This study aims to determine the effect of Product Quality, WOM, and Price on Interest in Buying Warung Nasi Pecel Nyamleng. This research is descriptive research using quantitative methods. The population used in this study were visitors who had bought at Warung Nasi Pecel Nyamleng, totaling 96 respondents using the accidental sampling technique.
This study uses data collection techniques used as a questionnaire. The data analysis technique used in this research is Multiple Linear Regression analysis using SPSS version 25 for Windows.
The results of this study indicate that product quality has a significant effect on buying interest, the promotion has a significant effect on purchase interest, and the price has a significant impact on buying interest.
Setiap perusahaan pada umumnya ingin berhasil dalam menjalankan usahanya sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah melalui kegiatan pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan penawaran dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain [1].
Bisnis makanan atau kuliner merupakan salah satu bisnis yang saat ini berkembang pesat dan memiliki potensi perkembangan yang cukup besar. Banyak sekali bisnis kuliner yang terdapat di Kota Sidoarjo baik bisnis kuliner yang kecil, menengah dan besar. Khususnya di Desa Kesambi, banyak sekali pesaing usaha dibidang kuliner terutama rumah makan. Rumah makan merupakan bisnis yang tidak pernah mati sebab makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok bagi manusia. Selain kebutuhan pokok, makanan dan minuman juga sumber energi bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuhnya. Sudah banyak usaha yang meruap untung dari usaha kuliner. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha yang gulung tikar alias bangkrut, karena strategi pemasaran yang digunkana kurang tepat dan kualitas pelayanan yang kurang optimal. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam memenagkan persaingan ditentukan oleh penerapan strategi pemasaran yang tepat untuk bertahan dan mengembangkan bisnisnya dalam situasi yang bersaing ini. Berbagai strategi dilakukan mulai dari kualitas prosuk, WOM (Word Of Mouth), dan harga yang tepat.
Dalam menjalankan minat beli dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga pelaku usaha dituntut untuk selalu bersaing dan menarik perhartian konsumen. faktor pertama ialah Kualitas Produk, adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi kehandalan dayatahan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan produk, serta atribut bernilai lainnya. Setiap perusahaan yang menginginkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, maka akan berusaha membuat produk yang berkualitas, yang ditampilkan baik melalui ciri ciri luar produk mauoun inti produk[2]. Faktor kedua yang berpengaruh terhadap minat beli ialah Word Of Mouth, merupakan informasi tentang produk yang disalurkan oleh individu ke individu lain. Komunikasi word of mouth mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran atau ide-ide diantara dua konsumen atau lebih yang tidak satupun merupakan sumber pemasaran [3]. Faktor yang terakhir dalam mempengaruhi keputusan pembelian adalah Harga, merupakan sejumlah uang yang ditagih untuk jasa atau produk, atau semua jumlah yang diberikan oleh pelanggan agar mendapatkan sebuah keuntungan dari penggunaan suatu jasa atau produk [1].
Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah salah satu warung makan atau rumah makan yang sudah lama berdiri di Kota Sidoarjo yang terletak di Desa Kesambi Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo. Warung makan Nasi Pecel Nyamleg berdiri sejak tahun 1998 yang di dirikan oleh pasangan suami istri bernama bapak Gufron dan ibu Suliati. Warung makan ini menyediakan menu nasi pecel kas Kediri dan beberapa menu olahan ikan , minuman, dan ada juga makanan tradisional yang khas dari warung tersebut makan tersebut. Warung makan ini mulai buka pukul 06.30 samai 15.30 dan libur pada hari jum’at. Dari namanya saja, bisa dibayangkan sambal kacang yang pedas. Biasanya dicampur dengan sayuran, dengan tambahan rempeyek . Istimewanya sajian pecel di warung makan ini di siram dengan sambal tumpang yaitu yang di olah dari tempe yang di diamkan selama satu malam lalu bisa di olah menjadi sambal tumpang tersebut. Ini merupakan ciri khas dari warung makan nasi pecel nyamleng yang jarang sekali dimiliki oleh warung makan nasi pecel lainnya.
