Community Education Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v14i2.957

Fostering Learning Engagement in Rural Communities: A Case Study of Community-Driven Education Enhancement


Meningkatkan Keterlibatan Belajar di Komunitas Pedesaan: Studi Kasus Peningkatan Pendidikan yang Didorong oleh Masyarakat

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Community engagement Learning interest Education enhancement Character education Rural Indonesia

Abstract

Studi ini membahas masalah rendahnya minat belajar anak-anak di masyarakat pedesaan Indonesia dengan mengkaji dampak dari program keterlibatan masyarakat yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa. Tujuan program meliputi peningkatan keterlibatan belajar di kalangan siswa melalui tiga intervensi utama: bantuan belajar di kelas, diseminasi pendidikan karakter, dan bimbingan belajar di rumah. Menggunakan pendekatan metode campuran, studi menilai efektivitas intervensi ini dalam mempromosikan partisipasi belajar aktif. Hasilnya mengungkapkan pergeseran positif yang signifikan dalam minat belajar di antara kelompok sasaran, menggarisbawahi nilai inisiatif berbasis masyarakat.

Highlight: 

  • Intervensi yang Efektif: Studi ini menyoroti keefektifan dari tiga strategi intervensi—pendampingan pembelajaran di kelas, diseminasi pendidikan karakter, dan bimbingan belajar di rumah—yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar di kalangan siswa.

  • Pendekatan Metode Campuran: Desain penelitian metode campuran digunakan untuk mengevaluasi secara komprehensif dampak program keterlibatan masyarakat, menggabungkan data kuantitatif tentang minat belajar dengan wawasan kualitatif dari peserta.

  • Implikasi Lintas Budaya: Penelitian ini menekankan pentingnya inisiatif yang digerakkan secara lokal, menunjukkan potensi kemitraan universitas-masyarakat untuk meningkatkan pendidikan dan motivasi, dengan implikasi untuk intervensi pendidikan lintas budaya yang lebih luas.

Kata kunci: Keterlibatan masyarakat, Minat belajar, Peningkatan pendidikan, Pendidikan karakter, Pedesaan Indonesia

PENDAHULUAN

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo atau yang lebih dikenal dengan UMSIDA sebagai salah satu pendidikan tinggi swasta di Sidoarjo, Jawa Timur merupakan pusat pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang merujuk pada nilai-nilai Islam. Salah satu kegiatan tahunan wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa S1, yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelaksanaan KKN yang dianggap sebagai penerapan Catur Dharma perguruan tinggi Muhammadiyah dari mata kuliah intrakulikuler yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa program studi jenjang S-1 ini memanfaatkan seluruh ilmu dan keahlian yang didapatkan semasa kuliah untuk pemberdayaan masyarakat setempat [1].

Kegiatan KKN UMSIDA dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) bagi mahasiswa kelas pagi dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat selama kurang lebih 1 bulan dan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) bagi mahasiswa kelas malam atau mahasiswa kuliah sambil bekerja dengan masa pengabdian kurang lebih 2 bulan. Pelaksanaan kegiatan KKN-P tahun 2023 ini telah kembali pada tahun-tahun sebelum adanya Covid-19, yaitu seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara luring ditempat pengabdian. KKN-P tahun 2023 ini dilaksanakan serentak di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto mulai pada tanggal 16 Januari hingga 16 Februari 2023.

Pada pelaksanaannya, seluruh mahasiswa dari berbagai program studi dibagi kedalam beberapa kelompok. Hasil pembagian tersebut berjumlah 50 kelompok yang setiap kelompoknya disebar ke seluruh desa di Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto. Total keseluruhan kelompok yang telah dibentuk adalah 50 kelompok, salah satunya kelompok 19 dengan jumlah anggota 23 orang mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai program studi yang ditugaskan melakukan pengabdian di Desa Jeruk Purut, Kabupaten Gempol, Kecamatan Pasuruan.

Desa Jeruk Purut merupakan salah satu desa di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Berdasarkan kondisi geografisnya, desa ini terletak di dataran tinggi dengan iklim tropis dan suhu yang tidak menentu. Penduduk Desa Jeruk Purut cukup banyak, yaitu berjumlah 5.709 jiwa sesuai data tahun 2020 terakhir dan terbagi menjadi 6 dusun, antara lainDusun Karangnongko, Dusun Pojok, Dusun Jeruk Purut, Dusun Gedang, Dusun Genengan, dan Dusun Dieng. Akses jalan menuju Desa Jeruk Purut cukup mudah, akan tetapi lokasi desa yang terletak didekat pegunungan membuat jangkauan pada beberapa dusun di desa ini perlu perhatian khusus, terutama pada sumber daya manusia bidang pendidikan di Dusun Dieng.

