Background: Effective political communication strategies are crucial for enhancing public engagement. Specific Background: This study explores the qualitative communication strategies used by a local political party during the Indonesia Smart Program (PIP) scholarship distribution, contrasting it with quantitative approaches that focus on numerical data. Knowledge Gap: Existing literature lacks insights on how qualitative methods, particularly direct interviews, can inform community engagement and program visibility. Aims: The research aims to analyze DPD Golkar Sidoarjo's communication strategies using primary interviews and secondary campaign materials. Results: Findings show that the party successfully utilized various media to increase visibility and transparency of the PIP, leading to significant community involvement through initiatives like KIPK. Novelty: This study highlights how qualitative approaches can deepen understanding of political communication's impact on community perceptions. Implications: The increased public trust in DPD Golkar Sidoarjo indicates the effectiveness of strategic political communication in influencing electoral outcomes, revealing valuable insights into political engagement dynamics.
Highlights :
Keywords: political communication, qualitative research, Indonesia Smart Program, community engagement, DPD Golkar Sidoarjo
Di tengah dinamika politik yang semakin kompleks di Indonesia, strategi komunikasi politik menjadi salah satu aspek yang krusial dalam memengaruhi persepsi masyarakat terhadap partai politik dan program – program yang mereka tawarkan. Dalam konteks pemilihan umum dan kampanye politik, kemampuan sebuah partai untuk menyampaikan pesan – pesannya secara efektif kepada pemilih potensional dapat menjadi faktor penentu keberhasilan mereka dalam memenangkan suara dan mendapatkan dukungan publik.
Partai Golkar, merupakan partai politik yang telah lama berdiri dan memiliki sejarah panjang dalam peta politik Indonesia. Sebagai salah satu partai politik terkemuka di Indonesia, Golkar telah berperan aktif alam berbagai periode bersejarah politik negara. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sidoarjo merupakan bagian dari struktur organisasi Golkar yang berfokus pada pembentukan dan implementasi strategi di tingkat lokal. DPD Golkar Sidoarjo memiliki tanggung jawab untuk memahami dan menanggapi isu-isu lokal yang relevan dengan masyarakat Sidoarjo, serta mengembangkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat. Sebagai entitas penting dalam struktur partai, DPD Golkar Sidoarjo berperan dalam menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi politik yang efektif untuk memperkuat citra partai, mendapatkan dukungan publik, dan memenangkan kompetisi politik di daerah.
Partai – partai politik perlu memahami bahwa program – proram yang mereka bangun dan tawarkan perlu disampaikan kepada publik dengan cara yang menarik serta persuasif agar dapat diterima dan didukung oleh masyarakat. Salah satu program yang diusung oleh DPD Golkar Sidoarjo dan menjadi fokus pada penelitian ini adalah Program Indonesia Pintar (PIP). Program ini merupakan bentuk insiatif bantuan pendudukan dari pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk siswa dari berbagai jenjang pendidikan dasar, dan menengah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang kurang mampu.
Data pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa masih ada banyak siswa yang membutuhkan bantuan dalam membiayai pendidikan mereka. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2022, ada sekitar 17.953.268 siswa dari berbagai jenjang pendidikan yang telah menerima bantuan melalui Program Indonesia Pintar (PIP). Bantuan yang disalurkan melalui PIP mencakup berbagai bentuk, seperti beasiswa, bantuan biaya pendidikan, dan fasilitas pendukung lainnya yang dirancang untuk membantu siswa mengakses pendidikan berkualitas. Pada tahun 2023, DPD Golkar Sidoarjo melalui Ketua DPD Golkar Sidoarjo Adam Rusydi berhasil menjalankan program PIP dengan sukses. Melalui upaya yang insentif dalam mempromosikan program dan menyediakan bantuan, Golkar mampu mencapai tingkat antusiasme yang tinggi dari siswa dan siswi Sidoarjo. Dan Golkar berhasil memberikan bantuan beasiswa kepada 2000 siswa – siswi di berbagai jenjang Pendidikan, termasuk SD, SMP, dan SMA/ SMK, di 18 kecamatan di wilayah Sidoarjo. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas strategi komunikasi politik dan implementasi program yang dilakukan oleh DPD Golkar Sidoarjo.
Informasi mengenai Program Pemberdayaan Pemuda (PIP) disebarluaskan oleh Partai Golkar Sidoarjo saat terdapat kegiatan partai di berbagai kecamatan di Sidoarjo. Selanjutnya, informasi tersebut juga dialirkan dari satu kader ke kader lainnya. Setelah itu, informasi disampaikan oleh pimpinan kecamatan Partai Golkar Sidoarjo kepada anggota Golkar di kecamatan yang bersangkutan, serta kepada masyarakat dan tetangga mereka di kecamatan tersebut. Proses distribusi informasi ini memperkuat komunikasi internal partai dan memperluas pemahaman masyarakat mengenai kegiatan serta program yang diselenggarakan oleh Partai Golkar Sidoarjo, khususnya terkait dengan PIP. Kegiatan PIP dilaksanakan mulai tanggal 13 Maret 2023 hingga 30 Juni 2023. Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan, antara lain penurunan SK (Surat Keputusan), aktivasi rekening SimPel peserta didik yang menjadi peserta PIP, dan penyaluran data PIP. Semua tahapan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Partai Golkar untuk mendukung dan memastikan kelancaran Program Pemberdayaan Pemuda.