Menyatakan bahwa kesenjangan dalam penelitian melibatkan kontradiksi dalam temuan penelitian sebelumnya, dimana perbedaan hasil penelitian tersebut menimbulkan suatu celah penelitian. sehingga ditemukan avidance gap, dengan adanya ketidak konsistenan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh Kualitas Produk, Word Of Mouth, Harga Terhadap Minat Beli.
Berikut pada tabel 1 akan disajikan research gap penelitian terdahulu.
Issue | Peneliti | Kesenjangan Hasil |
Adanya perbedaan hasil mengenai pengaruh kualits produk terhadap minat beli | Andenigar (2020) [4] | Hasil penelitian menunjukkan variabel Adanya pengaruh signifikan secara parsialantara harga, promosi dan kualitas produk terhadap minat beli di Bebek Dan AyamGoreng Sambal Ijo “ER,ER” |
Utami dan Saputra (2017) [5] | Hasil dari penelitian ini adalah variabel harga dan kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli Sayuran Organik di Pasar Sambas Medan | |
Karundeng, dkk (2019) [6] | kualitas produk merupakan variabel yang tidak mempengaruhi minat beli konsumen atau kualitas produk tidak berpengaruh secara signifikan minat beli di home industry pia mbk deisy | |
Adanya perbedaan hasil pengaruh WOM (Word Of Mouth) terhadap Minat Beli | Hartini (2020) [7] | WOM (Word Of Mouth) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli |
Razak (2016) [8] | Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa WOM (Word Of Mouth) dan harga secara positif dan signifikan mempengaruhi minat beli pelanggan Indihome di Provinsi DKI Jakarta | |
Apriliani dan Kusumastuti (2019) [9] | WOM (Word Of Mouth), dan Kualitas Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli, konsumen ayam roket di Lamongan | |
Issue | Peneliti | Kesenjangan Hasil |
Adanya perbedaan hasil pengaruh Harga terhadap Minat Beli | Mulawarman (2020) [10] | Harga memiliki efek yang signifikan pada minat beli konsumen PT Indanaco Warn Dunia di Kota Batam. |
Fauzan dan Rohman (2019) [11] | Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara harga, dan kualitas produkterhadap minat beli sepeda motor kawasaki. | |
Halim danIskandar(2019) [12] | Harga, dan Kualitas Produk memperlihatkanbahwa tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli |
Kualitas Produk
Kualitas Produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi kehandalan daya tahan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan produk, serta atribut bernilai lainnya. Setiap perusahaan yang menginginkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, maka akan berusaha membuat produk yang berkualitas, yang ditampilkan baik melalui ciri ciri luar produk mauoun inti produk [2].
Word Of Mouth
Word Of Mouth merupakan informasi tentang produk yang disalurkan oleh individu ke individu lain. Komunikasi word of mouth mengacu pada pertukaran komentar, pemikiran atau ide-ide diantara dua konsumen atau lebih yang tidak satupun merupakan sumber pemasaran [3].
Harga
Harga adalah merupakan sejumlah uang yang ditagih untuk jasa atau produk, atau semua jumlah yang diberikan oleh pelanggan agar mendapatkan sebuah keuntungan dari penggunaan suatu jasa atau produk [1].
Minat Beli
Minat Beli merupakan mengemukakan minat beli adalah perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian [1].
J enis dan S umber D ata
T eknik P engumpulan D ata
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. [13] menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial [13].
