Communication Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v14i2.925

Representation of Interpersonal Communication Patterns in the Podcast by Deddy Corbuzier “Log In episode 15”


Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal pada Podcast Deddy Corbuzier “Log In episode 15”

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Interpersonal communication Podcast Deddy Corbuzier Semiotic analysis Communication patterns

Abstract

This qualitative research aims to analyze the interpersonal communication patterns in Deddy Corbuzier's podcast, specifically focusing on "Log in Episode 15". The study explores how open communication and appropriate perspectives contribute to effective interpersonal communication. Using a semiotic analysis method, data collection involves observation, relevant previous research, and case studies to strengthen the findings. The researcher examines the signs within the podcast episode and interprets them to draw conclusions. The results depict diverse interpersonal communication patterns influenced by various social backgrounds and held values. This research highlights the importance of understanding and adapting to different communication styles, enabling more effective and meaningful interactions.

Highlights:

  • Varied communication patterns: The study uncovers diverse interpersonal communication patterns within Deddy Corbuzier's podcast, emphasizing the influence of social backgrounds and personal values on communication styles.
  • Semiotic analysis: The research utilizes a semiotic analysis method to examine the signs and symbols present in the podcast episode, providing insights into the underlying meanings and interpretations of communication within the context of the podcast.
  • Effective communication strategies: The findings highlight the importance of open communication and adopting appropriate perspectives for effective interpersonal communication, underscoring the significance of understanding different communication styles in fostering meaningful interactions.

Keywords: Interpersonal communication, Podcast, Deddy Corbuzier, Semiotic analysis, Communication patterns

PENDAHULUAN

Pesatnya kemajuan teknologi saat ini membuat kebutuhan semakin meningkat. Banyak alternatif media yang dapat dijangkau dengan mudah oleh penggunanya. Salah satu media tersebut ialah Podcast. Kemunculan media yang baru seumur jagung ini banyak dinikmati masyarakat, karena lebih mudah dan fleksibel di akses oleh semua kalangan. Teknologi berupa media baru ini merupakan komunikasi yang berpautan dengan akses yang luas sebagai bentuk dari pengirim dan penerima pesan interaktif , yang sifatnya dapat dijangkau dimanapun dan kapanpun [1]. Keberadaan media baru banyak berupa dari segala bentuk , dan fungsinya menjadikan pengganti dari media yang lama. Adapun media lama dapat bertahan hingga sekarang karena bisa beradaptasi dengan teknologi yang mumpuni di era sekarang. Munculnya media baru sebagai Power di era transformasi tidak begitu mudah untuk menggeser keberadaan media konvensional yang sampai saat ini menjadikan masyarakat sebagai sumber informasi yang sesuai. [2]

Adapun peran komunikasi interpersonal terhadap media sangatlah penting, karena dapat mempengaruhi faktor-faktor personal pada persepsi interpersonal. Komunikasi Interpersonal ialah komunikasi antarpribadi yang merujuk kepada komunikasi yang terjadi oleh salah satu individu untuk untuk bertukar informasi atau gagasan satu sama lain. Menurut Mulyana (2005:73) dalam [3] mengatakan komunikasi antarpribadi ialah komunikasi beberapa orang secara bertatap muka yang setiap partisipan menangkap reaksi individu lain secara langsung baik verbal maupun nonverbal. Dalam kehidupan sehari-hari manusia yang hidup di bumi dalam suatu hal perkembangan seperti jalannya komunikasi amatlah sangat penting, maka dari itu komunikasi akan berjalan dengan baik apabila si komunikator dan komunikan dapat memahami suatu informasi atau pesan yang disampaikan [4] .

