Vol. 15 No. 2 (2024): June
Migration, Displacement, and Community Development

Ethical Resolution of Customary Land Disputes Through Harmonizing Tradition and Law: Penyelesaian Sengketa Tanah Adat yang Beretika Melalui Harmonisasi Tradisi dan Hukum

Sulaiman Sulaiman
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Sri Budi Purwaningsih
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Published 2024-06-23

Keywords

  • Land disputes,
  • Customary land,
  • Mediation,
  • Traditional customs,
  • Legal frameworks

How to Cite

Sulaiman, S., & Purwaningsih, S. B. (2024). Ethical Resolution of Customary Land Disputes Through Harmonizing Tradition and Law: Penyelesaian Sengketa Tanah Adat yang Beretika Melalui Harmonisasi Tradisi dan Hukum. Indonesian Journal of Cultural and Community Development, 15(2), 10.21070/ijccd.v15i2.1046. https://doi.org/10.21070/ijccd.v15i2.1046

Abstract

This research examines the customary land disputes between the Tiwu Kondo sub-district government and the Ndoko tribe in East Manggarai, NTT Province. It aims to identify the resolution efforts involving mediation and deliberation with traditional and religious leaders, emphasizing ethical values, local customs, and applicable laws. Using a juridical-empirical approach, data were collected through literature studies, observations, and interviews. Findings reveal that integrating traditional customs and modern legal frameworks, guided by UUPA No.5/1960 and PERDA Manggarai No.1/2018, can effectively resolve disputes, offering a model for fair and sustainable outcomes.

Highlights:

 

  1. Integrating Traditions and Laws: Combining customs with modern legal frameworks.
  2. Mediation and Deliberation: Involving traditional and religious leaders.
  3. Fair and Sustainable Outcomes: Emphasizing ethical values and local norms.

 

Keywords: Land disputes, Customary land, Mediation, Traditional customs, Legal frameworks

References

  1. A. Hamid, "Pilihan hukum adat dalam penyelesaian sengketa di tanah Papua," J. Ilmu Hukum, vol. 1, no. 1, 2016. DOI: https://doi.org/10.46924/jihk.v1i1.14
  2. A. I. L., "Penyelesaian sengketa hak atas tanah masyarakat hukum adat," J. Ilmu Fak. Huk. Univ. Pattimura Ambon, vol. 22, no. 2, 2016. DOI: https://doi.org/10.47268/sasi.v22i2.168
  3. C. J. Welerubun, "Perlindungan hukum hak atas tanah ulayat masyarakat hukum adat di Kabupaten Maluku Tenggara," J. Media Huk. dan Peradilan, vol. 5, no. 1, 2019. DOI: https://doi.org/10.29062/jmhp.v5i1.82
  4. D. T. J. Rongalaha and J. Y. Palenewen, "Penerapan IPTEKS tentang penyelesaian sengketa tanah ulayat pada masyarakat hukum adat melalui jalur non litigasi di Kampung Asei Besar Distrik Sentani Kabupaten Jayapura," J. Pengabd. Masy., vol. 1, no. 4, 2022. DOI: https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v1i4.317
  5. D. A. W. A. Prima, "Inisiatif dimiliki oleh pemerintah daerah dalam mengatur tanah adat di Kab. Manggarai," J. Penelit. Huk., vol. 2, 2018.
  6. E. N. S. Muh. Yamin and E. Ikhsan, "Peran dalihan Natolu dalam penyelesaian sengketa tanah hak ulayat untuk pengadaan kepentingan umum di Kabupaten Humbang Hasundutan," J. Kemsyarakatan Huk. dan Al-Hikmah, vol. 3, no. 2, 2022.
  7. H. Firmanda, "Penyelesaian sengketa tanah soko pada Suku Bendang Kampar Riau dengan corak hukum Islam," FIKRI: J. Kaji. Agama, Sos. dan Bud., vol. 289, 2018. DOI: https://doi.org/10.25217/jf.v3i2.366
  8. G. Gadion, "Penyelesaian sengketa tanah adat di Desa Ulak Muid Kecamatan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi," Perahu (Penerangan Huk.), vol. 3, no. 2, 2020. DOI: https://doi.org/10.51826/.v3i2.245
  9. I. Z. N. Zakiah and F. F. M. J. Ruslan, "Upaya non litigasi dalam penyelesaian sengketa penyerobotan tanah," J. Multid. Madani, vol. 2, no. 3, 2020.
  10. J. Jenny, "Peranan kepala adat dalam penyelesaian sengketa tanah ulayat di Kecamatan Sungai Boh Kabupaten Malinau," E-J. Ilmu Pemerint., vol. 2, no. 4, 2014.
  11. S. S. Silmi, "Upaya penyelesaian sengketa jual beli tanah melalui putusan lembaga adat Depati IV Kumun Debai," Notarius, vol. 14, no. 1, pp. 14-28, 2020. DOI: https://doi.org/10.14710/nts.v14i1.37470
  12. M. Kaban, "Penyelesaian sengketa waris tanah adat pada masyarakat adat Karo," Mimbar Huk., vol. 28, no. 3, 2016. DOI: https://doi.org/10.22146/jmh.16691
  13. H. A. M. Djanggih, "Penyelesaian sengketa tanah ulayat yang telah bersertifikat berdasarkan hukum adat Malind-Anim," Arena Huk., vol. 14, no. 1, 2021. DOI: https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2021.01401.8
  14. N. H. N. M. Nur and Hardianto, "Permasalahan sengketa dan penyelesaiannya yang berlokasi di Tanjungsari Kabupaten Banggai," J. Reformasi Huk., vol. 14, no. 2, 2018. DOI: https://doi.org/10.14710/lr.v14i2.20870
  15. "Penyelesaian sengketa tanah ulayat pada proyek pembangunan jalan di Papua Barat (Studi kasus di Kabupaten Sorong, Papua Barat)," J. Huk. Jatiswara, vol. 33, no. 3, 2018. DOI: https://doi.org/10.29303/jatiswara.v33i3.180