Uji V aliditas dan R eliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner[13]. Kuesioner dikatakan valid jika pernyataan yang ada pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner tersebut. Hasil penelitin dikatakan valid dengan ketentuan, jika nilai koefisien korelasi (rhitung) lebih besar dari 0,05 maka dikatakan valid, apabila nilai koefisien korelasi (rhitung) lebih kecil dari 0,05 maka dikatakan tidak valid. Uji reliabilitas dapat menggunakan uji Cronbach’s Alpha, yang nilainya akan di bandingkan dengan nilai koefesien realibilitas minimal yang dapat di terima [13]. Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok atau subyek yang diukur belum berubah. Dengan demikian, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai r cronbach alpha > 0.6.
Teknik A nalisis D ata
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi software SPSS.25. Didalam penelitian ini terdapat pengujian uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda dengan kriteria pengujian sebagai berikut.
Uji Normalitas
Uji normalitas duji menggunakan uji statistik non-parametik Kolgomorov-Smirnof. Jika Sig (2-tailed) lebih besar dari pada nilai level of significant 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi normal.
Dan secara grafik dapat dilakukan apabila part residual menunjukkan sebaran titik-titik yang mendekati garis diagonal.
Uji Linearitas
Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan Test for linearity dengan taraf signifikansi sebesar 0,05.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson. Apabila nilai Durbin Watson berada pada daerah dU sampai 4-dU dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung autokorelasi.[14].
Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik yaitu tidak terjadi heterokedatisitas. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas yaitu dengan melihat Scatterplot. Jika di dalam Scatterplot titik-titik menyebar secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Multikolinearitas
Agar dapat mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam regresi adalah sebagai berikut [14]:
Uji Hipotesis
Analisis regresi merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat [13]. Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang tertuang dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, dengan persamaan sebagai berikut:
Y= a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam pengujian hipotesis. Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan uji t (Parsial).
Pengujian secara parsial dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel, artinya hipotesis satu (H1) diterima serta menolak hipotesis nol (H0), dan demikian sebaliknya. Selain itu terdapat juga dengan mengaplikasikan uji signifikan. Dengan ketetapan jika nilai signifikan lebih dari alpha 0,05, maka artinya terdapat alasan untuk hipotesis satu (H1) diterima dan menolak hipotesis nol (H0), dan sebaliknya[13].
Uji Validitas
Variabel | Item | r-hitung | Kritis | Sig. | Keterangan |
Kualitas Produk | X1.1 | 0,712 | 0,50 | 0,00 | VALID |
X1.2 | 0,715 | 0,00 | VALID | ||
X1.3 | 0,777 | 0,00 | VALID | ||
X1.4 | 0,677 | 0,00 | VALID | ||
X1.5 | 0,685 | 0,00 | VALID | ||
X1.6 | 0,713 | 0,00 | VALID | ||
X1.7 | 0,695 | 0,00 | VALID | ||
X1.8 | 0,723 | 0,00 | VALID | ||
WOM | X2.1 | 0,754 | 0,00 | VALID | |
X2.2 | 0,759 | 0,00 | VALID | ||
X2.3 | 0,712 | 0,00 | VALID | ||
Harga | X3.1 | 0,746 | 0,00 | VALID | |
X3.2 | 0,814 | 0,00 | VALID | ||
X3.3 | 0,665 | 0,00 | VALID | ||
X3.4 | 0,809 | 0,00 | VALID | ||
Minat Beli | Y.1 | 0,799 | 0,00 | VALID | |
Y.2 | 0,512 | 0,00 | VALID | ||
Y.3 | 0,690 | 0,00 | VALID | ||
Y.4 | 0,676 | 0,00 | VALID |
Berdasarkan Tabel 2 di atas, diketahui bahwa semua pernyataan pada indikator variabel Kualitas Produk (X1), Word of Mouth (X2), Harga(X3), Minat Beli (Y) menghasilkan nilai rhitung > 0,05, dengan demikian pernyataan kuesioner yang mengukur variabel penelitian dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.