Podcast merupakan suatu program yang dijalankan melalui internet berupa gambar video maupun audio saja, atau juga bisa disebut sebuah digital data media yang didapat oleh internet untuk dimainkan media portable. Podcast dapat ditelaah sebagai suatu teknologi yang dipergunakan untuk menerima, mendistribusikan, dan mendengar konten audio on demand yang diproduksi oleh pemula maupun professional menurut (Bonini,2015) dalam [1]. Saat ini podcast menjadi media yang sangat digandrungi oleh masyarakat, karena banyak dari tokoh influencer sampai artis Tvyang membuat konten kedalam podcast itu sesndiri. Para pemirsa dari podcast sendiri merasa tertarik dikarenakan adanya sebuah proses diskusi atau perbincangan yang disajikan dengan cara santai. Seperti halnya radio, podcast menjadikan bahwa perubahan jaman sudah tidak diragukan lagi karena dibandingkan oleh media lama seperti radio hanya memunculkan audio-on saja ketimbang podcast yang bisa diputar di berbagai media yang terhubung dengan internet dan bisa memunculkan audio dan gambar video. Selain itu podcast lebih fleksibel daripada memutar radio yang memiliki banyak kekurangan dalam mengakses seperti waktu, mengakses, dan frekuensi. Perkembangan podcast semakin popular dibanding pendengar radio, penonton televisi, karena banyaknya pengguna internet yang membuat hubungan semakin menambah nilai emosional [5] .

Podcast yang di sutradarai oleh Deddy Corbuzier dengan serial “Log In” merupakan salah satu podcast yang tayang di youtube yang mengusung tema tentang religi khusus di bulan Ramadhan. Kehadiran podcast Log In sendiri menuai banyak ulasan positif di khalayak masyarakat Indonesia. Apalagi pemeran dari podcast ini dibintangi oleh Habib Ja’far dan Onadio Lenardo biasa disebut Onad yang dapat menarik perhatian masyarakat. Channel youtube milik mantan pesulap internasional sekaligus julukannya sebagai Father of Youtube itu dibuat pada tahun 2011 yang kini memiliki 20,5 juta pengikut pada tahun 2023 ini. Meski memiliki jutaan pengikut, Bapak Yotube yang banyak dikenal dengan program podcast bertajuk Close The Door ini selalu menyuguhkan konten - konten menarik dan inspiratif. Seperti halnya podcast serial selama Ramadhan yang berjudul “Log In”, dimana dalam podcast tersebut membahas berbagai pertanyaan seputar isu sensitif dan pembahasan yang terlalu dalam. Dengan durasi antara 40 sampai 60 menit per video tersebut bisa mendapatkan view sampai 1 juta, karena dalam pembahasan podcast “Log In” sendiri memicu untuk membuat orang - orang ingin melihatnya. Adapun beberapa orang tertarik pada podcast milik Deddy Corbuzier dengan tema “Log In” karena pembawa acaranya berbeda daripada serial Close The Door yang lain. Karena dibawakan langsung oleh tokoh agama terkemuka Habib Ja’far dan sebaliknya gandengan dari tokoh seperti Habib Ja’far yang terkesan positif di adukan oleh Onadio Lenardo vokalis dari grub LYON. Selain itu dalam podcast tersebut sering terjadi pengaruh persepsi interpersonal pada saat komunikasi interpersonal berlangsung. Dikarenakan pembawaan dakwah daripada Habib Ja’far sendiri yang adem dan masuk di logika orang - orang membuat musisi seperti Onad terbawakan oleh kesan yang begitu dalam sehingga menjadi ekspresi non verbal maupun verbal. Mulyana mengatakan bahwa komunikasi banyaknya orang secara face to face membuat reaksi secara langsung dari verbal maupun non verbal [6] . Maka dari itu kebanyakan apa yang dibawakan oleh Habib Ja’far dalam podcast “Log In episode 15 dan Onad membuat tertarik penulis untuk diteliti. Dalam serial “Log In episode 15 kedatangan tamu acara yang spesial, yaitu tokoh agama Buddha bernama Bhante. Dan pada episode 15 itu berlangsung, ketiga tokoh tersebut memiliki kultur budaya berbeda-beda dari segi keyakinan maupun sosial. Pada episode tersebut timbul banyak unsur-unsur komunikasi interpersonal yang terjadi. Sehingga penulis berfikir untuk meneliti pada episode 15 di podcasat “Log In” yang channel youtubenya dimiliki oleh Deddy Corbuzier tersebut. Ada banyak alasan mengapa penulis ingin meneliti penelitian ini, seperti contoh banyaknya scene pada podcast Deddy Corbuzier“Log In episode 15, dimana Onad yang mengaggap Habib Ja’far sebagai orang cerdas, maka Onad cenderung lebih banyak meminta nasihat kepada Habib Ja’far. Dan Bhante yang selalu membela Onad untuk memojokkan pembahasan atau opini yang disampaikan oleh Habib J’far. Jalaludin Rakhmat dalam [7] mengatakan, perilaku dalam komunikasi interpersonal dapat bergantung pada persepsi interpersonal. Selain itu juga mengapa komunikasi bisa menimbulkan proses untuk mempengaruhi, kepercayaan, sikap, dan suatu perilaku orang dengan efek memanipulasi psikologis yang membuat orang itu akan bertindak atas kehendaknya. [8]

