Communication Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v11i0.799

Interpersonal Communication of Parents to Children in Restricting the Use of the TikTok Application in Sidoarjo Regency


Komunikasi Interpersonal Orangtua Kepada Anak dalam Membatasi Penggunaan Aplikasi TikTok di Kabupaten Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Social Media Interpersonal Communication Tiktok

Abstract

TikTok is a social media application that invites its users to create short videos that are about 15 seconds long accompanied by music, filters, and also several other features. TikTok was created by a Chinese company, namely China ByteDance in 2016. The use of TikTok in children aged 10-12 years is very interesting to be used as research material. This study aims to determine the interpersonal communication of parents to children in limiting the use of the TikTok application in the village of Cemengkalang Sidoarjo. This study has several indicators, namely selective, systemic, unique, processual, and transactional. This research was conducted on five residents of Cemengkalang village, Sidoarjo. Researchers used descriptive qualitative research methods with data collection in the form of in-depth interviews with informants. In this study using the theory of Interpersonal Communication from Julia T. Wood. The data that researchers can show that in limiting the use of TikTok parents participate in accompanying children when playing TikTok this is done so that parents can select the video content that children see when playing TikTok, besides that parents also limit the use of the TikTok application for every day, parents establish close relationships with children and often give messages to children not to play TikTok too often.

Pendahuluan

Komunikasi yaitu suatu proses penyampaian pesan maupun symbol yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan. Definisi komunikasi sesungguhnya sangat beragam, mendefinisikan komunikasi merupakan hal yang menantang. Komunikasi merupakan sifat dasar yang dilakukan manusia, tanapa kita sadari setiap hari kita pasti melakukan komunikasi baik itu komunikasi verbal maupun non verbal. [1] Menurut Julia T. Wood dalam bukunya yang berjudul komunikasi interpersonal interaksi keseharian, sangatlah sulit untuk mendefinisikan komunikasi interpersonal dikarenakan ada begitu banyak perspektif dalam melihat definisi, namun Julia T. Wood mendefinisikan komunikasi interpersonal dengan membedah makna, dimana “inter” yang berarti antara dan “person” berarti manusia. Dengan demikian secara literal komunikasi interpersonal adalah “communication between people” yang dimkasud oleh Wood dalam bukunya mengenai komunikasi interpersonal bahwa disatu sisi semua komunikasi selalu terjadi diantara orang-orang, namun demikian hanya komunikasi interpersonal yang melibatkan manusia secara pribadi (personally) dalam hal ini bisa dikatakan bahwa komunikasi interpersonal bersifat personal dan bukan impersonal. Sebagian besar komunikasi menurut Julia T. Wood dalam bukunya komunikasi interpersonal interaksi keseharian, menjelaskan sebuah definisi komunikasi interpersonal yang lebih lengkap yaitu adanya indikator transaksi selectif, sistemis, unik, processual, dan transaksional [1].

Menurut McGraw Hill Dictionary media masa merupakan suatu sarana yang mulai dipergunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi serta gagasan dalam sebuah jaringan dan komunikasi [2]. Dalam kehidupan sehari hari media massa atau yang biasanya sering disebut media social memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat. Seiring dengan berkembangnya teknologi, saat ini banyak masyarakat yang menggunakan media sebagai alat berkomunikasi. Salah satunya yaitu media social yang dapat diakases melalui jaringan internet, Aplikasi media social tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk hiburan, hobi eksis dan lebih condong ke narsis yang sedikit privasi, makan media social dianggap sebagai perantara yang efektif untuk memposting maupun membagikan hal yang diinginkan pengguna. [3] Salah satunya adalah aplikasi TikTok, aplikasi TikTok sendiri merupakan aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk membuat video pendek yang berdurasi sekitar 15 detik dengan disertai music, filter, dan juga beberapa fitur lainnya. Aplikasi TikTok dibuat oleh perusahaan asal Tiongkok yaitu China ByteDance.[4] Menurut KOMINFO batas usia minimum pengguna aplikasi TikTok yaitu minimal 13 tahun, Dirjen Aptika Kementrian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan TikTok menaikkan batas usia minimum pengguna aplikasi TikTok menjadi 13 tahun dari semula 12 tahun.