Dusun Dieng merupakan salah satu dusun Desa Jeruk Purut yang terletak cukup jauh di sebelah Selatan Kantor Desa Jeruk Purut. Letak yang cukup jauh dari pusat desa ini yang menyebabkan Dusun Dieng menjadi salah satu dusun yang tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Adapun permasalahan yang paling utama adalahberkaitan dengan sumber daya manusia bidang pendidikan. Hasil survey memunculkan bahwa permasalahan dibidang pendidikan Dusun Dieng, antara lain: 1) Rendahnya minat belajar pada anak-anak yang ada di daerah Dusun Dieng dan sekitarnya, serta pada siswa SDN Jeruk Purut 2; 2) Kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya.

Terungkapnya permasalahan rendahnya minat belajar ini terbukti berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah SDN Jeruk Purut 2, Dusun Dieng, Desa Jeruk Purut oleh tim 2 KKN-P Kelompok 19 berupa ditemukan banyaknya siswa-siswi kurang memiliki gairah saat pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan dengan kemunculan perilaku yang cenderung mengabaikan objek dan subjek pembelajarannya, meliputi tidak mengerjakan pekerjaan rumah, bergurau dan mengobrol sendiri dengan teman saat guru menerangkan pembelajaran, bolos pelajaran dengan pulang sekolah sebelum jam pulang berbunyi, dan meremehkan seseorang yang memberikan ilmu, seperti menyela perkataan dan memotong pembicaraan orang lain saat sedang menerangkan materi pembelajaran.

Pada bidang psikologi, minat belajar dianggap sebagai salah satu aspek yang dapat mempengaruhi individu untuk melakukan tindakan belajar, karena minat atau memilki rasa suka lebih terhadap suatu hal merupakan satu kunci menuju keberhasilan dalam proses belajar pelajar [2]. Seseorang dengan minat belajar tinggi akan dapat mengikuti dengan baik proses pembelajarannya yang ditunjukkan dengan adanya perhatian dalam materi pelajaran secara aktif dan serius, adanya partisipasi dalam kegiatan pembelajaran, adanya keinginan untuk belajar dengan baik sehingga menghasilkan suatu performa terbaik dalam proses belajarnya [3]; [4]; [5]. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa minat belajar yang tinggi pada diri pelajar diperlihatkan melalui adanya kegiatan belajar secara aktif dan dapat mengikuti seluruh proses pembelajaran dengan baik.

Siswa dengan minat belajar tinggi akan ditunjukkan dengan perilaku yang cenderung memperhatikan objek dan subjek yang sedang dipelajarinya, sedangkan siswa dengan minat belajar rendah akan cenderung menunjukkan perilaku yang kurang responsif terhadap objek dan subjek yang sedang dipelajarinya, seperti tidak mengerjakan pekerjaan rumah, kurang memperhatikan saat guru menerangkan, dan tidak mencatat dengan baik pelajaran yang ada [2]. Rendahnya minat belajar pada siswa dipengaruhi oleh perhatian orang tua yang kurang dalam memberikan arahan dan menjelaskan ulang materi kepada anak saat dirumah, sehingga minat anak dalam mengikuti pembelajaran di sekolah maupun di rumah menjadi rendah [6].

Kurangnya perhatian orang tua dalam memberikan pendampingan terhadap pendidikan anak-anaknya ini turut menjadi salah satu permasalahan bidang pendidikan yang ada di Dusun Dieng. Permasalahan tersebut terbukti adanya berdasarkan hasil survey tim 2 KKN-P Kelompok 19 kepada pihak sekolah SDN Jeruk Purut 2 yang mengungkapkan bahwa kebanyakan siswa-siswinya kurang mendapatkan perhatian khusus dari orang tua terhadap pendidikan, meliputi tidak adanya pemberian motivasi pada anak, tidak mau tahu apakah anaknya sudah atau belum belajar saat dirumah, tidak menanyakan kegiatan anak selama disekolah, tidak menanyakan perihal ada tidaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, serta tidak mau tahu kesulitan yang sedang dialami anak, sehingga anak akan banyak memunculkan dominan perilaku minat belajar yang rendah.

Peran orang tua dalam memberikan perhatian terhadap proses belajar anak dapat memberikan dampak baik untuk pendidikan yang dijalani anak. Orang tua yang menerapkan perhatian terhadap kegiatan pembelajaran anak saat disekolah maupun dirumah, serta menekankan akan pentingnya suatu pencapaian prestasi belajar dapat mampu meningkatkan minat anak terhadap dunia pendidikannya [7]; [8]. Perwujudan dari orang tua yang memberikan perhatian terhadap proses pendidikan anak terdiri dari 3 aspek, yaitu orang tua sebagai fasilitator, informator, motivator, penasehat, serta pencipta suasana rumah yang nyaman dan tenang [9]; [10].

