Training Materials
DOI: 10.21070/ijccd.v14i2.958

Empowering High School Graduates: Soft Skills and Financial Report Training for Entrepreneurship and Workforce Success


Meningkatkan Potensi Lulusan SMA: Pelatihan Soft Skills dan Laporan Keuangan untuk Sukses Berwirausaha dan Bekerja

Institut Teknologi dan Bisnis ITB Yadika Pasuruan
Indonesia

(*) Corresponding Author

Softskills entrepreneurship financial reports high school graduates training

Abstract

This scientific article presents a study aimed at addressing unemployment and fostering entrepreneurship by emphasizing the significance of soft skills in the business world. The research focuses on providing high school graduates with training in financial report preparation, aiming to augment their knowledge and insights in this domain. The implementation involves three stages: material delivery, practical exercises in financial reporting, and an evaluation process. The results demonstrate a remarkable enthusiasm among students participating in the training, as it not only enhances their understanding of financial reporting but also provides valuable insights beyond conventional education. This initiative can potentially empower graduates to navigate the world of work and entrepreneurship successfully.

Highlight:

  • Soft skills: Crucial for Entrepreneurship, Emphasizing the significance of soft skills in the entrepreneurial world and its impact on business development.

  • Financial Report Training for Graduates, Highlighting the importance of providing high school graduates with knowledge and insights in financial reporting.

  • Empowering the Workforce and Reducing Unemployment, Showcasing the role of education and government in tackling unemployment through enhanced soft skills and entrepreneurship training.

Keywords: Soft skills, entrepreneurship, financial reports, high school graduates, training.

PENDAHULUAN

Di era globalisasi ini persaingan tenaga kerja di dunia kerja sangatlah ketat, terbukti dengan banyaknya lulusan dari SMK/SMA maupun perkuliahan yang setiap tahunnya semakin meningkat, dan angka pengangguran juga meningkat. Sebagaimana yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2020 sebanyak 137,91 juta orang. Angka itu naik 1,73 juta orang disbanding Februari 2019. Sementara, pada waktu yang sama jumlah pengangguran bertambah sebanyak 60.000 orang. Hal ini membuktikan bahwa di Indonesia angka pengangguran sangatlah tinggi. Lulusan setiap tahunnya semkin meningkat tetapi tidak di imbangi dengan lapangan kerja yang memadai [1].

Dunia kerja adalah dunia yang penuh tantangan untuk semua orang, tanpa terkecuali dan harus menghadapi tantangan tersebut [2]. Orang-orang sukses adalah orang-orang yang berani dan berhasil menghadapi tantangan dunia kerja. Adapun cara untuk berhasil menaklukkan tantangan di dunia kerja, seseorang harus memiliki dua persyaratan utama, yaitu usaha yang keras dan memiliki modal (hard skill dan soft skill) [3].

Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kualitas diri agar dapat menjadi bagian penting dalam mengambil peran tersebut. Dalam hal ini, suatu lembaga pendidikan perlu mempersiapkan generasi muda yang mampu dan dapat bersaing dengan kreatifitas tinggi, serta memberikan kesempatan bagi para generasi muda untuk bersiap menyumbangkan karya-karya yang akan dapat ditawarkan dalam dunia kerja, yang menuntut kreatifitas dan skill [4]. Dalam hal ini, pemerintah lebih lanjut mengambil andil untuk mempersiapkan system perekonomian Negara dalam dunia kerja yang lebih baik.

Pendidikan di Indonesia cenderung berorientasi pada pendidikan berbasis hard skill (ketrampilan teknis) yang lebih banyak bertumpu pada intelligence quotient (IQ), namun kurang mengembangkan kemampuan emotional intelligence (EQ), dan spiritual intelligence (SQ) [5]. Sedangkan hasil penelitian psikologi sosial dalam menunjukkan orang yang sukses di dunia kerja ditentukan oleh peran ilmu sebesar 18%, sisanya 82% dijelaskan oleh keterampilan emosional, soft skill dan sejenisnya [6]. Kemampuan soft skill sangat dibutuhkan didunia industri, dan sangat menentukan untuk bisa diterima dalam dunia kerja [7]. Kemampuan tersebut antara lain adalah kepemimpinan, kreativitas dan manajerial. Dengan demikian, lulusan SMA selain mempersiapkan diri untuk masuk kejenjang perkuliahan juga wajib mempersiapkan untuk menghadapai dunia kerja. Karena tidak semua anak SMA melanjutkan kejenjang perkuliahan. Maka dari itu lulusan SMA juga harus mempunyai soft skill, karena tuntutan kerja dan tantangan kerja. Agar lulusan SMA mampu bersaing dengan lulusan SMK yang notabennya adalah siap untuk bekerja.

