peningkatan ekonomi masyarakat Desa Krembung Keacamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo.

Mengacu pada observasi dan wawancara dengan Bapak Hariyono selaku Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Krembung Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo memaparkan bahwa: ”Adanya kemajuan- kemanjuan (progress) yang terjadi tidak bisa luput dari adanya berbagai upaya-upaya yang dilakukan oleh para petani pisang di Desa Krembung itu sendiri, dimana upaya tersebut diharapkan agar mampu memberikan sebuah kemajuan yang signifikan dan akan terus mengalami kemajuan (progress).atau Bendahara BUMDes yaitu Bu Yuanik menyatakan “Bahwa perawatan yang dilakukan terhadap pohon pisang yang ditanam yaitu dengan penyemprotan untuk mempercepat pembuahan tanaman pohon pisang serta penyemprotan untuk mengendalikan dan membasmi hama dan gulma”.

Berbagai upaya yang telah di laksanakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Krembung Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo untuk meningkatkan kualitas pisang yang diperoleh sehingga dapat memperbaiki stabilitas ekonomi pemerintah desa Krembung. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh petani pisang desa krembung salah satunya adalah dengan melakukan penyemprotan pohon pisang, dimana tujuan penyemprotan pohon pisang ini adalah untuk mempercepat proses pembuahan yang ada pada pisang serta untuk mengendalikan hama yang akan menyerang pohon pisang tsb. Sehingga pohon pisang dapat terhindar dari berbagai penyakit yang mengakibatkan kematian pada pohon pisang.

Figure 2.Obat Rumput Roundup Dan Obat Furrodan

Gambar diatas merupakan obat roundup untuk mengatasi agar tidak menganggu pertumbuhan tanaman pisang dan obat furrodan itu digunakan sebelum menanam tanaman pisang karena untuk mengantisipasi adannya pembasmi cacing, tujuan dari adanya penyemprotan ini adalah untuk mencegah agar pohon pisang terjangkit hama dan gulma. Hal ini juga berdampak kepada kualitas dan kuantitas buah pisang serta akan berdampak pula kepada stabilitas dan peningkatan ekonomi masyarakat Desa Krembung Keacamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo.

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh petani pisang desa krembung salah satunya adalah dengan melakukan penyemprotan pohon pisang, dimana tujuan penyemprotan pohon pisang ini adalah untuk mempercepat proses pembuahan yang ada pada pisang serta untuk mengendalikan hama yang akan menyerang pohon pisang tsb. Sehingga pohon pisang dapat terhindar dari berbagai penyakit yang mengakibatkan kematian pada pohon pisang. Berbagai upaya yang telah dijalankan seperti perawatan, penyemprotan hingga proses pemanenan yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Krembung Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo untuk meningkatkan kualitas pisang yang di peroleh sehingga dapat memperbaiki stabilitas ekonomi pemerintah desa Krembung.

Terkait hasil penelitian pada indikator kemajuan (Progress), yang selaras dengan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Rahmawati [8] yang berjudul “Strategi Pemerintah Desa Untuk Mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pusaka Nagara di Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis” dan memiliki indikator yang setara di dalam pelaksanaannya. Ataupun hal yang perlu dilakukan agar hasil yang dimanfaatkan untuk saat ini akan membuahkan hasil panen yang sudah dimanfaatkan untuk dijadikannya sebuah produktivitas yang sejalan dan setara di dalam perkembangan program menanam pisang itu sendiri. Akan tetapi hasil yang sudah dimanfaatkan mampu memperoleh hasil yang optimal dan maju atau berkembang di dalam program menanam.

4. Tema (Theme)

Menurut Teori Kaplan Dan Northon [14] Tema merupakan salah satu sebagai fokus utama dan fokus strategis organisasi di dalam setiap tujuan perspektif di dalamnnya memiliki terkait tema yang strategis dan snagat tertentu. Dan juga misal seperti adannya sebuah persepktif pembelajaran yang mampu menciptakan sebuah inovasi guna mewujudkan setiap kepuasan terhadap pelanggan yang ada baik di masyarakat.