Perhatian orang tua yang kurang terhadap kegiatan belajar anak akan dapat menyebabkan mereka menjadi malas belajar akibat dari rutinitas belajarnya yang kurang teratur sehingga menjadikan hasil belajar mereka kurang maksimal, yang kemudian dapat menyebabkan berkurangnya minat belajar pada anak [11]; [12]. Salah satu hal yang menjadikan anak untuk terus belajar hingga menghasilkan hasil belajar yang optimal dan dapat meraih cita-citanya adalah berasal dari semangat orang tua yang memberikan perhatian pada anak-anaknya [10]. Hal tersebut membuktikan bahwa perhatian orang tua terhadap seluruh aktivitas pembelajaran anak merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan anak dalam proses pendidikan yang dijalaninya.

Berdasarkan permasalahan diatas penelitian pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan untuk melakukan peningkatan minat belajar pada anak-anak dan para siswa, khususnya di Dusun Dieng dan sekitarnya serta di SDN Jeruk Purut 2. Oleh karena itu, program kerja utama kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini berlandaskan upaya dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan yang berfokus pada peningkatan minat belajar anak-anak dan siswa melalui program KKN-P19 UMSIDA Desa Jeruk Purut. Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN-P ini diharapkan pula dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkannya selama kuliah melalui aksi nyata di lapangan, sehingga mereka mendapatkan beragam manfaat dan pemikiran yang lebih luas.

METODE

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan nama KKN-P secara teknis dilaksanakan oleh 23 mahasiswa mahasiswi dari berbagai macam program studi dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang dimulai selama 1 bulan, yaitu tanggal 16 Januari sampai 16 Februari 2023. Sasaran dari kegiatan ini berfokus pada anak-anak Dusun Dieng dan siswa-siswi di SDN Jeruk Purut 2. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat melalui KKN-P ini memerlukan beberapa tahapan sebelum menjalankan program kerjanya. Tahapan-tahapannya, antara lain:

1. Tahap Persiapan

Identifikasi potensi dan menganalisis permasalahan dilakukan guna mendapatkan informasi kekurangan, hambatan, dan peluang yang dapat ditingkatkan pada bidang pendidikan melalui survey ke tiap-tiap dusun, khususnya di Dusun Dieng. Survey yang dilakukan ini berfokus pada mencari informasi permasalahan-permasalahan yang ada melalui proses wawancara dengan kepala sekolah dari SDN Jeruk Purut 2 hingga memperoleh hasil survey bahwa terdapat indikasi permasalahan yang dihadapi saat ini, yaitu minat belajar yang rendah dari kebanyakan anak di Dusun Dieng dan siswa SDN Jeruk Purut 2. Penyusunan rencana program kerja dilakukan oleh kelompok 19 KKN-P merupakan langkah lanjutan untuk menindaklanjuti hasil survey yang diperoleh sebelumnya.

2. Tahap Pelaksanaan

· Pendampingan Pembelajaran di Sekolah

Pendampingan pembelajaran dimulai pukul 08.00 - 11.00 WIB yang dilakukan di SDN Jeruk Purut 2 guna meningkatkan kefokusan siswa saat pembelajaran berlangsung.

· Sosialisasi Pendidikan Karakter Siswa SD Kelas 4, 5, 6

Sosialisasi pendidikan karakter di siswa kelas 4, 5, 6 SDN Jeruk Purut 2 dilakukan dengan memberikan pemaparan dua materi, yaitu materi akhlak dan nilai-nilai pancasila guna membangun nilai karakter yang mengarah pada tujuan dan tindakan yang baik sehingga diharapkan dapat mampu meningkatkan minat belajarnya.

· Bimbingan Belajar (Bimbel)

Bimbingan belajar dilakukan pada target sasaran siswa SD kelas 1 sampai 6 di 3 Dusun Desa Jeruk Purut, yaitu Dusun Gedang, Dusun Genengan, dan Dusun Dieng yang dekat dengan SDN Jeruk Purut 2. Pelaksanaannya bertempat di Balai Dukuh Dusun Dieng yang dimulai dari pukul 18.00 - 20.00 WIB di hari Rabu dan Jum’at.

Rincian program kerja dan kegiatan mahasiswa yang berfokus pada bidang pendidikan ini tersaji dalam Tabel 1 di bawah ini.

No Kegiatan Program Kerja Tanggal Pelaksanaan
1 Pendampingan pembelajaran di sekolah pada tiap-tiap kelas secara random dan bergantian untuk setiap hari 24-26 Januari 2023
2 Sosialisasi pendidikan karakter siswa SD kelas 4, 5, 6 28 Januari 2023
3 Bimbingan belajar siswa SD kelas 1 – 6 (Rabu dan Jum’at) 25 Januari - 10 Februari 2023
Table 1.Rundown Pelaksanaan Program Kerja Bidang Pendidikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil jalannya survey selama 2 minggu di Desa Jeruk Purut sebagai salah satu desa tempat mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) UMSIDA terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan, khususnya dalam bidang pendidikan pada anak-anak Dusun Dieng dan siswa di SDN Jeruk Purut 2. Permasalahan yang paling utama adalah rendahnya minat belajar yang terjadi pada kebanyakan anak-anak Dusun Dieng dan siswa SDN Jeruk Purut 2. Penyebab rendahnya minat belajar ini diketahui akibat dari kurangnya perhatian orang tua dapat mempengaruhi minat belajar pesera didik di sekolah dasar [13].

