This study aims to describe and explain the influence of leadership style, work discipline on employee performance with work motivation as an intervening variable in MSMEs in the village of Sepande, Kec. District Temple. Sidoarjo.. In this study, we will examine the respondents, namely employees of SMEs in the village of Sepande. The method used is quantitative research with a sample of 90 employees. Data collection using a questionnaire using proportional random sampling technique. The data analysis used is the outer model test and the inner model test on the Smart PLS software application. The results of this study indicate that the Leadership Style, Work Discipline, Work Motivation on MSMEs in the village of Sepande, Kec. District Temple. Sidoarjo has a direct effect on employee performance.
Sumber daya manusia menjadi faktor utama dan menjadi faktor penting bagi perusahaan maupun suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan. Karyawan mempunyai peranan yang penting untuk dapat membentuk maupun mengelolah suatu organisasi. Karyawan mempunyai tugas utuk dapat mewujudkan tujuan organisasi dan untuk dapat menggapai tujuan organisasi maka karyawan diharuskan untuk dapat membangun dirinya dan memiliki komitmen yang tinggi agar dapat menghasilkan kinerja yang berkualitas. Pada bisnis UMKM karyawan dapat menjadi asset berharga untuk dapat memajukan usaha dengan kinerja yang baik. [1][2][3]
Pada penelitian ini berfokus pada daerah yang terkenal dengan sentra industry Tempe dan Tahu yaitu di Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Di desa Sepande memiliki UMKM yang begitu banyak dan beragam terutama UMKM pengelolahan tempe yang menjadi ciri daerah tersebut. Di Desa Sepande UMKM menjadi industry mikro dengan unit usaha dan juga tenga kerja terbanyak, tetapi masih banyak pula UMKM lainnya yang ada di Desa Sepande. pentingnya adanya Sumber daya manusia pada UMKM akan membuat usaha mikro menjadi lebih berkembang kinerja para karyawan yang bekerja di UMKM akan lebih baik jika adanya faktor yang dapat menunjang dan membuat karyawan semakin baik dalam bekerja. Karyawan pada UMKM diharapkan dapat memenuhi perintah pemilik usaha untuk dapat mencapai target yang diharapkan usaha tersebut. [4][5][6]
Gaya seorang pemimpin dalam memimpin karyawannya dapat mempengaruhi keinginan dari karyawan tersebut dalam mencapai prestasi kerjanya. Tingkat keberhasilan dari kinerja karyawan akan dapat ditentukan oleh kepemimpinan dalam perusahaan maupaun tempat usaha mikro tersebut. Disiplin kerja yang baik dari diri seorang karyawan dapat mejadikan karyawan tersebut baik dalam menjalankan tugasnya, dan motivasi yang diberika oleh seorang pemimpin seperti adanya penghargaan, kompensasi, maupun insentive yang tepat akan meingkatkan prestasi kerja karyawan tersebut. Kinerja karyawan dapat menurun dengan berbagai faktor seperti menurunnya keinginan karyawan dalam mencapai prestasi pada tempat kerja. Sehingga faktor yang dapat meigkatkan kinerja karyawan adalah dengan gaya kepemimpinan, disiplin kerja dan juga motivasi kerja. [7][8][9][10]
Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil kebenaran dan pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur metodologi penelitian yang sudah ditetapkan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Populasi penelitian ini adalah karyawan UMKM di desa Sepande Kec. Candi Kab. Sidoarjo dengan sampel 90 responden. Pada penelitian menggunakan Teknik proporsional random sampling yang dimana Pada penelitian ini mengguanakan 9 bidang UMKM dan menggunakan 10 karyawan pada setiap Bidang UMKM sehingga dapat diambil sampel keseluruhan sebanyak 90 Responden.
Kerangka Konseptual
Supplementary Files
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Hipotesis
H1 : Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
H2 : Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan
H3 : Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
H4 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja
H5 : Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja
H6 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi kerja sebagai variable intervening
H7 : Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi kerja sebagai variabel intervening
Analisis Model Pengukuran / Outer Model
Pada analisa Outer Model atau Model Pengukuran yakni menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan setiap indikatornya yang dapat ditunjukkan dengan melihat nilai Convergent Validity, Discriminant Validitydan Composite Reability, berikut merupakan Skema model Partial Least Squar.