Meskipun program ini memiliki tujuan yang mulia, implementasinya tentu tidak tanpa tantangan. Partai Golkar perlu memahami bahwa program yang mereka tawarkan perlu disampaikan kepada publik dengan cara yang menarik serta persuasif agar dapat diterima oleh masyarakat. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana Partai Golkar dapat efektif dalam menyampaikan informasi tentang program ini kepada masyarakat. Dalam konteks penyaluran bantuan beasiswa melalui Program Indonesia Pintar (PIP), strategi komunikasi politik menjadi salah satu kunci utama dalam memastikan efektivitas dan dampak positif dari program tersebut. DPD Golkar Sidoarjo harus mampu menunjukkan pentingnya menyampaikan informasi yang jelas, akurat, dan persuasif kepada publik mengenai tujuan, manfaat, dan mekanisme program. Partai Golkar, melalui DPD Golkar Sidoarjo, perlu merancang strategi komunikasi politik yang mumpuni untuk menginformasikan publik tentang dukungannya terhadap PIP dan bagaimana program ini menjadi bagian dari visi dan misi partai dalam meningkatkan akses pendidikan di Indonesia.
Dalam merancang strategi komunikasi politik untuk kampanye PIP, Partai Golkar sendiri menggunakan media lokal untuk menyebarluaskan jangkauan area penerima beasiswa PIP. salah satunya pada postingan di aplikasi Instagram, Partai Golkar meraih 74 Likes serta mendapatkan 1.164 Views.
Komunikasi politik merupakan elemen penting dalam proses demokrasi, terutama dalam konteks kampanye politik. Melalui komunikasi politik, partai politik dapat menyampaikan visi misi dan program mereka pada masyarakat. Komunikasi politik sebagai suatu kegiatan politik yang berisi penyampaian pesan – pesan politik oleh aktor – aktor politik kepada pihak Yhuki Adam menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan kuota sebanyak 2.000 peserta kepada Partai Golkar Sidoarjo untuk Program Indonesia Pintar (PIP). Anwar Arifin (2014) dalam bukunya mengartikan komunikasi politik sebagai tindakan untuk memengaruhi manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara [1]. Komunikasi politik menemui tantangan besar selama satu dekade terakhir ini, terutama dalam melampaui jarak yang bertambah jauh antara masyarakat dan aktor politik terpilih [2]. Keadaan ini yang mendorong adanya pemanfaatan strategi komunikasi politik dimana komunikasi tidak hanya khusus pada kegiatan pemasaran politik, namun juga tentang peralihan pesan yang berkelanjutan dengan masyarakat dalam pengambilan kepastian masyarakat. Komunikasi poliitk harus dibarengi dengan strategi komunikasi politik agar dapat menyampaikan berbagai pesan politik yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas.
Strategi komunikasi politik merupakan salah satu aspek yang penting dalam pelaksanaan komunikasi politik seperti kampanye dan promosi serta penyuluhan program. Strategi komunikasi efektif dapat didukung dengan berbagai pendekatan yang sifatnya persuasif. Penyusunan strategi komunikasi politik tentu dilandaskan pada tujuan awal sebuah partai politik yaitu menciptakan opini publik dimana hal tersebut digunakan untuk membuat Masyarakat memercayai dan membenarkan sesuatu. Dalam konteks ini, strategi komunikasi politik yang efektif juga perlu memperhitungkan bagaimana pesan yang disampaikan dapat menjadi bagian dari agenda yang dominan dalam pikiran Masyarakat [3]. Teori agenda setting, yang dikemukakan oleh McCombs dan Shaw pada tahun 1972, menjelaskan bahwa media massa memiliki kemampuan untuk mengendalikan perhatian publik terhadap beberapa isu - isu. Ini berarti bahwa media massa tidak hanya memberikan informasi tentang topik tertentu, tetapi juga menentukan peringkat prioritas isu – isu tersebut dalam pikiran Masyarakat. Dengan kata lain, apa yang diberitakan oleh media massa cenderung menjadi fokus perhatian dan pembicaraan Masyarakat. Teori agenda setting menyatakan bahwa media mempunyai pengaruh yang kuat terhadap Masyarakat mengenai isu – isu tertentu. Ketika media berfokus pada sebuah peristiwa atau kejadian suatu peristiwa, hal itu mempengaruhi khalayak untuk percaya bahwa hal tersebut penting. Teori ini mengarah pada kondisi Dimana berita dalam media menentukan isu mana yang dapat menjadi perhatian publik. Teori ini dibangun atas dasar gagasan bahwa media massa mampu menetapkan sebuah agenda tentang hal yang dapat menarik perhatian khalayak. [4].
