This study aimed to enhance the understanding of stock investment principles, specifically technical and fundamental analysis, among beginners in the capital market. Using a web seminar format, the research incorporated socialization methods, engaging investment managers as speakers and a diverse audience of students and lecturers from Probolinggo. An interactive question-answer session was employed to gauge the participants' comprehension. The learning outcomes were evaluated via pre- and post-tests, revealing significant improvements in participants' understanding of technical and fundamental analysis for stock investment. The study underscores the effectiveness of web seminars in fostering informed decision-making in the capital market, thereby minimizing the selection of risky stocks. Consequently, this approach could serve as a valuable tool in global financial education and investment literacy efforts.
Highlights:
Keywords: Web Seminar, Stock Investment, Capital Market, Fundamental Analysis, Technical Analysis.
Tempat berinvestasi dari bermacam profesi adalah Pasar Modal, mahasiswa merupakan salah satu bagian dari mereka. peningkatan kesejahteraan rakyat dalam sebuah negara dapat dilakukan melalui investasi sebagai sarana pembangunan, sedangkan investasi yang paling mudah di Indonesia yaitu melalui pasar modal. Para investor terutama bagi pemula sebelum terjun ke dunia investasi pasar modal sebaiknya melalui pelatihan atau sering disebut sekolah pasar modal, yang akan mengajarkan tentang produk pasar modal, peraturan pasar modal dan mekanisme perdagangannya.
Universitas PMG Probolinggo, telah menjalin kerja sama dengan”Bursa Efek Indonesia[1], dan”Otoritas Jasa Keuangan[2], dalam rangka mendirikan sebuah galeri investasi sebagai sarana praktik dan latihan bagi para mahasiswa fakultas ekonomi sebelum terjun langsung di dunia investasi khususnya pasarrmodal.
Saat ini dilihat kondisi yang sangat membutuhkan perhatian lebih mengenai investasi di Pasar Modal. Melihat kondisi tersebut, Galeri Investasi Fakultas Ekonomi Universitas PMG Probolinggo bermaksud mengajak Bursa Efek Indonesia[1], dan Sekuritas (Manajer investasi) Online Technology[3], untuk bekerja sama dan permohonan pemateri dalam mengadakan kegiatan Web-Seminar (WEBINAR) Sekolah Pasar Modal Level 2 dengan tema “Mengenal Analisa Teknikal dan Fundamental dalam Memilih Saham”.
Tujuan diselenggarakannya Web-Seminar (WEBINAR) antara lain: Memberikan ilmu berupa panduan untuk mengelola keuangan untuk berinvestasi saham, Memperkenalkan kepada pemula mengenai investasi untuk memulai dan mendapatkan pendapatan yang pasif, dan Meningkatkan eksistensi Galeri Investasi Fakultas Ekonomi Universitas PMG Probolinggo sebagai wadah berinvestasi bagi mahasiswa dan masyarakat di lingkungan Universitas PMG Probolinggo.
Analisa fundamental dan teknikal lazim di pergunakan sebagai pertimbangan dalam membeli saham. Analisa fundamental berbasis pada ekonomi mikro seperti; tingkat pertumbuhan inflasi, naiknya suku bunga, nilai penukaran mata uang, dan tingkat pertumbuhan produk domestik bruto-(PDB), kondisi sektor ekonomi, dan laporan keuangan sebuah perusahaan. yang termasuk dalam laporan keuangan perusahaan adalah; (PER) priceto-earningratio, (PBV) priceto-bookvalue, (EPS) earningper-share, (ROE) returnof-equity, dan(DER) debt-equityratio[4], [5].
Analisa fundamental berkaitan dengan analisis laporan-keuangan perusahaan dapat dijadikan patokan membeli saham perusahaan bisa didasari pada hasil dari analisa ini, dan analisa teknikal digunakan untuk memperkirakan harga saham secara historis di periode mendatang, sebagai alat bantu yang baik untuk masuk membeli saham dengan jangka waktu long term setelah dilakukan analisa fundamental. Biasanya pertimbangan dalam membeli saham analisa fundamental 90% dan analisa teknikal 10%[6], [7].
