Cultural and Creative Industries
DOI: 10.21070/ijccd.v14i2.963

Enhancing Local SMEs through Village-Owned Enterprises: A Case Study in Indonesia


Meningkatkan UKM Lokal melalui Badan Usaha Milik Desa: Sebuah Studi Kasus di Indonesia

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Community Engagement MSMEs Empowerment Village-Owned Enterprise (Bumdes) Distribution Center Sustainable Development

Abstract

This article presents a community engagement initiative (abdimas) as part of Higher Education's Tri Dharma, conducted in Lemujut Village, Krembung District, Sidoarjo Regency, East Java. The project focuses on empowering Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) by leveraging the Village-Owned Enterprise (Bumdes) as a Distribution Center for local products. Through direct interaction and knowledge dissemination about the Distribution Center concept, the aim is to amplify the visibility and market reach of Lemujut Village's MSME products, fostering competitiveness in the national and global markets while enhancing the local economy. The program employed direct interviews and questionnaires for information dissemination, leading to positive outcomes where Lemujut Village's MSMEs expressed willingness to collaborate with Bumdes as their partner. This study contributes to strengthening MSMEs and Bumdes collaboration models, offering insights for sustainable community development.

Highlight:

  • Holistic Community Engagement: This article outlines a higher education community engagement initiative (abdimas) targeting Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Lemujut Village, leveraging the Village-Owned Enterprise (Bumdes) as a pivotal Distribution Center for local products.
  • Enhancing Visibility and Competitiveness: By disseminating knowledge about the Distribution Center concept and facilitating direct interactions, the project aims to enhance market reach and competitiveness of Lemujut Village's MSME products on national and global platforms, concurrently contributing to the local economy.
  • Collaboration and Sustainability: Employing direct interviews and questionnaires, the study demonstrates successful outcomes, showcasing willingness among Lemujut Village's MSMEs to collaborate with Bumdes. The findings enrich models of MSMEs and Bumdes collaboration, offering valuable insights for fostering sustainable community development.

Keyword: Community Engagement, MSMEs Empowerment, Village-Owned Enterprise (Bumdes), Distribution Center, Sustainable Development

Pendahuluan

Memberikan pelayanan dan kontribusi kepada masyarakat adalah elemen krusial dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Kontribusi ini merupakan salah satu dari tiga tanggung jawab utama perguruan tinggi, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Melalui pengabdian kepada masyarakat, lembaga pendidikan tinggi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan wilayah dan ikut berperan dalam pemberdayaan masyarakat [1]. Desa Lemujut adalah suatu desa yang terletak di Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Desa Lemujut merupakan contoh desa yang memiliki beberapa UMKM yang berfokus pada industri olahan pangan yang memiliki potensi yang cukup besar. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015, semakin mendorong terciptanya desa yang mandiri dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya, sehingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diharapkan dapat memainkan peran penting dalam semua aspek untuk meningkatkan perekonomian desa. Dampak dari penerbitan peraturan yang mengatur tentang desa tidak hanya meningkatkan posisi desa, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan dalam memberdayakan masyarakat desa. Kebijakan pendanaan untuk desa dianggap dapat memperkuat posisi desa dan melindunginya dari berbagai ancaman eksternal. Pada dasarnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan sumber daya dan hak bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penduduk desa.[2].

Namun, sayangnya keberadaan UMKM Desa Lemujut belum memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Lemujut. Pengelolaan UMKM di Desa Lemujut menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat desa terkait pemasaran produk dan kecukupan modal. Kondisi ini menyebabkan produk-produk UMKM Desa Lemujut belum mendapatkan pengakuan yang luas.

UMKM di desa tersebut belum mampu secara signifikan meningkatkan taraf hidup penduduk di Desa Mulyasejati. Salah satu masalah yang dihadapi oleh pengelola UMKM di Desa lemujut adalah kurangnya pengetahuan masyarakat desa, terutama dalam hal pemasaran produk. Hal ini menyebabkan produk UMKM Desa Lemujut belum dikenal secara luas, bahkan di kalangan masyarakat Krembung sendiri. Terdapat beberapa faktor yang menghambat perkembangan UMKM di Desa Lemujut salah satunya adalah Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) sebagai pusat distribusi produk UMKM di Desa Lemujut. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki kapabilitas yang memungkinkan desa untuk melakukan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan asli desa [3]. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diharapkan dapat menguatkan dan meningkatkan perekonomian Desa [4]. Masalah ini disebabkan oleh pendekatan tradisional dalam pengelolaan BUMDES dan kurangnya pengetahuan mengenai distribution center, termasuk pengetahuan mengenai pergudangan, logistik, distribusi, dan pemasaran digital. Dengan peningkatan pengetahuan mengenai Distribution Center, diharapkan produk-produk UMKM di Desa Lemujut dapat lebih dikenal secara luas. Berdasarkan latar belakang di atas, konsep kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan adalah bagaimana mengoptimalkan peran Bumdes sebagai Distribution Center untuk produk-produk UMKM di Desa Lemujut, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo.