Pada Penelitian oleh [5] menyampaikan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh calon pasangan Syamsu Rizal pada PILKADA Makassar tahun 2013 mengoptimalkan ketangguhan diri dengan menampilkan strategi komunikasi politik dalam meraih solidaritas masyarakat kota Makassar. Penelitian lain oleh [6] menemukan bahwa pembentukan strategi komunikasi politik dalam usaha pemenagan caleg kota makasar terdiri dari tiga langkah penting yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan menggunakan pendekatan lokal, hal ini yang dapat membuat komunikasi poitik oleh semua kalangangan masyarakat dan dapat diterima secara komperehensif dengan pendekatan lokal. [7] juga menemukan bahwa Dari hasil penelitian, strategi komunikasi politik Partai Golkar Kabupaten Blitar adalah dengan menentukan unsur-unsur komunikasi berdasarkan konsep komunikasi Harold D. Laswell: komunikator, pesan, medium, komunikator, dan pengaruh. Terdapat hambatan internal dan eksternal dalam penerapan strategi ini. Penelitian oleh [8] Strategi komunikasi politik yang menggunakan Partai Golkar pada pemilu legislatif adalah komunikasi teratur dari pimpinan pusat hingga kader daerah untuk memastikan pesan - pesan politik terdistribusi secara merata. Menjelang Pemilu 2019, Golkar memberikan informasi kepada masyarakat yang berhak memilih maupun yang belum mempunyai hak pilih, melakukan edukasi kepada masyarakat, memenuhi aspirasi masyarakat serta membantu pemerintah dan lembaga politik lainnya. Mengingat pemilu di Aceh Tengah pada tahun 2019, pemerintahan DPD-Golkar tidak memiliki inisiatif atau cara lain untuk mengkomunikasikan segala bentuk program kegiatan kepada masyarakat setempat sebagai alat komunikasi politik partai untuk mencapai suatu kesimpulan.
Penelitian lain oleh [9], yang berjudul “Strategi Komunikasi Politik melalui Media Sosial oleh Calon Presiden Indonesia 2024” yang bertujuan ntuk memahami strategi media sosial yang digunakan oleh calon presiden Indonesia pada tahun 2024, kita perlu melakukan analisis terhadap berbagai platform yang mereka gunakan, jenis konten yang dibagikan, serta cara mereka berinteraksi dengan pengikutnya. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsistensi dalam menjadwalkan postingan, menulis caption, dan memilih hashtag tidak memiliki dampak langsung pada keterlibatan di media sosial, seperti jumlah like dan komentar. penelitian oleh [10] yang berjudul “Komunikasi Politik Dan Media Sosial (Strategi Komunikasi Politik Ganjar Pranowo Dalam Melakukan Personal Branding Di Media Sosial Twitter Pada Agustus 2022)” hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam membangun personal branding, Ganjar lebih sering mengunggah konten yang mencerminkan modal kebudayaan dan modal sosial, seperti kepedulian, daripada konten yang berfokus pada jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi politik yang diterapkan oleh Ganjar serta menilai keberhasilannya melalui upaya personal branding di akun media sosialnya.
Penelitian lain oleh [11], yang berjudul “Strategi Komunikasi Politik Dalam Pemilihan Umum Di Era Digital” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis konten kampanye politik yang disebarkan melalui media digital dan dampaknya terhadap persepsi serta keputusan pemilih. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengeksplorasi peristiwa tertentu sebagai fenomena baru, guna menjawab pertanyaan secara akurat tentang objek yang diamati. Studi ini juga menilai dan mengintervensi berbagai komponen kompleks dengan menggunakan data sekunder dan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi politik dalam pemilihan umum di era digital dilakukan melalui dua pendekatan utama: pertama, strategi komunikasi digital melalui penggunaan figur artis untuk meningkatkan popularitas partai politik, dan kedua, strategi komunikasi digital melalui media sosial, yang mencakup platform seperti Instagram, YouTube, TikTok, Twitter, TVC, dan lainnya.
Penelitian lain oleh [12], yang berjudul “partai politik dan strategi politik (kajian atas stratei kemenangan anggota legislatif perempuan PDI perjuangan di dalam pemilihan legislatif pada dapil 2,4 dan 5 kota tangerang 2019)”. Tujuan dari Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi yang digunakan oleh anggota legislatif perempuan dari PDI Perjuangan dalam memenangkan pemilihan legislatif DPRD Kota Tangerang pada tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi aktivitas. Kerangka teoritis dan konseptual yang dipakai mencakup strategi politik, partai politik, dan gender. Penelitian ini memaparkan peran penting dari strategi politik ofensif dan defensif dalam kemenangan pemilihan legislatif DPRD Kota Tangerang 2019. Temuan penelitian menunjukkan bahwa anggota legislatif perempuan PDI Perjuangan berhasil meraih kemenangan dengan menerapkan kedua strategi tersebut, di mana strategi ofensif dibagi menjadi pembentukan tim relawan, kampanye politik, dan penawaran program baru, sementara strategi defensif mencakup pemeliharaan pemilih tetap dan penguatan pemahaman pemilih musiman
Konsep komunikasi politik sangat penting, tidak hanya dalam penyediaan informasi kepada media massa, tetapi juga dalam metode analisis dalam ilmu dan penelitian politik, karena membantu memperjelas cara fenomena politik diamati dan dipahami [13].