Adanya pengenalan analisis fundamental dan teknikal kepada pemula diharapkan menjadi salah satu cara agar pemula tidak salah pilih dalam berinvestasi. Sehingga dalam web seminar ini akan dipaparkan secara singkat dan mudah dipahami terutama bagi pemula yang mempunya rencana investasi di pasarrmodal.
Metode yang digunakan untuk menghadapi para pemula yang mempunyai rencana investasi di pasarrmodal melalui analisa fundamental dan teknikal adalah sebagai berikut; 1) Metode Sosialisasi[8], Sosialisasi dipilih karena lebih efektif dalam penyampaian informasi secara langsung[9] di sini dilakukan melalui web seminar dengan menyajikan materi secara online dengan bahasa yang mudah dipahami, 2) Metode Diskusi dan Tanya Jawab, Dalam web seminar semua peserta mendapat kesempatan bertanya dan berdiskusi tentang pemahaman analisa fundamental dan teknikal dengan para pemateri, 3) dan di awal dan di akhir sesi diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang disampaikan, hasil dari jawaban ini sebagai evaluasi pelaksanaan kegiatan[10] dan dilakukan uji Pre Testdan Post Test dengan aplikasi JASP.
Kegiatan web seminar kepada pemula yang ingin berinvestasi di pasar modal dengan metode analisis teknikal dan fundamental, memberikan pemahaman kepada pemula dan diharapkan pemula tidak salah pilih dalam melakukan investasi di pasar modal serta dapat menumbuhkan semangat investasi bagi kalangan muda. Berikut hasil dari web seminar; Tempat Pelaksanaan Kegiatan, Pelaksanaan kegiatan web seminar menggunakan aplikasi zoom-meeting secara daring. Peserta kegiatan yang diharapkan adalah 100 peserta yang berasal dari mahasiswa, dosen dan juga masyarakat.
Dalam web seminar yang dilakukan melalui zoom meeting tersebut, pembicara Bapak Andrian Alamsyah Saputra dari IPOT (gambar 1.b) memaparkan tentang analisa profil perusahaan secara fundamental dan analisa harga secara teknikal yang di moderatori oleh Bapak Hermanto dari UPM (gambar 1.a) untuk meningkatkan minat dan memotivasi para investor pemula untuk berinvestasi di pasar modal.
Analisis fundamental berkaitan dengan analisis yang mengulas kinerja perusahaan, termasuk berbagai faktor yang mempengaruhinya. Analisa fundamental juga dijadikan dasar untuk menerbitkan saham bagi emiten. Analisa fundamental pada prediksi saham di dasarkan pada dua pendekatan yaitu; berdasarkan kondisi ekonomi makro terhadap pasar saham dan berdasarkan kondisi perusahaan terhadap pasar saham tersebut, yang di kenal dengan Analisa top_dwon dan bottom_up. Kalua analisis top_dwon diawali dari kondisi makro ekonomi, ke sektoral, lanjut ke kondisi perusahaan, sedangkan bottom_up analisis diawali dari kondisi perusahaan, ke sektoral, lanjut ke makro ekonomi.
Analisa makro ekonomi itu sendiri adalah studi tentang kondisi perekonomian saat ini yang berdampak secara umum terhadap kondisi negara, Bermaksud bagaimana jenis prospek suatu perusahaan dalam berusaha. kegiatan ekonomi akan berdampak terhadap laba perusahaan[11], seperti; inflasi, PDB, fluktuasi nilai tukar, dan suku bunga.
Analisis Industri adalah sektor industri yang kompetitif dipelajari dikaitkan dengan yang lain, dan perusahaan yang mempunyai potensi di industri sektor tertentu di identifikasi seperti regulasi, inovasi, struktur modal, penjualan, laba, dan dividennya.