Banyaknya pengguna aplikasi TikTok pada anak usia sekolah dasar sebagai media hiburan, dapat saja mempengaruhi prestasi belajar dan perubahan kepribadian pada anak. Karena selain sebagai media penghibur penggunaan aplikasi TikTok terus menerus pada anak dapat berdampak negative, oleh sebab itu diperlukannya perhatian khusus bagi para orang tua untuk mengawasi anak sekolah dasar dalam menggunakan aplikasi TikTok[6]. Karena penikmat aplikasi TikTok biasanya merasa candu dan membuat anak menjadi malas dalam belajar dan mengakibatkan penurunan prestasi pada anak, masalah yang menghawatirkan bagi anak saat bermain aplikasi TikTok adalah banyaknya konten-konten dewasa yang seharusnya tidak mereka lihat. Banyak creator yang menampilkan tarian eksotis dengan menggunakan pakaian-pakaian yang kurang pantas untuk dilihat anak dibawah umur. Mengingat bahwa kebijakan aplikasi TikTok dalam pembatasan video untuk anak dibawah umur masih kurang ketat [7]. Peneliti juga melakukan riset sementara pada anak usia 10-12 tahun sebanyak lima puluh anak di Desa Cemengkalang Sidoarjo, dan hasilnya 100% anak di usia 10-12 tahun di desa Cemengkalang Sidoarjo memiliki akun apliaksi TikTok. alasan peneliti menggunakan anak pada usia 10-12tahun karena Pada ini sebagian besar anak akan mengalami pertumbuhan fisik dan prilaku seara signifikan karena akan menuju tahap dewasa, bahkan anak usia 10-12 tahun sudah bisa diajak unuk berdiskusi mengenai peristiwa yang dialami anak pada kehidupan sehari-harinya.

Metode Penelitian

Focus penelitian ini adalah bagaimana komunikasi interpersonal orangtua kepada anak dalam membatasi penggunaan apliaksi TikTok di Desa Cemengkalang Sidoarjo. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif. Bogdan dan Taylor (1975:5) [5] mengemukakan definisi dari metodologi kualitatif yaitu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif baik berupa kata yang tertulis maupun lisan dari orang-orang yang sedang diamati. Penelitian ini menggunakan Teori komunikasi interpersonal dari Julia T. Wood. [1] Julia T. Wood dalam bukunya menjelaskan sebuah definisi komunikasi interpersonal yang lebih lengkap yaitu adanya indicator transaksi selectif, sistemis, unik, processual, dan transaksional. Subjek dalam penelitian ini adalah para orangtua di desa Cemengkalang yang memiliki anak usia 10-12 tahun dan memiliki akun TikTok dan objek dalam penelitian ini adalah anak usia 10-12 tahun di Desa Cemengkalang Sidoarjo yang aktif menggunakan TikTok baik sebagai creator atau hanya sebagai pengguna biasa. Lokasi penelitian ini berada di desa Cemengkalang Sidoarjo. Teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

Hasil dan Pembahasan

Aplikasi TikTok pertama kali diluncurkan pada bulan September tahun 2016 oleh Zhang Yiming, aplikasi ini diluncurkan dan di produksi oleh perusahaan asal Tiongkok yaitu China Byte Dance. Aplikasi TikTok merupakan platform video pendek didukung dengan music yang merupakan salah satu aplikasi media sosial yang paling populer serta diminati[8]. Aplikasi ini mengajak para penggunanya untuk membuat video pendek yang hanya berdurasi 15 detik dengan disertai music, filter, dan berbagai macam fitur lainnya. [9]Aplikasi TikTok menyuguhkan berbagai macam effect, serta music, diantaranya effect shaking dan shivering yang bisa digunakan pada video dengan electronic music. Selain itu aplikasi ini juga memiliki effect yang bisa mengubah penampilan dengan berbagai macam filter, serta stiker 3D. Cara menggunakan aplikasi ini juga sangat mudah dan bisa diatur semau pengguna sesuai kreativitas masing-masing, aplikasi ini dapat diunduh melalui aplikasi playstore [10].

Supplementary Files

Gambar 1. Logo TikTok

Untuk membatasi penggunaan aplikasi TikTok pada anak orangtua perlu berinteraksi lebih dekat dengan anak, hal ini dilakukan dengan menggunakan komunikasi interpersonal, seperi yang sudah dijelaskan menurut Julia T. Wood definisi komunikasi interpersonal yang lebih lengkap dengan adanya beberapa indikator yaitu:

  1. Indikator selectif yaitu, pada dasarnya setiap manusia akan memilih dengan siapa mereka akan brkomunikasi. Dalam kehidupan manusia kita tidak mungkin berkomunikasi secara akrab dengan semua orang yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini berarti manusia membutuhkan beberapa waktu untuk bisa lebih berkomunikasi secara akrab, kita berusaha untuk membuka diri seutuhnya dengan hanya beberapa orang yang kita kenal secara baik. Dalam hal orangtua ikut mengawasi dari jarak dekat saat anak mereka bermain aplikasi TikTok, selain itu para orang tua juga ikut mendampingi anak dan juga ikut melihat video yang ada di akun TikTok sang anak, dalam hal ini dilakukan karena orangtua selectif dalam milihkan video yang harus dilihat oleh anak mereka saat bermain aplikasi TikTok. Bukan hanya pada video saja orangtua juga ikut mengawasi dan memilihkan siapa saja yang pengikut pada akun TikTok anak, para orangtua terkadang dibuat khawatir apabila anak mereka melihat video yang bersifat negative saat bermain aplikasi TikTok. Dalam hal ini bisa dilihat bahwa dalam orang tua juga memegang kendali serta peran-peran penting untuk bisa mengontrol serta mengawasi anak dalam penggunaan aplikasi TikTok.
  2. Indikator sistemis yaitu, komunikasi interpersonal memiliki ciri-ciri dengan sifat sistemis karena terjadi dalam system yang bervariasi. Komunikasi terjadi dalam konteks yang mempengaruhi peristiwa serta makna yang melekat terhadapnya. Terdapat banyak system yang ada pada proses komunikasi interpersonal, setiap sistemnya akan mempengaruhi apa yang kita harapkan dari orang lain. Oleh karena itu komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam keluarga, terutama untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga. Salah satu bentuk komunikasi dalam keluarga yaitu komunikasi secara interpersonal karena pada hakikatnya manusia membutuhkan komunikasi dengan orang lain, karena dalam keluarga tiap anggota berusaha untuk lebih dekat satu sama lain. Komunikasi interpersonal sangatlah penting bagi sebuah keluarga yang melibatkan antara orang tua dan anak, dengan mempererat hubungan antara orang tua dan anak akan proses komunikasi akan menjadi lebih santai dan terbuka satu sama lainnya. Seperti yang sudah disebutkan bahwa komunikasi interpersonal memiliki beberapa system yang mempengaruhi harapan kita dari orang lain seperti situasi, waktu, masyarakat, budaya, latar belakang personal dan lain-lain. Masing-masing system tersebut mempengaruhi komunikasi kita dan bagaimana kita menyimpulkan dan memaknai satu sama lain, karena komunikasi interpersonal memiliki sifat sistemis yang dapat mempengaruhi makna. Mengenai indikator sistemis dapat diketahui bahwa orangtua selalu mendisiplikana anak mereka untuk lebih menghargai waktu, para orang tua memiliki cara tersendiri untuk membatasi penggunaan TikTok pada anak. Sebagian besar para orangtua akan membatasi penggunakan HP pada malam hari, karena malam hari waktunya anak untuk belajar dan mengbahiskan waktu bersama keluarga.
  3. Indikator unik yaitu, pada tingaktan yang paling dalam komunikasi interpersonal sangatlah unik, pada interaksi yang melampaui peran social, setiap orang menjadi unik dan oleh karena itu menjadi tidak tergantikan. Dalam proses menjalin keakraban seseorang dapat saja bertindak diluar kebiasaan mereka dalam interaksi sehari-hari, hal ini mungkin berbeda dengan peran social yang mereka lakukan sehari-har. Sama seperti orang yang bersifat unik, begitu juga setiap hubungan selalu memilki sifat uni, yaitu dimana masing-masing hubungan mengembangkan ritme dan pola tersendiri yang khas. Dalam hal ini para orangtua memiliki cara tersendiri untuk membatasi penggunaan aplikasi TikTok pada anak, sebagian orangtua akan mengisi waktu luang anak dihari libur dengan berekreasi dikebun binatang maupun di kebun buah dan bunga bersama keluarga, hal ini agar anak disibukkan dengan kegiatan yang bernilai positif dan anak tidak cenderung bermain HP. Karena indikator unik ini memiliki sifat dimana masing-masing hubungan akan memiliki cara tersendiri, selain ada juga yang memberikan jadwal keseharian pada anak, hal ini memiliki tujuan agar anak lebih bertanggung jawab untuk menghargai waktu, para orangtua selalu mengajarkan bagaimana cara memenejemenkan waktu dengan sebaik-baiknya.
  4. Indikator processual yaitu, komunikasi interpersonal merupakan sebuah proses yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi senantiasa berkembang dan lebih menjadi personal dari masa ke masa. Hubungan interpersonal merupakan sebuah proses maka dari itu situasi pada dua orang yang berinteraksi dimasa lalu dan masa depan akan saling terikat. Seluruh proses komunikasi yang kita alami terjadi dalam tiga dimensi, yaitu masa lalu yang mempengaruhi saat ini, masa kini yang merefleksikan masa lampau serta menyusun masa depan, dan masa depan yang dibentuk oleh saat ini dari masa lalu. Proses yang berkelanjutan tidak memiliki awal dan akhir yang pasti, pola komunikasi interpersonal yang berkelanjutan membuat kita tidak dapat menghentikan prosesnya atau menarik kembali perkataan yang sudah diucapkan. Dalam konteks situasi ini komunikasi merupakan hal yang tidak dapat ditarik kembali. Oleh sebab itu kita harus selalu berhati-hati dalam melakukan komunikasi dengan orang lain, serta selalu bertanggung jawab atas etika berkomunikasi yang kita gunakan. Peran kedua orang tua dalam hal ini merupakan bagaimana cara proses berkomunikasi yang baik pada anak dalam membatasi penggunaan pada aplikasi TikTok, Komunikasi interpersonal yang baik ditandai dengan adanya kejujuran serta keterbukaan antara anggota keluarga. Dengan adanya kedekatan dan keakraban dari anggota keluarga orang tua dapat mempengaruhi anak untuk mengikuti kemauannya. Mengenai indicator ini para orangtua selalu berusaha untuk mengakrabkan diri dengan anaknya.
  5. Indikator transaksional yaitu, pada dasarnya komunikasi interpersonal merupakan proses transaksi antara beberapa oaring. Sifat transaksional yang secara alami terjadi dalam proses komunikasi interpersonal yang berdampak pada tanggung jawab komunikator untuk menyampaikan pesan secara jelas kepada komunikan. Pada hakikatnya proses komunikasi akan berjalan dengan baik apabila masing-masing pihak yng melakukan proses komunikasi mengerti akan posisinya. Dalam hal ini para orangtua melakukan komunikasi interpersonal kepada anak yang berisikan mengenai pesan-pesan yang mana pesan ini dapat mempengaruhi anak untuk membatasi penggunaan yang berlebihan saat bermain aplikasi TikTok.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa indikator selectif disini merupakan proses bagaimana orangtua ikut dalam menyeleksi konten video apa yang sebaiknya anak lihat saat bermain TikTok, dan juga mengetahui siapa saja yang anak ikuti pada akun TikTok tersebut. Dalam hal ini para orangtua ikut andil dalam memegang kendali pada akun TikTok anak. Sedangkan indikator sistemis baik dari waktu dan juga latar belakang social, para orangtua selalu memberikan batasan penggunaan aplikasi TikTok, dalam hal ini beragam cara orangtua dalam melakukan pembatasan aplikasi TikTok hal ini juga mempengaruhi latar belakang social masing-masing. Pada indikator unik ini merupak proses berkomunikasi secara unik, setiap hubungan pasti akan memiliki cara unik tersendiri. Dalam proses ini terdapat cara-cara unik bagaimana orangtua melakukan pembatasan dalam penggunaan aplikasi TikTok dengan cara mereka sendiri. Seperti halnya mengajak anak berekreasi ketempat yang bisa mengasah pengetahuan anak, atau dengan menanamkan sikap disiplin serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap waktu. Pada indikator processual merupakan suatu proses ber komunikasi yang baik kepada anak, karena pada indikator ini tidak memiliki awal dan akhir yang pasti, selain itu proses ini juga menjadikan hubungan antara orangtua dan anak menjadi lebih dekat. Para orang tua mencoba agar selalu berkomunikasi dengan anak secara baik agar nantinya mendapatkan respon yang baik dari anak. Pada indikator transaksional merupakan proses dimana orangtua berusaha untuk bertransaksi kepada anak dengan cara selalu memberikan pesan-pesan yang positif untuk tidak terlalu berlebihan dalam menggunakan aplikasi TikTok, para orang tua tentu mencoba yang terbaik dalam berkomunikasi dengan anak karena hasil berkomunikasi ini akan sangat mempengaruhi apa yang akan terjadi dimasa mendatang karena proses komunikasi interpersonal ini bersifat berkelanjutan.