Tema (Theme) dapat di artikan sebagai sebuah gagasan pokok terkait suatu hal, salah asatunya dalam menciptakan sebuah karya tulisan. Dimana pada setiap tulisan mempunyai sebuah tema, dimana penulisan dianjurkan bahkan wajib memikirkan tema apa yang akan di buat. Dalam pengertian lain tema diartikan sebagai sebuah dasar cerita yang di percakapkan atau di pakai sebagai sebuah dasar untuk mengarang, mengubah sajak, dll. Istilah tema sering kali di gunakan dalam sebuah tulisan, dll, dimana tema tsb merupakan hal paling utama yang di lihat oleh para pembaca. Jika temanya memiliki keunikan akan membuat pembaca lebih tertarik untuk mengetahui isinya.

Tema yang melengkapi secara bersamaan merupakan salah satu dalam mewujudkan dan mengangkat tema pada program menanam di desa ini akan dapat semakin berkembang dan maju secara bersamaan. Untuk itu pula, tema ini memiliki karakteristik dan menyatu secara bersamaan dalam mengoptimalkan agar program menanam ini akan semakin lebih baik lagi ke depannya. Dan pula tema yang sudah diangkat dan disusun kembali melalui program menanam bibit pisang ini perlu dilakukan juga untuk dapat menarik perhatian di kalangan masyarakat dalam mengangkat tema program menanam, yang mana program menanam yang di maksud merupakan program menanam pohon pisang tersebut. di dalam pihak warga di desa ini mereka menginginkan agar strategi ini dapat bisa disusun dan direncanakan kembali oleh masyarakat di desa setempat ini sehingga akan bisa menjadi unggul ke depannya dalam melakukan sebuah startegi program menanam pisang di desa krembung kecamatan krembung kabupaten sidoarjo.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan Bapak Ali Muhdlor selaku salah satu warga Desa Krembung sekaligus petani pohon pisang yang ada di Desa Krembung, beliau menjelaskan bahwa ”Permasalahan terkait rendahnya stabilitas ekonomi yang ada di Desa Krembung berusaha di atasi oleh masyarakat desa dengan adanya ”Program Menanam Pohon Pisang oleh BUMDes Desa Krembung”. Kebanyakan dari Masyarakat Desa Krembung selain menanam padi memilih untuk menanam tanaman pisang,dimana banyak dari masyarakat krembung itu sendiri lebih memfokuskan kepada adanya penanaman pohon pisang yang di anggap dapat memberikan peluang keuntungan yang lebih besar. Hal ini diyakini mampu memberikan solusi terkait rendahnya stabilitas ekonomi Desa Krembung itu sendiri.” selain itu menurut Pak Heri Widodo selaku Direktur BUMDes menyatakan “program menanam pohon pisang ini merupakan sebuah Langkah yang baik dan tepat untuk memanfaatkan potensi lahan yang ada sehingga dapat meningkatkan ekonomi Masyarakat selain dari hasil menanam padi.”

Program menanam merupakan salah satu dalam menempatkan bibit benih lahan di sector pertanian dan perkebunan. Untuk itu, dalam dilakukannya program menanam kita perlu juga mengetahui agar warga masyarakat di desa sangat antusias dalam memiliki keunggulan dan ketertarikan untuk melakukan penyusunan dan perancangan dalam menentukan tema secara bersamaan. Oleh karena itu, program menanam ini jarang juga dijumpai oleh warga masyarakat di desa krembung ini sehingga pihak perangkat desa juga menginginkan agar masyarakat di desadapat mudah mengangkat tema program menanam di desa ini tersebut. kemuadian di dalam melakukan startegi penyusunan ini perlu dalam menyusun kembali tema dan akan menjadi suatu yang baru dan mengesankan untuk warga masyarakat di desa setempat ini. Untuk itu, pula di dalam mengangkat tema program menanam ini perlu juga dilakukan agar warga masyarakat sangat antusias dan senang untuk dapat bisa mampu mewujudkan dan menciptakan sebuah satbilitas ekonomi masyarakat.

Gambar3.4 Program Penanaman Pohon Pisang Desa Krembung

Gambar diatas menunjukkan bahwa Tema (Theme) yang di ambil oleh masyarakat serta BUMDes Desa Krembung adalah dengan pelaksanaan ”Program Menanam Pohon Pisang”. Dengan adannya program penanaman pisang ini yang dilakukan oleh warga sekitar untuk membantu menanamkan bibit benih pohon pisang agar dijadikannya semakin berkembang di dalamnya. Di dalam program menanam pisang ini perlu juga dilakukan kerjasama antara masyarakat Krembung sehingga dapat meningkatkan potensi keberhasilan adanya program menanam ini. Sehingga dapat juga bisa mengatasi sebuah permasalahan dalam melakukan program menanam agar dapat bisa mampu menciptakan suatu keharmonisan di dalam kerjasama dan mampu untuk menciptakan sebuah potensi agar dapat bisa menumbuhkan rasa solidaritas dalam melakukan program menanam tersebut.