Analisis perusahaan berkaitan dengan mempelajari kinerja laporan keuangan, menentukan determinan pendapatan, memperkirakan masa depan berdasar kinerja keuangan, dan menghitung harga wajar saham emiten. Informasi yang disampaikan berdasarkan informasi atas laporan keuangan untuk suatu periode tertentu. Selain itu juga dapat dianalisis mengenai solvabilitas, profitabilitas, dan likuiditas perusahaan[12], penggunaan Price Earning Ratio (PER) sering digunakan dalam Analisa fundamental oleh investor dalam menentukan keputusan investasi saham.
Untuk memahami analisis fundamental, tentunya diperlukan suatu dasar untuk mengetahui apa saja komponen-komponen laporan-keuangan yang meliputi; Neraca perusahaan pada periode tertentu, aset, hutang dan modalnya dapat diketahui. Laporan laba-rugi, perusahaan dalam keadaan rugi atau laba dalam periode tertentu dapat diketahui. Laporan modal yang berubah, perusahaan apakah modalnya selalu bertambah atau justru selalu berkurang dalam kurun waktu tertentu.
Laporan arusskas, sebagai informasi besar, kecilnya pertambahan atau pengurangan kas perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan berhubungan langsung dengan Analisa fundamental. Penilaian perusahaan bisa didasarkan pada perbandingan pos-pos laporan dalam keuangan. Ada dua metode yang sering digunakan yang pertama adalah metode time series, yaitu perbandingan rasio-rasio keuangan perusahaan pada kurun waktu tertentu, sedang metode yang kedua adalah metode cross section approach yaitu perbandingan rasio keuangan secara bersamaan antara perusahaan-perusahaan yang mempunyai kegiatan usaha yang sama jenisnya.
Perusahaan sering menggunakan rasio keuangan seperti ini; 1) Rasio-Likuiditas adalah kempuan perusahaan yang diukur dengan rasio kewajiban lancarnya yaitu; rasio cepat, rasio lancar, dan rasio kas. 2) Rasio-Solvabilitas adalah rasio yang mengukur kewajiban jangka panjangnya perusahaan yang mampu dipenuhi, Seperti; rasio utang terhadap aset dan rasio utang terhadap ekuitas. 3) Rasio-Profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan tingkatan berapa besar keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh laba. Seperti; marjin laba operasi, selisih laba kotor, selisih laba bersih, laba atas aset, dan laba atas ekuitas. 4) Rasio-Pasar adalah rasio yang memberikan informasi dari kinerja saham perusahaan dan ini penting, seperti; nilai buku per saham, laba per saham, price to-book value, dan price to-earning ratio[13].
Analisis teknikal berkaitan dengan penilaian harga saham berdasarkan data masa lalu harga saham secara statistik untuk membuat prediksi harga ke depan.
Faktor-faktor penilaian yang menentukan harga saham menjadikan perbedaan analisa fundamental dan analisa teknikal. fundamental perusahaaan dilakukan berdasarkan faktor industri dan ekonomi, tren harga saham setiap periode mendasari penilaian teknikal, kegunaan analisis teknikal untuk mengevaluasi saham dalam waktu pendek, sedangkan untuk berinvestasi jangka panjang menggunakan analisis fundamental[6].
Dalam menggunakan analisa teknikal ada beberapa prinsip yang harus digunakan sebagai berikut;
Investor mempercayai bahwa pola gerakan harga saham di periode berikutnya dapat diramalkan dengan harga saham periode sebelumnya. Analis yang menggunakan analisis teknis tidak perlu menganalisis variabel keuangan dan variabel perusahaan untuk memperkirakan nilai saham. Analis teknis percaya bahwa informasi tentang harga saham masa lalu dapat digunakan untuk menentukan harga saham masa depan.
