Community Education Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v14i2.935

Educational Counseling in Efforts to Minimize Drop Out Rates in Situ Udik Village


Penyuluhan Pendidikan dalam Upaya Meminimalisir Angka Putus Sekolah di Desa Situ Udik

Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
Indonesia

(*) Corresponding Author

Desa Situ Udik educational counseling dropout rates education seminar art performance

Abstract

Desa Situ Udik is a village located in Bogor region with average age school has not yet reached 9 years. Even though the location of this village is close to the capital city of Indonesia, some children could not complete their high school due to financial reasons. In this regard, we took the initiative to conduct educational counseling with the aim of increasing public awareness of the important of education to elevate their lives. This event became one of our efforts as educators to minimize the number of dropout rates. The participants of this event are the parents, the children who have dropped-out of schools, and learners aged 4-12 years old. The events were scheduled for 2 days in a row. On the first day we held an education seminar for dropped-out of school children and their parents/guardians. On the second day we held an art performance for early-childhood and young learners in Desa Situ Udik to foster their learning motivation.  

Highlights:

  • Financial constraints: Some children in Desa Situ Udik cannot complete high school due to financial reasons, hindering their educational progress.

  • Educational awareness: The initiative of conducting educational counseling aims to increase public awareness of the importance of education in improving lives.

  • Two-day event: The event includes an education seminar for dropped-out children and their parents on the first day and an art performance for early childhood and young learners on the second day to foster learning motivation.

Keywords: Desa Situ Udik, educational counseling, dropout rates, education seminar, art performance

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan bagian dari kebutuhan utama umat manusia. Majunya peradaban suatu bangsa sangat ditentukan dengan kulitas Pendidikan bangsa tersebut. Dilansir dari laman Ombudsman, pada tahun ajaran 2020/2021 yang lalu angka putus sekolah jenjang Sekolah Dasar di 34 Provinsi mencapai angka 44.516 anak [1]. Meskipun ada penurunan dibandingkan dengan angka putus sekolah tahun lalu, angka ini masih terhitung cukup tinggi. Fenomena ini perlu menjadi perhatian bersama mengingat anak-anak usia sekolah dasar masih dalam masa keemasan tumbuh kembang anak. Lebih lanjut, Indonesia masih menerapkan wajib belajar selama 9 tahun. Berikut ini merupakan rekap data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait angka tidak sekolah anak-anak jenjang Sekolah Dasar dan sederajat!

Jenis Kelamin Jumlah per Tahun
2020 2021 2022
Laki-laki 0,72 0,75 0,80
Perempuan 0,52 0,55 0,62
Table 1.Angka Putus Sekolah Anak Usia SD

Data pada tabel di atas menunjukkan tren peningkatan angka putus sekolah pada anak usia Sekolah Dasar/Sederajat dari tahun 2020 sampai tahun 2022. Diketahui bahwa angka putus sekolah tertinggi didominasi oleh siswa laki-laki. Meskipun angka kenaikan tidak terlalu signifikan, tetapi tren kenaikan, baik pada anak perempuan maupun laki-laki, secara konsisten terus terjadi selama kurun waktu 2 tahun terakhir. Hal ini tentunya harus bersama-sama diwaspadai agar angka putus sekolah ini dapat diminimalisir [2].

Desa Situ Udik merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Meskipun dekat dengan ibu kota negara, masih banyak ditemukan anak-anak usia sekolah yang tidak dapat melanjutkan sekolah hingga menuntaskan wajib belajar 9 tahun. Rata-rata lama studi di kecamatan Cibungbulang sendiri masih di bawah angka 8. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya fenomena ini. Selain karena faktor ekonomi, hal ini juga dikarenakan masih kurangnya kesadaran orangtua/wali murid akan pentingnya pendidikan untuk masa depan anak, serta untuk masa depan bangsa. [3] Factor yang paling dominan mempengaruhi tingginya angka putus sekolah adalah factor ekonomi dan lemahnya orang tua siswa. [4] Factor penyebab tingginya putus sekolah adalah karena rendahnya motivasi belajar siswa, ketidakmampuan mencapai capaian pembelajaran, permasalahan keluarga, serta kurangnya dukungan dari keluarga. Faktor-faktor semacam ini juga ditemukan di Desa Situ Udik sehingga pada akhirnya berpengaruh pada capaian rata-rata lama studi masyarakat.

Salah satu dampak negatif dari putus sekolah adalah kesulitan mencari kerja. Putus sekolah dapat menambah Panjang daftar pengangguran [5]. Putus sekolah juga dapat mempengaruhi minat mencari pekerjaan [6]. Hal ini karena mayoritas lapangan pekerjaan disediakan untuk orang-orang berpendidikan tinggi.

Selaku akademisi, kami memiliki tanggungjawab untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat terkait pentingnya Pendidikan guna meminimalisir angka putus sekolah dan meningkatkan motivasi belajar generasi muda. Tujuan utama dari diselenggarakan kegiatan penyuluhan Pendidikan ini adalah untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya Pendidikan serta untuk memotivasi anak-anak usia dini sampai usia Sekolah Dasar agar memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dengan demikian diharapkan kedepannya angka putus sekolah di Desa Situ Udik dapat menurun dan ada kenaikan yang signifikan pada angka rata-rata lama studi masyarakat Desa Situ Udik.

METODE

Metode pelaksanaan dari kegiatan ini di mulai dengan tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap persiapan dimulai dengan observasi wilayah dan mengurus administrasi perizinan ke Kecamatan dan Kelurahan setempat. Di samping itu kami juga melakukan sosialisasi kepada warga terkait kegiatan yang dilaksanakan di Desa Situ Udik. Pada tahapan ini kami juga merancang rundown acara, persiapan materi, persiapan tempat, dan persiapan properti pendukung kegiatan. Tahapan berikutnya dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan kegiatan. Adapun rundown dari kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut!

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan / Program
25 Februari 2023 Seminar Pendidikan: Wajib Belajar 12 TahunPemateri:Ibu Suherlina, S.Pd. (Penilik PAUD)Ibu Mudji Astuti, S.Pd. (DKMAS)Perwakilan KNPI Cibungbulang
26 Februari 2023 Pentas SeniPeserta:Anak-anak usia PAUD-SD di Desa Situ Udik dan Orangtua/Wali Agenda:Menaribernyanyi
Table 2. Agenda Pelaksanaan Kegiatan PkM

Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dimulai dengan kegiatan seminar Pendidikan bertema wajib belajar. Pada kegiatan ini kami mengundang anak-anak yang putus sekolah beserta para orangtua/wali mereka. Kami mengundang para ahli sebagai pembicara untuk memberikan penyuluhan terkait pentingnya menuntaskan wajib belajar 9 tahun untuk masa depan yang lebih baik. Di keesokan harinya, kegiatan kami lanjutkan dengan pentas seni. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak usia sekolah PAUD dan SD untuk memupuk motivasi belajar mereka. Tahap terakhir dari kegiatan ini adalah evaluasi. Kami melakukan evaluasi perihal kepuasan masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dijalankan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Persiapan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan tahapan persiapan. Persiapan awal yang kami lakukan adalah dengan mengurus perizinan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan di Desa Situ Udik. Kami mengunjungi kantor Kecamatan Cibungbulang pada tanggal 27 Januari 2023 untuk berdiskusi dengan aparat di Kecamatan. Kami berdiskusi perihal capaian rata-rata lama studi masyarakat di Kecamatan Cibungbulang. Dari hasil diskusi ini lalu kami memutuskan untuk memilih Desa Situ Udik sebagai wilayah target untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dari Kantor kecamatan, kami melanjutkan koordinasi dan perizinan ke Kantor Desa Situ Udik lalu keesokan harinya dilanjutkan dengan koordinasi dengan RT RW, tokoh, dan aparat desa Desa Situ Udik.

Setelah mengurus perizinan, Langkah selanjutnya adalah menyusun rundown kegiatan, menyiapkan undangan untuk pemateri dan peserta, serta menyiapkan kelengkapan untuk pelaksanaan pentas seni. Kami mensosialisasikan program kepada para warga di beberapa RW Desa Situ Udik. Undangan juga kami persiapkan untuk anak-anak yang putus sekolah agar dapat menghadiri kegiatan seminar Bersama dengan orangtua/Wali. Untuk kegiatan pentas seni, kami mengirimkan undangan kepada anak-anak PAUD dan SD di Desa Situ Udik agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan lomba pentas seni yang akan dilaksanakan. Berikut beberapa dokumentasi sosialisasi program yang dilaksanakan di Desa Situ Udik!

Figure 1. Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan PkM di Desa Situ Udik

Tahapan persiapan berjalan dengan lancar. Aparatur Desa dan Tokoh masyarakat setempat sangat menyambut baik terkait program yang dilaksanakan. Kami melakukan pendekatan kepada anak-anak yang putus sekolah serta anak-anak usia sekolah lainnya. Setelah tahapan persiapan berjalan matang, kegiatan kami lanjutkan ke tahap pelaksanaan.

B. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan berlangsung selama dua hari berturut-turut di Desa Situ Udik. Hari pertama diisi dengan penyuluhan Pendidikan. Penekanan materi pada kegiatan ini tentang pentingnya menyelesaikan Pendidikan sampai Sekolah Menengah Atas. Kegiatan ini menghadirkan tiga pemateri utama dari Penilik PAUD, DKMAS, dan perwakilan KNPI Kecamatan Cibungbulang. Kegiatan penyuluhan ini didasari karena masih adanya anak-anak putus sekolah di Desa Situ Udik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena factor keuangan, mindset orangtua dan pengaruh lingkungan. Faktor-faktor ini yang kemudian menyebabkan mereka berhenti sekolah dan melanjutkan bekerja di usia belajar. Kegiatan ini mengangkat tema “Optimalisasi peran Pendidikan dalam meminimalisir angka putus sekolah di Desa Situ Udik”. Berikut ini beberapa dokumentasi pelaksanaan seminar:

Figure 2.Pelaksanaan Seminar Pendidikan di Desa Situ Udik

Kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta yang terdiri dari anak-anak remaja yang putus sekolah beserta orang tua/wali mereka. Melalui kegiatan ini diharapkan para anak-anak yang putus sekolah ini termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya melalui Lembaga Pendidikan nonformal, yakni PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami berusaha menghimbau kepada orangtua/wali anak-anak yang putus sekolah agar dapat memahami bahwa dengan memiliki Pendidikan yang baik, anak-anak dapat memiliki masa depan yang jauh lebih baik.

Di hari kedua kami mengadakan pentas seni untuk anak-anak tingkat PAUD dan SD. Jumlah partisipan dalam kegiatan ini adalah sebanyak 25 anak. Kegiatan yang dipentaskan adalah menari, menyanyi, serta bermain drama. Kami juga mengadakan lomba mewarnai pada acara tersebut. Selain dihadiri oleh 25 peserta anak-anak, kegiatan ini juga disaksikan oleh warga Desa Situ Udik. Ada ratusan warga yang cukup antusias menyaksikan jalannya acara pentas seni dari awal kegiatan sampai selesai. Para tokoh masyarakat dan aparatur desa setempat juga turut hadir memberikan dukungannya dalam pelaksanaan kegiatan pentas seni ini. Berikut beberapa dokumentasi dari pelaksanaan kegiatan pentas seni di Desa Situ Udik!

Figure 3.Pelaksanaan Pentas Seni di Desa Situ Udik

Beberapa kolase dokumentasi di atas merupakan potret dari pelaksanaan lomba mewarnai, lomba menyanyi dan lomba menari. Para peserta yang didominasi anak usia SD sangat antusias mengikuti kegiatan pentas seni ini. Pada setiap sesi yang dilombakan, asesmen terhadap performa peserta dinilai untuk kemudian diberikan pemeringkatan. Hadiah berupa piala, piagam dan bingkisan diberikan kepada peserta juara 1, juara 2, dan juara 3 dalam setiap kategori perlombaan yang diadakan.

C. Tahap Evaluasi

Kami melakukan evaluasi terhapap pelaksanaan seminar yang telah dilakukan untuk mengukur kepuasan para peserta yang telah mengikuti kegiatan seminar di hari pertama. Berikut uraian hasil umpan balik dari para peserta seminar!

Aspek Evaluasi Penilaian responden
Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas
Kejelasan Materi 94% 6% 0 0
Manajemen Waktu 78% 22% 0 0
Fasilitas Seminar 82% 18% 0 0
Table 3.Hasil Umpan Balik Peserta Kegiatan

Umpan balik dari para peserta menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Sebagian besar dari peserta berharap kegiatan serupa dapat kembali dilaksanakan di Desa Situ Udik. Reaksi para peserta sangat positif terkait materi yang telah dipaparkan oleh narasumber. Dengan demikian diharapkan bahwa para peserta dapat lebih termotivasi Kembali untuk terus melanjutkan pendidikannya hingga menuntaskan wajib belajar 12 tahun. Hal lainnya yang perlu kami perbaiki pada pelaksanaan seminar selanjutnya adalah mengenai manajemen waktu pelaksanaan kegiatan.

SIMPULAN

Kegiatan pembinaan sektor Pendidikan di Desa Situ Udik ini berfokus pada kegiatan seminar Pendidikan untuk menguatkan kembali geliat semangat belajar anak-anak usia remaja agar dapat menuntaskan program wajib belajar 12 tahun. Selain itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Situ Udik ini juga disertai dengan kegiatan pentas seni yang diperuntukkan khusus untuk anak-anak usia PAUD dan SD agar secara konsisten anak-anak dapat selalu memupuk motivasi belajarnya untuk meraih sumber daya manusia unggul di Desa Situ Udik. Kegiatan tersebut berjalan lancer selama dua hari berkat dukungan penuh dari masyarakat setempat serta aparatur desa. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki kesadaran yang baik akan pentingnya Pendidikan untuk peradaban dan dapat meningkatkan capaian rata-rata lama studi di Desa Situ Udik.

References

  1. B. Sanjaya, "Problematika Anak Putus Sekolah," Ombudsman Republik Indonesia, 2022.
  2. BPS, "Angka Anak Tidak Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin 2020-2022," Badan Pusat Statistika, 2023.
  3. B. L. Ayu, F. Kurniawan, and R. B. Ardi, "Penyebeb Tingginya Angka Anak Putus Sekolah Jenjang Sekolah Dasar (SD)," Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, vol. 4, no. 2, pp. 299–2020, Jun. 2020. doi: 10.23887/jisd.v4i2.24470.
  4. W. N. Utami and A. Rosyid, "Identifikasi Faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah di Tingkat Sekolah Dasaw Wilayah Duri Kepa," in Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2020, 2020.
  5. Nurdalia, "Dampak Remaja Putus Sekolah Tingkat SMA/MA dan Implikasinya terhadap Upaya Pembentukan Kepribadian di Desa Kampiri Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo," Inspirasi Pendidikan, vol. 10, no. 1, pp. 1–14, 2021.
  6. Y. P. Sari, "Dampak Putus Sekolah terhadap Minat Bekerja pada Remaja di Desa Padang Jawi Kecamatan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan," Undergraduate Thesis, IAIN Bengkulu, Bengkulu, 2018.