Selain dunia kerja, dunia wirausaha juga sangat membutuhkan adanya soft skill, karena tanpa adanya soft skill yang di miliki oleh seseorang maka usahanya tidak akan berkembang. Maka dari itu, aspek soft skill sangat di butuhkan dalam dunia kerja, industry maupun dunia wirausaha. Oleh karena itu, peran pendidikan dan pemerintah sangat dibutuhkan dalam menangani persaingan didunia kerja maupun dunia wirausaha, agar dapat menekan angka pengangguran. Dengan adanya soft skill yang sangat dibutuhkan oleh para lulusan SMA, maka peneliti tertarik untuk mengadakan pelatihan tentang pembuatan laporan keuangan yaitu dasar-dasar akuntansi, dimana peneliti mengadakan pengabdian masyarakat untuk membantu para alumni SMAYadika Bangil untuk mempelajari tentang laporan keuangan (dasar-dasar akuntansi). Mengingat di dunia kerja maupun dunia wirausaha skill akuntansi sangat dibutuhkan [8].

Akuntansi mempunyai peran penting dalam dunia bisnis, karena akuntansi memberikan informasi untuk digunakan oleh manajer dalam menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja dan kondisi ekonomi perusahaan. Akuntansi adalah “bahasa bisnis” (language of business) karena melalui akuntansilah informasi bisnis dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan [9].

METODE

Pelatihan ini terbagi kedalam tiga tahap. Tahap pertama adalah penyampaian dan pengenalan materi yang akan dibahas dalam pembuatan laporan keuangan. Tahap ke dua adalah praktek pembuatan laporan keuangan. Dan tahap ketiga adalah evaluasi dari kegiatan pembuatan laporan keuangan.

Jangka waktu kegiatan pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 (enam) bulan, terhitung sejak ditandatanganinya surat perjanjian. Adapun jadwal kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan yang dilakukan adalah dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Melakukan studi kelayakan sasaran untuk dijadikan objek pengabdian yang paling tepat.

b. Mengajukan proposal pengabdian masyarakat kepada pihak LPPM yang disetujui oleh Dekan ITB Yadika Bangil Pasuruan.

c. Melakukan penyusunan materi pelatihan (pengabdian) kepada siswa SMA Yadika Bangil khususnya alumni angkatan 2020/2021.

d. Melakukan studi kelayakan materi yang akan disampaikan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

2. Tahap pelaksanaan dijabarkan sebagai berikut:

a. Pada saat kegiatan berlangsung diberikan contoh pembuatan laporan keuangan.

b. Pada saat kegiatan berlangsung siswa mempelajari terlebih dahulu tentang dasar-dasar akuntansi, sesuai dengan materi dan arahan yang diberikan oleh penyaji, dan langsung mempraktekkan bagaimana membuat laporan keuangan dengan baik dan benar.

c. Diakhir kegiatan diadakan evaluasi, apakah dengan berakhirnya kegiatan peserta atau siswa dapat mempelajari dan mempraktekkan pembuatan laporan keuangan dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang diberikan oleh penyaji. Serta dapat dipergunakan oleh peserta atau siswa dalam kegiatan sehari-hari, maupun mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja.

3. Penyerahan laporan akan disampaikan ke pada pihak yayasan ITB Yadika melalui LPPM dan disetujui oleh Dekan ITB Yadika Bangil Pasuruan.

Jadwal pelaksanaan digambarkan dalam bentuk jadwal sebagai berikut:

a. Penyusunan materi pelatihan 2 hari

b. Studi kelayakan materi pelatihan 1 hari

c. Pelaksanaan pelatihan 14 hari

d. Evaluasi kegiatan 2 hari

e. Pembuatan laporan 2 hari

Dalam pelaksanaan pelatihan ini, peneliti pun terus membuka diri dan saling bertukar pendapat dengan para peserta atau siswa, sehingga tercipta komunikasi antara penyaji dan peserta, guna memperoleh informasi-informasi yang terbaru dan dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Sehingga pelatihan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Kegiatan