Harga bergerak mengikuti tren dan tren berlanjut. Pergerakan harga-saham dimulai dari satu arah, misalnya harga saham naik. Tren harga-saham berlanjut hingga harga melambat dan memberikan tren baru dan bergerak berlawanan arah.
Peristiwa pasar terus berulang. Grafik saham menunjukkan pola tertentu yang dapat digunakan sebagai informasi. Model-model tersebut dapat digunakan sebagai informasi untuk menentukan harga-saham di masa yang akan datang. Meskipun pola ini tidak selalu mutlak, namun memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Tentunya ada beberapa teori yang biasa digunakan investor untuk memahami teori analisis teknikal yaitu[6];
Teori Dow adalah teori keuangan yang mengatakan pasar berada dalam tren naik jika salah satu rata-ratanya (misalnya, industri atau transportasi) naik di atas ketinggian penting sebelumnya dan rata-rata yang lain juga akan mengikuti kenaikannya. Misalnya, jika Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik ke ketinggian menengah, investor mungkin melihat Dow Jones Transportation Average (DJTA) naik untuk mengonfirmasi tren kenaikan.
Teori Dow merupakan acuan teknis yang meramalkan pasar berada dalam kondisi tren naik apabila salah satu rata-ratanya terjadi kenaikan tertinggi sebelumnya, rata-rata yang sesuai akan mengikuti kenaikan yang sama. Teori ini didasarkan pada anggapan bahwa pasar mendiskontokan segalanya, sesuai dengan hipotesis pasar yang efisien. Dalam paradigma seperti itu, indeks pasar yang berbeda harus saling mengkonfirmasi dalam hal aksi harga dan pola volume hingga tren berbalik arah[14].
Di bidang keuangan, moving average adalah indikator-saham yang biasa digunakan dalam analisis-teknikal, dengan mengukur rata-rata pergerakan saham untuk membantu memperkirakan data harga dengan membuat nilai harga rata-rata yang terus diperbarui, Dengan hitungan rata-rata pergerakan, dampak fluktuasi acak jangka pendek pada harga saham selama mitigasi dalam jangka waktu tertentu.
Moving average (MA) adalah indikator saham yang biasa dipakai pada teknikal analisis. Rata-rata bergerak membantu meratakan data harga selama periode tertentu dengan selalu memperbarui harga rata-ratanya. Rata-rata bergerak sederhana adalah penilaian menggunakan rata-rata aritmetika dari serangkaian harga yang ada selama jumlah hari tertentu di periode lalu. Rata-rata gerakan eksponensial adalah rata-rata tertimbang yang lebih mengedepankan harga saham dalam beberapa hari terakhir, yang membuat indikator lebih responsif pada informasi baru[15].
Relative strength index (RSI) adalah indikator momentum dengan menggunakan analisis teknis. RSI mengukur besar perubahan dan kecepatan harga sekuritas terbaru untuk mengevaluasi keadaan overvalued atau undervalued pada harga-sekuritas tersebut. Tampilan RSI dengan osilator (grafik-garis) pada skala nol hingga 100.
RSI dapat melakukan lebih dari sekadar menunjukkan sekuritas overbought dan oversold. Ini juga dapat menunjukkan sekuritas yang mungkin prima untuk pembalikan tren atau koreksi harga. Itu bisa memberi sinyal kapan harus membeli dan menjual. Secara tradisional, pembacaan RSI 70 atau lebih menunjukkan situasi overbought, Pembacaan 30 atau lebih rendah menunjukkan kondisi oversold. Garis RSI yang melintas di bawah garis overbought atau di atas garis oversold sering dilihat oleh para trader sebagai sinyal untuk membeli atau menjual[16]. Gambar 2.a adalah salah satu contoh materi yang disampaikan oleh pembicara dan gambar 2.b dimana para peserta disaat diskusi atau tanya jawab.
