Cultural Studies and Community Development
DOI: 10.21070/ijccd.v14i2.930

Fostering Entrepreneurial Spirit: The Impact of the 'Kantin Kejujuran' Program on OSIS Members in SMP YBPK Kota Kediri


Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan: Dampak Program 'Kantin Kejujuran' terhadap Anggota OSIS di SMP YBPK Kota Kediri

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Honesty Canteen Entrepreneurship Business Management Honesty Values Junior High School Students

Abstract

This scientific article presents the results and implications of the "Kantin Kejujuran" community engagement program, aimed at cultivating entrepreneurial values among members of the Student Intra-School Organization (OSIS) in SMP YBPK Kota Kediri. The study utilized a three-stage methodological approach, beginning with the creation of a workplan to ensure the program's smooth execution without disrupting regular school activities. Subsequently, the program included a seminar on entrepreneurship specifically designed for OSIS members. Finally, a monitoring and evaluation process was conducted to assess the program's effectiveness. The results demonstrate a significant improvement in the entrepreneurship capabilities of OSIS members, as indicated by pretest and posttest data. Through practical involvement in the "Kantin Kejujuran," students engaged in activities such as planning, inventory management, and customer interaction, fostering their entrepreneurial skills, risk-taking, creativity, innovation, leadership, and responsibility. The program emphasized the importance of ethical conduct and social responsibility in business, offering students the opportunity to run a business with principles of honesty, fairness, and transparency. Beyond honing entrepreneurial skills, the program also enhanced students' independence, self-confidence, and interpersonal abilities. Encountering decision-making processes, challenges, and learning from mistakes promoted a positive attitude towards failure and resilience. Overall, this article highlights the effectiveness of the "Kantin Kejujuran" program in nurturing entrepreneurial spirit among OSIS members, with implications for educators and policymakers seeking to foster entrepreneurial development in schools worldwide.

Highlight:

  • Significant impact on OSIS members: The "Kantin Kejujuran" program effectively fosters entrepreneurial spirit among OSIS members at SMP YBPK Kota Kediri, demonstrated by significant improvements in their entrepreneurship capabilities from pretest to posttest.

  • Practical business learning: Through the kiosk, students engage in practical business management, learning essential skills such as planning, inventory management, and customer interaction, while also developing qualities like risk-taking, creativity, innovation, leadership, and responsibility.

  • Fostering positive attitudes: The program not only enhances entrepreneurial skills but also promotes positive attitudes towards failure, resilience, and decision-making, providing students with the confidence and independence to pursue their business ideas in the future.

Keyword: Honesty Canteen, Entrepreneurship, Business Management, Honesty Values, Junior High School Students

Pendahuluan

Kewirausahaan merupakan kemampuan dan sikap untuk mengidentifikasi, membuat, dan mengelola peluang bisnis dengan inovasi, kreativitas, dan risiko yang terkait [1]. Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, menciptakan, dan mengelola peluang bisnis dengan menggabungkan sumber daya yang ada secara inovatif. Ini melibatkan kemampuan untuk mengenali peluang, mengembangkan ide bisnis yang kreatif, merancang rencana bisnis, mengumpulkan sumber daya manusia dan finansial, serta mengelola risiko yang terkait dengan menjalankan bisnis [2]. Kewirausahaan sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi peluang bisnis, memiliki motivasi yang tinggi, memiliki sikap mandiri yang kuat, dan memiliki pengetahuan yang memadai tentang kewirausahaan [3]. Kewirausahaan penting diajarkan di sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dan inovatif siswa, memupuk jiwa kewirausahaan pada siswa, mendorong pengembangan keterampilan sosial dan kepemimpinan siswa, memahami pentingnya nilai uang, bagaimana mengelola keuangan, dan membuat keputusan finansial yang bijaksana bagi siswa, serta membantu siswa mengembangkan semangat berwirausaha dan keberanian untuk mengambil langkah-langkah dalam mewujudkan ide bisnis mereka [4]. Kewirausahaan diajarkan di sekolah memiliki beberapa manfaat, antara lain dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses, membangkitkan minat dan semangat berwirausaha pada siswa, membantu siswa mengembangkan sikap mental yang positif, seperti ketahanan, keberanian, kemampuan mengatasi kegagalan, dan ketekunan dalam menghadapi tantangan dalam dunia wirausaha, dapat memberikan siswa pemahaman tentang prinsip-prinsip manajemen bisnis, termasuk manajemen sumber daya, keuangan, pemasaran, dan operasional, dan siswa memiliki peluang yang lebih luas untuk menciptakan karir mereka sendiri sebagai pengusaha. Pendidikan kewirausahaan memberikan landasan yang kuat untuk memahami berbagai aspek bisnis dan membantu siswa merencanakan dan mengimplementasikan ide bisnis mereka sendiri [5]. Pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diperoleh siswa salah satunya melalui kantin kejujuran [6].