Minat belajar siswa dapat meningkat karena proses belajar yang berjalan dengan baik dapat tercipta dari tersedianya lingkungan belajar yang kondusif dan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhannya [14]. Minat belajar yang kurang pada kebanyakan siswa di SDN Jeruk Purut 2 ditunjukkan melalui kurangnya keantusiasan, partisipasi, dan keaktifan dalam proses belajar yang saat ini sedang mereka tempuh. Minat belajar siswa dapat terlihat melalui kegairahan siswa saat mengikuti pelajaran, respon ketertarikan siswa dengan menanggapi sesuatu saat proses pembelajaran berlangsung, memiliki perhatian yang serius, serta rasa ingin tahu yang lebih selama proses pembelajaran berlangsung [13].

Siswa dapat memiliki minat belajar yang rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor eksternal, yaitu keluarga. Hubungan antara orangtua dan anak dalam sebuah keluarga biasanya berupa perhatian orangtua terhadap pembelajaran anak agar terlaksana dengan baik. Hubungan harmonis antara orangtua dengan anak melalui pemberian perhatian, apresiasi dalam proses belajarnya, dan bimbingan guna membina karakter dan watak ini dapat membentuk aktivitas belajar menjadi lebih kondusif [15]. Perhatian dan peranan orang tua terhadap pendidikan anak, seperti pendidik (educator), pendorong (motivator), dan pembimbing (fasilitator) yang maksimal dapat meningkatkan motivasi belajar anak sehingga keberhasilan pendidikan anak semakin terjamin [16]; [17].

Proses penyusunan program kerja telah disesuaikan dengan permasalahan-permasalahan yang ada pada bidang pendidikan, khususnya di SDN Jeruk Purut 2, serta anak-anak Dusun Dieng dan sekitarnya, antara lain:

Pendampingan pembelajaran pada tiap-tiap kelas

Figure 1.Pendampingan Pembelajaran SDN Jeruk Purut 2

Pelaksanaan pendampingan pembelajaran siswa di SDN Jeruk Purut 2 ini dilaksanakan mulai tanggal 24-26 Januari 2023 sebagai program kerja tambahan untuk memaksimalkan program kerja bidang pendidikan lainnya. Target sasaran dari program kerja ini terdiri dari kelas 1-6 di SDN Jeruk Purut 2, akan tetapi dalam pelaksanaannya untuk menjamah tiap-tiap kelas dilakukan secara bergantian selama 3 hari tersebut. Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00 dengan diawali melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada pihak sekolah, yaitu kepala sekolah dan wakil kepala sekolah untuk memberitahukan kembali agenda kegiatan KKN-P Kelompok 19 di hari itu.

Tim KKN-P Kelompok 19 yang bertugas di SDN Jeruk Purut 2 berjumlah 12 mahasiswa dari berbagai program studi. Seluruh mahasiswa yang bertugas dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 2-3 mahasiswa untuk melakukan pendampingan di kelas-kelas yang dipilih secara random dan bergantian. Setiap pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa selalu disambut baik oleh guru wali kelas yang sedang mengajar dan para siswa-siswinya. Para mahasiswa yang bertugas melakukan pendampingan juga mengamalkan pengetahuan masing-masing yang dimiliki untuk membantu siswa-siswi di dalam kelas tersebut agar dapat memahami materi pembelajarannya.

Terungkapnya permasalahan kesulitan dalam hal membaca, berhitung perkalian dan pembagian selama pendampingan pembelajaran membuat tim yang bertugas melakukan pemberian game fun agar pembelajaran berhitung menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Menurut Santrock, permainan dalam pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan dan Pigaet juga mengungkapkan bahwa adanya permainan dalam proses pembelajaran dapat mendorong perkembangan kognitif anak untuk dapat memahami materi pembelajaran melalui penciptaan suasana menyenangkan dan serius, tetapi santai sehingga siswa akan belajar dengan gembira [18]; [19].

Pemberian game fun dilakukan pada sela-sela kegiatan pembelajaran dan di akhir kegiatan pembelajaran dengan izin dari wali kelas. Game fun yang dilakukan oleh para mahasiswa, seperti belajar perkalian bersusun dengan memberikan reward setiap kali berani mengerjakan di papan tulis dengan jumlah benar 3 kali, mengajak siswa mengkoreksi hasil pengerjaan tugas melalui membaca satu persatu soal dan jawaban mereka secara berurutan sesuai nomor soal, menjawab perkalian agar dapat pulang, dan lain sebagainya. Pemberian game fun bertujuan agar dapat meningkatkan kepercayaan diri terhadap kemampuan yang dimilikinya, meningkatkan kemampuan membaca dan berhitung perkalian pembagian, meningkatkan ingatan, dan meningkatkan konsentrasi.