Setelah pemaparan mazzserta dalam mengikuti sosialisasi diberikan kesempatan diskusi dan tanya jawab, dan mendapat perlakuan terkait dengan pertanyaan-tentang materi yang telah disampaikan dalam webinar ini, dalam pelaksanaannya perlakuan tersebut menggunakan serangkaian pertanyaan yang telah disusun menggunakan istilah pre test dan post test terhadap materi yang telah di sampaikan dan hasilnya pada Gambar 3.
Dari Gambar 3 terlihat data dari 35 peserta sebelum dilakukan uji beda dengan paired sampel T-Tes dilakukan uji normalitas terlebih dahulu, dan dari hasil uji normalitas data dengan uji Shapiro wilk didapatkan nilai P value 0,103 > 0,05 ini menunjukan bahwa data berdistribusi normal dan datanya layak di uji berikutnya yaitu uji beda dengan paired sample T Test..
Dari Gambar 4, dapat di deskripsikan bahwa perserta sosialisasi yang mengikuti pre test dan post test adalah sebanyak 35 peserta, dilihat dari hasil standar deviasi pre test menunjukan bahwa peserta mempunyai variasi pemahaman yang lebih besar dibanding dengan standar deviasi post test, dan rata-rata jawaban pre testnya dengan nilai 42,57 sedangkan rata-rata nilai post test jawaban peserta adalah 94,57, dilihat dari nilai rata-rata, artinya peserta ada peningkatan pemahaman setelah mengikuti sosialisasi tentang investasi di pasar saham.
Dari Gambar 5, hasil pengukuran nilai sebelum dan sesudah mengikuti sosialisasi tentang investasi di pasar saham bagi pemula dilakukan uji beda yaitu dengan menggunakan uji paired samples t test, memberikan hasil sig 2 tailed 0,000 < 0,05 yang artinya signifikan, ini menunjukkan bahwa sosialisasi tentang investasi di pasar saham bagi investor pemula dapat di terima dengan baik, dan peserta dapat memahami materi yang telah di sampaikan pada kegiatan sosialisasi tersebut, sehingga sosialisasi ini sangat bermakna bagi para pemula di investasi pasar saham sebagai bekal pemahaman untuk memilih saham-saham mana yang layak untuk di beli dan dibuat investasi, hali ini juga dapat dilihat dari deskripsi plot pada gambar 3.
Dari gambar 3, hasil dari deskripsi plot menunjukkan bahwa peserta setelah mengikuti webinar dan sosialisasi dengan penyampaian materi analisis teknikal dan analisis fundamental para peserta menunjukkan pemahaman tentang investasi di pasar modal yang meningkat di lihat dari grafik deskripsi plot hasil titik pre test menunjukkan arah naik ke titik post test tersebut.
Penyelenggaraan sosialisasi melalui web seminar tentang analisa teknikal dan fundamental bagi pemula yang berinvestasi di pasar modal dapat menumbuhkan semangat investasi. Penting untuk diketahui bahwa dalam berinvestasi di pasar modal, jika Pemula tidak memiliki dasar untuk mengetahui keadaan sebenarnya atau yang biasa disebut dengan analisis, maka Pemula akan berada di jalur yang salah dan dapat menimbulkan kerugian. Dengan diperkenalkannya analisa fundamental dan teknikal, sangat bermanfaat bagi para pemula yang masih ragu dalam memilih saham untuk menggunakan salah satu analisa tersebut sebagai dasar penentuan pilihan saham. Penyajian para pemateri yang mudah dipahami juga sangat membantu para peserta sosialisasi di webinar dalam memahami penyajian materi yang telah disampaikan, terbukti dari hasil pre test dan post testnya ada perbedaan yang signifikan artinya para pemula mampu menerima dan mendapatkan penambahan pemahaman.
Terima kasih disampaikan kepada seluruh panitia penyelenggara kegiatan sosialisasi ini, dan pengelola galeri investasi Pasar Modal di Fakultas Ekonomi Universitas PMG.