Uji Reliabilitas
Variabel | Cronbach’s Alpha | Nilai Kritis | Keterangan |
Kualitas Produk | 0,853 | 0,50 | Reliabel |
WOM | 0,590 | Reliabel | |
Harga | 0,753 | Reliabel | |
Minat Beli | 0,547 | Reliabel |
Berdasarkan Tabel 3 di atas, diketahui bahwa variable Kualitas Produk sebesar 0,853, Word Of Mouth sebesar 0,590, Hargasebesar 0,753, dan Minat Beli sebesar 0,547 memiliki nilai Cronbach’s Alpha>0,50. Sehingga kuesioner yang mengukur variabel penelitian dapat dikatakan reliabel.
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test | ||
Unstandardized Residual | ||
N | 96 | |
Normal Parameters a,b | Mean | .0000000 |
Std. Deviation | 1.30862737 | |
Most Extreme Differences | Absolute | .088 |
Positive | .067 | |
Negative | -.088 | |
Test Statistic | .088 | |
Asymp. Sig. (2-tailed) | .065c |
Dari hasil pengujian diatas, diperoleh nilai Exact dari uji Kolmogrov Smirnov sebesar 0,065 dimana nilai tersebut lebih besar dari pada 0,05 (>0,05).
Berdasarkan gambar 1 diatas, diketahui titik-titik menyebar mendekati garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Uji Linearitas
Variabel | F | Sig. Linearity | Kondisi | Kesimpulan |
X1 Y | 132,461 | 0,000 | Sig. < 0,05 | Linier |
X2 Y | 53,533 | 0,000 | Sig. < 0,05 | Linier |
X3 Y | 108,146 | 0,000 | Sig. < 0,05 | Linier |
Berdasarkan Tabel 5 di atas, Linearity untuk variabel minat beli dengan kualitas produk sebesar 0,000 (0,000 < 0,05), variabel minat beli dengan WOM (Word Of Mouth) sebesar 0,000 (0,000 < 0,05), dan variabel minat beli dengan harga sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Dari seluruh variabel tersebut telah menunjukikan nilai sig. Linearity < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hubungan antar variabel bersifat linear, yang artinya jika ada kenaikan skor variabel bebas diikuti dengan kenaikan skor variabel terikat.
Uji Autokorelasi
Model Summary b | |||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson |
1 | .803a | .645 | .633 | 1.330 | 1.665 |
Pada Tabel 6 di atas dapat dinyatakan bahwa nilai Durbin–Watson (DW) 1,665 maka tidak terjadi autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Variabel Dependen : Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil dari scatterplot pada Gambar 2, diketahui bahwa plot residual menyebar tidak beraturan (acak) dan tidak memiliki pola tertentu. Dengan demikan disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Multikolinearitas
Model | Collinearity Statistics | ||
Tolerance | VIF | ||
1 | (Constant) | ||
Kualitas Produk (X1) | .330 | 3.033 | |
WOM (X2) | .749 | 1.335 | |
Harga (X3) | .323 | 3.094 |
Tabel 7 dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bebas memiliki nilai tolerance kualitas produk (X1) 0,330 WOM (Word Of Mouth) (X2) 0,749 harga (X3) 0,323 yang berarti ketiga variabel memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1 serta nilai VIF lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini bebas dari gejala multikolonieritas.
Coefficients a | ||||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | Collinearity Statistics | |||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | ||||
1 | (Constant) | 1.759 | 1.214 | 1.449 | .151 | |||
Kualitas Produk (X1) | .202 | .053 | .415 | 3.832 | .000 | .330 | 3.033 | |
WOM (X2) | .331 | .097 | .244 | 3.398 | .001 | .749 | 1.335 | |
Harga (X3) | .248 | .101 | .269 | 2.463 | .016 | .323 | 3.094 |
Pada Tabel 8 di atas, berdasarkan persamaan regresi linier berganda dengan rumus :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 1,759 + 0,202 X1 + 0,331 X2 + 0,248 X3 + e
Untuk pengujian hipotesis secara parsial dapat dilakukan melalui cara dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel, artinya terdapat alasan yang kuat untuk hipotesis satu (H1) diterima dan menolak hipotesis nol (H0), demikian sebaliknya. Selain itu dapat juga dengan mengaplikasikan uji signifikan. Dengan ketetapan jika nilai signifikan lebih dari alpha 0,05, maka artinya terdapat alasan untuk hipotesis satu (H1) diterima serta menolak hipotesis nol (H0), dan demikian sebaliknya.