Melalui rogram ini menjadikan siswa termotivasi. Hal tersebut dibuktikan dengan keantusiasan para siswa mengikuti pembelajaran bersama-sama dengan mahasiswa yang bertugas di kelas-kelas mereka dengan turut berkontribusinya mereka untuk mau mengerjakan soal-soal di papan tulis, bertanya saat ada yang tidak dipahami, dan berebutan untuk ingin menjawab pertanyaan mengenai materi pembelajaran yang diberikan oleh mahasiswa yang bertugas. Rasa antusias dari mereka telah membuktikan bahwa program pendampingan ini setidaknya telah berhasil meningkatkan motivasi belajar mereka di sekolah.

Pendampingan pembelajaran pada tiap-tiap kelas

Figure 2.Sosialisasi Pendidikan Karakter dan Implementasi SDN Jeruk Purut 2

Sosialisasi pendidikan karakter diadakan oleh mahasiswa KKN-P Kelompok 19 ini bertujuan agar para siswa SDN Jeruk Purut 2, khususnya kelas 4-6 memiliki perilaku yang lebih baik dalam hidup bermasyarakat dan tidak terpengaruh hal-hal buruk [20]; [21]. Pemberian sosialisasi pendidikan ini dilakukan karena penegasan kepala sekolah mengenai adanya kesulitan dalam memahami materi pembelajaran dan kurangnya sopan santun yang terjadi pada kebanyakan diri siswa kelas 4, 5, 6. Program kerja unggulan kedua ini diberikan oleh para mahasiswa yang bertugas di SDN Jeruk Purut 2 diharapkan agar setelah selesainya kegiatan tersebut dapat melahirkan peserta didik yang mengimbangkan sikap kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bisa bersaing saat mereka dewasa nantinya, menjadi manusia berguna bagi bangsa dan negara, serta menjadi kebanggaan orangtua mereka [22].

Penanaman mengenai kebiasaan baik yang dilakukan pada hari Sabtu, 28 Januari 2023 pukul 08.00-11-00 WIB di kelas 4, 5, 6 SDN Jeruk Purut 2 melalui pemaparan materi akhlak dan nilai-nilai pancasila, serta implementasi guna menumbuhkan karakter dan perilaku peserta didik yang saling menghargai, menghormati, peduli antarsesama, penuh dengan sopan santun, dan meningkatkan sikap kognitif yang baik [23]. Selama proses pelaksanaan program kerja ini berjalan dengan kondusif dan sesuai dengan rundown acara, dimana diawali dengan perkenalan seluruh mahasiswa yang bertugas kepada siswa-siswi kelas 4-6, pemberian ice breaking, pemaparan materi nilai-nilai pancasila, pemberian ice breaking, pemaparan materi akhlak, dan implementasi.

Implementasi yang dilaksanakan pada program kerja sosialisasi pendidikan karakter ini penting dilakukan dan diberikan agar dapat membawa perubaan dalam budaya dan kehidupan siswa menjadi lebih baik kedepannya. Menurut Julaiha, implementasi dari pendidikan karakter perlu dilaksanakan dengan melakukan perencanaan aktivitas pembelajaran dengan pengenalan nilai-nilai, mengintegrasikan nilai pada penyampaian materi pembelajaran, dan perancangan aktivitas pembelajaran agar siswa terlatih menerapkan nilai karater tersebut [24]. Oleh karena itu, implementasi dari pendidikan karakter yang telah diberikan ini harus dilakukan secara integral pada proses pembelajaran dan dipraktikkan secara berkelanjutan dalam diri siswa dengan didampingi oleh guru.

Bimbingan belajar (Bimbel) di rumah

Figure 3.Bimbingan Belajar (Bimbel) Balai Dukuh Dieng Desa Jeruk Purut

Penemuan permasalahan kurangnya minat belajar hingga menyebabkan terhambatnya prestasi belajar pada anak-anak di Dusun Dieng dan siswa di SDN Jeruk Purut 2 dengan ditunjukkan dari semangat belajar yang masih kurang, kesulitan dalam membaca dan berhitung yang selalu dialami pada siswa setiap kelasnya, serta kecenderungan perhatian terhadap pelaksanaan pembelajaran dikelas yang kurang dan lebih digunakan untuk bercanda gurau atau bermain dengan teman ini telah mengindikasikan adanya masalah dalam minat terhadap pendidikan yang rendah, sehingga memunculkan suatu program kerja tambahan berupa pengadaan bimbingan belajar dirumah [24].

Program kerja bimbingan belajar yang diadakan oleh para mahasiswa KKN-P Kelompok 19 ini dilaksanakan secara gratis disekitar SDN Jeruk Purut 2, tepatnya di Balai Dukuh Dusun Dieng Desa Jeruk Purut, Kec. Gempol, Kab. Pasuruan dengan target sasaran siswa kelas 1-6 SDN Jeruk Purut 2 dan anak-anak dari 3 dusun, antara lain Dusun Gedang, Dusun Genengan, dan Dusun Dieng. Pemilihan lokasi yang dekat dengan sekolah dasar yang berada di Dusun Dieng ini dilakukan karena faktor kedekatan lokasi rumah dengan tempat bimbingan belajar dan peniadaan biaya kegiatan juga menjadi pengaruh tertariknya siswa mengikuti kegiatan tersebut [25]. Pelaksanaannya setiap hari Rabu dan Jum’at pukul 18.00-20.00 WIB mulai 25 Januari – 10 Februari 2023.

Kegiatan bimbingan belajar di luar lingkungan sekolah ini menerapkan pula pemberian reward pada para siswa yang menjadi peserta bimbel yaitu setiap kali ada peningkatan kemampuan yang dimilikinya, maka siswa akan mendapatkan tabel pembagian dan perkalian pada siswa yang mampu menghafalkan perkalian setidaknya sampai perkalian angka 5 dan pemberian pujian saat mereka dapat mempertahankan perilaku positifnya. Menurut Zumaroh, motivasi belajar siswa dapat meningkat apabila ia mendapatkan pelayanan bimbingan kelompok yang tepat, adanya bimbingan secara mental dengan pemberian motivasi positif dari pembimbing, adanya reward yang diberikan sekalipun itu tidak selalu berupa barang melainkan pujian ataupun konsekuensi positif [26].

Keberhasilan dari program ini dibuktikan dengan banyaknya peserta bimbel yang terdiri dari 2dua tingkatan pendidikan yaitu dari tingkat pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Rasa antusias dari mereka telah membuktikan bahwa program bimbel setidaknya telah berhasil meningkatkan minat belajar mereka.

SIMPULAN

Pelaksanaan program KKN-P Kelompok 19 di Dusun Dieng Desa Jeruk Purut, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan pada tanggal 16 Januari hingga 16 Februari 2023 berjalan dengan baik. Adanya indikasi rendahnya minat belajar pada anak-anak Dusun Dieng dan siswa SDN Jeruk Purut 2 dari hasil survey yang ditunjukkan dengan perilaku kurang resonsifnya siswa terhadap materi pembelajaran, seperti banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah, bergurau dan mengobrol sendiri dengan teman saat guru menerangkan pembelajaran, bolos pelajaran dengan pulang sekolah sebelum jam pulang berbunyi, dan meremehkan seseorang yang memberikan ilmu, seperti menyela perkataan dan memotong pembicaraan orang lain saat sedang menerangkan materi pembelajaran.

Rendahnya minat belajar ini dari hasil survey ternyata dipengaruhi oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya, meliputi tidak adanya pemberian target pencapaian dalam pembelajarannya guna memotivasi anak untuk giat belajar, tidak mau tahu apakah anaknya sudah atau belum belajar saat dirumah, tidak menanyakan kegiatan anak selama disekolah, tidak menanyakan perihal ada tidaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, serta tidak mau tahu kesulitan yang sedang dialami anak. Kurangnya perhatian orangtua terhadap kegiatan belajar anak ini menyebabkan rutinitas belajarnya kurang teratur sehingga minat belajar yang dimiliki pun menjadi berkurang dan akan mempengaruhi keberhasilan anak dalam dunia pendidikannya.

Permasalahan-permasalahan yang ada di bidang pendidikan tersebut, khususnya pada anak-anak Dusun Dieng dan siswa SDN Jeruk Purut 2 ini perlu adanya perhatian khusus, seperti melakukan peningkatkan minat belajar yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-P Kelompok 19 melalui pengadaan beberapa program dengan target sasaran adalah anak-anak di Dusun Dieng dan siswa SDN Jeruk Purut 2. Program-program peningkatan minat belajar ini, meliputi pendampingan pembelajaran siswa di SDN Jeruk Purut 2 dengan memasuki setiap kelas secara bergantian dan random selama tiga hari untuk menggali informasi lebih dalam perihal adanya permasalahan lain dalam pendidikan anak-anak di SDN Jeruk Purut 2.

Hasil dari pendampingan pembelajaran mengungkapkan adanya kesulitan dalam hal berhitung perkalian dan pembagian, serta membaca yang terjadi di setiap kelas sehingga dalam setiap pendampingan pembelajaran di SD selalu didampingi dengan pemberian game fun. Adanya rasa antusias dalam diri mereka, seperti mau mengerjakan soal-soal di papan tulis, bertanya saat ada yang tidak dipahami, dan berebutan untuk ingin menjawab pertanyaan mengenai materi pembelajaran yang diberikan oleh mahasiswa yang bertugas di kelas-kelas mereka telah membuktikan bahwa melalui program ini telah berhasil meningkatkan motivasi belajar mereka di sekolah.