Terkait hasil penelitian pada indikator Tema (Theme), selaras dengan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Peneliti terdahulu menurut Iyan dkk [16] yang berjudul ”Stretegi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Mulia di Desa Purwareja Kabupaten Lamandau” dimana pengoptimalan BUMDes melalui, pengelolan dan pengurus BUMDes mengangkat tema Perdagangan sebagai distributor obat dan pupuk. Dimana dengan adanya perdagangan obat dan pupuk ini diyakini mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam segi keuntungan, yang mana hal ini di yakini mampu memberikan perubahan terhadap stabilitas ekonomi Desa Purwareja Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau. Sehingga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat.

5. Keselarasan (Harmony)

Keselarasan (Harmony) dapat di artikan sebagai keserasian. Hal ini biasanya berkaitan dengan rasa, aksi, gagasan serta minat yang berkaitan dengan beberapa hal yang di lakukan secara selaras. Keselarasan (Harmony) dapat timbul dari adanya kesamaan, kesesuaian dan tidak adanya pertentangan. Cara lain untuk memikirkan harmoni adalah keseragaman antar bagian. Dalam satu contoh, elemen-elemen yang tidak berbeda namun mungkin sama-sama sesuai atau tidak kompatibel dapat diatur untuk menghasilkan harmoni. Dalam arti luas, kerukunan juga dapat digambarkan sebagai keadaan aman, tertib, tenteram, dan tenteram guna menumbuhkan kedamaian lahir dan batin. Apabila setiap unsur sadar akan tanggung jawabnya dan melaksanakannya sesuai dengan dharmanya, maka keharmonisan akan tercapai.

Dalam prakteknya BUMDes Desa Krembung beserta Masyarakat Desa Krembung memutuskan untuk melakukan penyelarasan terhadap program yang dilaksanakan yakni program menanam buah pisang. Dimana penyelarasan penanaman pisang yang ada di Desa Krembung ini memiliki tujuan untuk mengoptimalkan adanya program penanaman pisang, sehingga fokus masyarakat Desa Krembung dapat terus di upayakan kapada adanya program menanam pisang yang telah terlaksana. Dimana Adanya penyelarasan penanaman pisang ini diyakini mampu memberikan dampak yang sangat besar terhadap meningkatnya stabilitas ekonomi masyarakat Desa Krembung itu sendiri, serta akan berdampak kepada kesejahteraanmasyarakat Desa Krembung.

Mengacu pada observasi dan wawancara dengan Bapak Ali Muhdlor sebagai salah satu warga Desa Krembung sekaligus petani pohon pisang yang ada di Desa Krembung, beliau menjelaskan bahwa Sebenarnya baik BUMDes dan Masyarakat Desa Krembung dulunya tidak hanya menenam buah pisang saja, ada juga yang menanam beberapa buah seperti pepaya, rambutan dll. Ada juga beberapa yang menanam padi, jagung, dll. Akan tetapi setelah di lihat dan di observasi hasil yang didapat tidak seberapa, hingga BUMDes berusaha untuk mencari tanaman apa yang cocok untuk ditanam,saat mencoba pisang ternyata hasilnya lumayan banyak, jadilah saya dan warga berusaha untuk memfokuskan kepada tanaman pisang saja, selain pisang banyak warga menanam padi untuk di konsumsi sendiri.” Berdasarkan pemaparan Bapak Hariyono selaku pengelola BUMDesbeliau menyatakan “setelah mencoba untuk menanam pisang kemudian diperoleh hasil yang banyak dan maksimal, pengelola BUMDes Bersama dengan Masyarakat melakukan perencanaan yang baik sehingga kegiatan dan usaha penanaman pisang tersebut dapat bermanfaat dan tidak berhenti di awal.”

Adanya penyelarasan penanaman pisang ini diyakini mampu memberikan dampak yang sangat besar terhadap meningkatnya stabilitas ekonomi masyarakat Desa Krembung itu sendiri, serta akan berdampak kepada kesejahteraanmasyarakat Desa Krembung. Dimana penyelarasan penanaman pisang yang ada di Desa Krembung ini memiliki tujuan untuk mengoptimalkan adanya program penanaman pisang, sehingga fokus masyarakat Desa Krembung dapat terus di upayakan kapada adanya program menanam pisang yang telah terlaksana. Dalam prakteknya, BUMDes Desa Krembung beserta Masyarakat Desa Krembung memutuskan untuk melakukan penyelarasan terhadap program yang dilaksanakan yakni program menanam buah pisang.