References

  1. Wood, Julia T . Komunikasi Interpersonaal Interaksi Keseharian Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika, 2020
  2. Effendy, Onong Uchjana. Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu, 1989.
  3. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta
  4. www.kominfo.go.id. Blokir Tik Tok Hanya Sementara. 07 04, 2017. https://www.kominfo.go.id/content/detail/13332/kominfo-blokir-tik-tok-hanya-sementara/0/sorotan_media
  5. Mufidah, Hilmi. Komunikasi Antara Orang Tua dengan Anak dan Pengaruhnya terhadap Prilaku Anak. 2008.
  6. Indriani, Suci. Dampak Aplikasi Tik Tok Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Desember 23, 2021. https://baranewsaceh.co/dampak-aplikasi-tiktok-pada-akhlak-anak-usia-sekolah-dasar/.
  7. Fadhilla, Nayunda Arin. Dampak Pengguna Aplikasi Tik Tok Terhadap Kondisi Sosial Budaya Masyarakat. 06 13, 2021. https://yoursay.suara.com/kolom/2021/06/13/190500/dampak-penggunaan-aplikasi-tiktok-terhadap-kondisi-sosial-budaya-masyarakat.
  8. Lestari, Sri. Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana, 2012.
  9. Utami, Agia Dwi Visi, Suci Nujiana, and Dasrun Hidayat. Aplikasi Tik Tok Menjadi Media Hiburan Bagi Masyarakat Dan Memunculkan Dampak Ditengah Pandemi Covid-19. Subang: Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya, 2021.