Communication Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v14i3.923

Da'wah Communication Style with Games on Ustadz Abi Azkakia Through Live Tiktok


Gaya Komunikasi Dakwah dengan Game Pada Ustadz Abi Azkakia Melalui Live Tiktok

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia Bio

(*) Corresponding Author

Dawah communication Ustadz Abi Azkakia TikTok Mobile Legends Social media

Abstract

This qualitative descriptive study aims to examine the communication style employed by Ustadz Abi Azkakia while utilizing the mobile game, Mobile Legends, for dawah (Islamic outreach) purposes on TikTok. By analyzing data gathered from live streaming sessions and video postings on his TikTok account, the author describes Ustadz Abi Azkakia's unique approach to dawah communication. The results reveal the utilization of two communication styles: assertive style (direct eye contact, humor, openness to opinions, expressive) and passive style (limited facial expressions, infrequent eye contact, gentle demeanor). This research sheds light on the innovative ways in which social media, particularly TikTok, can be employed for effective dawah communication, presenting opportunities for the wider Islamic community to engage and connect with a diverse audience.

Highlights:

  • The unconventional approach: Ustadz Abi Azkakia's use of Mobile Legends gaming on TikTok as a medium for dawah communication brings a fresh and unconventional perspective to Islamic outreach.
  • Diverse communication styles: The study reveals the utilization of assertive and passive communication styles by Ustadz Abi Azkakia, showcasing the importance of adapting communication techniques to effectively engage with a diverse audience.
  • The power of social media: This research highlights the potential of social media platforms, specifically TikTok, in enabling Islamic scholars to reach a wider and more diverse audience, fostering connections and promoting understanding in new and innovative ways.

Keywords: Dawah communication, Ustadz Abi Azkakia, TikTok, Mobile Legends, Social media

 

PENDAHULUAN

Dakwah merupakan kebutuhan manusia seperti kebutuhan makan dan minum. karena manusia memiliki roh dan jiwa yang membutuhkan spiritual. di sisi lain, jiwa manusia juga memperoleh seorang nabi. Padahal manusia sangat membutuhkan kebaikan untuk hidup di dunia ini [1].

Dari kacamata komunikasi, dijelaskan bahwa kegiatan dakwah juga termasuk upaya komunikasi guna mempengaruhi individu atau kelompok, bagi mereka yang non muslim diharapkan sadar dan mau untuk meyakini bahwa agama islam akan membawanya ke jalan yang lurus dan benar, bagi kaum muslimin juga diharapkan agar mereka dapat memperdalam pengetahuan mengenai aqidah dan syariat islam.

Secara umum, media adalah alat atau medium yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima [2] . Media dakwah adalah alat untuk menyiarkan materi dakwah untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat. Dakwah dapat mengambil banyak bentuk, yaitu lisan, tulisan dan audio-visual [3].Lebih khusus media yang relevan adalah perangkat fisik yang menjelaskan isi pesan atau ajaran, seperti buku, film, video, slide, dll[4] . Tiktok adalah media sosial yang sedang tren dan banyak digunakan dibandingkan dengan yang lain. Tiktok adalah salah satu jenis media audio visual yang memiliki berbagai fitur yang dapat mempermudah penggunanya, seperti: Musik, Filter, Stiker, Efek, Edit Audio, Live, dan lainnya. Tiktok juga merupakan salah satu media sosial yang dapat digunakan sebagai media dakwah. Tiktok memungkinkan propaganda dibagikan dengan mengunggah video. dengan live streaming, sehingga para mad'u dapat melihat dan mendengar pesan-pesan dakwah yang disampaikan dengan bisa diakses kapanpun dan dimanapun, selain itu mad'u juga dapat bertanya langsung dengan meninggalkan pesan pada kolom komentar.