Pada hari Senin bertepatan tanggal 17 Agustus 2020, dilaksanakan pelatihan tahap pertama yaitu penyampaian dan pengenalan materi apa saja yang akan dipelajari dan dibahas dalam pembuatan laporan keuangan. Peserta juga disarankan untuk mempelajari terlebih dahulu tentang materi yang akan di bahas, guna memberikan gambaran tentang dasar-dasar akuntansi, agar mereka lebih faham dan mengerti tentang materi yang akan dibahas nantinya. Tahap kedua yaitu, penyaji memberikan ceramah dan arahan bagaimana cara mempraktekkan laporan keuangan dengan memberikan dasar-dasarnya terlebih dahulu, seperti menganalisis transaksi, membuat jurnal, memposting buku besar, daftar saldo, jurnal penyesuain, neraca lajur dan pembuatan laporan keuangan perusahaan jasa dan dagang. Tahap ketiga yaitu, memberikan contoh kasus tentang perusahaan jasa dan dagang, agar mereka dapat lebih memahami dan dapat mempraktekkan secara langsung. Tahap keempat yaitu, evaluasi dengan cara memberikan kuis dan dikerjakan secara mandiri oleh peserta, karena penyaji ingin mengetahui sejauh mana peserta memahami tentang materi dan praktek yang telah diberikan selama pelatihan.

Pelatihan ini dihadiri oleh kurang lebih 50 siswa SMA Yadika Bangil khususnya alumni angkatan 2020/2021, setelah pengarahan dan pengenalan materi yang akan dibahas, tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen mengajak para peserta untuk sharing mengenai pembuatan laporan keuangan. Setelah diadakan sharing bersama, dilanjutkan ke acara inti dari pelatihan ini, yakni praktik langsung pembuatan laporan keuangan dengan di damping dosen pembimbing lapangan (DPL). Pelatihan ini dilaksanakan kurang lebih selama 2 minggu lamanya, dengan durasi waktu kurang lebih 2 setengah jam. Para peserta dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama adalah anak laki-laki sekitar 20 orang, dan dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.30, dan kelompok kedua adalah anak perempuan sekitar 37 orang, dan dimulai pukul 12.00 sampai dengan 14.30. Kegiatannya sebagai berikut :

Hari dan Tanggal Durasi Applikasi Kegiatan
Senin, 17-8-20 2 jam Zoom Meeting Pengenalan tentang dasar-dasar akuntansi dan persamaan dasar akuntansi.
Selasa, 18-8-20 2 1/2 jam Zoom Meeting Pembahasan tentang menganalisis transaksi lalu ke jurnal umum, dan diposting kedalam buku besar (dalam perusahaan jasa).
Rabu, 19-8-20 2 1/2 jam Zoom Meeting Pembahasan daftar saldo, jurnal penyesuaian dan membuat neraca lajur atau kertaskerja.
Kamis, 20-8-20 2 1/2 jam Zoom Meeting Membuat laporan keuangan perusahaan jasa, jurnal penutup dan melakukan penutupan bukubesar.
Jumat, 21-8-20 2 1/2 jam Zoom Meeting Membuat daftar saldo setelah penutupan buku, dan jurnal pembalik.
Sabtu, 22-8-20 2 1/2 jam Zoom Meeting Melakukan evaluasi materi dari hari pertama sampai hari ke lima, dan kuis untuk mengetahui sejauh mana pengertian dan ketrampilan yang mereka dapat dari pelatihan.
Minggu, 23-8-20 - - Libur kegiatan (untuk membuat fresh pikiran para peserta)
Senin,24-8-20 2 1/2 jam Zoom Meeting Pengenalan tentang perusahaan dagang, metode pencatatan persediaan barang dagang, dan pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum dan khusus.
Selasa, 25-8-20 2 1/2 jam Zoom Meeting Pembahasan buku besar pembantu dan buku besar umum.
Rabu, 26-8-20 2 1/2 jam Zoom Meeting Pembahasan daftar saldo, jurnal penyesuaian dan neraca lajur.
Kamis, 27-8-20 2 1/2 jam Zoom Meeting Membahas harga pokok penjualan, laporan keuangan dan jurnal penutup.
Jumat, 28-8-20 2 1/2 jam Zoom Meeting Membuat penutupan bukubesar, daftar saldo setelah penutupan dan jurnal pembalik.
Sabtu, 29-8-20 3 jam Zoom Meeting Pre-test untuk mengetahui sejauh mana kepahaman para peserta dalam memahami pelaporan akuntansi perusahaan dagang.
Minggu, 30-8-20 2 jam Zoom Meeting Evaluasi kegiatan dari awal sampai akhir.
Table 1.Jadwal Pelatihan Pembuatan Laporan Keuangan