Figure 3.Bibit Benih Pisang

Berdasarkan data pada gambar diatas menjelaskan bahwa BUMDes Desa Krembung beserta Masyarakat Desa Krembung memutuskan untuk melakukan penyelarasan kepada adanya program menanam yang telah di lakukan. BUMDes Desa Krembung dan M asyarakat Desa Krembung melakukan penyelarasan terkait penanaman, bahwa tanaman yang dipilih untuk di realsasikan pada program menanam yakni bibit pohon pisang. Meskipun jenis pisang yang dipilih bervariasi akan tetapi harus tetap berupa bibit buah pisang. Adanya penyelarasan ini diyakini dapat mengoptimalkan hasil terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa krembung serta mampu diyakini membawa kepada desa krembung yang meiliki ekonomi yang stabil. Dengan adanya BUMDES diyakini dapat mengelola hasil alam dengan baik [17], [18].

Terkait hasil penelitian pada indikator keselarasan (Harmony), selaras dengan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Peneliti terdahulu oleh Hastutik et al [19] yang berjudul “Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Kabupaten Sinjai.” Hasil penelitian menunujukkan bahwa:(1) proses terbentuknya Desa Wisata Ponggok berawal dari adanya umbul di Desa Ponggok yang dulunya hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu pemerintah Desa Ponggok menyadari akan potensi wisata di daerahnya. Kemudian penelitian Amanda dan Kawedar [20] dimana peningkatan BUMDes dengan kerja sama organisasi yang baik.

Simpulan

Sesuai dengan hasil penelitian tentang Strategi BUMDes dalam mewujudkan program menanam Di Desa Krembung, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo ditinjau dari dari 5 aspek dapat di tarik kesimpulan.bahwa: Pertama, indikator Kekuatan (Strength) sudah cukup optimal, dimana Masyarakat desa Krembung berupaya meningkatkan kualitas dan jumlah hasil panen dengan cara memberikan pupuk yang berkualitas terhadap tanaman pisang. Kedua, indikator Nilai (Values) belum optimal hal ini di buktikan dengan Dimana dari jumlah 600 bibit pohon pisang yang terancam mati sebanyak 400 bibit, sehingga tersisa 200 bibit yang dapat di tanam, meskipun sudah banyak Upaya yang dilakukan mulai dari tahapan pengolahan lahan, pemilihan bibit, perawatan hingga pemanenan sudah di laksanakan. Ketiga, indikator Kemajuan (Progress) sudah optimal Dimana Masyarakat desa krembung melakukan upaya dengan melakukan penyemprotan pohon pisang, dimana tujuan penyemprotan pohon pisang ini adalah untuk mempercepat proses pembuahan yang ada pada pisang serta untuk mengendalikan hama yang akan menyerang pohon pisang tsb. Sehingga pohon pisang dapat terhindar dari berbagai hama dan penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada pohon pisang. Setelah dilakukan penyemprotan pada pohon pisang yang telah berusia kisaran 6-5 bulan terdapat perubahan-perubahan yang sangat signifikan pada pohon pisang yang di semprot dengan dengan pohon pisang yang tidak di lakukan penyemprotan. Dimana perbedaan tersebut adalah berbuahnya pohon pisang lebih cepat. Dimana biasanya usia normal berbuah dan siap panen pohon pisang biasanya kisaran usia 10-11 bulan akan tetapi setelah di semprot usia 8-9 bulan sudah dapat berbuah. Keempat, indikator Tema (Theme) sudah optimal, hal ini di buktikan bahwa Tema (Theme) yang di ambil oleh masyarakat serta BUMDes Desa Krembung adalah dengan pelaksanaan “Program Menanam Pohon Pisang”. Dengan adannya program penanaman pisang ini yang dilakukan oleh warga sekitar untuk membantu menanamkan bibit benih pohon pisang agar dijadikannya semakin berkembang di dalamnya. Kelima, indikator Keselarasan (Harmony) juga sudah cukup optimal hal ini didukung program yang di lakukan oleh BUMDes Desa Krembung beserta Masyarakat Desa Krembung memutuskan untuk melakukan penyelarasan kepada adanya program menanam yang telah di lakukan. BUMDes dan Masyarakat Desa Krembung melakukan penyelarasan terkait penanaman, bahwa tanaman yang dipilih untuk di realisasikan pada program menanam yakni bibit pohon pisang. Meskipun jenis pisang yang dipilih bervariasi akan tetapi harus tetap berupa bibit buah pisang. Karena diyakini berdampak optimal terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa Krembung.