Hal baru yang saat ini terjadi, kian maraknya media baru dalam berdakwah, akhir-akhir ini juga terdapat media baru yang digunakan untuk menyampaiakan dakwah yaitu game online salah satunya yaitu mobile legends. Suatu terobosan baru penggunaan game online sebagai sarana berdakwah. Mobile legends merupakan permainan pertempuran secara online dan dirancang dan dipergunakan pada ponsel[5] .

Da'i memainkan peran yang sangat penting dalam kesuksesan. Dengan kualitas komunikatifnya, para da'i bertanggung jawab atas fakta bahwa khotbah yang mereka sampaikan nantinya dapat mengubah sikap dan perilaku Mad'u. Peran Da’i dalam pengasuhan dan pendidikan pemuda tidak sepenting peran orang tua, karena mereka dapat memperoleh pemahaman tentang akhlak mulia Islam sebagai prasyarat untuk mengejar kehidupan sosial[6]. Keberhasilan tersebut bisa dicapai oleh seorang da'i manakala ia melakukan strategi yang cocok agar mampu menciptakan komunikasi dakwah yang efektif. Mad'u akan merespon dan menerima baik Salah satu faktor yang disampaikan da'i adalah kesesuaian topik dan gaya komunikasi yang digunakan dalam kaitannya dengan komunikasi dakwah. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan gaya komunikasi yang tepat juga menciptakan komunikasi yang efektif dan dapat mendukung efektifitas dakwah.

Gaya komunikasi sendiri didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antar pribadi yang terspesiali digunakan dalam suatu situasi tertentu[7]. Suatu perilaku komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan umpan balik dari orang lain tentang pesan yang disampaikan oleh organisasi[1]. Gaya komunikasi seseorang dapat dilihat dari bagaimana ia menggunakan bahasa, pemilihan kata, dan penggunaan bahasa tubuh. Penggunaan gaya komunikasi para da'i yang bisa menyesuaikan selera jamaahnya dan dapat memberi kemudahan bagi jama’ahnya untuk diterima dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menggunakan gaya komunikasi yang tepat tentunya dapat mempercepat proses komunikasi dan menciptakan hubungan yang harmonis. Hal ini dikarenakan situasi yang dihadapi mempengaruhi penggunaan gaya komunikasi yang digunakan orang tersebut. Ketika komunikator menyampaikan pesan dengan gaya komunikasi yang sesuai dengan komunikator, maka pesan lebih mudah diterima karena ada kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan harapan komunikator [8].

Salah satu Da’i yang memiliki konsep yang menarik yaitu ustadz Abi Azkakia. Dalam akun tiktok pribadinya @AbiAzkakiaa yang dikenal sebagai ustadz millenial yang suka main game online. Karena dakwahnya yang banyak digandrungi kaum millennial khususnya gamers dan tiktokers. Berbagai materi yang sudah di sampaikan mendapat banyak tanggapan-tanggapan positif dari pengikutnya. Misalnya ada yang mengungkapkan bahwa dirinya mulai rajin mengerjakan shalat, tidak berkata-kata kotor lagi, tidak mencuri lagi hingga ada yang sampai masuk islam.

Kegiatan dakwah yang dilakukan ustadz Abi Azkakia ini memiliki cara yang unik dan gaya komunikasi yang menarik. Tidak semua komunikator dakwah mampu memanfaatkan media massa sebagai sarana dakwah[9]. Ustadz Abi merupakan salah satu da’i yang mampu menggunakan media baru game mobile legend dan tiktok sebagai sarana berdakwah yang mayoritas dari kalangan muda atau remaja, yang mana mereka sedang membutuhkan pengetahuan terhadap keislaman dan berbagai isu yang terjadi pada kehidupan anak muda yang menimbulkan banyak pertanyaan. selain itu, juga tampak bahwa ustadz abi ide dan bahasa yang sedang trend dalam dunia game mobile legend seperti penggunaan nama-nama hero dalam game dan juga pengemasan dakwah yang dibalut dengan game.

