This scholarly article advocates for a holistic approach to religious education within non-formal institutions like Al-Qur'an Education Park (TPQ). While acknowledging the significance of al-Qur'an reading proficiency, the study underscores the need to broaden the curriculum to encompass diverse subjects, including contextual comprehension, ethical teachings, and Islamic history. Emphasizing teacher training diversity, the research suggests expanding pedagogical methodologies and classroom management techniques tailored to different age groups and learning styles. Moreover, resource diversification is proposed through the integration of multimedia materials, interactive activities, and contemporary discussions related to Islam, fostering student engagement and relevance. By procuring prayer guidebooks and daily prayers and considering a wider range of resources, the implications of this study point toward a dynamic and enriched learning environment that goes beyond rote learning, with potential implications for religious education strategies on a global scale.
Highlight:
Keyword: Religious Education, Holistic Approach, Curriculum Enrichment, Teacher Training, Resource Diversification
Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) merupakan sebuah lembaga Pendidikan non formal dalam lingkup keagamaan islam. Proses pembelajaran agama islam yang baik merupakan bagian yang sangat penting dalam Pendidikan agama. Taman Pendidikan al-Qur’an merupakan sarana untuk mendukung dan memperdalam wawasan keagamaan dalam Masyarakat. Keberadaan TPQ memiliki manfaat dan tujuan yang besar yaitu melakukan pengajaran Al-Quran serta menanamkan nilai-nilai keislaman dalam diri peserta didik. Melaluai taman pendidikan Al-Quran anak-anak dapat mempelajari bacaan dan makna Al-Quran dengan baik dan benar serta mendalam. Pembentukan karakter dan akhlak anak-anak juga merupakan orientasi dari Taman Pendidikan Al-Quran[1]. Pendidikan Al-Quran bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca, menulis, memahami, dan mengimplementasikan kandungan Al-Quran. Pendidikan Al-Quran sendiri terdiri dari TKQ (Taman Kanak-Kanak), TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran), TQA (Taman Qur’an lil Aulad), dan bentuk lembaga lain yang sejenis. Kurikulum pada Pendidikan Al-Quran yaitu membaca, menulis, dan menghafal ayat-ayat Al-Quran, tajwid, dan menghafal doa sehari-hari [2]
Perkembangan Pendidikan Al-Quran pada saat ini sangat berkembang dengan pesat. Banyak sekali ditemukan Lembaga Pendidikan disetiap sudut desa atau perkotaan. Semakin banyaknya Lembaga Pendidikan tersebut merupakan bukti bahwa Masyarakat sudah memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya mempelajari baca dan tulis Al-Quran. Melalui taman Pendidikan Al-Quran dapat terciptanya generasi Qurani, yakni generasi yang mencintai dan senantiasa mengamalkan isi pokok Al-Quran dalam kehidupan sehari hari[3]. Guna mendukung terciptanya generasi Qurani yang berkualitas, maka dibutuhkan sebuah manajemen Pendidikan Quran yang baik sehingga dapat menghasilkan output yang diharapkan.
Manajemen Taman Pendidikan Al-Quran merupakan sebuah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap perangkat rencana pengaturan yang memuat berbagai aspek. Aspek yang termuat didalam manajemen Pendidikan Al-Quran yaitu tujuan, isi, dan bahan. Kurikulum pada taman Pendidikan Al-Quran terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum penunjang. Kurikulum inti memiliki muatan materi membaca, menghafal, menulis dan mengamalkan kandungan Al-Quran dalam kehidupan sehari hari. Materi pembelajaran inti disajikan dengan metode pembelajaran dan kekhasan masing-masing lembaga. Sementara itu kurikulum penunjang bermuatan materi tentang Aqidah, akhlak, ibadah, doa harian dan materi lain sesuai kebutuhan[4].
Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) sebagai Lembaga Pendidikan non Formal), termasuk yang harus mendapatkan perhatian terkait dalam hal manajemen pembelajaran. Meski bersifat Pendidikan non formal, apabila tidak ditata dengan pengelolaan yang baik, maka tidak bisa mencapai efisiensi dan efektivitas, sebagaimana konsep tujuan dalam manajemen pembelajaran. Taman Pendidikan Al-Quran memiliki visi dan misi yang sangat besar yakni dengan membentuk karakter, nilai dan moral para santrinya[5]. Berpijak dari hal tersebut, kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bekerjasama dengan Mitra dari amal usaha Muhammadiyah yaitu Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) At-Taqwa beralamat di desa Kenongo Rt.02 Rw.01 Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Dari Lembaga ini, didapatkan permasalahan bahwa pengajar belum memahami secara maksimal tentang konsep manajemen pembelajaran untuk Taman Pendidikan al-Qur’an. Proses Pembelajaran telalu berfokus pada penguasaan bacaan al-Qur’an, tanpa diimbangi dengan materi-materi lain seperti materi imla’ (menulis arab), pelatihan adzan dan iqomah dan praktik ibadah. Selain itu, tidak adanya buku kumpulan materi untuk memudahkan pengajar dan santri dalam murojaah materi tambahan.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) At-Taqwa beralamat di desa Kenongo Rt.02 Rw.01 Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam 3 tahapan, antara lain:
A. Tahap Persiapan
Pada tahapan ini dilakukan persiapan segala kebutuhan yang diperlukan selama kegiatan berlangsung. Beberapa hal terkait hal ini antara lain:
B. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan Dosen Pengabdi bersama mahasiswa berkolaborasi sesuai dengan job description masing-masing untuk merealisasikan kegiatan pendampingan Pelatihan Manajemen Pembelajaran di tempat mitra. Diantara realisasi kegiatannya antara lain;
C. Tahap Evaluasi dan Pelaporan
Dalam tahapan evaluasi ini dilakukan dalam dua tahapan;
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) At-Taqwa terdapat tiga kegiatan yang menjadi fokusnya. Pertama, pendampingan pada Pelatihan manajemen pembelajaran yang efektif di TPQ. Pada saat ini manajemen pembelajaran di TPQ merupakan hal yang sangat penting untuk ditingkatkan. Untuk menghasilkan output atau lulusan yang berkompeten didalam bidang islam dan keagamaan sebagaimana tertuang didalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 mengenai standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah di bidang al-Qur’an maka dibutuhkan sebuah manajemen pembelajaran[6]
Dalam kegiatan ini terdapat 21 peserta yang aktif mengikuti pelatihan manajemen pembelajaran yang efektif di TPQ. Peserta dalam kegiatan ini difokuskan untuk guru TPQ At-Taqwa sebagai tempat abdimas dan juga mengundang pengajar dari TPQ amal usaha Muhammadiyah sekitar. Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan pada hari Sabtu 18 Maret 2023 bertempat di SD Muhammadiyah 8 Tulangan. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini yaitu memberikan pemahaman kepada para guru/ustadzah TPQ tentang manajemen dan metode pembelajaran yang efektif dan baik untuk diterapkan didalam pembelajaran Al-Quran di TPQ. Manajemen dan metode pembelajaran harus diimplementasikan dengan baik oleh guru/ustadzah didalam proses pembelajaran. Metode merupakan suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan. Penerapan metode pembelajaran Al-Quran ditujukan agar proses dan hasil belajar mengajar efektif, berhasil dan menginspirasi santi dalam mempelajari bacaan dan pengamalan ajaran Islam melalui teknik motivasi, secara konsisten merangsang motivasi belajar siswa sehingga proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien[7].
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh ketua abdimas yakni Anis Farihah yang menyampaikan bahwa untuk menghasilkan output santri yang berkualitas maka diperlukan sebuah manajemen pembelajaran yang baik dan efektif. Harapannya melalui kegiatan ini kedepannya TPQ AT-TAQWA lebih terorganisir lagi manajemen pembelajarannya dan tentunya bisa berkembang lebih baik lagi.
