Communication Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v13i0.823

Construction of News on the Impact of the Covid-19 Pandemic in Online Media Kompas.com and Republika.co.id


Konstruksi Pemberitaan Dampak Pandemi Covid-19 di Media Online Kompas.com dan Republika.co.id

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Online Media News Framing Analysis Impact of the Covid-19 Pandemic

Abstract

This study aims to find out how the online media Kompas.com and Republika.co.id frame news about the impact of the Covid-19 pandemic. The research method used is descriptive qualitative. The theory used is the analysis of the framing model of Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki. This study examines 17 news titles in the Kompas.com media and 14 news titles in the Republika.co.id media for the period between 1 March - 30 April 2020. This study shows the results that related to the impact of Covid-19, both media contain the same theme. news about social and economic impacts, but the Republika.co.id media also includes education and transportation themes. The difference between the two media is that Kompas.com includes more quotes followed by paragraphs reaffirming the sources' quotes. Meanwhile, Republika.co.id has written quite a lot of journalists' descriptions by including quotes from sources that are considered to be corroborating. Media Kompas.com in choosing news titles is clearer so that readers can immediately catch the content of the news, in contrast to Republika.co.id which in choosing titles tends to make readers feel excited about the content of the news. Kompas, which is seen as neutral and republican, which is seen as the majority media, maintains neutrality in reporting the impact of Covid-19.

Pendahuluan

Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu atau peristiwa yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak [1]. Informasi mengenai Covid-19 pertama kali terdengar pada Desember 2019 di Wuhan, China. Tak butuh waktu lama virus ini mampu menular dengan cepat hingga ratusan orang, perpindahan manusia dari satu wilayah ke wilayah lain bahkan antar negara memudahkan penularan Covid-19, selang beberapa bulan kasus Covid-19 sudah menyebar ke berbagai negara salah satunya Indonesia. Dilansir Republika.co.id kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Indonesia adalah pada tanggal 02 Maret 2020 diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Pendapat berbeda disampaikan Tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dilansir Kompas.com mereka menilai Covid-19 kasus Covid-19 merambah masuk ke Indonesia sejak minggu ke-3 Januari 2020. Pernyataan FKM UI tersebut berdasarkan laporan kasus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di salah satu daerah sejak minggu ke-3 Januari 2020. Laporan ODP ini dinilai sebagai bukti akan adanya penularan Covid-19 secara lokal.

Proses penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia cukup cepat hingga di akhir bulan Maret tepat satu bulan yakni 31 Maret 2020, dilansir Kompas.com terkonfirmasi jumlah kasus positif yakni sebanyak 1,528 kasus, 81 pasien sembuh, dan 136 pasien meninggal dunia dalam satu bulan tersebut. Dengan semakin parahnya penyebaran kasus positif Covid-19 selain berdampak dalam bidang kesehatan, berdampak pula dalam bidang ketenagakerjaan.

Tak hanya itu, dalam bidang pendidikan kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan dan diganti dengan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh menggunakan media online hingga waktu yang tidak ditentukan. Disisi lain transportasi di bandara, stasiun, terminal, pelabuhan pun dibatasi guna menekan angka penyebaran virus Covid 19.

Peran media dalam memberikan informasi terbilang penting khususnya dalam hal menyiarkan kasus penyebaran Covid-19 secepat mungkin, namun disisi lain media bukanlah sebuah saluran yang bebas, karena media juga kerap mengonstruksikan realitas sesuai keinginan dan pandangan media itu sendiri. Media melakukan konstruksinya dengan cara memilih atau memframing realitas manakah yang akan diambil dan mana yang tidak. Akibatnya pemikiran masyarakat terhadap isi berita pun juga akan terpengaruh. Misalnya saja pemberitaan media terkait jumlah lonjakan kenaikan kasus positif Covid-19 dan kematian daripada jumlah sembuh sangatlah jauh berbeda, hal ini lah yang menyebabkan terjadinya kepanikan massa, padahal seharusnya masyarakat diharap tenang dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah.