Salah satu teori ini gaya komunikasi (communication style) menurut Mathew Mckay dan Martha Davis, Gaya komunikasi dibagi dalam tiga jenis, yaitu assertive style, aggressive style, passive style atau non assertive[10] Pemilihan gaya komunikasi yang sesuai juga mempengaruhi pesan dakwah akan sampai kepada mad'unya.

Penelitian ini dilandasi dengan tiga penelitian terdahulu, yang pertama yakni penelitian oleh Muhd Al-Hadad yang berjudul “Gaya komunikasi Ustadz Hanan Attak di Instagram (IGTV)” menunjukkan bahwa seorang Da'i harus menampilkan gaya komunikasi yang baik, tidak menyinggung orang, tidak terlalu percaya diri atau meniru gaya orang lain untuk menjadi dirinya sendiri. Metode wah bagi mad'ut untuk menyampaikan dan menerima dakwah [11].

Kedua, penelitian dilakukan oleh Muhammad Yasin dengan judul “Gaya Komunikasi KH. Ahmad Bahauddin Nursalim di Youtube yang menunjukkan bahwa Gus Baha menggunakan gaya komunikasi yang mudah dipahami oleh mad’unya. beliau menggunakan bahasa yang simpel, disisipi humor, dan mengemas dakwahnya dengan menarik [12].

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Dudung Abdul Rahman yang berjudul “Komunikasi dakwah melalui media sosial” menunjukkan bahwa pentingnya bagi Da'i untuk mengembangkan dakwah yang berbasis media dan bernuansa kekinian yang menjadi kecendrungan generasi zaman sekarang [13].

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Muflikhatul Hidayah dengan judul “Gaya komunikasi Ustadz ILAL dalam program acara Aksi di Indosiar” Penelitian ini menunjuukan bahwa gaya komunikasi ini dapat mengendalikan seorang mad’u [14]

Dari seluruh penelitian itu memiliki kesamaan yaitu dalam gaya komunikasi, namun penelitian ini merupakan penelitian baru dengan mengangkat media game mobile legend dan juga dengan live tiktok sebagai media dakwahnya. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengambil judul Gaya Komunikasi Dakwah dengan Game pada Ustadz Abi Azkakia melalui live Tktok.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk tulisan atau kalimat [15] Peneliti menggunakan metode ini dengan tujuan untuk mendeskripsikan secara lebih rinci, lengkap, dan mendalam terhadap objek yang akan diteliti, yaitu mengenai gaya komunikasi dakwah yang di unggah pada dalam akun tiktok @abiazkakiaa.

Sumberdata dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kata-kata, bentuk verbal yang terdapat pada video postingan akun tiktok @abiazkakiaa juga pada saat live streaming dan wawancara kepada lima informan pengikutnya terkait dua video Ustadz Abi yang berjudul ”Sudahkah kita menjaga lisan hari ini” dan “xixixixix bercanda ya” Data sekunder diperoleh dari sumber bacaan lain yang mendukung data primer, seperti Artikel, informasi tentang buku, artikel ilmiah dan beberapa podcast di YouTube.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil akun tiktok Ustadz Abi

Figure 1.Profil akun tiktok Ustadz Abi

Nama lengkap Abi adalah Muhammad Abi Azkakia. Ia merupakan seorang streamer Tiktok yang mengabarkan sambil bermain Mobile Legends. . Akun tiktoknya @abiazkakiaa sudah memiliki 884.6k dan 31.4M orang yang menyukai. Ustadz Abi dikenal dengan “Ustadz gaming” yang mulanya ia berdakwah menggunakan tiktok dengan cara yang kebanyakan da’i lakukan. Abi mengenal Mobile Legend sejak tahun 2017 pada saat melihat anak didiknya memainkan game tersebut. dari situlah kemudian ustadz Abi tersadar bahwa banyak anak muda yang menjadi toxic saat bermain mobile legends dan terfikirlah untuk melakukan nasehat kepada anak muda yang mencintai sebuah game. Ada tiga akun tiktok yang dibuat ustadz abi. Akun pertama berisi konten dakwah yang akhirnya tidak ramai dan kurang diperhatikan oleh khalayak karena kontennya terlalu serius seperti dakwah pada umumnya. . dan akhirnya akun pertama di banned tiktok, kemudian dibuat akun lain yang juga berisi konten dakwah namun menggunakan game mobile legend dan berisi beberapa lelucon. Ini menjadi akun yang berhasil menggaet penggemar muda bernama Jama'ah Majelis Nurul Legenda. Kemudian laporan ketiga juga memuat konten dakwah yang mengajak para pengikutnya untuk berbuat baik.