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 1.759 | 1.214 | 1.449 | .151 | |
Kualitas Produk (X1) | .202 | .053 | .415 | 3.832 | .000 | |
WOM (X2) | .331 | .097 | .244 | 3.398 | .001 | |
Harga (X3) | .248 | .101 | .269 | 2.463 | .016 |
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 5% (a = 0,05) dan degree of freedom sebesar k = 4 dan df2 = n – k – 1 (96 – 4 – 1 = 91) sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1,661 maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut.
Pengaruh Digital Marketing terhadap Keputusan Pembelian
H0 = variabel kualitas produk secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
H1 = variabel kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Berdasarkan tabel uji t diperoleh nilai thitung sebesar 3,832. Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung 3,832 lebih besar daripada ttabel 1,661. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada Warung Makan Nasi Pecel Nyamleng di
Pengaruh Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian
H0 = variabel promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
H2 = variabel WOM (Word Of Mouth) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Berdasarkan tabel uji t diperoleh nilai thitung sebesar 3,398. Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung 3,398 lebih besar daripada ttabel 1,661. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima H2 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel WOM (Word Of Mouth) berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada Warung Makan Nasi Pecel Nyamleng di Desa Kesambi Sidoarjo.
Pengaruh Word Of Mouth ter hadap Keputusan Pembelian
H0 = variabel harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
H3 = variabel harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan tabel uji t diperoleh nilai thitung sebesar 2,463. Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung 2,463 lebih besar daripada ttabel 1,661. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima H3 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Warung Makan Nasi Pecel Nyamleng di Desa Kesambi Sidoarjo.
Hasil dari penelitian yang ada di atas dapat diketahui seberapa besar pengaruh Kualitas Produk, WOM (Word Of Mouth), dan Harga terhadap Minat Beli dengan menggunakan aplikasi pengolahan data SPSS Statistics versi 25.
Hipotesis Pertama : Kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli
Berdasarkan analisis membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli pada Warung Makan Nasi Pecel Nyamleng di Desa Kesambi Sidoarjo. Dengan ini membuktikan bahwa Warung Makan Nasi Pecel Nyamleng di Desa Kesambi Sidoarjo dalam menjaga kualitas produk antara lain porsi yang disajikan sangat pas. Warna dari bumbu pecel yang di hidangkan sangat menarik. Makanan yang dihidangkan dengan keadaan hangat. Aroma dari makanan yang disajikan sangat meningkatkan selera makanan. Memiliki cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen. Tingkat kematangan dari olahan masakan cukup pas. Penampilan sayur dan bumbu pecel saat disajikan tersusun sangat rapi. Kualitas dari bumbu pecel bisa bertahan lama.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh [15] mengemukaan berdasarkan penjelasan terhadap kualitas produk, kualitas produk sangat erat kaitan nya dengan minat beli konsumen, dikarenakan konsumen lebih memilih kualitas produk yang baik sebelum membeli. Perusahaan dapat memberikan kualitas terbaik sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian [4] yang membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli di Bebek Dan Ayam Goreng Sambal Ijo “ER,ER” . Serta di dukung oleh hasil penelitian [5] menjelaskan bahwa variabel harga dan kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
Hipotesis Kedua : WOM ( Word Of Mouth ) berpengaruh terhadap minat beli