References

  1. I. Mazlan, I. Ismail, and Juharni, "Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Sinjai (Studi Kasus Desa Polewali)," Jurnal Paradigma Administrasi Negara, vol. 2, no. 1, pp. 86–90, 2021. [Online]. Available: https://journal.unibos.ac.id/paradigma/article/view/563.
  2. J. Sulaksana and I. Nuryanti, "Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kasus di Bumdes Mitra Sejahtera Desa Cibunut Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka," Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, vol. 3, no. 2, pp. 348–359, 2019, doi: 10.21776/ub.jepa.2019.003.02.11.
  3. A. Syarifudin and S. Astuti, "Strategi Pengembangan Bumdes dalam Optimalisasi Potensi Ekonomi Desa dengan Pendekatan Social Entrepreneur di Kabupaten Kebumen," Research Fair Unisri, vol. 4, no. 1, 2020, doi: 10.33061/rsfu.v4i1.3400.
  4. M. B. Pratiwi and I. Novianty, "Strategi Bertahan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Pandemi COVID-19 pada Desa Cibodas," Prosiding 11th Industrial Research Workshop National Seminar, pp. 26–27, 2020.
  5. H. Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YPKN, 1997.
  6. R. P. Hamonangan, A. Afandi, D. Wiharso, and K. E. Manik, "Kemantapan Agregat Tanah pada Pertanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) di Lahan BPTP Tegineneng," Agrotek Tropika, vol. 7, no. 3, pp. 10, 2019.
  7. F. Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014.
  8. S. Rahmawati, "Strategi Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Pusakanagara," Proceedings of the Conference, pp. 2684–2693, 2022. [Online]. Available: http://repository.unigal.ac.id/handle/123456789/1022
  9. E. N. Jannah and L. P. Suciati, "Strategi Pengembangan Produk Unggulan Khas Meru Betiri," UNEJ e-Proceeding, no. 1, pp. 655–665, 2019. [Online]. Available: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/view/9017.
  10. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta, 2017.
  11. U. Silalahi, Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama, 2014.
  12. M. B. Miles and A. M. Huberman, Qualitative Data Analysis. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc., 1994.
  13. R. Meiliana and E. Sardjanti, "BUMDes pada Usahatani Pisang Cavendish untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Karangkemiri," Studi Kasus Inovasi Ekonomi, vol. 7, no. 1, pp. 49–58, 2023. [Online]. Available: https://ejournal.umm.ac.id/index.php/skie/article/view/25575.
  14. R. S. Kaplan and D. P. Norton, Balanced Scorecard. Jakarta: PT. Gramedia, 1996.
  15. M. Nursan and A. F. Utama, "Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Berbasis Pertanian di Kabupaten Sumbawa Barat," Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, vol. 8, no. 2, p. 67, 2019, doi: 10.26418/j.sea.v8i2.37726.
  16. I. A. S. Mawung and B. Mantikei, "Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kabupaten Sinjai," Jurnal Paradigma Administrasi Negara, vol. 2, no. 2, pp. 86–90, 2021, doi: 10.35965/jpan.v2i2.563.
  17. K. Fitriska, "Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Lancang Kuning," Jurnal Ilmu Administrasi Negara, vol. 5, no. 2, pp. 29–34, 2017.
  18. A. Zunaidah, E. Askafi, and A. Daroini, "Peran Usaha Bumdes Berbasis Pertanian dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat," Jurnal Agribisnis, vol. 21, no. 1, pp. 47–57, 2021.
  19. D. Hastutik, D. Padmaningrum, and A. Wibowo, "Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam Pengembangan Desa Wisata," Agritexts: Journal of Agricultural Extension, vol. 45, no. 1, pp. 46, 2021, doi: 10.20961/agritexts.v45i1.51539.
  20. S. Amanda and W. Kawedar, "Strategi Bumdes dalam Meningkatkan PADes di Desa Punjulharjo," Diponegoro Journal of Accounting, vol. 12, no. 2, pp. 1–15, 2023. [Online]. Available: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting.