This scientific article presents a community service initiative aimed at enhancing the self-awareness of women (housewives) in Durung Banjar Village, Indonesia, regarding environmental cleanliness and waste management. Through counseling and knowledge sharing activities, the project fostered a deeper understanding of the impacts of cleanliness on the ecosystem. The methodology involved observation, permit management, activity design, and engaging sessions encompassing counseling, videos, and discussions. The study's outcomes underscored the significance of waste processing for economic benefits, contributing to a sustainable and environmentally conscious society. The documented results, including activity videos and news articles, highlight the importance of promoting environmental stewardship and sustainable practices among global communities.
Highlights:
Keywords: Women, Environmental Cleanliness, Waste Management, Knowledge Sharing, Community Service
Permasalahan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan menjadi permasalahan yang tidak hanya berimbas pada kesehatan keluarga, namun implikasi masalahnya telah menjadi kompleks sehingga memerlukan penanganan yang lebih serius. Data BPS menunjukkan bahwa persentase sampah di Jawa Timur mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar 23,26, sedangkan tahun 2020 sebesar 80,97, dan meningkat tahun 2021 yang mencapai 81,13 persen [1]. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dapat menyebakan timbulnya penyakit dan permasalahan ekosistem [2]. Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK) merilis bahwa rata-rata 2,5 liter sampah setiap hari dihasilkan oleh orang Indonesia, ini berarti jika jumlah penduduk Indonesia 268 juta, maka dihasilkan670 liter sampah setiap hari [3].
Permasalahan sampah terdiri dari tiga bagian yaitu hilir, proses serta hulu dengan pembuangan sampah yang meningkat terus. Keterbatasan sumber daya (masyarakat dan pemerintah) menjadi masalah pada bagian proses. Sedangkan penerapan pengolahan akhir yang kurang optimal menjadi masalah pada hulu [4].
Kegiatan knowledge sharing merupakan upaya mentransformasikan pengetahuan sehingga masyarakat memperoleh pemahaman ilmu dan pada akhirnya diimplementasikan dalam bentuk kegiatan yang bermanfaat [5]. Transformasi pengetahuan ini dapat berupa pengetahuan conceptual, tehnical, dan human skill cara berfikir [6]. Dengan demikian knowledge sharing untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kompetensi [7]. Komunikasi akan terjalin baik dalam kegiatan knowledge sharing karena setiap individu memiliki kesempatan menyampaikan pendapat, ide, pengetahuan, kritikan ataupun komentar kepada yang lain [8]. Knowledge sharing merupakan bagian dari knowledge management dimana terjadi transfer of knowledge dan berbagi pengetahuan, pengalaman, skill dan valuable informationdari satu anggota kepada anggota yang lain sehingga mendorong penyebaran pembelajaran [9].
Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk knowledge sharing dimaksudkan untuk memberikan kesadaran (awareness) akan kebersihan lingkungan, pemilahan limbah sampah dan peluang dalam pengolahan sampah. Individu yang memiliki Self awareness akan menyadari bahwa focus dan perhatiannya adalah identitasnya sebagai anggota kelompok atau masyarakat [10] Kegiatan pengabdian masyarakat dengan media virtual diaharapkan mampu membangun self awareness karena individu yang sadar akan dirinya dan keberadaannya di masyarakat akan mendorong munculnya perilaku positif dan bertanggung jawab [11] Self awareness dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi [11], mengenali perasaan, alasan perilakunya, dan menyadari dampak perilakunya bagi orang lain [12]. Pengertian lain dari self awareness adalah kesadaran diri seseorang sehingga mampu menerima, memahami dan mengelola potensinya untuk kemudian dapat dikembangkan di masa depan [13]. Kesadaran diri menjadi modal dasar individu dalam menjalankan tugas dan kemauan memahami orang lain [14]. Dengan demikian kegiatan knowledge sharing dalam pengabdian masyarakat ini akan membantu perempuan menyadari Self awareness bahwa dirinya bukan hanya berperan sebagai pribadi melainkan secara sadar berperan sebagai anggota masyarakat yang ikut serta menjaga lingkungan.
Kegiatan penyuluhan diharapkan menjadi solusi guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Kegiatan knowledge sharing untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengolahan limbah. Pengetahuan yang diperoleh diharapkan akan memperkaya pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang daur ulang, dengan demikian masyarakat akan menyadari bahwa limbah perlu dipilah-pilah, limbah juga dapat didaur ulang sehingga memiliki nilai kemanfaatan. Ibu-ibu rumah tangga diharapkan menyadari bahwa limbah rumah tangga dapat mencemari air sungai apalagi jika sungai tersebut melintasi perkotaan dan pemukiman padat akan menyebabkan banjir dan kerusakan lingkungan [15].
Permasalahan limbah juga menjadi penting terutama saat musim hujan, dimana lingkungan sekitar Desa Durung Banjar yaitu Sumokali seringkali banjir yang disebabkan oleh sampah, limbah dan sungai yang dangkal. Hal ini dapat berakibat pada kondisi kesehatan terutama balita sebagai dampak dari banjir, kurangnya kebersihan dan minimnya pengolahan sampah yang berasal dari limbah khususnya limbah plastik dan non organik. Desa Durung banjar yang menjadi lokasi pengabdian masyarakat terletak di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Desa Durung Banjar memiliki 114.69 hektare, dengan ketinggian wilayah 4m, dan berjarak tempuh 3 km ke pusat kota Sidoarjo, dengan penduduk 2,513jiwa, yang terdiri dari 1323 laki dan 1,190 perempuan [16].
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berkaitan dengan permasalahan kebersihan lingkungan hidup. Solusi yang diberikan pada kegiatan pengabdian masyarakat adalah kegiatan knowledge sharing dengan metode penyuluhan dan diskusi, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat (self awareness) akan kebersihan lingkungan [17]. Manfaat yang diperoleh masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga dalam kegiatan knowledge sharingini adalahpeningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan dampaknya bagi lingkungan sekitar. Memberikan peningkatan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis serta dampak limbah rumah tangga terhadap pencemaran lingkungan.
Kegiatan pengabdian masyarakat dimaksudkan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok PKK Desa Durung banjar agar dapat mengoptimalkan perannya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Subyek kegiatan pengabdian masyarakat adalah ibu-ibu rumah tangga di Desa Durung banjar Candi Sidoarjo. Pelaksanaan kegiatan dimulai sejak Januari 2023 sampai dengan Juli 2023. Lokasi kegiatan di Desa Durung Banjar berada dalam wilayah Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo provinsi Jawa Timur. Jarak Desa Durung Banjar dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sekitar 5 km.
Orientasi tujuan pengabdian adalah peningkatan kesadaran masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga dalam menjaga kebersihan lingkungan. Tujuan pengabdian adalah knowledge sharing melalui penyuluhan tentang kebersihan dan dampaknya bagi lingkungan dan ekosistem. Knowledge sharing yang dilakukan dengan metode penyuluhan diharapkan mampu meningkatkan self awareness yaitu kesadaran masyarakat khususnya ibu-ibu bahwa sampah yang dihasilkan bukan hanya mempengaruhi keluarganya tapi akan memberikan dampak bagi lingkungan sekitar. Kegiatan Knowledge sharing dilakukan di Desa Durung Banjar Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, khususnya pada ibu-ibu kelompok PKK. Sesuai tujuan pengabdian masyarakat maka pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain :
1. Observasi terkait permasalahan mitra abdiamas. Rancangan kegiatan berdasarkan observasi yang dilakukan terkait permasalahan mitra. Fokus kegiatan ini adalah pemberdayaan wanita dengan target kegiatan adalah peningkatan kesadaran, pengetahuan.
2. Pengurusan Ijin pengabdian masyarakat. Sebelum pelaksanaan kegiatan, ketua peneliti meminta ijin kepada mitra kegiatan yaitu Ketua PKK TP PKK Durungbanjar Candi Sidoarjo, yang ditemui dan ditandatangani langsung oleh Ibu Endang Syamsiatun. Pada pertemuan tersebut pengabdi menjelaskan tujuan, manfaat dan proses kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan
3. Persiapan kegiatan. Merancang kegiatan knowledge sharing dengan materi penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan, menjaga lingkungan dari pencemaran limbah rumah tangga. Rancangan kegiatan dilakukan dengan koordinasi pengabdi dengan mahasiswa. Membuat schedule rencana knowledge sharing yang akan dilaksanakan Minggu 3 Juni 2023 jam 15.00 sampai selesai. Rancangan kegiatan yang akan dilakukan meliputi pembuatan banner; persiapan materi PPT dengan materi yang ringkas, mudah dipahami dengan gambar dan video untuk menstimulasi perhatian ibu-ibu peserta knowledge sharing, dengan harapan materi yang disampaikan bukan hanya sekedar diketahui tapi mampu menimbulkan kesadaran (self awareness). Dukungan alat juga direncanakan dengan baik, mengingat knowledge sharingdilakukan dengan menggunakan peralatan LCD lengkap dengan sound system.
4. Kegiatan knowledge sharingdilakukan pada tanggal 3 Juni 2023 pada jam 15.00-17.00 WIB. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dengan menggunakan PPT, metode ceramah, Diskusi dan Video kasus tentang pentingnya mengelola sampah. Materi pembahasan knowledge sharingmeliputi :
a. Permasalah lingkungan hidup
b. Limbah Rumah Tangga
c. Video berjudul “Sampahku tanggung jawabku”
d. Bagaimana cara mengubah masalah menjadi peluang
5. Merancang artikel pengabdian masyarakat yang akan dipublikasikan pada prosiding SENARA 2023 dengan judul Knowledge sharing dan Self Awarness Perempuan Guna Kebersihan Lingkungan.
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dalam bentuk Knowledge sharing terbukti mampu meningkatkan Self Awarnessperempuan di Desa Durung Banjar Candi Sidoarjo dalam dalam menjaga kebersihan lingkungan.Hal ini ditandai dengan tindak lanjut kegiatan pengabdian masyarakat yaitu pertemuan berikutnya mengenai bagaimana mengolah limbah agar memiliki nilai ekonomis. Kelanjutan pengabdian masyarakat ini menunjukkan pentingnya pendampingan Self Awarness perempuan bukan hanya dalam menjaga kebersihan lingkungan namun meminimalisir limbah melalui manajemen pengolahan limbah.