Pada setiap akhir kegiatan selalu diadakan evaluasi dan tugas untuk mengasah ketrampilan, dan mengetahui apakah para peserta mengerti tentang penjelasan yang sudah diberikan. Pelatihan ini menggunakan system virtual atau online yaitu dengan menggunakan aplikasi zoom meeting, dikarenakan setelah ujian sekolah anak-anak sudah jarang kesekolah, maka dari itu pelatihan ini diadakan secara daring, jadi anak-anak bisa mengikuti pelatihan dirumah masing-masing, mengingat banyak siswa atau peserta yang rumahnya diluar area Bangil [10]. Kegiatan pelatihan berjalan dengan lancar, karena semua peserta antusias dalam mengikuti pelatihan.

Selama kegiatan berlangsung, penyaji juga memberikan wawasan-wawasan yang tidak didapat dari sekolah, yang nantinya wawasan tersebut diharapkan dapat bermanfaat jika mereka memutuskan untuk langsung terjun ke dunia kerja [11]. Mengingat tidak semua anak bisa atau mempunyai keinginan untuk melanjutkan keperguruan tinggi. Pelatihan ini bersifat sebagai penunjang atau penambah wawasan peserta tentang laporan keuangan, mengingat kelas 3 SMA juga juga mendapatkan pelajaran tentang dasar-dasar akuntansi, jadi setidaknya para peserta sudah kurang lebih mengerti tentang laporan keuangan. Jadi pelatihan ini bisa sebagai pengingat dan pengasah sejauh mana mereka memahami tentang laporan keuangan.

Di zaman sekarang, mencari pekerjaan tidaklah mudah, dan setiap lulusan harus bisa bersaing satu dengan yang lainnya. Jangankan lulusan SMA, lulusan Sarjana pun sangat sulit dan harus bersaing untuk dapat bekerja. Oleh karena itu lulusan SMA harus sejak dini dibekali dengan soft skill, agar dapat bersaing dengan lulusan SMK maupun lulusan Sarjana, soft skill bisa berupa tentang akuntansi, bahasa asing ( mandarin atau bahasa inggris) atau soft skill yang lainnya. Dimana soft skill tersebut dapat dipergunakan atau sebagai bekal, jika mereka sudah lulus dan memilih terjun ke dunia kerja. Seperti halnya dengan SMA Yadika Bangil, sejak kelas 1 sudah diwajibkan untuk mengikuti kursus akuntansi (untuk anak IPS), bahasa inggris (untukanak IPA), bahasa mandarin (untuk anak IPA dan IPS), dan komputer (untuk anak IPA dan IPS). Tujuannya adalah tidak lain membekali anak-anak agar mempunyai soft skill yang bisa bermanfaat nantinya.

Tidak hanya pihak sekolah yang mempunyai peran untuk membekali para siswa/siswinya, tetapi Pemerintah juga ikut andil dalam memberikan motivasi kepada sekolah-sekolah untuk memberikan ketrampilan diluar dari jam sekolah (seperti kursus maupun extrakurikuler). Selain itu, Pemerintah juga menyediakan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mendapatkan ketrampilan secara gratis, yang dapat digunakan untuk mencari pekerjaan [12]. Selain menyediakan BLK, Pemerintah juga memberikan bantuan untuk para pengusaha kecil menengah untuk mengembangkan usahanya.

Penyaji tertarik dalam memberikan pelatihan soft skill dalam laporan keuangan adalah, dikarenakan dari pengalaman dan melihat situasi dalam dunia kerja, bahwa ketrampilan dan pengetahuan tentang akuntansi sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan manapun. Karena akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan [13]. Jika perusahaan tidak mampunyai akuntansi atau laporan keuangan yang baik, maka perusahaan tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik, dan tidak akan bisa berkembang [14]. Oleh karena itu, pengetahuan tentang laporan keuangan sangatlah penting untuk dipelajari.

Faktor Pendorong Dan Penghambat

Faktor pendorong yang sangat penting dalam menunjang kegiatan ini adalah, motivasi yang tinggi dari para peserta pelatihan pada waktu dilakukan pelatihan. Hal ini berkaitan dengan materi yang disampaikan sangat menarik bagi mereka, sehingga mereka tidak sabar untuk langsung mempraktekkannya. Mengingat masalah yang diangkat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan pembuatan laporan keuangan, serta siswa atau alumni yang mau dan berminat dalam pelatihan pembuatan laporan keuangan, serta siswa yang mempunyai waktu luang di hari libur setelah ujian sekolah selesai, sehingga kegiatan pelatihan tersebut tidak mengganggu waktu belajar para siswa yang akan menghadapi ujian sekolah.