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi politik DPD Golkar Sidoarjo dalam kampanye “Program Indonesia Pintar menyalurkan beasiswa PIP 2023”? Sedangkan tujuan penelian ini ialah untuk menganalisis strategi komunikasi politik DPD Golkar Sidoarjo dalam kampanye “Program Indonesia Pintar menyalurkan beasiswa PIP 2023”
Metode ini, menggunakan studi kualitatif berfokus pada pemahaman dan interpretasi, yang dapat berbeda-beda antara individu. Oleh karena itu, peneliti harus terlibat langsung dalam penelitian tanpa menggunakan asisten untuk menghindari perbedaan interpretasi. Berbeda dengan pendekatan kuantitatif yang lebih berfokus pada angka dan statistik [14]. .
Pada kajian in mengangkat dari suatu acara politik yang membagi beasiswa pada peserta PIP partai Golkar. Pendekatan kualitatif dinilai lebih tepat karena memungkinkan peneliti memahami konteks, nuansa, dan implikasi strategi komunikasi politik yang diterapkan. Metode deskriptif digunakan untuk mencari teori. Dalam metode ini, peneliti pergi ke lapangan, mengamati, dan mencatat fenomena yang diamati. [15].
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Kelebihan data sekunder adalah informasi yang diperoleh seringkali merupakan data yang terkumpul dari waktu ke waktu, sehingga lebih mewakili situasi sebenarnya. Sementara data primer memberikan gambaran langsung karakteristik di lapangan [16]. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 2 informan, yaitu [1] Yhuki Adam selaku anggota DPD Golkar Sidoarjo yang terlibat dalam strategi komunikasi kampanye PIP dan [2] Faris Ahmad Nasrullah selaku siswa penerima beasiswa. Data sekunder dikumpulkan dari dokumen dan materi kampanye seperti postingan instagram, siaran pers, dan dokumen pendukung lainnya terkait kampanye "Beasiswa PIP Penyaluran Program Pintar Indonesia". Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan analisis dokumen.
Dengan pendekatan ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran lengkap tentang strategi komunikasi politik DPD Golkar Sidoarjo dalam kampanye PIP. Data diolah dengan mentranskrip wawancara dari narasumber yang terlibat dalam Program Indonesia Pintar (PIP). Ada dua narasumber yang diwawancarai, yaitu penyelenggara acara dan siswa yang menerima beasiswa, untuk mendapatkan informasi yang jelas dan bermanfaat.
Pada bagian ini membahas hasil penelitian mengenai analisis strategi komunikasi dalam kampanye PIP (Program Indonesia Pintar) 2023di DPD Golkar Sidoarjo. Penelitian ini berfokus pada bagaimana DPD Golkar dapat mengatasi penyaluran PIP melalui strategi komunikasi organisasi. Untuk memahami persoalan ini, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan 2 informan dari panitia program indonesia pintra PIP dan penerima program indonesia pintar PIP.
Hasil pada penelitian ini adalah terdapat 2 informan yang menjawab pertanyaan melalui wawancara secara langsung kepada anggota partai golkar sidoarjo yang mana juga menjadi panitia pada PIP (Program Indonesia Pintar) dan penerima PIP (Program Indonesia Pintar) tersebut. Informan pertama, [1] saudara Yhuki Adam, selaku panitia PIP serta pegawai MPO pada DPD partai Golkar sidoarjo. Dan Informan keuda yakni, [2] saudara Faris Ahmad Nasrullah selaku penerima PIP (Program Indonesia pintar). Dalam melakukan wawancara seringkali memerlukan waktu yang cukup lama sekitar satu sampai dua minggu untuk memastikan bahwa data yang diperoleh sudah sesuai.
Tanggapan para narasumber mengenai strategi komunikasi yang digunakan oleh DPD partai golkar sidoarjo dalam menangani masalah strategi komunikasi politik Program Indonesia Pintar menyalurkan beasiswa PIP dalam penyampaiannya. Meskipun juga ada perbedaan kata dan pengolahan nada bicara, kedua narasumber juga menyampaikan bahwa PIP (Program Indonesia Pintar) sangat membantu bagi masyarakat terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Mereka juga menekankan bahwa pada PIP (Program Indonesia Pintar) sangat berpengaruh bagi DPD partai Golkar dikarenakan pada pemilu kemarin naik pesat pada partai golkar. Tanggapan dan pandangan para narasumber tentang apakah PIP (Program Indoensia Pintar), semuanya menyatakan bahwa DPD partai Golkar harus selalu banyak membantu masyarakat entah dari PIP, KIPK, Bedah Rumah, dll.
Pada hasil wawancara yang dilakukan, komunikasi organisasi sudah berjalan dengan sangat baik dan efektif dikarenakan adanya faktor pendukung yaitu bahwasanya ada kejelasan dalam penyampaian pesan dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami. Panitia PIP (Program Indonesia Pintar) dan penerima PIP (Program Indonesia Pintar) saling bekerja-sama agar komunikasi yang di sampaikan akurat dan dipahami. Para panitia PIP juga membantu para penerima agar cepat menerima beasiswa tersebut. program PIP (Program Indonesia Pintar) ini berasal dari pemikiran dua orang yaitu pak adies kadir dan pak adam rusydi yang mengusul pada pemerintah untuk membantu masyarakat sidoarjo dalam menangani kasus pendidikan.