Program bimbingan belajar (bimbel) juga turut diadakan agar semakin dapat menumbuhkan minat belajar pada anak-anak Dusun Dieng dan siswa SDN Jeruk Purut 2. Adanya rasa antusias dari mereka yang ditunjukkan oleh banyaknya peserta bimbel yang datang tidak hanya dari siswa Sekolah Dasar saja, melainkan dari tingkat pendidikan TK dan PAUD pun telah membuktikan bahwa program bimbel setidaknya telah berhasil meningkatkan minat belajar mereka.

Minat belajar yang rendah pada kebanyakan siswa SDN Jeruk Purut 2 ini turut dipengaruhi pula oleh ketiadaan implementasi pembiasaan melalui perwujudan perilaku yang menanamkan peningkatan minat belajarnya, sehingga tersusunlah program kerja unggulan, yaitu pengadaan sosialisasi pendidikan karakter dan implementasi melalui pemberian materi nilai-nilai pancasila dan akhlak. Pemaparan kedua materi beserta implementasi ini diharapkan dapat melahirkan peserta didik yang memiliki sikap menghargai, menghormati, peduli antarsesama, penuh sopan santun, dan mengalami peningkatan kognitif, afektif, psikomotorik. Harapan dari dilaksankannya program kerja pendidikan ini adalah dapat meningkatkan minat belajar anak-anak Dusun Dieng dan siswa SDN Jeruk Purut 2 sehingga keberhasilan pendidikannya akan dapat semakin terjamin.