Maka dari itu penulis ingin meneliti bagaimana sebuah pola komunikasi interpersonal yang terjadi antara Habib Ja’far, Onadio Lenardo dan para bintang tamu lainnya pada podcast youtube Deddy Corbuzier “Log In episode 15, yang memiliki segi dari latar belakang yang berbeda-beda.

METODE

Penulis penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena dengan adanya penggunaan metode penelitian kualitatif dapat menjabarkan sebuah tanda - tanda dalam komunikasi interpersonal yang ada dalam podcast “Log In episode 15, [9] . Metode penelitian ini adalah prosedur yang akan dipergunakan oleh peniliti dalam upaya untuk mendapatkan suatu data atau pesan sehingga dapat mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian. Pada dasarnya metode penelitian ialah cara untuk mendapatkan sebuah data dengan fungsi dan tujuan tertentu. Metodologi kualitatif ialah proses penelitian yang dapat menghasilkan sebuah data deskriptif berwujud kata - kata tertulis maupun lisan dari setiap individu yang diamati. [10]

Penelitian ini memilih menggunakan metode kualitatif analisis semiotik. Semiotika merupakan studi mengenai tanda-tanda dari kehidupan sosial yang dapat diartikan juga sebagai mempelajari seperti peristiwa, objek dan seluruh yang mengenai tanda. Sobur dalam [11] memaknai semiotik sebagai objek - objek tidak hanya membawa pesan, dan hendaklah objek - objek tersebut berkomunikasi akan tetapi juga harus mengkonstitusi dari tanda sistem yang terstruktur. Semiotika dipilih karena untuk menelaah informasi yang berupa tanda verbal maupun non verbal. Karena perlu untuk menafsirkan bahwa sebuah tanda dalam hal berkomunikasi ialah agar pesan yang dibawa oleh komunikator dapat dimengerti atau dipahami oleh komunikannya. [12]. Istilah lain pada hakikatnya apa yang dipelajari sebagaimana manusia untuk menggunakan sesuatu. Semiotika dapat juga diartikan sebagai tanda yang ditandakan. [13]

Adapun subjek dari penelitian ini ialah podcast “Log In episode 15, subjek yang akan di analisis ialah pola komunikasi interpersonal antar kedua host acara yakni Habib Ja’far, Onad dan para bintang tamu lainnya seperti Bhante. Selain itu untuk mengumpulkan data teknik, peneliti menggunakan observasi, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini, dan studi keputusan untuk memperkuat sebuah data. Mengumpulkan data digunakan melalui sebuah proses mengamati kritis terhadap data yang akan diteliti [14] . Kemudian peneliti menggunakan tanda dalam objek podcast “Log In episode 15, lalu penulis akan interpresentasikan dari analisa tersebut, sehingga bisa ditarik kesimpulannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada podcast yang dibawakan oleh Deddy Corbuzier “Log Inyang juga membawakan host Habib Ja’far dan Onad. Acara podcast yang hanya tayang pada platform youtube ini bertema realigi. Penayangan podcast yang dibawah naungan #closethedoor yang berjudul “Log In” hanya tayang pada bulan Ramadhan saja. Podcast ini mengusung tema Ramadhan dan bercerita mengenai pertanyaan yang dilontarkan Onad kepada Habib Ja’far. Adapun pertanyaan yang dibuat oleh Onad kepada Habib Ja’far bisa dengan mudah dijawab. Inilah yang membuat acara Podcast “Log In bisa mendapatkan hingga 1jt penayangan per episodenya.