Fakta Menarik Ustadz Abi Azkakia

Gaya busana ustadz Abi sebenarnya berbeda dengan ustadz lainnya, ia memakai pakaian sehari-hari tapi tetap dengan memakai peci, ia sering kali memakai celana jeans kemudian memakai atasan kaos dan jaket yang bertuliskan Majelis Nurul legends. Pada saat live streaming sering memakai kaos pendek kemudian memakai peci dan terkadang memakai kacamata hitam.

Dakwah yang dilakukan Ustadz Abi tertuju kepada generasi muda terutama yang suka main game mobile legends. Ustadz Abi dalam ceramahnya banyak berpesan tentang penggunaan perkataan yang baik, berbuat kebaikan di usia muda, dan masalah yang sering terjadi pada anak muda zaman sekarang. Karena memiliki mad’u yang latar belakangnya mempunyai hobi bermain game mobile legends, Ustadz Abi kemudian memberi nama majelis nurul legends. Tujuannya agar para gamers bisa mendapatkan ruang untuk mendapatkan pengetahuan ilmu agama dan hiburan.

Pada tahun 2017, Ustadz Abi Azkakia mulai mendalami dunia game mobile legend. Awalnya dia hanya melihat salah satu muridnya bermain dan kemudian mencobanya. Ustadz Abi pernah berdakwah serius. Tapi itu tidak terlalu diperhatikan pengguna Tiktok. Ia kemudian memberanikan diri untuk streaming memainkan game mobile legend yang dijuluki oleh penonton sebagai "Jama’ah Gaming" dan saat berkumpul itu bernama "Majelis Nurul Legend"[16].

Bentuk Gaya Komunikasi Ustadz Abi Azkakia

Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan penyajian informasi melalui dua video ceramah oleh Ustadz Abi. Video itu juga diunggah ke akun tiktok miliknya. Video pertama yang dilakukan Ustadz Abi dengan caption ”Sudahkah kita menjaga lisan hari ini”, video tersebut telah dilihat sebanyak 68,5k, dengan komentar sebanyak 2625. video yang di unggah pada tanggal 24 Maret 2023. Video kedua dengan caption “xixixi bercanda ya” video tersebut dipublikasikan pada tanggal 02 Mei 2023. dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Abi tidak hanya di nikmati oleh para jmaa’ah majelis Nurul legend secara langsung ketika live berlangsung, tapi juga yang nonton lagi yang sudah mendapatkan 40,7k likes. Pada saat yang sama, kita dapat melihat dari halaman komentar bahwa banyak yang menanggapi ceramah Ustadz Abi dengan positif.

Adapun yang peneliti analisis dari gaya komunikasi dakwah ustadz Abi terkait cara penyampaian dakwah dengan game sambil live Tiktok yang meliputi : gaya bahasanya, gaya suaranya, dan gaya gerak tubuh, diantaranya sebagai berikut :

a. Gaya Bahasa

Ustadz Abi Azkakia dalam menyampaikan dakwah menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. seperti yang disampaikan Ustadz Abi saat membahas tentang sudahkah kita menjaga lisan kita hari ini ? pada video pertama sebagai berikut :

bahkan orang yang hebat dalam Islam itu bukanlah orang yang banyak hartanya, bukanlah orang yang kaya, bukanlah orang yang pinter berkelahi, bukanlah orang yang bisa segalanya. tapi orang yang hebat dalam islam adalah orang yang mampu menjaga lisan, mampu menjaga hatinya......."