Kegiatan selanjutnya yakni pelatihan manajemen pembelajaran yang efektif di TPQ oleh Ust. Iswahyud i, S.Ag. Dalam materi yang disampaikan melalui PPT Ust. Iswahyud i, S.Ag menerangkan materi tentang sistem dan mutu pembelajaran Al-Quran di TPQ. Sistem manajemen pembelajaran yang baik akan menghasilkan sebuah output yang berkualitas dan dapat menjadikan sebuah TPQ menjadi Lembaga model yang dapat dijadikan contoh oleh Lembaga lainnya. Kegiatan ini mendapat respon yang cukup baik dari para ustadzah TPQ bahkan beberapa dari mereka menyampaikan agar dilaksanakan kegiatan semacam itu lebih sering. Dari 21 peserta yang mengikuti kegiatan, sebanyak 20 orang merasa mendapatkan wawasan baru tentang pembelajaran TPQ yang menyenangkan, dan dari 21 peserta ini, 13 orang berharap kegiatan tersebut dilakukan secara berkala. Berikut prosentase perbandingannya:
Kedua, Penambahan materi Imla’ disela aktivitas mengaji bagi santri jilid 3 s.d. 6. Imla’ adalah menuliskan Kembali huruf-huruf sesuai dengan posisinya dengan benar dan tepat. Dalam hal ini tim abdimas menyiapkan sebuah media berupa selembaran kertas yang berisikan huruf-huruf arab yang telah disediakan[8]. Dengan media ini guru memberikan intruksi kepada santri untuk menuliskan Kembali dengan benar dengan cara mengikuti bentuk huruf-huruf yang tersedia di kertas lainnya. Tujuan dari penambahan materi Imla’ didalam pembelajaran Al-Quran yakni untuk membekali agar mampu menulis huruf-huruf arab dalam bentuk Tunggal dengan baik dan benar. Selain itu dengan adanya materi imla’ dapat melatih keterampilan berpikir cepat,mempertajam Indera pengelihatan yang kemuadian memobilisasi otak supaya dapat menulis dengan tepat[9]. Terdapat perkembangan sikap pada santri sebagai hasil dari penambahan materi imla, yakni santri lebih cermat, teliti, dan tertib ketika proses pembelajaran. Kegiatan ini terlaksana dengan baik, para santri antusias dalam menulis dan suasana kelas menjadi lebih terkendali. Kegiatan menulis arab ini dapat dijadikan sebagai alternatif bagi para pengajar untuk menjaga ketertiban di dalam kelas selama kegiatan membaca jilid berlangsung.
Ketiga, pengadaan buku panduan Doa Shalat dan Do’a Harian Santri, merupakan ide untuk memberi kemudahan terutama bagi pengajar untuk mendampingi para santri dalam menghafalkan bacaan do’a shalat dan do’a sehari-hari. Sebagaimana hal ini merupakan bagian dari kurikulum penunjang dalam taman Pendidikan Al-Quran. Dengan adanya buku panduan tersebut, para santri dapat menghafal doa-doa sehari hari dan dapat melakukan sholat dengan baik serta terbiasa hidup dalam kehidupan yang islamiyah[10]. Buku panduan sholat ini merupakan sebuah media untuk mengajarkan anak sholat sejak dini. Dengan mengajarkan dan membiasakan anak sholat sejak dini diharapkan anak dapat berkembang secara maksimal baik dalam ranah jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki karakter yang baik didalam kehidupan sehari hari[11]. Harapan dengan adanya tiga kegiatan ini dapat menjadikan TPQ At-Taqwa menjadi lebih baik dalam manajemen pembelajaran yang diterapkannya
Berdasarkan hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas manajemen pembelajaran di TPQ At-Taqwa dapat dilakukan melalui tiga kegiatan yakni mengadakan pelatihan manajemen pembelajaran yang efektif di TPQ guna meningkatkan kualitas pendidik dan system pengelolaan TPQ. Penambahan materi imla’ untuk meningkatkan kemampuan menulis arab santri dan melakukan pengadaan buku panduan doa sholat dan doa harian sebagai penunjang pembelajaran di TPQ.