Kantin kejujuran merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa [7]. Kantin kejujuran adalah suatu konsep atau inisiatif yang diterapkan di sekolah dasar untuk menciptakan lingkungan di mana siswa diajarkan nilai-nilai kejujuran, amanah, dan akhlakul karimah melalui pengelolaan kantin yang transparan dan etis [8]. Kantin Kejujuran adalah suatu inisiatif atau program yang diterapkan di institusi pendidikan, seperti sekolah, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong pengembangan akhlak yang baik pada siswa [9]. Kantin kejujuran memiliki peran penting dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada siswa, dengan adanya kantin kejujuran, siswa dapat belajar untuk berpikir secara inovatif dan kreatif dalam mengelola dan menjalankan usaha kecil di dalam kantin, belajar berbagai aspek bisnis seperti merencanakan, mengorganisir, menghitung keuntungan dan kerugian, dan berinteraksi dengan pelanggan, belajar untuk memahami pentingnya integritas dan kejujuran dalam dunia bisnis, seperti; kejujuran dalam bertransaksi, menghormati hak konsumen, dan menjaga kepercayaan pelanggan, serta memicu minat dan motivasi siswa untuk menjalankan usaha sendiri dimasa depan [10]. Mereka dapat melihat peluang dan potensi di dalam dunia bisnis, serta memperoleh kepercayaan diri dan keterampilan yang diperlukan untuk meraih kesuksesan sebagai seorang wirausaha [7]. Selain itu, kantin kejujuran juga dapat dijadikan sebagai upaya untuk membentuk karakter jujur peserta didik [11].

SMP YBPK Kota Kediri merupakan sekolah menengah pertama yang selalu mendukung penuh kegiatan Organsisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) salah satunya kegiatan dalam upaya mengembangkan jiwa kewirausahaan anggota OSIS. Jiwa kewirausahaan perlu dikembangkan mulai sejak dini agar mereka dapat melihat peluang dan potensi di dalam dunia bisnis, serta memperoleh kepercayaan diri dan keterampilan yang diperlukan untuk meraih kesuksesan sebagai seorang wirausaha dimasa depan. Oleh karena itu, memberikan pemahaman dan wawasan tentang pengelolaan kantin kejujuran yang baik dan benar merupakan solusi yang dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMP YBPK Kota Kediri. Berdasarkan tersebut, maka diadakannya program pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Melalui Kantin Kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri”.

Metode

Metode yang digunakan dalam peaksanaan program pengabdian pada masyarakat yaitu tahap pertama, membuat workplan (rencana kerja), yang berupa nama kegiatan serta waktu pelaksanaandi SMP YBPK Kota Kediri. Sehingga waktu kegiatan pengabdian tidak menggangu kegiatan sekolah, menyiapkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan. Tahap kedua, pelaksanaan program dengan melakukan seminar kewirausahaan bagi anggota OSIS SMP YBPK Kota Kediri. Tahap ketiga, monitoring dan evaluasi program untuk mengetahui ketercapaian program pengabdian yang telah dilakukan di SMP YBPK Kota Kediri.

Hasil dan Pembahasan

Perencanaan Program Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Melalui Kantin Kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri

Kantin kejujuran merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaanaAnggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMP YBPK Kota Kediri. Program kantin kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri didesain dengan prinsip-prinsip kejujuran, integritas, dan tanggung jawab, serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan keterampilan kewirausahaan. Kantin kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri dibuat berdasarkan pada prinsip kejujuran, di mana siswa diberi kebebasan penuh untuk memilih dan membayar produk sesuai dengan harga yang telah ditentukan. Tidak ada pengawasan langsung dari petugas, sehingga siswa diharapkan untuk bertindak dengan jujur dan menghargai kepercayaan yang diberikan. Selain itu kantin kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri dibuat berdasarkan konsep- konsep dasar kewirausahaan, seperti perencanaan bisnis sederhana, manajemen keuangan, pemasaran, dan tanggung jawab dalam menjalankan bisnis, sehingga dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan anggota OSIS di SMP YBPK Kota Kediri. Program untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) melalui Kantin Kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri dapat meliputi langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi Tujuan dan Sasaran: Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari program ini. Sasaran dapat mencakup peningkatan pemahaman siswa tentang kewirausahaan, pengembangan keterampilan kewirausahaan, mempromosikan sikap kejujuran dan tanggung jawab, serta memberikan pengalaman praktis dalam mengelola bisnis kecil.
  2. Pembentukan Tim Pengelola: Membentuk tim yang terdiri dari anggota OSIS dan guru pembimbing yang akan bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan program ini. Tim pengelola harus memiliki pengetahuan dan minat dalam bidang kewirausahaan.
  3. Penentuan Peraturan dan Sistem: Membuat aturan dan sistem yang jelas untuk menjalankan Kantin Kejujuran. Hal ini meliputi penetapan harga yang jelas, prosedur pembayaran, pengaturan persediaan, dan tata cara penjualan. Pastikan semua siswa memahami aturan tersebut dan menjelaskan konsekuensi jika aturan dilanggar.
  4. Pelatihan dan Pendidikan Kewirausahaan: Memberikan pelatihan dan pendidikan kewirausahaan kepada anggota OSIS yang terlibat dalam program ini. Pelatihan dapat meliputi konsep kewirausahaan, perencanaan bisnis sederhana, manajemen keuangan, pemasaran, dan tanggung jawab dalam menjalankan bisnis. Pastikan siswa memahami prinsip-prinsip dasar dalam mengelola Kantin Kejujuran.
  5. Evaluasi program: Melakukan pemantauan terhadap operasional Kantin Kejujuran. Tim pengelola dapat melakukan pengawasan terhadap pengelolaan persediaan, kejujuran siswa dalam membayar, dan penjualan secara keseluruhan. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi keberhasilan program, mengidentifikasi perbaikan yang dapat dilakukan, dan menilai dampaknya terhadap perkembangan jiwa kewirausahaan anggota OSIS.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, diharapkan anggota OSIS jiwa kewirausahaan anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Sehingga anggota OSIS memiliki keterampilan kewirausahaan, seperti perencanaan bisnis sederhana, manajemen keuangan, pemasaran, dan tanggung jawab dalam menjalankan bisnis yang berlandaskan nilai kejujuran.

Pelaksanaan Program Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) Melalui Kantin Kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri

Pelaksanaan program kantin kejujuran dalam upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan anggota OSIS di SMP YBPK Kota Kediri dilakukan melalui Langkah-langkah sebagai berikut:

1. Identifikasi Tujuan dan Sasaran.

Identifikasi tujuan dan sasaran program kantin kejujuran dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMP YBPK Kota Kediri dilakukan dengan cara melakukan diskusi program kantin kejujuran dengan kepala sekolah SMP YBPK Kota Kediri.

Figure 1.Proses Identifikasi Tujuan dan Sasaran Program dengan Kepala Sekolaj SMP YBPK Kota Kediri

2. Pembentukan Tim Pengelola.

Pembentukan tim pengelolah kantin kejujuran dilakukan dengan cara melakukan musyawarah dengan guru pembimbing OSIS dan seluruh anggota OSIS. Berikut ini struktur pengelolaan kantin kejujuran hasil musyawarah

Figure 2.Struktur Pengelolaan kantin kejujuran SMP YBPK Kota Kediri

3. Penentuan Peraturan dan Sistem:

Penentuan peraturan kantin kejujuran dan sistem penjualan kantin kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri ditentukan berdasarkan hasil musyawarah antara guru pembina dan pengelolah kantin kejujuran. berikut ini peraturan dan system penjualan kantin merdeka berdasarkan hasil musyawarah antara guru pembina dan pengelola kantin kejujuran:

Figure 3.Peraturan dan Sistem Penjualan Kantin Kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri

4. Pelatihan dan Pendidikan Kewirausahaan

Pelatihan dan pendidikan kewirausahaan di SMP YBPK Kota Kediri diberikan kepada anggota OSIS yang terlibat dalam program ini berupa kegiatan workshop pengelolaan kantin merdeka. workshop yang diberikan meliputi konsep kewirausahaan, perencanaan bisnis sederhana, manajemen keuangan, pemasaran, dan tanggung jawab dalam menjalankan kantin kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri.

Figure 4.Workshop Pengelolaan Kantin Kejujuran di SMP YBPK Kota Kediri

5. Evaluasi Program Gambar

Evaluasi program kantin kejujuran dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMP YBPK Kota Kediri dilakukan dengan cara memberikan pretest dan posttest tentang kemampuan kewirausahaan bagi anggota OSIS SMP YBPK Kota Kediri yang berjumlah 11 siswa. Soal pretest dan posttest mencakup soal-soal pilihan ganda tentang konsep dan prinsip kewirausahaan, seperti definisi kewirausahaan, langkah-langkah memulai bisnis, manajemen keuangan, pemasaran, dan sebagainya yang berjumlah 20 soal. Berikut ini hasil pretest dan posttest kemampuan kewirausahaan anggota OSIS yang dilaksankan pada tanggal 18 Mei 2023:

No Nama Siswa Nilai Pretest Nilai Posttest
1 AA 63,5 75,5
2 AB 70,5 83
3 AC 60 73,5
4 AD 73,5 86
5 AE 55 70
6 AF 52,5 69,5
7 AG 65 73,5
8 AH 73,5 80
9 AI 70 87,5
10 AJ 60 77
11 AK 52,5 67,5
Table 1.Hasil Pretest dan Posttest Kemampuan Kewirausahaan Anggota OSIS SMP YBPK Kota Kediri

Berdasarkan hasil pretest dan posttest yang terdapat pada tabel 1, dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan pemahaman kewirausahaan anggota OSIS SMP YBPK Kota Kediri. Hal tersebut mengindikasikan bahwa jiwa kewirausahaan anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMP YBPK Kota Kediri tumbuh.

Simpulan

Program kantin kejujuran merupakan sarana efektif untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMP YBPK Kota Kediri hal tersebut dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest kemampuan kewirausahaan anggota OSIS yang menunjukan peningkatan yang signifikan. Melalui kantin kejujuran, siswa dapat belajar tentang pengelolaan bisnis secara praktis. Mereka terlibat dalam kegiatan seperti merencanakan, mengelola stok dan persediaan, serta berinteraksi dengan pelanggan. Kantin kejujuran mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan, seperti pengambilan risiko, kreativitas, inovasi, kepemimpinan, dan tanggung jawab. Program ini membantu siswa memahami pentingnya etika kerja dan tanggung jawab sosial dalam bisnis. Mereka diberi kesempatan untuk menjalankan bisnis dengan prinsip kejujuran, keadilan, dan transparansi. Selain mengasah keterampilan kewirausahaan, program ini juga dapat meningkatkan kemandirian, kepercayaan diri, dan keterampilan interpersonal siswa. Melalui kantin kejujuran, siswa dapat mengalami proses pengambilan keputusan, menghadapi tantangan, dan belajar dari kesalahan. Hal ini membantu mereka mengembangkan sikap positif terhadap kegagalan dan kemampuan untuk bangkit kembali. Program ini memberikan kesempatan bagi siswa yang berminat untuk mengembangkan ide bisnis mereka sendiri di masa depan. Mereka dapat melihat potensi dan peluang dalam dunia kewirausahaan.

References

  1. E. Mulyani, “Model pendidikan kewirausahaan di pendidikan dasar dan menengah,” J. Ekon. dan Pendidik., vol. 8(1), 2011.
  2. D. A. Muniarty, P., Sari, F. M., Akbar, T. L., Lalung, J., Fitrianingsih, A., Zidan, M. Z., ... & Lestari, “Geliat Kuliah Kerja Nyata Tematik Wiradesa (KKNTWD) Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Kreatif di Era Covid-19 (Vol. 1),” Penerbit Insa., vol. I, 2021.
  3. G. Aban, N., & Tanusi, “Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Flores,” Analisis, vol. 10(1), pp. 76–84, 2020.
  4. D. M. Sunarmintyastuti, L., Prabowo, H. A., Narsih, D., Suprapto, H. A., & Vernia, “Peran Pelatihan Kewirausahaan dan Minat Siswa Yayasan Tahfidzul Ar-Rahmani Tangerang Selatan,” J. Ilm. Wahana Pendidik., vol. 7(2), pp. 90–95, 2021.
  5. E. Wasisto, “Pendidikan kewirausahaan melalui pembinaan karakter bagi siswa sekolah kejuruan di Kota Surakarta,” ProBank, vol. 2(1), pp. 55–68, 2017.
  6. R. M. Zakaria, “IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI SMA NEGERI 7 PURWOREJO,” Spektrum Anal. Kebijak. Pendidik., vol. 7(4), pp. 362–372, 2018.
  7. E. C. Nurhayati, “Pengaruh Market Day (Bazar) Terhadap Membangun Jiwa Wirausaha Mahasiswa UNSIQ Jawa Tengah Di Wonosobo,” Paramurobi J. Pendidik. Agama Islam., vol. 1(2), pp. 1-16., 2018.
  8. S. Azeera, A., Wardini, D. A., & Sulistyorini, “IMPLEMENTASI KANTIN KEJUJURAN DALAM MENINGKATKAN SIKAP AMANAH DAN AKHLAKUL KARIMAH BAGI SISWA SEKOLAH DASAR,” JPG J. Pendidik. Guru, vol. 3(3), pp. 213–222, 2022.
  9. N. Nurhayati, “Implementasi Nilai Pendidikan Karakter Kejujuran dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMKN 1 Ponorogo,” J. Penelit. Pendidik., vol. 10(02), 2018.
  10. F. A. Latifah, “Menumbuhkembangkan karakter siswa SMA N 13 Semarang melalui Kanjusera,” J. Profesi Kegur., vol. 3(1), pp. 16–24, 2017.
  11. I. D. Anam, K., & Sakiyati, “Kantin kejujuran sebagai upaya dalam pembentukan karakter,” Al Qalam J. Ilm. Keagamaan Dan Kemasyarakatan, vol. 13(1)., pp. 21–32, 2019.