Kalimat tersebut sama sekali tidak menggunakan bahasa yang sulit dipahami sehingga dakwah mudah dipahami oleh mad’unya. Ustadz Abi menyampaikan pengetahuan bahwa orang yang hebat dalam islam itu bukanlah orang mempunyai harta banyak, pinter berkelahi, dan bisa dalam segala hal, namun orang yang hebat dalam Islam adalah orang bisa menjaga lisan dan juga hatinya. Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti pada Ustadz Abi seperti yang disampaikan oleh Fauzi :

"Dari live yang saya ikuti, cara penyampaian materi dari Ustadz Abi bisa dikatakan mudah dipahami karena kalimat-kalimatnya tidak menggunakan kalimat yang mengguankan bahasa-bahasa arab, kiasan, apalagi saya yang kurang mengerti dengan bahasa arab, atau kata-kata yang angel, cocoklah buat anak-anak muda seperti saya "

Dari tanggapan Fauzi diatas menunjukkan bahwa gaya komunikasi dakwah Ustadz Abi mudah dipahami oleh mad'unya yang masih tergolong usia muda. Selain itu juga pemilihan bahasa yang simpel yang sekiranya dapat dimengerti para mad'unya sehingga materi akan dimengerti dengan mudah dan harapannya agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Gaya Suara

Saat berdakwah, Ustadz Abi memberikan perhatian khusus pada tinggi rendahnya nada saat melafalkan kalimat. Dapat dikatakan bahwa dakwah yang dibawakan oleh Ustadz Abi menggunakan nada yang datar dan terdengar santai., namun ada juga ketika beliau meninggikan nadanya seperti pada video pertama pada kalimat “ Bahkan oarang yang hebat dalam Islam” Ustadz Abi memakai nada datar. Setelah itu Ustadz Abi merendahkan nada suaranya pada kalimat “orang yang mampu menjaga lisan dan hatinya”. Hal tersebut UstdazAbi lakukan untuk memberikan penekanan bahwa orang yang bisa menjaga lisan dan hatinya dialah orang yang hebat.

Pada video kedua ustadz Abi lebih memakai suara yang santai seperti pada kalimat

Aduh,,,jujur ya, takut menyinggung. saya ini suka yang berbau pintu, pintu tobat, pintu maaf, pintu rahmat…”.

Seperti yang diungkapkan Hanafi :

gini lho mas, kalau gaya suaranya sih berfariatif ya, kadang tinggi kadang juga rendah, tergantung pembahasan sih kalo menurutku..”

Dan diungkapkan oleh Alfiyan :

“ kalo kebanyakannya memakai nada yang rendah, cuman pada saat menekan kalimat-kalimat tertentu saja menggunakan nada yang tinggi”

Dari keterangan diatas, penggunaan gaya suara Ustadz Abi berfariatif, untuk nada tinggi biasanya digunakan pada saat memberikan point ceramahnya, dan nada rendah sebagai pengatar. Nada tersebut digunakan yang lebih muda agar mad’u mengerti apa yang disampaikan.

C. Gaya Gerak Tubuh

Dalam menyampaikan dakwahnya, seorang da’i juga harus memperlihatkan dari segi gaya gerak tubuh karena juga termasuk bentuk suatu kode atau isyarat yang diberikan. gerakan tubuh yang diberikan oleh seorang da’i juga dapat memberikan pemaknaan lebih jelas. Dakwah yang dilakukan Ustadz Abi menggunakan bahasa tubuh seperti, menggunakan tangannya, menggunakan kepalanya, dan kontak mata langsung kepada mad’unya. hal seperti itu dilakuakn dengan tujuan agar mad’u merasa bahwa dirinya diharga dan diperhatikan meskipun itu hanya sebatas video.

Sikap badan saat berdakwah Ustadz Abi memposisikan dengan duduk santai di atas kursi sambil memegang handphone. terkadang juga menggunakan badan yang tegap ketika tema pembahasan itu penting. terkadang juga santai sambil menggerakkan kursi yang dipakainya. Berikut contoh dari sikap badan Ustadz Abi Azkakia dalam live Tiktokya :

Figure 2.Sikap santai badan ustadz Abi

Untuk membuat bahwa kehadiran jama’ah online di perhatikan, maka terdapat gerakan Ustadz Abi saat berdakwah menunjukkan ke arah kamera. Dan bergerak kebawah dengan melihat komentar-komentar dari jama’ah online nya.

Figure 3.Gerakan tubuh melihat komentar

Dalam video pertama Ustadz Abi memakai ekspresi serta gerakan tangan sesuai dengan apa yang disampaiakan. seperti ketika beliau mengungkapkan kata-kata guyonan, senyum dan tawa juga di ekspresikan. Pada Kegiatan dakwahnya Ustadz Abi memberikan ekspresi senyuman dan tawa agar suasana tidak tegang, sehingga tidak membosankan bagi mad’u nya. Seperti pada gambar berikut :

Figure 4.Ekspresi senyum dan tawa ustadz Abi

Gerakan tangan juga diberikan oleh Ustadz Abi agar mad’u lebih mudah dalam memahami pesan dakwah yang disampaikan. seperti gambar berikut :

Figure 5.Gerakan tangan menunjuk

Bagi seorang da’i, pandangan mata sangatlah penting. hal ini juga menjadi isyarat bagi mad’u bahwa mereka di hargai dan diperhatikan. Pandangn mata yang diberikan Ustadz Abi kearah depan dan menunduk dengan membaca komentar. Dalam video kedua ditunjukkan dengan pandangan mata menunduk.

Figure 6.Pandangan menunduk Ustadz Abi.

Hal tersebut, juga dikatakan oleh dua informan dalam penelitian ini, Dika mengatakan sebagai berikut :

" Kalau sedang live tiktok, bahasa tubuh yang digunakan sih seperti menggerakkan kepalanya, kadang juga sesekali menatap langsung ke followersnya. Tapi kalau pas lagi menjawab pertanyaan pengikutnya selalu memberikan ekspresi sesuai dg topik pembahasannya."

Seperti yang disampaikan oleh Putra :

" kalau lagi menjawab pertanyaan followersnya selalu melihat ke layar, sambil menggerakan tangannya seperti mengingatkan gitu sih mas. tapi kalau pas sambil main game jarang menunjukkan ekspresinya. "

Hasil penelitian analisis dari dua Video dakwah Ustadz Abi dengan judul “Sudahkah kita menjaga lisan hari ini” dan “xixixixix bercanda ya” diperoleh temuan bahwa gaya komunikasi yang digunakan Ustadz Abi Azkakia yaitu gaya komunikasi Assertive dan Passive. Gaya assertive nya karena memiliki kepedulian yang tinggi, bahasa tubuh yang alamiah, dan ekspresi wajah yang menarik. Wujud terbesar terhadap kepeduliannya terhadap anak muda pemian game yaitu didirikannya Majelis Nurul Legend. Ustadz Abi Azkakia menggunakan gaya komunikasi passive dia menggunakan gerakan badan dengan sedikit gerakan, jarang menatap langsung dengan pengikutnya, suara yang lembut, dan jarang juga mengekspresikan wajahnya.

Sesuai dengan data yang peneliti kumpulkan terkait dakwah Ustadz Abi Azkakia, beliau tidak pernah menggunakan gaya komunikasi Agresive style, yaitu gaya yang bersifat tertutup, ingin kemauanya dan pendapatnya diikuti, intonasi yang tinggi, tidak mau menerima pendapat orang lain.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan gaya komunikasi yang tepat bagi seorang da’i sangatlah penting, dimana da’i memiliki peranan yang penting agar pesan dakwah dapat diterima dengan baik oleh mad’u nya. dari teori gaya komunikasi Matthew Mckay dan Martha Davis yang dibagi dalam tiga jenis, yaitu assertive style, aggressive style, passive style atau non assertive. Pemilihan gaya komunikasi asse rtive dan passive sangatlah cocok digunakan seorang da’i dalam berdakwah, namun untuk gaya komunikasi aggresive sangat tidak cocok digunakan dalam dunia dakwah karena kembali lagi pada tujuan dakwah itu sendiri yaitu memberikan pengetahuan mengenai kebaikan bukan kekerasan. Jadi apa yang ditampilkan oleh seorang da’i, itulah yang biasa diikuti oleh mad’u.

Dengan demikian, kesimpulan di atas dapat menjadi wacana baru dalam pengembangan ilmu atau komunikasi dakwah. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dakwah menggunakan teknologi seperti Tiktok dan game online menjadi hal yang cukup baru dalam dunia dakwah bagi para da'i yang ingin memulai dakwah di media baru, sehingga hasil penelitian ini menjadi referensi palsu. terutama para da'i yang ingin melatih generasi muda untuk mad'unya. (1)

References

  1. Dahlan, K. H. A. (2020). Strategi Dakwah KH Ahmad Dahlan. Jurnal Perspektif – Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali, DOI: 10.53947/perspekt.v1i4.179.
  2. Rofiq, H., Zuhriyah, L. F., and Muhid, A. (2022). Komunikasi Dakwah Komunitas Perempuan Pekerja Migran di Malaysia. Jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam, 4(2), pp. 94-106.
  3. Estuningtyas, R. D. (2021). Strategi Komunikasi dan Dakwah Pada Kalangan Milenial di Era Modernisasi. Muttaqien: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 2(01), pp. 75-86, DOI: 10.52593/mtq.02.1.05.
  4. Khairiyah, N. (2020). Analisis Penggunaan Video Game Online Sebagai Media Dakwah. Jurnal An-Nufus, 1(2), pp. 24-41.
  5. Rustini, T., Hidayah, D. F. N., and Prameswari, G. S. P. (2022). Pengaruh Game Mobile Legends Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas 4B Sekolah Dasar Negeri Dahniar. Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(2), pp. 180-187.
  6. Sirajuddin, I. (2020). Strategi Komunikasi Dakwah Terhadap Pemuda di Desa Bontongan Kecamatan Baraka.
  7. Febriana, A. F., and Purnomo, H. (2019). Efektivitas Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi: PT Rukun Bersama Sentosa Kediri), pp. 253-262.
  8. Hasan Abdul Kodir, K., Rizkianto, A., Komunikasi dan Penyiaran Islam, S. Al Hadid Surabaya, and Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, I. (2021). Gaya Komunikasi Dakwah Husein Ja’far Al-Hadar dalam Ceramahnya di Youtube The Communication Style of Husein Ja’far Al-Hadar’s Da’wah in his Lecture on Youtube.
  9. Syamsul, M. R. A. (2013). Komunikasi Dakwah Pendekatan Praktis.
  10. Mathew Mckay, P. (2010). Messages; The Communication Skill Book. New Harbringer.
  11. Muhd, A. H. W. (2020). Gaya Komunikasi Dakwah Ustadz Hanan Attaki Dalam Media Instagram (Igtv).
  12. Yasin, M. (2022). Gaya komunikasi KH. Ahmad Bahauddin Nursalim di youtube Episode: Kalau Mencintai Islam Jangan Sakiti Agama Lain.
  13. Mujahidin, F. (2018). Pengelolaan Pembelajaran Diklat Berbasis Model Teams Learning Tournament