Tujuan Utama PIP Menurut Bernard C. Cohen, teori agenda setting mengemukakan bahwa media massa memiliki peran penting dalam menetapkan isu-isu yang dianggap signifikan oleh masyarakat dengan cara menyampaikan informasi dan kesadaran kepada publik tentang isu-isu yang dianggap penting oleh media massa [17]. Sebagai contoh, bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) dianggap sebagai isu penting yang perlu mendapatkan perhatian serius dari publik. Hal ini dijelaskan oleh narasumner
[1] Yhuki Adam menjelaskan bahwa Program Indonesia Pintar (PIP) adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap pendidikan masyarakat Indonesia. Partai Golkar, melalui Pak Adies Kadir dan Adam Rusdyi, mengusulkan bahwa masyarakat Sidoarjo layak untuk menerima bantuan.
“Program pip adalah bentuk kepedulian pemerintah akan membantu masyarakat di Indonesia terlebih di bidang Pendidikan dan partai Golkar hadir melalui pak Adies Kadir dan Adam Rusdyi sebagai aspirator yang mengusulkan bahwasanya beberapa masyarakat di sidoarjo berhak mendapatkan bantuan Program Indonesia pintar PIP”
[1] Saudara Yhuki Adam juga menambahkan bahwasanya tujuan utama dari PIP (Program Indonesia Pintar) adalah untuk membantu meringankan beban masyarakat.
“Untuk membantu meringankan beban masyarakat di bidang Pendidikan.”
Mekanisme dalam Progran PIP Agenda setting adalah proses di mana media atau organisasi menetapkan isu-isu yang harus menjadi prioritas dalam perhatian publik. Dalam konteks Program Indonesia Pintar (PIP) yang dikelola oleh Partai Golkar, prinsip penetapan agenda dalam teori agenda settings berperan penting dalam memastikan bahwa isu-isu kunci seperti mekanisme penyaluran bantuan, transparansi, dan dampak positif program menjadi fokus utama perhatian publik.
[1] Yhuki Adam, sebagai panitia program PIP, menjelaskan bahwa Partai Golkar bekerja sama dengan media—termasuk saluran media internal partai—untuk mendokumentasikan dan menyebarluaskan informasi tentang program. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan transparansi program.
“Untuk kerjasama dengan media itu ada dengan media partai golkar sendiri, untuk media dokumentasi, peliputan, dan penyebarluasan informasi untuk media luar ada cuman terkadang ketika kita datang ke wilayah A itu nanti beberapa kalau ada yang dapat kabar itu wartawan lokal akan memberitakan berita tersebut”
[2] Faris selaku penerima program PIP, memberikan keterangan yang berbeda dengan statement yang diberikan oleh [1] saudara Yhuki Adam, [2] Faris menjelaskan bahwa ia menerima informasi mengenai program PIP dari saudaranya yang merupakan rekan dari panitia program PIP yaitu saudara Yhuki Adam sendiri.
“Saya dapat itu dari mas dono, mas dono menginformasikan ada beasiswa pip ke kakak saya nah kakak saya menyampaikan ke saya sebagai siswa yang apa namanya akan mendapatkan beasiswa”
[2] Faris juga menambahkan bahwa banyak teman-temannya mengetahui tentang Program Indonesia Pintar (PIP) melalui keluarga mereka, yang mendapatkan informasi tersebut selama proses kampanye. Menurutnya, informasi yang disampaikan oleh keluarga memainkan peran penting dalam menyebarkan kesadaran tentang program ini, sehingga semakin banyak orang yang bisa memanfaatkannya.
“Nah itu dari ayahnya. - sama apa namanya ya sama omong ke omong cuman nggak dari orang dalam lebih ke tepatnya pas ada kampanye gitu loh mas kampanye”
Kriteria Penentuan Penerima Bantuan Program beasiswa tentunya sangat diminati oleh masyarakat, namun sayangnya bantuan ini tidak dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, terdapat kriteria yang harus ditetapkan agar bantuan dalam program ini dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. penetapan prioritas isu dalam teori agenda setting. mencakup bagaimana organisasi atau media menetapkan isu-isu yang harus menjadi prioritas dalam perhatian publik. Dalam Program Indonesia Pintar (PIP) yang dijalankan oleh Partai Golkar, prinsip ini diterapkan untuk menentukan kriteria penerima bantuan, memastikan bahwa bantuan pendidikan disalurkan secara efektif kepada individu yang paling membutuhkan dan layak. Dengan menyoroti keberhasilan program dalam menarik banyak pendaftar, Partai Golkar mengarahkan perhatian publik dan sumber daya pada isu pendidikan, memastikan bahwa bantuan tepat sasaran dan sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan.
[1] Yhuki Adam menjelaskan bahwa kelompok yang berhak menerima Program Indonesia Pintar (PIP) adalah warga yang benar-benar membutuhkan bantuan pendidikan serta keluarga dekat dari para pengurus. Menurut Yhuki, kriteria ini dibuat untuk memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran, membantu mereka yang berada dalam kondisi ekonomi sulit dan memiliki hubungan langsung dengan pengurus, yang memahami secara mendalam kebutuhan di lapangan.
“Yang berhak menerima pip lagi-lagi adalah warga yang memang membutuhkan lalu kemudian dari beberapa saudara mungkin, dari pengurus, lalu kemudian saudara dari teman-teman pimpinan PK (Pimpinan Kecamatan) “
[1] Yhuki Adam juga menambahkan bahwa partai Golkar hanya bertugas untuk mengumpulkan data, namun untuk proses seleksi tetap menjadi kewenangan pemerintah.
“Kita collect dulu kita kumpulkan lalu kemudian kita ajukan ke pemerintah, pemerintah akan menyeleksi mana yang layak mana yang nggak layak didapatkan, jadi kita belum bisa memastikan anak ini belum tentu dapat cuman kita akan mengusahakan para anak-anak ini yang di data benar-benar bisa dapat PIP dari pemerintah seperti itu”
[1] Yhuki Adam menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan kuota sebanyak 2.000 peserta kepada Partai Golkar Sidoarjo untuk Program Indonesia Pintar (PIP).
“ I tu salah satu program dari partai Golkar sidoarjo melalui pak adies kadir dan adam rusydi untuk membantu pendidikan di Sidoarjo, ada sebanyak 2000 kuota yang diberikan oleh pemerintah pada bulan Juli”
Proses Pemilihan Peserta Program PIP Prinsip yang digunakan dalam Proses Pemilihan Peserta Program PIP dalam teori agenda-setting adalah prinsip penetapan prioritas isu (issue prioritization). Dalam konteks Program Indonesia Pintar (PIP) yang dijalankan oleh Partai Golkar, proses pemilihan peserta dan mekanisme penyaluran bantuan berada dalam satu lingkup yang saling berkaitan. Prinsip penetapan prioritas isu berperan penting dalam menentukan siapa yang layak menerima bantuan, memastikan bahwa pendidikan menjadi fokus utama, dan mengarahkan upaya untuk membantu.
[1] Yhuki Adam menjelaskan DPD Partai Golkar Sidoarjo memberikan surat tugas kepada pimpinan kecamatan untuk mendata warga yang benar-benar layak menerima bantuan di daerah mereka. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa bantuan disalurkan kepada mereka yang paling membutuhkan.
"Partai Golkar memberikan surat tugas kepada beberapa pimpinan kecamatan untuk mendata warga di daerah mereka yang benar-benar layak menerima bantuan."
[1] Yhuki adam juga menambahkan bahwa data yang di peroleh melalui perwakilan kemudian diusulkan ke pemerintah untuk dilakukan seleksi lebih lanjut.
“Jadi kemudian untuk alurnya adalah setelah data-data yang kita collect kita usul ke pemerintah mana yang berhak dan mana yang nggak berhak dapat PIP. Data yang berhak tadi kita kemudian akan klasifikasi tiap Kecamatan, tiap desa, tiap tingkatan SD, SMP, SMA atau SMK.”
Dalam proses pemilihan PIP, peneliti juga mengajukan pertanyaan serupa kepada narasumber [2], yaitu Faris, selaku penerima Program PIP, untuk memberikan keterangan mengenai proses yang ia jalani. Hal ini dilakukan agar informasi yang diterima oleh peneliti berasal dari dua arah dan lebih akurat .
[2] Pada awalnya, informasi diterima dari Mas [1] Yhuki Adam. Langkah selanjutnya adalah mengikuti perkumpulan atau kampanye sosialisasi yang diadakan di kafe Mojopahit Buduran. Dalam kampanye tersebut, peserta mendapatkan kertas untuk diajukan ke bank yang dituju untuk pencairan dana.
“Untuk pertamanya itu kan dapat info dari mas Yhuki Adam , tapi langkah selanjutnya untuk menindak lanjuti dari apa namanya dari informasi dari m as Yhuki Adam itu ada seperti kayak perkumpulan gitu mas tadi, kampanye sosialisasi itu di ya itu di depan apa namanya di kafe mojopahit itu kampanye sosialisasi itu untuk langkahnya di situ sih mas untuk mendapatkannya. habis dari kampanye itu kan mendapatkan apa seperti kertas buat ngajuin ke bank yang akan dituju sebagai pencairan DANA.”
[2] Faris turut menjelaskan secara rinci mengenai aspek teknis yang terlibat dalam proses pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di wilayah Sidoarjo, termasuk langkah-langkah yang harus diikuti oleh penerima manfaat untuk memastikan pencairan dana berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Untuk pencairan DANA itu sebenarnya nggak seberapa ribet sih mas, cuma perlu mendapatkan kertas yang dari partai golkar untuk pengajuan syarat itu, pertama itu ke sekolah dulu mas sebagai perantara, ke sekolah mendapatkan surat itu untuk perantara ke bank, nah habis itu mengajukan ke bank nasional Indonesia BNI nah itu baru ngisi - ngisi data - data yang persyaratan yang akan apa namanya akan disetorkan itu sesuai dengan yang disyaratkan oleh partai golkar tersebut gitu.”
Pengaruh program PIP terhadap kepercayaan Masyarakat Melalui pemberitaan yang terfokus dan pelaksanaan program PIP yang efektif, Partai Golkar secara bertahap membentuk citra positif di mata publik serta meningkatkan kepercayaan terhadapnya. Pemberitaan yang strategis dan terukur mengenai kontribusi partai dalam menjalankan program PIP, seperti peran yang dimainkan oleh anggotanya seperti Pak Adies Kadir dan Pak Adam Rusdyi, bertujuan untuk menyoroti komitmen dan kepedulian mereka terhadap masyarakat, khususnya dalam hal mengurangi beban pendidikan di Sidoarjo.
[1]Menurut Yhuki Adam, melalui upaya Pak Adies Kadir dan Adam Rusdyi dalam mewujudkan PIP, program ini telah berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat Sidoarjo terhadap Partai Golkar.
“Betul, itu salah satu program dari partai Golkar sidoarjo melalui pak adies kadir dan adam rusydi meningkatkan eh apa ya kepercayaan masyarakat sidoarjo”
Hal ini seolah didukung oleh statement yang diberikan oleh [2] faris salah satu penerima manfaat dari program PIP. [2] Faris menyampaikan bahwa setelah menerima bantuan dana, ia merasa dapat mengandalkan Partai Golkar sebagai pihak yang benar-benar peduli dan memberikan dukungan nyata dalam mendukung pendidikan serta kesejahteraannya.
“Menurut saya golkar setelah penerimaan program Indonesia pintar PIP saya, berubah gitu bisa lebih dipercaya aja sih mas itu bisa dipercaya untuk penyampaian dan bantuan yang lain-lain.”
Dampak positif program PIP terhadap Elektabilitas Golkar Dengan menjadikan pendidikan sebagai fokus utama dan memberikan bantuan yang nyata melalui PIP, Partai Golkar berhasil menarik perhatian dan dukungan masyarakat, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan elektabilitas partai dalam pemilu.
[1] Yhuki Adam, membahas bagaimana program-program yang diusung oleh Partai Golkar, termasuk Program Indonesia Pintar (PIP), menjadi indikator utama peningkatan suara dalam pemilu.
“ B erkat adanya kemarin ini pemilu alhamdulillah membantu salah satunya dari program PIP suara golkar di sidoarjo naik 28% lalu kemudian kita juga mengalami kenaikan dari jumlah kursi yang dimana pemilih sebelumnya di tahun 2014 kita memperoleh 4 kursi di tahun ini.”
[1] Yhuki Adam juga menjelaskan bahwa mereka tidak menggunakan indikator khusus dalam mengevaluasi Program PIP, melainkan mengandalkan jumlah pendaftar sebagai acuan utama. Menurutnya, tingginya jumlah pendaftar menjadi tolok ukur bagi DPD Golkar Sidoarjo dalam menilai respons masyarakat terhadap program tersebut.
“ K ita sih nggak pakai indikator cuman melihat apa Namanya jumlah yang mendaftar pengajuan pip yang cukup tinggi itu menjadi acuan kami seperti itu”
[1] Yhuki Adam menyatakan bahwa peningkatan suara Golkar dipengaruhi oleh berbagai program yang membantu masyarakat, seperti beasiswa PIP, Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), dan proyek rumah pavingisasi.
Berdasarkan data yang diperoleh, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DPD Golkar Sidoarjo telah menggunakan media, termasuk juga media internal maupun eksternal untuk mendokumentasikan, menyebarluaskan informasi, dan meningkatkan visibilitas serta transparansi PIP (Program Indonesia Pintar). Proses penyebaran informasi pada DPD Partai Golkar Sidoarjo melalui kampanye dan komunikasi juga disoroti, bahwa menunjukkan strategi komunikasi politik dijalankan untuk menjangkau masyarakat dan ketertarikan masyarakat pada DPD Partai Golkar Sidoarjo. Terutama dalam hal membantu ekonomi seperti KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah), Bantuan pembangunan pavingisasi, bedah rumah atau renov rumah, oleh karena itu DPD Partai Golkar Sidoarjo sangat memikat masyarakat untuk dapat memilihnya.
Penjelasan bahwa bagaimana program PIP (Program Indonesia Pintar) yang di uji oleh DPD Partai Golkar melalui tokoh – tokoh seperti Pak Adies Kadir dan Adam Rusydi yang berusaha menyoroti kepedulian partai terhadap pendidikan, serta meringankan beban masyarakat. Bahwasanya bagaimana program PIP (Program Indonesia Pintar) ini berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap DPD Partai Golkar, yang menunjukkan bahwa strategi komunikasi politik yang digunakan berhasil mempengaruhi pandangan masyarakat secara positif. DPD Partai Golkar sendiri juga berhasil menggunakan agenda setting untuk menjalankan sebuah program PIP kepada masyarakat untuk bisa menerima DPD Partai Golkar secara terbuka dan media massa yang dapat mengendalikan perhatian publik yang diuraikan oleh McCombs & Shaw (1972).
Data yang dikelola juga menunjukkan bahwa pelaksanaan program PIP (Program Indonesia Pintar) tidak hanya meningkatkan citra positif DPD Partai Golkar tetapi juga memperkuat hubungan dengan masyarakat. Informasi mengenai peningkatan jumlah suara dan kursi yang diraih oleh DPD Partai Golkar dalam pemilu juga menunjukkan keberhasilan strategi komunikasi politik ini dalam mendapatkan dukungan publik. Hal ini dapat dibuktikan dengan pendapatan suara sebanyak 93.690, jika dibandingan dengan pemilu tahun 2019 73.026 suara, hal ini berdampak pada perolehan kursi di DPD (Dewan Perwakilan Daerah) pada tahun 2019 total kursi yang didapatkan oleh Golkar adalah4, sedangkan pada pemilu 2024 setelah diadakan program PIP total kenaikan suara sebanyak 28% atau 20.644, hasilnya adalah kursi yang didapatkan oleh Golkar menjadi 5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi politik DPD Golkar Sidoarjo adalah memanfaatkan media, baik internal maupun eksternal, untuk mendokumentasikan, menyebarluaskan informasi, dan meningkatkan visibilitas serta transparansi Program Indonesia Pintar (PIP). Penyebaran informasi ini dilakukan melalui kampanye dan komunikasi yang terstruktur, menunjukkan bagaimana strategi komunikasi politik diterapkan untuk menjangkau dan menarik minat masyarakat terhadap DPD Golkar Sidoarjo. Program-program seperti KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah), bantuan pembangunan pavingisasi, dan renovasi rumah telah menarik perhatian masyarakat, yang semakin memperkuat daya tarik partai ini dalam pemilihan.
Pelaksanaan program PIP oleh tokoh-tokoh DPD Golkar Sidoarjo seperti Pak Adies Kadir dan Adam Rusydi menekankan komitmen partai terhadap pendidikan dan meringankan beban masyarakat. Program ini berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap DPD Golkar, menunjukkan efektivitas strategi komunikasi politik yang digunakan. DPD Golkar juga berhasil menerapkan prinsip agenda setting, sebagaimana dijelaskan oleh McCombs & Shaw (1972), untuk fokus pada program PIP dan menarik perhatian publik.
Data menunjukkan bahwa pelaksanaan program PIP tidak hanya meningkatkan citra positif DPD Partai Golkar Sidoarjo tetapi juga memperkuat hubungan dengan masyarakat. Selain itu, peningkatan jumlah suara dan kursi yang diraih oleh DPD Partai Golkar Sidoarjo dalam pemilu mencerminkan keberhasilan strategi komunikasi politik dalam memperoleh dukungan publik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian oleh [18] yang berjudul “Analisis Strategi Komunikasi Politik Melalui Media Baru (Studi Kualitatif Komunikasi Politik Faisal Basri dan Biem Benjamin, Calon Independen Gubernur & Wakil Gubernur DKI Jakarta, Melalui Media Sosisal)”. Menjelaskan bahwa Meskipun media konvensional masih memegang peran penting, media sosial kini bisa menjadi alat tambahan yang efektif dalam komunikasi dan pembentukan citra politik.
Dalam konteks dinamika politik yang kompleks di Indonesia, strategi komunikasi politik menjadi krusial dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap partai politik dan program-program yang ditawarkan. Keberhasilan sebuah partai dalam menyampaikan pesan-pesan kepada pemilih potensial dapat menjadi penentu utama dalam memenangkan dukungan publik. Partai Golkar, dengan sejarah panjangnya dalam peta politik Indonesia, melalui DPD Golkar Sidoarjo, menunjukkan kemampuan mereka dalam merancang dan mengimplementasikan strategi komunikasi politik yang efektif di tingkat lokal.
Program Indonesia Pintar (PIP) yang diusung oleh DPD Golkar Sidoarjo menjadi studi kasus yang menarik dalam penelitian ini. Program ini, yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu, tidak hanya berhasil meningkatkan citra positif partai, tetapi juga memperkuat hubungan dengan masyarakat. DPD Golkar Sidoarjo berhasil menjalankan PIP dengan sukses, menunjukkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan media massa dan komunikasi internal partai untuk menyebarluaskan informasi dan membangun transparansi.
Keberhasilan DPD Golkar Sidoarjo dalam menjalankan PIP juga mencerminkan efektivitas strategi komunikasi politik mereka, yang mampu memengaruhi pandangan masyarakat secara positif. Dengan menggunakan media sosial sebagai alat tambahan, mereka berhasil menjangkau audiens yang lebih luas dan membentuk citra partai yang positif. Hal ini sejalan dengan teori agenda setting yang dikemukakan oleh McCombs dan Shaw, yang menyatakan bahwa media memiliki kemampuan untuk mengendalikan perhatian publik terhadap isu-isu tertentu.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa strategi komunikasi politik DPD Golkar Sidoarjo tidak hanya berfokus pada penyebaran informasi, tetapi juga pada peningkatan keterlibatan masyarakat melalui berbagai program dan kegiatan. Dengan demikian, DPD Golkar Sidoarjo tidak hanya berhasil meningkatkan citra partai, tetapi juga mendapatkan dukungan publik yang signifikan, yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah suara dan kursi yang diraih dalam pemilu. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi politik yang efektif dapat menjadi kunci keberhasilan dalam kompetisi politik lokal.