Supplementary Files
Gambar 2. Outer Model
Sumber: Output Smart PLS
Pada gambar diatas menunjukkan hasil perhituangan hubungan indicator pada seyiap variabel dengan variabel lainnya.
1. Convergent Validity
Convergent validity yakni diambil dari nilai loading factor antar variable laten dengan indikatornya berguna untuk dapat menguji validitas setiap indicator di tiap variable. Untuk menguji convergent validity, yang digunakan adalah nilai outer loading atau loading factor pada aplikasi Smart PLS. Suatu indikator dikatakan memenuhi convergent validity dan dikatakan pada golongan tinggi apabila nilai outer loadingnya diatas >0.7. Namun Menurut Hair et al., (1998) menyatakan bahwa pada validitas konvergen yang dinyatakan dapat diterima yakni apabila nilai loading factor ≥ 0.5. pada penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran, nilai loading fakor 0.5 masih dianggap cukup yang berarti indikator-indikator yang digunakan telah memenuhi syarat pada convergent validity.
Disiplin Kerja(X2) | Gaya Kepemimpinan (X1) | Kinerja Karyawan(Y) | Motivasi Kerja(Z) | Keterangan | |
X1.1 | 0.680 | Valid | |||
X1.2 | 0.835 | Valid | |||
X1.3 | 0.734 | Valid | |||
X1.4 | 0.812 | Valid | |||
X2.1 | 0.800 | Valid | |||
X2.2 | 0.785 | Valid | |||
X2.3 | 0.637 | Valid | |||
X2.4 | 0.711 | Valid | |||
Y1.1 | 0.800 | Valid | |||
Y1.2 | 0.777 | Valid | |||
Y1,3 | 0.780 | Valid | |||
Y1.4 | 0.788 | Valid | |||
Y1.5 | 0.762 | Valid | |||
Z1.1 | 0.900 | Valid | |||
Z1.2 | 0.697 | Valid | |||
Z1.4 | 0.528 | Valid |
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh indicator pada variabel memiliki nilai loading factor >5 sehingga dapat dinyatakan diterima atau valid.
2. Average Variance Extracted
Untuk mengevaluasi validitas diskriminan dapat diketahui melalui average variance extracted (AVE) untuk setiap konstruk atau variabel laten. Apabila nilai AVE dari masing-masing laten memiliki nilai > 0.5, maka dapat dikatakan valid. Berdasarkan tabel dibawah dapat diketahui bahwa nilai AVE dari masing-masing dimensi dan variabel yaitu lebih dari 0.5, dengan demikian maka variabel tersebut dapat dikatakan valid.
Average Variance Extracted (AVE) | |
Disiplin Kerja (X2) | 0.542 |
Gaya Kepemimpinan (X1) | 0.590 |
Kinerja Karyawan (Y) | 0.611 |
Motivasi Kerja (Z) | 0.525 |
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa bahwa nilai Average Variance Extrated (AVE) setiap variable > 0.5 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap nilai Average Variance Extrated (AVE) memenuhi syarat atau valid.
3. Discriminant Validity
Pada penelitian uji discriminaant validity ini dapat diketahui dengan cara melihat hasil cross loading untuk dapat mengetahui konstruk ada tidaknya memiliki discriminant yang memadai. Nilai cross loading harus memenuhi lebih dari 0.5 pada setiap variabelnya.
Disiplin kerja (X2) | Gaya Kepemimpinan (X1) | Kinerja Karyawan (Y) | Motivasi Kerja (Z) | |
X1.1 | 0.335 | 0.680 | 0.360 | 0.388 |
X1.2 | 0.262 | 0.835 | 0.424 | 0.394 |
X1.3 | 0.262 | 0.734 | 0.382 | 0.188 |
X1.4 | 0.347 | 0.812 | 0.476 | 0.295 |
X2.1 | 0.800 | 0.461 | 0.623 | 0.446 |
X2.2 | 0.785 | 0.376 | 0.469 | 0.245 |
X2.3 | 0.637 | -0.000 | 0.427 | 0.281 |
X2.4 | 0.711 | 0.241 | 0.415 | 0.299 |
Y1.1 | 0.702 | 0.377 | 0.800 | 0.444 |
Y1.2 | 0.489 | 0.278 | 0.777 | 0.620 |
Y1,3 | 0.454 | 0.517 | 0.780 | 0.677 |
Y1.4 | 0.414 | 0.357 | 0.788 | 0.584 |
Y1.5 | 0.564 | 0.553 | 0.762 | 0.480 |
Z1.1 | 0.496 | 0.478 | 0.722 | 0.900 |
Z1.2 | 0.185 | 0.196 | 0.383 | 0.697 |
Z1.4 | 0.142 | 0.003 | 0.329 | 0.528 |
Pada tabel diatasmenunjukkanbahwa hubungan antara indicator dengan variable memiliki korelasi yang lebih besar dibandingkan korelasi dengan variable lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa diskriminan validity pada cross loading dapat dinyatakan valid.