Metode

Fokus utama dari kegiatan abdimas ini adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai Pusat Distribusi untuk produk-produk UMKM Desa Lemujut. Mitra yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat Desa Lemujut ini Bumdes Lemujut. Sosialisasi Melalui penyampaian pengetahuan mengenai Pusat Distribusi kepada UMKM diharapkan produk-produk UMKM di Desa Lemujut dapat lebih dikenal dan memiliki jangkauan pasar yang lebih luas. Tujuan utamanya adalah untuk mendukung produk Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM lokal agar mampu bersaing di pasar nasional dan global, serta meningkatkan perekonomian di desa. Sosialisasi program secara offline kemudian dilanjutkan dengan metode wawancara langsung dan pengisian angket.

Hasil dan Pembahasan

Sosialisasi diadakan di Kantor Kepala Desa Lemujut, Desa Lemujut, yang diikuti oleh peserta pelatihan yang terdiri dari masyarakat yang memiliki usaha serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lemujut. Pelatihan difokuskan pada analisis studi kelayakan bisnis dan aspek terkait. Pendampingan ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara BUMDes dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan potensi dan perekonomian di Desa Lemujut. Dalam rangka pelaksanaan pengabdian masyarakat di Desa Lemujut, dosen dan mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidaorjo turut serta, dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sinergi BUMDes dan UMKM. Tujuan perkembangan UMKM adalah agar mereka tidak hanya mampu berjualan di wilayah Desa Lemujut, tetapi juga dapat memasarkan produk mereka di luar desa. Pentingnya teknologi bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk dan jangkauan pemasaran yang lebih luas tidak dapat diabaikan.

Figure 1.Sosialisasi mengenai penerapan sinergi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan UMKM.

Dalam rangka meningkatkan potensi dan perekonomian Desa, dilakukan sosialisasi mengenai penerapan sinergi antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sosialisasi ini dihadiri oleh pelaku UMKM Desa Lemujut dan perwakilan dari BUMDes, serta dilaksanakan oleh Dosen Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani BUMDes agar dapat menjadikan pelaku UMKM sebagai mitra, di mana kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan dari kerjasama tersebut. Dalam hal ini, BUMDes berperan sebagai induk bagi unit-unit usaha yang dikembangkan oleh UMKM Desa Lemujut. Salah satu bentuk dukungan dari BUMDes adalah dalam hal pendanaan untuk UMKM, bantuan dalam mendapatkan legalitas halal maupun PIRT, dan membantu memasarkan produk UMKM. Sementara itu, BUMDes mendapatkan keuntungan berupa pembagian keuntungan dari penjualan produk. Keterlibatan BUMDes sebagai holding, misalnya dalam pemasaran produk dengan brand Desa Lemujut, memungkinkan BUMDes menjadi pusat konsolidasi untuk pemasaran produk [5].

Simpulan

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan perekonomian Desa Lemujut. Desa ini memiliki potensi yang sangat besar, terutama dalam bidang makanan, di mana sebagian besar pelaku UMKM Desa Lemujut bergerak dalam usaha makanan sebagai sumber mata pencaharian. Saat ini, usaha makanan ini dimiliki oleh individu dan hanya dijual di kalangan masyarakat desa Lemujut. UMKM di sektor makanan ini masih memiliki banyak peluang untuk dikembangkan, yang akan menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat desa serta berdampak pada peningkatan perekonomian Desa Lemujut. Dalam mengembangkan UMKM, kerjasama dengan berbagai pihak seperti pelaku usaha dan pemerintah dapat berperan penting. Hasil dari program sosialisasi menunjukkan bahwa UMKM di Desa lemujut bersedia menjalin Kerjasama dengan BUMDES untuk menjadi mitra BUMDES.

References

  1. A. N. Fariza, “OPTIMALISASI BUMDES SEBAGAI DISTRIBUTION,” pp. 1622–1627, 2022.
  2. F. Fourqoniah, A. A. Hetami, H. Hera, T. Handayani, and S. Syafitri, “Optimalisasi Usaha Bumdes Mulya Bersama Melalui Peningkatan Kualitas Produk UMKM Desa Mulawarman,” Plakat (Pelayanan Kpd. Masyarakat), vol. 3, no. 1, p. 79, 2021, doi: 10.30872/plakat.v3i1.5847.
  3. R. Adawiyah, “Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berbasis Aspek Modal Sosial,” J. Kebijak. dan Manaj. Publik, vol. 6, no. 3, pp. 1–15, 2018, [Online]. Available: http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmpbb8358af48full.pdf.
  4. C. Ramadana, “Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sebagai Penguatan Ekonomi Desa,” J. Adm. Publik Mhs. Univ. Brawijaya, vol. 1, no. 6, pp. 1068–1076, 2013, [Online]. Available: http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=190372&val=6469&title=Keberadaan Badan Usaha Milik Desa BUMDES sebagai Penguatan Ekonomi Desa.
  5. H. Sidik, “Meningkatkan peran adan usaha milik desa (BUMDes) sebagai penggerak ekonomi pedesaan di desa Langensari,” J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 4, no. 1, pp. 21–30, 2020.