[2] mengatakan, framing merupakan pemilihan beberapa aspek dari realita yang diterima khalayak dan membuatnya lebih menonjol dalam teks yang ingin dikomunikasikan, hal ini digunakan sebagai cara untuk menunjukkan suatu peristiwa tertentu, interpretasi kausal, evaluasi moral, dan atau rekomendasi. Sementara menurut [3], framing merupakan bagaimana strategi mengkonstruksi dan memproses berita. Perangkat kognisi yang digunakan dalam mengkode informasi, menafsirkan peristiwa, dan dihubungkan dengan rutinitas dan konvensi pembentukan berita.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua portal berita online sebagai objek perbandingan framing yakni Kompas.com dan Republika.co.id. Kedua media ini baik Kompas.com dan Republika.co.id tentu memilki cara masing-masing dalam mengkonstruksikan peristiwa termasuk dalam mengonstruksikan pemberitaan dampak covid-19. Pemilihan portal berita kompas.com dikarenakan Kompas.com memiliki latar belakang yang identik dengan suatu kelompok dan aktivis Katolik, akan tetapi Kompas sendiri menekankan bersifat terbuka dan independen dengan segmen pembacanya yaitu kelas menengah dan dalam hasil survey lembaga comscore menunjukkan sebanyak 38,8 juta total unique visitors (TUV). Sementara pemilihan portal berita Republika.co.id karena media ini identik dengan salah suatu organisasi yakni Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Dalam konteks jurnalisme, Republika menerapkan kaidah pemberitaan yang profesional tanpa meninggalkan misi keislaman dan disisi lain berhasil meraih beberapa penghargaan WAN IFRA Publish Asia 2016 dan 2019.

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh [4] menunjukkan bahwa berita Tribunnews.com bisa dianggap kurang simpati terhadap pasien covid-19 dan beberapa fakta yang diunggah kerap kali kurang akurat. Disisi lain berita milik Kompas.com dalam memberitakan Covid-19 lebih melihat dari kacamata pemerintah yang selalu memberikan arahan kepada masyarakat.

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh [5] menunjukkan bahwa sebagian berita yang digunakan memiliki perbedaan dalam segi kosakata misalnya kompas.com menggunakan kata fasiltator dan suarasurabaya.net menggunakan kata mediator dalam salah satu artikel dan suarasurabaya.net lebih menkonstruksi sosok Gubernur Jawa Timur sebagai orang yang kurang setuju pemberhentian PSBB.

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh [6] menunjukkan bahwa adanya ketidakseimbangan antara narasumber Kompas.com dengan Malaysiakini.com, alasannya kedua portal berita online tersebut karenahanya mewakili satu pihak saja, dimana Kompas.com memframing berita mengenai pengupahan dari sudut padang dunia usaha, sedangkan Malaysiakini memframing himbauan penangguhan cuti

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh [7] menunjukkan bahwa Define Problem dalam pemberitaannya mengenai kebijakan pemerintah dalam menggandeng para influencer dinilai bukan pilihan yang tepat, Diagnose cause ditunjukkan dalam bentuk sikap acuh para generasi milenial dalam menanggapi pandemi Covid-19, Make moral judgment dalam bentuk penegasan bahwa para influencer tidak dibayar dalam program ini sebagai bentuk kontribusi mereka kepada negara

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh [8] menunjukkan bahwa Detik.com menampilkan isu kepanikan moral sebagai akibat dari adanya penyebaran virus corona di Indonesia. Detik.com cenderung memulai berita dari pernyataan-pernyataan pemerintah mengenai kasus pertama corona kemudian berlanjut kepada fenomena yang terjadi di masyarakat.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka fokus penelitian ini ialah bagaimanakah framing yang dilakukan media online kompas.com dan republika.co.id dalam memberitakan dampak dari pandemi Covid-19 di Indonesia. Dan dengan mengambil judul penelitian “Analisis Framing Media Online Kompas.com dan Republika.co.id Terkait Pemberitaan Dampak Covid-19”.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif. Menurut [9] metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Metode penelitian kualitatif lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian. Fokus dalam penelitian ini ialah mengenai pemberitaan dampak pandemi Covid-19 di media online Kompas.com dan Republika.co.id pada tanggal publikasi 1 Maret – 30 April 2020. Peneliti mengambil sebanyak 17 berita di media Kompas.com dan 14 berita di media Republika.co.id. Berita yang dipilih merupakan berita yang mewakili isi dari bingkai teks berita di masing-masing portal media online. Dalam metode pengumpulan data penulis menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi, teknik dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan teks-teks artikel dalam berita di media online terkait pemberitaan dampak Covid-19 yang dimulai dari 01 Maret hingga 30 April 2020.

Data yang di operasionalkan di lapangan tidak langsung dimasukkan dalam laporan penelitian, melainkan harus disederhanakan terlebih dahulu agar lebih mudah untuk di pahami. [10] mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan data conclusion drawing/verification. Data yang sudah disederhanakan kemudian dianalisis menggunakan analisis framing model.

No Struktur Perangkat Framig Unit Yang Diamati
1 Sintaksis : Cara wartawan menyususn fakta berita Skema Berita Headline, Lead, Latar Informasi, Kutipan, Sumber, Pernyataan, Penutup
2 Skrip : Cara wartawan mengisahkan fakta berita Kelengkapan Berita 5W+1H
3 Tematik : Cara wartawan menulis fakta berita DetailKoherensiBentuk Kalimat Hubungan Antar Kalimat Paragraf, Proposisi Kalimat
4 Retoris : Cara wartawan menekankan fakta berita LeksikonGrafisMetafora Kata, Idiom, Gambar / Foto, Grafik
Table 1.Skema Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Hasil dan Pembahasan

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

1. Sejarah Kompas.com (PT. Kompas Cyber Media)

Kompas.com atau Kompas Cyber Media merupakan salah satu portal web yang memuat artikel berita di Indonesia, Bertempat di Gedung Kompas Gramedia, Unit II Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan No. 26-26, Jakarta Pusat, Indonesia,.Kompas.com pertama kali hadir di internet pada tanggal 14 September 1995 yang saat itu masih bernama Kompas Online. Pada saat itu Kompas Online hanya menampilkan beberapa berita yang terbit pada hari itu juga dengan tujuan untuk memberi layanan pada pembaca yang proses distribusinya sulit dijangkau. Pengunjung Kompas kemudian semakin banyak dan mengalami peningkatan seiring perkembangan teknologi khususnya internet di Indonesia. Hingga akhirnya Kompas pun melakukan pembenahan diri.

Baru pada tahun 2008, Kompas Online bertransformasi menjadi Kompas.com dengan perubahan tampilan yang cukup signifikan, tak hanya menampilkan teks berita, kini Kompas.com menghadirkan tampilan gambar, video dan juga live streaming yang mendorong konsumen agar lebih tertarik berkunjung.

2. Sejarah Republika.co.id

Pada mulanya Republika.co.id dibentuk pada 5 Desember 1990 oleh sekelompok orang yang memiliki kehenddak mewujudkan sebuah media massa yang mampu mendorong masyarakat menjadi kritis dan berkualitas. Kelompok tersebut bernama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mulai terbit pada tahun 1993 dalam bentuk harian republika.

Tahun 1995 barulah republika menyajikan layanan web berita di internet dengan alamat republika.co.id dan menjadi koran pertama yang tampil didunia internet. Pada tahun tersebut republika dikenal dengan istilah republika online (ROL). Pada tahun tersebut tampilan reublika online cukup sederhana yang hanya menyajikan berita yang dimuat ulang dari harian kompas. Perubahan cukup besar ROL terjadi pada pertengahan tahun 2008 yang mulanya hanya situs web berita biasa, kini menjadi portal web multimedia. Perubahan tersebut terjadi sebagai dampak kemajuan dan perkembangan informasi sosial media. Pada tahun tersebut republika mulai mendistribusikan layanannya melalui cetak, online, dan mobile.

B. Analisis dan Pembahasan

Setelah mengelompokkan berita pada kedua media, terdapat perbedaan dan persamaan terkait berbagai berita dampak Covid-19 yang dimuat di media online Kompas.com dan Republika.co.id. perbedaan dan persamaan tersebut tersusun dalam tabel sebagai berikut:

NO DAMPAK COVID-19 PERBEDAAN DAN PERSAMAAN
1 Hukum Persamaan :Kedua media memuat artikel mengenai dampak Covid-19 yang berkaitan dengan dampak hukum atau peraturan pemerintah, seperti pada Kompas.com terdapat peraturan presiden yang mengatur pemberian THR Pejabat negara, selanjutnya surat nomor AJ.005/1/11/ DJPD/2020 tentang pembatasan operasional layanan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB). Sementara Republika.com, terdapat Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijrah.
2 Sosial Persamaan :Kedua media memberitakan mengenai pekerja diberbagai wilayah yang terkena PHK dan dirumahkanKedua media memberitakan mengenai bantuan sosial yang diberikan Pemerintah kepada Masyarakat, baik berupa bantuan langsung tunai maupun dalam bentuk kartu prakerja dan kartu sembakoPerbedaan :Media Kompas.com cenderung lebih banyak memuat artikel mengenai PHK karyawan dan bantuan pemerintah kepada masyarakat sementara Republika.co.id cenderung lebih banyak memuat artikel mengenai dampak sosial ekonomi yang dihadapi berbagai pihak seperti pebisnis ritel, maskapai penerbangan, dan sopir angkutan umum
3 Ekonomi Persamaan :Kedua media memberitakan mengenai bantuan dana yang diberikan Pemerintah kepada Masyarakat, baik berupa bantuan langsung tunai maupun dalam bentuk kartu prakerja dan kartu sembako.
4 Pendidikan Perbedaan :Hanya media Republika.co.id yang memberitakan mengenai bidang pendidikan yakni pada berita guru non ASN tak menerima upah akibat sekolah diliburkan
5 Transportasi Persamaan :Sama-sama terdapat artikel yang memuat berita dalam bidang trasportasi, Kompas.com dengan artikel jembatan timbang truk bermuatan yang tutup sementara, dan Republika.co.id dengan artikel seperti maskapai penerbangan, MRT, Angkot, Ojek Pangkalan yang alami penurunan pengunjung yang signifikan akibat pandemiPerbedaan :Media Republika.co.id cukup banyak memuat artikel dalam bidang transportasi, seperti maskapai penerbangan tutup sementara, MRT yang sepi penumpang, Angkot dan Ojek Pangkalan yang alami penurunan pengunjung yang signifikan akibat pandemi. Selanjutnya Bus antar kota maupun propinsi terpaksa hentikan layanan selama masa mudik lebaran 2020Media Kompas.com hanya memuat satu artikel berita dalam bidang trasnportasi, yakni pembatasan operasional jembatan timbang kendaraan yang mengakibatkan truk bermuatan besar tak diawasi untuk sementara
Table 2.Dampak Covid-19 di Media Kompas.com dan Republika.co.id

Setelah melakukan analisis framing model Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki di media online Kompas.com dan Republika.co.id periode 1 Maret – 30 April 2020, masing-masing media memiliki gaya bingkai masing-masing diantaranya:

1. Struktur Sintaksis

Berdasarkan stuktur sintaksis, headline pada media kompas.com lebih gamblang dan jelas khususnya dalam penggunaan angka sehingga pembaca bisa menangkap isi berita, sementara media Republika.co.id judul yang digunakan adalah sebaliknya. Pada bagian lead media Kompas.com cenderung menegaskan kembali kalimat judul berita serta lebih singkat dan padat dalam penyusunannya, sementara media Republika.co.id isi bahasa yang digunakan cenderung melengkapi kalimat judul berita. Pada bagian kutipan, narasumber media Kompas.com lebih banyak daripada Republika.co.id sehingga kutipan narasumber pada isi berita cukup banyak. Sementara Pada bagian penutup, baik media Republika.co.id maupun Kompas.com cenderung menggunakan kalimat dengan gaya bahasa wartawan, namun tak jarang ketika menutup berita menggunakan kutipan narasumber.

2. Struktur Skrip

Berdasarkan struktur skrip, media Kompas.com dan Republika.co.id sudah memenuhi unsur 5W+1H pada kedua media rata-rata sudah terpenuhi.

3. Struktur Tematik

Berdasarkan struktur tematik, isi berita media Kompas.com lebih banyak mencantumkan kutipan dilanjutkan dengan paragraf penegasan ulang kutipan narasumber namun dengan gaya bahasa wartawan berita. Sementara berita di media Republika.co.id isi paragraf berita lebih banyak mencantumkan penegasan ulang kutipan narasumber namun dengan gaya bahasa wartawan daripada kutipan narasumber. sehingga isi berita cukup jelas

4. Struktur Retoris

Berdasarkan struktur retoris, media Kompas.com dan Republika.co.id sama-sama menyuguhkan foto untuk memeperkuat isi beritanya. Namun masih terdapat perbedaan diantara keduanya, Kompas.com yang masih menggunakan foto yang sama dengan berita lainnya atau untuk ilustrasi virus Covid-19, namun keduanya masih dapat menggambahrkan isi berita.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki terkait pemberitaan Covid-19 di media Kompas.com dan Republika.co.id, dapat disimpulkan bahwa media Kompas.com dalam pemilihan judul berita lebih jelas sehingga pembaca bisa langsung menangkap isi berita, berbeda dengan Republika.co.id yang dalam pemilihan judul cenderug membuat pembaca penasaan dengan isi berita.

Terkait dampak Covid-19, kedua media sama-sama memuat tema berita mengenai dampak sosial dan ekonomi, akan tetapi media Republikaco.id juga memuat tema pendidikan dan trasnportasi. Perbedaan kedua media terkait pemberitaan dampak Covid-19 di media Kompas.com dan Republika.co.id adalah Kompas.com lebih banyak mencantumkan kutipan dilanjutkan dengan paragraf penegasan ulang kutipan narasumber. Sedangkan Republika.co.id cukup banyak menuliskan penjabaran wartawan dengan memasukkan kutipan sumber yang dianggap menguatkan. Kompas yang dipandang netral dan republika yang dipandang sebagai media mayoritas tetap menjaga kenetralan dalam memberitakan dampak Covid-19.

References

  1. Eriyanto. 2002. Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik.Yogyakarta: Lkis
  2. Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
  3. Kusumaningrat, Hikmat. 2012. Jurnalistik Teori Dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  4. Miles, M. B. & Huberman, M.1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
  5. Sobur, Alex. 2002. Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Analisis Wacana, Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung : Rosdakarya.
  6. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
  7. Suryawati, Indah. 2011. Jurnalitik : Suatu Pengantar Teori dan Praktek. Bogor: Ghalia Indonesia.
  8. Handariastuti, Ruri dan Abidin, Zainal Achmad (2020) “Analisis Framing Berita Pemberhentian PSBB Surabaya Raya Di Media Online Kompas.com Dan Suara surabaya.net” dalam jurnal Ilmu Komunikasi Vol.10, No.2. Tahun 2020
  9. Naqqiyah, Maulidatus, S., (2020)“Analisis Framing Pemberitaan Media Online Cnn Indonesia.Com Dan Tirto.Id Mengenai Kasus Pandemi Covid-19”, dalam jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam Volume 03, Issue 1, Agustus 2020.