4. Composite realiability
Composite reliability merupakan uji yang dilakukan untuk menguji nilai reliabilitas indikator-indikator variabel. Apabila nilai composite reliability dari masing-masing variabel memiliki nilai > 0.7 maka variabeltersebut telah memenuhi composite reliability dan dapat dikatakan valid. Nilai composite reliablility dapat dilihat pada tabel berikut:
Composite Reliability | |
Disiplin Kerja (X2) | 0.824 |
Gaya Kepemimpinan (X1) | 0.851 |
Kinerja Karyawan (Y) | 0.887 |
Motivasi Kerja (Z) | 0.760 |
Berdasarakan tabel datas menunjukkan bahwa nilai composite reliability masing-masing variabel menunjukkan nilai > 0.7 sehingga dapat dinyatakan bahwa semua variabel laten reliable.
5. Cronbach Alpha
Pada penelitian ini, uji cronbach alpha dilakukan untuk membuktikan akurasi, ketepatan dan konsitensi dalam mengukur reliability suatu konstruk selain melihat pada composite reliability. Sehingga konstruk yang diharapkan dapat mencapai nilai 0.5.
Cronbach's Alpha | |
Disiplin Kerja (X2) | 0.720 |
Gaya Kepemimpinan (X1) | 0.765 |
Kinerja Karyawan (Y) | 0.841 |
Motivasi Kerja (Z) | 0.586 |
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa keseluruhanvariabel memiliki nilai Cronbach Alpha >0.5 sehingga dapat diakatan bahwa seluruh variabel reliable.
Analisis Model Struktural / Inner Model
Pada analisis inner model yakni berguna untuk dapat memprediksi hubungan sebab dan juga hubungan akibat antar variable laten dengan melihat persentase variance R-Square dan Q-square prediktif relevansi.
Supplementary Files
Gambar 3. Inner Model
Sumber : Output Smart PLS
1. R-Square
Pada penelitian, nilai R-square digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen apakah memiliki pengaruh yang substansive.
R Square | R Square Adjusted | |
Kinerja Karyawan (Y) | 0.702 | 0.692 |
Motivasi Kerja (Z) | 0.261 | 0.244 |
Pada tabel diatas dapat menunjukkan bahwa nilai R Square pada variable endogen Kinerja Karyawan sebesar 0.702 dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0.692 sehingga dapat dinyatakan bahwa konstruk eksogen mempengaruhi variable Y sebesar 0.692 atau sebesar 69.2% dan dapat dinyatakan kuat. sedangkan nilai R Square variable Motivasi Kerja sebesar 0.261 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0.244 atau sebesar 24.4% sehingga dapat dinyatakan lemah.
2. Q-Square
Original Sample (O) | Sample Mean (M) | Standard Deviation (STDEV) | |
Disiplin Kerja (X1) | 360.000 | 360.000 | |
Gaya Kepemimpinan (X1) | 360.000 | 360.000 | |
Kinerja Karyawan (Y) | 450.000 | 266.461 | 0.408 |
Motivasi kerja (Z) | 270.000 | 246.581 | 0.087 |
Pada table diatas dapat dilihat bahwa nilai Q2 pada kinerja karyawan sebesar 0.408 dan milai Q2 pada motivasi kerja sebesar 0.087. karena nilai Q2 diatas 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa model memiliki prediktif relievan.