Mengenai temuan objek dalam bentuk data dan informasi yang telah diolah kembali oleh penulis, dengan apa yang dibutuhkan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi pada objek penelitian ini, yaitu podcast “Log In”. Teknik observasi dijalankan dengan cara mengumpulkan dokumentasi dengan menyimak podcast “Log In”. Peneliti melakukan analisis sebuah makna dan tanda – tanda dengan metode semiotika Roland Barthes. Denotatif ialah sistem penanndaan tingkat pertama dan konotatif ialah penandaan sistem tingkat kedua. Tahap pertama Denotatif ialah hubungan antara signified dan signifier dalam tanda kepada realitas eksternal. Dan konotasi merupakan gambaran interaksi yang terjadi apabila sebuah tanda bertemu dengan perasaan pada nilai-nilai dari kebudayaan. Unsur komunikasi interpersonal ialah hal yang wajib ada pada komunikasi interpersonal. Ada beberapa perbedaan pendapat dari kalangan ahli mengenai unsur komunikasi interpersonal. Seperti yang dikatakan Jalaludin Rakhmat dalam (2018:60) [7] komunikasi interpersonal meliputi sensasi, memori, persepsi, dan berpikir. Menurutnya unsur – unsur tersebut wajib dalam proses komunikasi interpersonal berlangsung. Adapun unsur-unsur komunikasi interpersonal tersebut tergambar pada cuplikan podcast “Log In”. Dari si komunikator menyampaikan suatu informasi ke komunikan, sampai komunikan menelaah informasi.

Figure 1.

setan itu pinter sekali tetapi setan mengecoh manusia agar jauh dari Tuhan” kemudian Onad menjawab “Yap” dengan menganggukka kepalanya

Scene tersebut terjadi saat Habib Ja’far menjelaskan bahayanya pengaruh setan bagi manusia kepada Onad. Habib Ja’far berperan sebagai komunikator, dan Onad sebagai komunikan. Dalam jalannya komunikasi tersebut, terjadi adanya sebuah pesan yang telah dikirim, yaitu pesan untuk lebih berhati-hati. Feedback atau timbal balik atas informasi tersebut ialah anggukan kepala dari Onad. Hal itu menunjukkan bahwa Onad mengerti apa yang dijelaskan kepadanya.

Komunikasi diadik merupakan komunikasi interpersonal yang prosesnya diantara dua orang yaitu komunikator si pemberi pesan kepada komunikan si penerima pesan. Menurut Suranto (2011:18) dalam [15] mengatakan, interaksi yang bersifat longgar di karenakan sebuah ikatan interaksi tersebut semata - mata kebutuhan fungsional dan tidak adanya ikatan emosional. Interaksi intim ditandai dengan adanya hubungan yang dekat kepada kedua belah pihak yang ikatan emosionalnya kuat diantaranya.

Figure 2.

saya ditawari sate kambing gak mau, karena di Medan ada yang lebih enak dari itu” semua terdiam, lalu Bhante mengatakan “sate babi”, lalu Bhante dan Onad saling berhadapan dan berjabat tangan sambil tersenyum.

Dalam scene tersebut Bhante bercerita kepada Habib Ja’far tentang makanan ter-enak di kota Medan, namun Bhante menjawab babi. Dalam agama Islam makan daging babi tentu dilarang, maka itu juga alasan Bhante (tokoh agama Buddha) mengajak Onad (yang non-islam) berjabat tangan dan melihat Habib Ja’far dengan tersenyum.

Komunikasi interpersonal berpengaruh dan bergantung kepada persepsi interpersonal. Menurut Jalaludin Rakhmat (2012:63) dalam [7] menyebutkan bahwa persepsi ialah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan – hubungan yamg didapat dari menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi interpersonal, seperti salah satunya yaitu konsep diri. Konsep diri ialah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita, persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial dan fisis (Jalaludin Rakhmat, 2018:122) [7]. Selain itu faktor yang terjadi pada scene ini terdapat pada faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu orang lain. Karena konsep diri tersebut terbentuk karena orang lain, Jalaluddin Rakhmat mengutip dari S Frank Miyamoto dan Sanford M. Dornbusch (1956) dalam [7] mengorelasikan penilaian orang lain terhadap dirinya, yaitu yang diniliai ialah kepercayaan diri, kecerdasan, daya tarik fisik dan kesukaan orang lain pada dirinya.

SIMPULAN

Peneliti menyimpulkan bahwa dalam podcast Deddy Corbuzier “Log In” memiliki pola komunikasi setiap pembawa acara dan bintang tamunya. Adapun pola komunikasi dalam acara podcast channel youtube tersebut memiliki pola yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut juga di dasari oleh latar belakang berbeda dari segi sosial sampai nilai - nilai yang dianut. Selain itu makna denotatif dari komunikasi interpersonal dalam podcast “Log In” banyak yang menggunakan komunikasi verbal maupun non verbal. Seperti halnya dari pesan nonverbal dalam podcast ini ialah dengan gerakan tangan, ekspresi wajah serta tindakan. Adapun pesan dari verbal sendiri dengan nada bicara yang kalem sampai serius. Makna konotatif komunikasi interpersonal dalam podcast “Log In” menggambarkan dalam bentuk efektivitas komunikasinya yang berupa sikap positif, keterbukaan, dan sikap mendukung.

References

  1. S. Septarina. (2021). "Studi Fenomenologi Penggunaan Podcast Sebagai Media Sarana Informasi Pada Prokopim Kota Bandung," J. Ilm., no. 1, hlm. 19.
  2. S. Sucin dan LSS Utami. (2020). "Konvergensi Media Baru dalam Penyampaian Pesan Melalui Podcast," Koneksi, vol. 4, (2), hlm. 235, doi: 10.24912/kn.v4i2.8113
  3. C. Anggraini, DH Ritonga, L. Kristina, M. Syam, dan W. Kustiawan. (2022). "Komunikasi Interpersonal," J. Multidisiplin Dehasen, vol. 1, (3), hlm. 337-342.
  4. H. Hafzotillah. (2021). "Analisis Semiotika Komunikasi Interpersonal Ayah Dan Anak Dalam Film Mencari Hilal," Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana, vol. 27, (2), hlm. 612-617, doi: 10.33751/wahana.v27i2.4550.
  5. F. Rusdi. (2010). "Podcast Sebagai Industri Kreatif,".
  6. D. Bahri Syaiful. (2004). "Pola komunikasi orang tua dan anak dalam keluarga: (sebuah perspektif pendidikan Islam)," hal. 167.
  7. J. Rakhmat. (2018). “Psikologi Komunikasi Edisi Revisi,” Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
  8. MP Sari . (2016). "Implementasi Komunikasi Pemasaran dalam Studi Membangun Citra Perusahaan pada Sub Divisi Marketing Communication HARRIS Hotel and Conventions Malang." Dis. Universitas Muhammadiyah Malang.
  9. Muhammad Abdullah. (2009). Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Murid Penyandang Autisme Dalam Proses Belajar Mengajar Universitas Pendidikan Indonesia | perpustakaan.upi.edu," hlm. 41-58.
  10. Alsa dan IJ Triwardhani . (2022). "Makna Komunikasi Interpersonal dalam Film Keluarga Cemara," Bandung Conf. Ser. Komunal. Manag., vol. 2, (1), hlm. 347-350, doi: 10.29313/bcscm.v2i1.1952.
  11. MF Liemantara, F. Lesmana, dan M. Wahjudianata. (2021). "Representasi Pola Komunikasi Keluarga dalam Film Dua Garis Biru," E-Komunikasi, vol. 9, (2), hlm. 1-10.
  12. HR Herwendo. (2014). "Analisis Semiotika Representasi Perilaku Masyarakat Jawa dalam Film Kala," WACANA J. Ilm. Ilmu Komun., vol. 03, (3), hlm. 230-245.
  13. C. Kevinia, P. Syahara, S. Aulia, and T. Astari . (2022).“Analisis Teori Semiotika Roland Barthes Dalam Film Miracle in Cell No . 7 Versi Indonesia,” vol. 1, no. 2, pp. 38–43, doi: 10.38043/commusty.v1i2.4082.
  14. SR Sinaga. (2021). "Analisis Kinerja Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Investasi dan Pendanaan Perusahaan Food & Beverage di BEI Periode 2018-2020." Dis. Politeknik Harapan Bersama Tegal.
  15. K. Muslimin and L. Al Jannah. (2019).“Studi Analisi Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga yang tak Dirindukan Karya Kunts Agus Tahun 2015,” An-Nida J. Komun. Islam, vol. 10, no. 1, doi: 10.34001/an.v10i1.744.