Berdasarkan analisis membuktikan bahwa WOM (Word Of Mouth) berpengaruh terhadap minat beli pada Warung Makan Nasi Pecel Nyamleng di Desa Kesambi Sidoarjo. Dengan ini membuktikan bahwa Warung Makan Nasi Pecel Nyamleng di Desa Kesambi Sidoarjo banyak kuesioner yang merekomendasikan warung nasi pecel nyamleng untuk orang lain, saudara, dan teman. Merekomendasikan orang lain membuat lebih memilih makanan di warng nasi pecel nyamleng. Membeli karena banyak tanggapan positif dari konsumen lain.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh [16] menjelaskan WOM (Word Of Mouth) yaitu tindakan konsumen yang memberikan suatu informasi melalui ucapan mulut ke mulut kepada konsumen atau calon konsumen mengenai produk atau merk yang menciptakan minat beli konsumen dalam pemasaran. Maka sangat erat kaitannya hubungan WOM (Word Of Mouth) dengan minat beli karena kegiatan utama yang berperan aktif saat memperkenalkan, memberikan informasi, dan mengingat manfaat produk yang mendorong konsumen untuk membeli produk.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian [7] yang membuktikan bahwa WOM (Word Of Mouth) berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli konsumen grand media bangko. Dan di dukung oleh hasil penelitian [8] yang membuktikan bahwa WOM (Word Of Mouth) dan harga secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap mniat beli pelanggan Indihome di Provinsi DKI Jakarta.
Hipotesis Ketiga : Harga berpengaruh terhadap minat beli
Berdasarkan analisis membuktikan bahwa harga berpengaruh terhadap minat beli pada Warung Makan Nasi Pecel Nyamleng di Desa Kesambi Sidoarjo. Dengan ini membuktikan bahwa Warung Makan Nasi Pecel Nyamleng di Desa Kesambi Sidoarjo dalam menentukan harga sangat sesuai dengan porsi makanan yang disajikan. Harga yang ditetapkan oleh warung makan nasi pecel sangat bermanfaat bagi saya. memiliki harga yang terjangkau. Memiliki harga yang terjangkau oleh semua kalangan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh [17] menjelaskan menetapkan harga bisa mendukung startegi pemasaran mengarah pada permintaan primer bila perusahaan mempercayai bahwa harga yang lebih murah bisa menaikkan jumlah minat beli atau pembelian ualang dalam kategori produk tertentu. Hal ini bertujuan pada tahap awal siklus produk, dimana tujuan pentingnya yaitu untuk menarik para konsumen baru. Harga lebih murah bisa saja mengurangi kekhawatiran komen kurang baik atau bisa juga menaikkan produk baru secara relatif dibandingkan dengan produk lain yang telah ada. Maka harga memiliki pengaruh yang sangat releven terhadap minat beli.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian [10] yang membuktikan bahwa harga memiliki efek yang signifikan pada minat beli konsumeni bunga. Dan di dukung oleh hasil penelitian [11]. Yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap minat beli dan terdapat pengaruh positif antara kualitas produk terhadap minat beli sepeda motor kawasaki.
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Hasil penelitian ini didukung penelitianoleh [4] yang membuktikan hasil dari penelitian menunjukkan variabel adanya pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk terhadap minat beli di Bebek Dan Ayam Goreng Sambal Ijo “ER,ER” . Serta di dukung oleh penelitian [5] menjelaskan hasil penelitian ini adalah variabel harga dan kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
Hasil penelitian ini didukung penelitianoleh [7] yang menjelaskan hasil dari penelitian ini bahwa WOM (Word Of Mouth) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli konsumen grand media bangko. Dan di dukung oleh penelitian [8] menjelaskan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa WOM (Word Of Mouth) dan harga secara positif dan signifikan mempengaruhi niat beli pelanggan Indihome di Provinsi DKI Jakarta.
Hasil penelitian ini didukung penelitianoleh [10] membuktikan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga memiliki efek yang signifikan pada konsumen membeli bunga. Dan di dukung oleh peneliti [11]. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap minat beli dan terdapat pengaruh positif antara kualitas produk terhadap minat beli.