Pelatihan ini dilaksanakan untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan para peserta, mengingat setelah lulus dari SMA mereka harus menentukan masa depan mereka, mereka ingin melanjutkan kejenjang perguruan tinggi atau terjun ke dunia kerja. Pelatihan pembuatan laporan keuangan ini tidak memerlukan waktu yang lama dan sangat sederhana, karena materi yang didapat sudah pernah mereka pelajari di kelas 3, jadi pelatihan ini bersifat mengingatkan dan mengasah sejauh mana pengetahuan dan keterampilan mereka tentang laporan keuangan, sehingga para peserta sangat termotivasi dan antusias pada pelaksanaan pelatihan tersebut.

Hambatan dalam pelatihan ini adalah banyaknya siswa yang pada saat pelatihan datang terlambat, tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, karena mengingat kita menggunakan aplikasi zoom meeting, jadi banyak yang terkendala dengan masalah sinyal internet, sehingga pada saat pelatihan waktu yang berjalan sangatlah cepat.

KESIMPULAN

Dari penjelasan yang telah disajikan mulai dari analisis situasi pelaksanaan kegiatan, dan hasil serta pembahasan kegiatan maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Dari awal kegiatan sampai akhir para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, mereka banyak mengajukan pertanyaan seputar dari kegiatan yang mereka kerjakan.

2. Banyak sekali para peserta yang termovitasi untuk mengikuti kegiatan ini dikarenakan banyak peserta yang sudah mempunyai usaha kecil-kecil an, sehingga mereka ingin menerapkan di usaha mereka.

3. Pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua peserta, yaitu dapat menambah wawasan dan ketrampilan dalam masing-masing diri peserta. Sehingga pelatihan ini dapat dikembangkan maupun dimanfaatkan jika mereka benar-benar terjun langsung kedalam dunia kerja.

References

  1. MP Aprilia, “Pengembangan Strategi Promosi Pariwisata Desa Ledhok Blotan Melalui Media Sosial,” dalam Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat, 2015, hlm. 1-6.
  2. Arifuddin, “NeoruPsikoLinguistik,” Rajawali Pers, Jakarta, 2010.
  3. Efendi et al., “Soft Skill untuk Pendidik,” Badouse Media, Jakarta, 2011.
  4. APH Faturrahman, “Analisis Soft Skill Siswa Pada Siswa SMK NEGERI 1 Banyudono Dalam Mendukung Kebutuhan Dunia Industri 4.0,” Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta, 2019.
  5. Hamida, "Peningkatan Soft Skills Tanggung Jawab dan Disiplin Terintegrasi Melalui Pembelajaran Praktik Patiseri," Jurnal Pendidikan Karakter, vol. 1, tidak. 2, hlm. 1-10, Juni 2012.
  6. IS Putra dan A. Pratiwi, “Sukses dengan Soft Skill,” ITB, Bandung, 2005.
  7. Iswanto, "Ilmu Ekonomi," PT. Tiga Serangkai, Solo, 2020.
  8. I. Mulyono, “Dari Karya Tulis Ilmiah Sampai Dengan Soft Skill,” Yrama Widya, Bandung, 2014.
  9. A. Mudlofir, “Modul Pengembangan Soft Skill Guru Pendidikan Agama Islam,” Direktorat Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama RI, 2011.
  10. D. Purwanto, “Dibanding IPK Soft Skills Lebih Dibutuhkan Industri,” Kedaulatan Rakyat, Sep. 2008.
  11. T. Susanto, "Soft Skill Sukses Di Dunia Kerja," PT. SukaBuku, Jakarta, 2012.
  12. CS Warren et al., “Pengantar Akuntansi,” edisi ke-25, SalembaEmpat, Jakarta, 2016.
  13. Widarto, “Pengembangan Soft Skill Mahasiswa Pendidikan Vokasi Melalui Clop-Work,” Paramitra, Yogyakarta, 2011.
  14. PA Wijaya dan BSH, "Upaya Peningkatan Soft Skill Mahasiswa Dalam Menghadapi Dunia Kerja," Jurnal Masyarakat, vol. XIII, IAIN Mataram, 2015.