References

  1. S. Syardiansah, “Peranan Kuliah Kerja Nyata Sebagai Bagian dari Pengembangan Kompetensi Mahasiswa: Studi Kasus Mahasiswa Universitas Samudra KKN Tahun 2017,” JIM UPB (Jurnal Ilm. Manaj. Univ. Puter. Batam), vol. 7, no. 1, hlm. 57-68, Jan. 2019, doi: 10.33884/JIMUPB.V7I1.915.
  2. S. Korompot, M. Rahim, dan R. Pakaya, “Persepsi Siswa Tentang Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar,” Jambura Guid. Hitungan. J., vol. 1, no. 1, hlm. 40-48, Apr. 2020, doi: 10.37411/JGCJ.V1I1.136.
  3. C. Febriyanti dan S. Seruni, “Peran Minat dan Interaksi Siswa dengan Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika,” Form. J.Ilm. Pendidik. MIPA, vol. 4, no. 3, Agustus 2015, doi: 10.30998/FORMATIF.V4I3.161.
  4. ED Sirait, "Pengaruh Minat Belajar Melawan Prestasi Belajar Matematika," Form. J.Ilm. Pendidik. MIPA, vol. 6, no. 1, April 2016, doi: 10.30998/FORMATIF.V6I1.750.
  5. D. Sutisna, YE Megiati, dan NK Pratiwi, “Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika,” Disk. Panel Nas. Pendidik. Mat., vol. 8, hlm. 203-210, Juli 2022.
  6. ER Mulyani, Masrul Masrul, and Astuti Astuti, "Analisis Perhatian Orang Tua terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid 19," J. Pendidik. Tambusai, vol. 5, no. 1, hlm. 261-266, Jan. 2021.
  7. W. Samudera, "Pengaruh Gender Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik SMA di Kota Mataram," Indones. J. Mengajar. Pendidikan, vol. 1, no. 2, hlm. 87-92, Jun. 2020, Diakses: 03 Feb. 2023.
  8. Y. Apriana, S. Wahyuningsih, dan Samudera W, "Sikap Sosial dan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kimia SMA Berbasis Membaca Tanya Jawab Pemecahan Masalah Kreatif Dipadu," J. Inov. Pendidik. Dan Sains, vol. 1, no. 2, hlm. 30-34, 2020.
  9. A. Endriani, “Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VIII SMPN 6 Praya Timur Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016,” Realita J. Bimbing. dan Konseling, vol. 1, no. 2, hlm. 2503-1708, April 2018, doi: 10.33394/REALITA.V1I2.708.
  10. Y. Lestari, S. Safruddin, and H. Setiawan, “Hubungan Perhatian Orang Tua terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IV Gugus III Kecamatan Selaparang dalam Pembelajaran di Masa Pandemi Tahun Pelajaran 2021/2022,” J. Ilm. Profesi Pendidik., vol. 7, tidak. 2, hlm. 405-408, Apr. 2022, doi: 10.29303/JIPP.V7I2.513.
  11. D. Kurniawan dan DU Wustqa, “Pengaruh perhatian orangtua, motivasi belajar, dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar matematika siswa SMP,” J. Ris. Pendidik. Mat., vol. 1, no. 2, hlm. 176-187, November 2014, doi: 10.21831/JRPM.V1I2.2674.
  12. S. Handayani, "Pengaruh Perhatian Orangtua dan Minat Belajar Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa," Form. J.Ilm. Pendidik. MIPA, vol. 6, no. 2, hlm. 141-148, November 2016, doi: 10.30998/FORMATIF.V6I2.948.
  13. Z. Fajri, “Peran Lingkungan Sekolah Melawan Minat Belajar Siswa SD/MI,” J. IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) UNARS, vol. 7, no. 2, hlm. 110-124, Des. 2019, doi: 10.36841/PGSDUNARS.V7I2.477.
  14. D. Ramadhani, "Pengaruh Interaksi Guru-Siswa Dan Lingkungan Belajar Melawan Minat Belajar Ekonomi Siswa," J. Pendidik. dan Ekon., vol. 7, no. 6, hlm. 524-532, Oktober 2018.
  15. N. H. Maulani and T. Bartin, “Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dengan Minat Belajar Siswa SMP pada Pembelajaran dari Rumah di RW II Kelurahan Parak Gadang Timur Kota Padang,” J. Pendidik. Tambusai, vol. 5, no. 1, pp. 333–341, Feb. 2021, doi: 10.24036/SPEKTRUMPLS.V1I4.101463.
  16. A. Nopaldi dan S. Setiawati, “Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Minat Belajar Warga Binaan pada Keterampilan Menjahit di Panti Sosial Karya Wanita Andam Dewi Solok,” SPEKTRUM J. Pendidik. Luar Sekol., vol. 6, no. 4, hlm. 400-409, Des. 2018, doi: 10.24036/SPEKTRUMPLS.V1I4.101463.
  17. I. Ismaniar, “Model Pengembangan Membaca Awal Anak: Berbasis Optimalisasi Pemanfaatan Lingkungan Keluarga,” Padang Jur. Pendidik. Luar Sekol., 2020.
  18. H. Hayatinnupus dan I. Permatasari, “Penerapan Metode Permainan dalam Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan di Kelas I Sekolah Dasar,” Sekol. Dasar Kaji. Teor. dan Prakt. Pendidik., vol. 28, no. 1, hlm. 50-54, Mei 2019, doi: 10.17977/UM009V28I12019P050.
  19. PN Widowati, T. Efriyana, YD Pratiwi, and S. Lukas, “Mengukur Kemampuan Berhitung melalui Metode Fun Game Wordwall pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Strada Kampung Sawah,” J. Pendidik. dan Konseling, vol. 4, no. 6, hlm. 2957-2964, November 2022, doi: 10.31004/JPDK.V4I6.8670.
  20. DWP Nugraha, Firma, F.N, and R. Rusdinal, “Pembentukan Karakter Siswa dalam pembelajaran sejarah melalui nilai kearifan tradisi lokal kenduri sko kabupaten kerinci,” J. Pendidik. Tambusai, vol. 5, no. 1, hlm. 92-94, Jan. 2021, doi: 10.31004/JPTAM.V5I1.911.
  21. A. Astamal, F. Firman, dan R. Rusdinal, “Pembentukan Karakter Peduli Sosial pada Siswa di SMAN 3 Payakumbuh,” J. Pendidik. Tambusai, vol. 5, no. 1, hlm. 79-84, Jan. 2021, doi: 10.31004/JPTAM.V5I1.908.
  22. HJ Suriadi, F. Firman, dan R. Ahmad, "Analisis Problema Pembelajaran Daring Terhadap Pendidikan Karakter Peserta Didik," Edukatif J. Ilmu Pendidik., vol. 3, no. 1, hlm. 165-173, Maret 2021, doi: 10.31004/EDUKATIF.V3I1.251.
  23. Nurdin dan MT Nugroho, “Peranan Pembelajaran Agama Islam Dalam Pembentukan Karakter Religius Dan Toleransi Siswa Sekolah Dasar,” J. Eval. Pendidikan, vol. 1, no. 3, hlm. 91-95, 2021, doi: 10.37251/jee.v1i3.136.
  24. SP Sari dan JE Bermuli, “Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa pada Pembelajaran Daring Melalui Implementasi Pendidikan Karakter,” J. Kependidikan J. Has. Penelit. dan Kaji. Kepustakaan di Bid. Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, vol. 7, no. 1, hlm. 110-121, Maret 2021, doi: 10.33394/JK.V7I1.3150.
  25. Ridwan dan BSE Prakoso, "Preferensi Pelajar SMP Menentukan Lokasi Lembaga Bimbingan Belajar di Kawasan Perkotaan Yogyakarta," J. Bumi Indones., vol. 2, no. 02, hlm. 1-14, 2018.
  26. A. Santoso dan Y. Rusmawati, “Pendampingan Belajar Siswa di Rumah melalui Kegiatan Bimbingan Belajar di Desa Guci Karanggeneng Lamongan,” J. Abdimas Berdaya J. Pembelajaran, Pemberdaya. dan Pengabdi. Masy., vol. 2, no. 02, Sep. 2019, doi: 10.30736/JAB.V2I02.7.