3. Path Coefficients
Original Sample (O) | Sample Mean (M) | Standard Deviation (STDEV) | T Statistics (|O/STDEV|) | P Values | |
Disiplin Kerja (X2) -> Kinerja Karyawan (Y) | 0.387 | 0.387 | 0.065 | 5.921 | 0.000 |
Disiplin Kerja (X2) -> Motivasi Kerja | 0.341 | 0.347 | 0.102 | 3.332 | 0.001 |
Gaya Kepemimpinan (X1) -. Kinerja Karyawan (Y) | 0.197 | 0.197 | 0.071 | 2.798 | 0.005 |
Gaya Kepemimpinan (X1) -. Motivasi Kerja (Z) | 0.270 | 0.283 | 0.104 | 2.466 | 0.014 |
Motivasi Kerja (Z) -> Kinerja Karyawan (Y) | 0.467 | 0.458 | 0.069 | 6.996 | 0.000 |
Berdasarkan tabel coefficient diatas dapat dijabarkan yaitu:
1. Variabel Disiplin Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja (Z) menghasilkan nilai t-statistik sebesar 3.332 dan diatas 1.96 dengan P Value sebesar 0.001 yakni dibawah 0.05 dengan nilai original sampel positif. Sehi ngga dapat dinyatakan bahwa Disiplin K erja (X2) terhadap Motivasi K erja (Z) berpengaru h secara positif dan signifikan.
2. Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) menghasilkan nilai t-statistic sebesar 2.798 dan diatas 1.96 dengan nilai P Value sebesar 0.005 yakni dibawah 0.05 dengan nilai original sampel positif, sehingga dapat dikatakan bahwa Gaya K epemimpinan (X1) terhadap Kinerja K aryawan (Y) berpengaruh secara positif dan signifikan.
3. Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Motivasi Kerja (Z) menghasilkan nilai t-statistic sebesar 2.466 dan diatas 1.96 dengan nilai P Value sebesar 0.014 yakni dibawah 0.5 dengan nilai sampel positif s ehingga dapat dinyatakan bahwa Gaya Ke pemimpinan (X1) terhadap M otivasi K erja (Z) berpengaruh secara positif dan signifikan.
4. Variabel Motivasi Kerja (Z) terhadap Kinerja K aryawan (Y) menghasilkan nilai nilai t-statistic sebesar 6.996 diatas 1.96 dengan nilai P Values sebesar 0.000 dan original sampel positif sehingga dapat dinyatakan bahwa Motivasi K erja (Z) terhadap Kinerja K aryawan (Y) berpengaruh positif dan signifikan.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian Sehingga dapat disimpulkan hubungan setiap variabel sebagai berikut:
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini terdapat pada hasil outer loading pada variabel gaya kepemimpinan dan nilai didominasi pada indicator kemampuan pemimpin dalam memberitahu bawahan apa yang dapat dikerjakan yakni pemimpin pada UMKM dapat mengordinasikan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh karyawan dan karyawan tersebut dapat menjalankan tugas dengan kemampuannya menyelesaikan pekerjaan yang telah dikoordinasikan oleh pemimpin atau pemilik usaha tersebut.
2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan teradap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini terdapat pada hasil outer loading pada variabel disiplin kerja nilai yang mendominasi yakni pada indicator ketepatan waktu sehingga karyawan pada UMKM memiliki disiplin kerja yang tinggi pada ketepatan waktu seperti halnya datang tepat waktu pada jam kerja tidak mengulur waktu menjalankan tugas maupun pekerjaan sehingga karyawan pada UMKM memiliki kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yag ditentukan.
3. pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini terdapat pada hasil outer loading, pada motivasi kerja nilai yang mendominasi yakni pada indicator penghargaan sehingga pada UMKM karyawan lebih merasa senang dengan adanya penghargaan setiap pencapaian atau prestasi yang telah dicapai. Karyawan akan merasa bersemangat melaksanakan pekerjaannya dan memperlihatkan kemampuannya dalam bekerja apabila karyawan mendapatkan penghargaan seperti adanya bonus atau hal lainnya yang dapat memotivasi karyawan tersebut untuk semakin giat bekerja.
4. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Hasil penelitian ini terdapat pada hasil outer loading pada gaya kepemimpinan dan motivasi kerja dengan nilai yang mendominasi yaitu indicator kemampuan pemimpin dalam memberitahu bawahan yang dapat dikerjakan dan indicator penghargaan pada motivasi kerja. Pemimpin pada udaha mikro sering kali memberikan arahan maupaun penjelasan pada karyawan bagaimana menjalankan tugas yang telah diberikan. Pemimpin akan memberikan penghargaan apabila karyawan tersebut mampu menyelesaikan tugas maupun target yang telah diarahkan dan dikoordinasikan oleh pemimpin.
5. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Motivasi Kerja
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Hasil penelitian ini terdapat pada hasil outer loading. Disiplin kerja karyawan pada UMKM yakni berupa ketepatan waktu karyawan UMKM dalam menjalankan tugas maupun datang ke tempat bekerja. Pemberian motivasi yang dapat meningatkan keinginan karyawan dalam menjalankan tugas maupun menjalankan peraturan pada tempat kerja. Karyawan UMKM meningkatkan kinerjanya karena adanya semangat untuk mendapatkan penghargaan yang lebih dari pemimpin atau pemilik usaha mikro.
6 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi kerja sebagai variable intervening secara positif dan signifikan. Pemimpin UMKM telah memberikan motivasi berupa penghargaan, bonus, maupun insentive kepada karyawan untuk dapat meningkatkan rasa semangat dalam bekerja dan karyawan meningkatkan kinerjanya karena merasa dengan meningkatkan prestasi maka akan semkin banyak penghargaan maupun pendapatan yang didapatkan.
7. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aadanya pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dengan motivasi kerja sebagai variable intervening. Disiplin kerja yang tinggi pada karyawan UMKM dapat meningkatkannya penghargaan yang diberikan oleh pemimpin pada tempat kerja. Dengan adanya disiplin yang tinggi maka kinerja karyawan tersebut semakin efektif dan efisien untuk mencapai target usaha yang telah ditetapkan oleh pemimpin atau pemilik usaha yang akan dapat mendorong karyawan semakin meningkatkan kinerja dengan memberikan motivasi berupa bonus maupun peningkatan pendapatan.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka keseimpulan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara positif signifkan terhadap kinerja karyawan pada UMKM di Desa Sepande Kec. Candi Kab. Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin pada UMKM di Desa Sepande dapat mempengaruhi bawahannya untuk dapat meningkatkan kinerja mereka dengan gaya pemimpin pada setiap bidang UMKM dalam menjalankan usahanya.
2. Disiplin Kerja memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada UMKM di Desa Sepande Kec. Candi Kab. Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja yang tinggi pada setiap individu akan dapat mempengaruhi bagaimana individu tersebut dalam bekerja dan menjalankan tugas yang diberikan oleh pemimpinnya di tempat kerja.
3. Motivasi Kerja berpengaruh secara positif signifikan terhadap knerja karyawan pada UMKM di Desa Sepande Kec. Candi Kab. Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa adanya motivasi yang diberikan oleh seorang pemimpin seperti adanya penghargaan, insentive, maupun bonus yang diberika pada karyawan akan dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut dalam menjalankan tugas dan mencapai target.
4.Gaya Kepemimpinan memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhdap Motivasi Kerja pada UMKM di Desa Sepande Kec. Candi Kab. Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin pada UMKM di desa Sepande memberikan memberikan penghargaan maupun motivasi lainnya yang diberikan oleh pemimpin usaha mikro tersebut pada karywannya.
5.Disiplin Kerja memiliki pengaruh terhadap Motivasi Kerja secara positif dan signifikan pada UMKM di Desa Sepande Kec. Candi Kab. Sidoarjo. Hal ini menunjukkan karyawan UMKM di desa Sepande memiliki disiplin kerja yang baik untuk dapat meningkatkan prestasi kerjanya sehingga semakin karyawan akan mendapatkan penghargaan untuk pekerjaan yang telah dilakukan.
6.Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui Motivasi Kerja pada UMKM di Desa Sepande Kec. Candi Kab. Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan seorang pemipin di usaha mikro atau UMKM di desa Sepande memberikan motivasi kerja berupa penghargaan, bonus, insentive kepada karyawannya untuk dapat meningkatkan target usahanya dengan meningkatkan kinerja dari karyawan tersebut.
7. Disiplin Kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan melalui Motivasi Kerja pada UMKM di Desa Sepande Kec. Candi Kab. Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada UMKM di desa Sepande memiliki disiplin kerja yang baik dalam menjalankan tugasnya dengan adanya motivasi yang diberikan oleh pemimpin usaha mokro tersebut karyawan menjadi memiliki dorongan untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan.