Public perception of the Covid-19 pandemic is very diverse, people view events in their environment with different responses. Especially the response regarding the Covid-19 Pandemic in the Rw.06 Village area. Kalisampurno, from the various symptoms of Covid-19, people who were exposed to Covid-19 even died due to Covid-19. Therefore Rw.06 Village, Kalisampurno formed a team to help residents of Rw.06 deal with the Covid-19 Pandemic in the Rw.06 neighborhood. Starting from the existence of public communication between RW.06 Village. Kalisampurno through their respective RT, Rw.06 Village. Kalisampurno through the covid team and also through youths who live in the Rw.06 area. In addition to using public communication, the head of Rw.06 Village. Kalisampurno also spreads information about the covid pandemic through social media, especially whatsapp. With this, information can be spread to all residents of Rw.06 Village. Kalisampurno.
This research is a type of quantitative research by choosing a location in the Rw.06 area of Kalisampurno Village by distributing questionnaires through google form, totaling 110 respondents with random sampling technique. With data analyst using SPSS 20.0 . program. The results of this study indicate that the Group Communication variable (X1) partially and simultaneously has an influence on the Community Reception variable (Y) in the neighborhood area of Rw.06 Village. Kalisampurno.
Covid pertama kali merebak di Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019. Pemerintah baru mengumumkan di Indonesia pada awal bulan Maret 2020. Pada hal ini banyak yang tidak mempercayai bahwa Covid-19 memang ada keberadannya. bahkan hal ini sudah di akui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO)[1] sebagai pandemi atau wabah penyakit global. Dimana total kasus virus Covid-19 sampai tahun ini berjumlah 598 jt kasus dengan total meninggal dunia 6,46 jt kasus.
Di Indonesia angka kenaikan virus ini cukup signifikan, di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga sudah menerapkan kebijakan protokol kesehatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia[2] yang hingga saat ini masih berlaku di daerah masing-masing. Pemerintah menerapkan kebijakan social distancing belum sampai pada tahap kebijakan lockdown. Di Indonesia total kasus virus Covid-19 hingga saat ini berjumlah 6,33 jt kasus dengan total meninggal dunia 157 ribu. Di Sidoarjo sendiri, penularan Covid juga bisa dibilang sangat cepat sekali, hingga ke pelosok desa-desa pada hal ini Pemerintah Kota Sidoarjo langsung dengan cepat bergerak untuk melakukan arahan sesuai dengan protokol yang sudah diberikan sebelumnya untuk Covid-19 mengalami perubahan yang cukup signifikan yakni 46062 Positif; 43361 Sembuh; 1007 Meninggal dan 6677 Suspect. Dengan kondisi di atas, Pemerintah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Tim ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan nasional terhadap bidang kesehatan, untuk meningkatkan sinergi antar kementrian/lembaga dan pemerintahan daerag serta mengurangi penyebaran Covid-19 di Sidoarjo.
Salah satu perumahan yang membentuk Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 adalah Perum TAS 2 RW.06 Desa Kalisampurno Kecamatan Tanggulangin. Di perumahan ini, pada April 2020, kepala desa menginstruksikan pembentukan Gugus Tugas Penanganan, Ketua RW.06 kemudian membentuk Gugus Tugas dengan menunjuk Bapak. Robbin sebagai ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Dengan tujuan dibentuknya yakni untuk 1) pengontrolan untuk pengecekan apakah terdapat warga lain yang terkena virus Covid-19 2) himbauan melakukan physical distancing dan work from home[3] kepada masyarakat khususnya di wilayah Rw.06. Disamping itu, warga saling membantu untuk kebutuhan orang-orang yang terkena virus Covid-19. Dimana pada hal ini, masyarakat dan tokoh masyarakat saling bekerja sama untuk membantu memutus rantai pandemi di wilayah Rw.06 ini. Selain pemasangan banner media sosial khususnya whatsapp sangat membantu untuk penyebaran informasi mengenai bagaimana perkembangan Covid-19 pada saat ini. Tim dari Gugus Tugas di wilayah Perum Tas 2 Rw.06 ini selalu memberkan informasi mengenai pentingnya melakukan pencegahan virus Covid-19 dikarenakan virus ini yang sampai saat ini semakin berbahaya. Ketua RW.06 juga mengajak warga dan pemuda untuk ikut berperan aktif atau berpartisipasi dalam melakukan penanganan virus ini di wilayah RW.06. Desa. Kalisampurno.
Komunikasi publik dapat diartikan sebagai komunikasi seseorang kepada penerima pesan yang terdiri dari banyak orang. Webster’s New World Dictionary memberi penjelasan makro mengenai ‘Public’ suatu bagian khusus dari masyarakat, orang-orang yang dianggap sebagai kelompok, karena mempunyai kepentingan atau maksud tertentu yang sama.Menurut para ahli Joseph DeVito dalam buku Human Communication: The Basic Course menjelaskan bahwa(Komunikasi Publik) adalah komunikasi yang sumbernya terdiri dari satu orang dan penerimanya adalah khalayak yang terdiri dari orang banyak.Public communication is communication in ehich the source is one person and the receiver is an audience of many persons[4]
Dalam hal ini, sangatlah penting komunikasi publik untuk menyampaikan bagaimana bentuk pencegahan mengenai virus Covid-19 baik melalui media sosial (whatsapp)[5], penyampaian pada banner dan juga terdapat tim yang bertugas berkeliling untuk memberikan informasi[6] ajakan atau menyuarakan tentang meminimalisir penularan virus Covid-19 kepada masyarakat dengan bentuk media promosi kesehatan untuk yang disebarluaskan kepada masyarakat[7]. hal ini juga peran masyarakat mengenai Covid-19 ini juga sangat membantu sekali, apabila terdapat warga atau tetangganya yang terkena virus Covid-19 mereka langsung sigap untuk membantu meskipun hanya sekedar memberi bantuan berupa makanan yang bergizi kepada warga yang ter-detec virus Covid-19 ini.
Dari paparan di atas, dapat di simpulkan bahwa masyarakat perum TAS 2 menerima informasi yang disampaikan Ketua RW mengenai Covid-19 dan pembentukan Tim Gugus Tugas, hal ini terlihat dari peran untuk membantu warga yang terkena virus dengan memberi bantuan berupa makanan atau logistik yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak virus Covid-19.
Adapun penjelasan dari resepsi sendiri ialah menerima tanggapan-tanggapan dari pembaca dengan memberi reaksi terhadap kejadian tersebut. Dnegan terdapat reaksi-reaksi yang ditimbulkan oleh apa yang dilihat disekitar mereka.[8]
Jenis penelitian yang digunakan pada tahap ini penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif[9]. Metode kuantitatif merupakan metode yang kegiatannya dilakukan sebagai penelitian yang spesifikasinya sistematis; terencana dan juga terstruktur denga jelas sejak dibuatnya penelitian pada tahap awal (Sugiyono 2013: 13).[10]
Penelitian dilakukan di Perum TAS 2 RW.06 Desa. Kalisampurno Kec. Tanggulangin. Karena dilokasi tersebut terdapat warga yang terpapar Covid-19 dan pemuda karang taruna ikut berperan aktif untuk memberikan info kepada warga RW.06. Jenis dari data yang digunakan pada penelitian ini ialah termasuk data primer[11]. Dengan penyebarannya menggunakan kuesioner dari google form. Dalam penelitian ini tekenik analisis data yang digunakan yakni menggunakan statistik deskriptif berupa kuantitatif[12]. Untuk mempermudah dalam menganalisis data dalam bentuk tabel, grafik maka digunakan SPSS (Statistic Package for Social Sciences).[13]
Berdasarkan hasil kuesioner yang sudah disebarkan di lingkungan RW.06 Desa. Kalisampurno, penulis memperoleh data karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, komunikasi publik, pengguna media sosial[14]
Dalam penyajian data peneliti memaparkan hasil pengolahan kuesioner Pengaruh Komunikasi Publik, Partisipasi Pemuda dan Media Sosial Terhadap Resepsi Masyarakat Tentang Pandemi Covid di Perumtas 2 Rw.06 Desa Kalisampurno Kec. Tanggulangin yang terlihat dari indikator masing-masing variabel dengan menggunakan presentase, sebagai berikut.
No | Komunikasi Publik | Presentase % |
1 | Informasi yang dilakukan secara langsung dari ketua RW.06 kepada masyarakat | 87% |
2 | Ketua RW.06 melakukan perhatian khusus kepada masyarakat mengenai dampak Pandemi Covid-19 | 88% |
3 | Penjelasan kata yang dilakukan secara jelas, sehingga mudah dipahami oleh masyarakat | 90% |
4 | Suara yang keras dapat memudahkan masyarakat untuk mendengar informasi yang diberikan oleh ketua RW.06 kepada masyarakat | 88% |
5 | Gerak tubuh yang dilakukan pada saat menjelaskan informasi membuat penerima dapat memahami apa yang disampaikan | 88% |
6 | Materi yang diberikan atau yang disampaikan membuat masyarakat antusias untuk mendengarkan | 89% |
7 | Penyampaian materi sesuai dengan apa yang disampaikan saat kondisi sedang terjadi | 88% |
8 | Penyampaian materi dapat dipahami oleh masyarakat | 84% |
Rata-rata | 88% |
Dapat dilihat bahwa rata-rata hasil presentase dari komunikasi publik sebesar 88%. Pada pernyataan nomor 3 memiliki nilai presentase tertinggi sebesar 90%. Hal ini menunjukkan bahwasannya penjelasan kata yang disampaikan atasan atau Ketua RW.06 Perumtas 2 sangatlah mudah dipahami dan di terima oleh masyarakat.
No | Partisipasi Pemuda | Presentase % |
1 | Masyarakat berinisiatif mengajak masyarakat yang lainnya untuk ikut serta dalam penanganan Covid-19 di Perum Tas 2 RW.06 | 88% |
2 | Masyarakat mempunyai susunan rencana yang akan dilakukan untuk menanggulangi Covid-19 | 87% |
3 | Saya mempunyai rencana yang akan dilakukan untuk menanggulangi Covid-19 di Perum Tas 2 RW.06 | 89% |
4 | Saya mengajak warga yang lainnya untuk melakukan kegiatan partisipasi bersama warga yang lainnya | 87% |
5 | Saya ikut berperan dalam melakukan pengambilan keputusan mengenai wabah Covid-19 bersama warga yang lainnya | 89% |
6 | Saya berpartisipasi dengan masyarakat yang lainnya untuk penanganan Covid-19 di Perum Tas 2 RW.06 | 85% |
Rata-rata | 87% |
Rata-rata hasil presentase dari partisipasi pemuda sebesar 87%. Pada pernyataan nomor 3 dan 5 memiliki nilai tertinggi dengan presentase sebesar 89%. Hal ini menunjukkan bahwa pemuda turut andil melakukan pengambilan keputusan dan rencana mengenai wabah covid di lungkungan RW.06.
No | Media Sosial | Presentase % |
1 | Saya menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi dari berbagai informan mengenai perkembangan Covid-19 | 90% |
2 | Jaringan yang saya gunakan sangat cepat sehingga informasi yang masuk juga cepat | 88% |
3 | Saya menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi terutama dari Whatsapp, Instagram, Twitter dan Facebook | 88% |
Rata-rata | 89% |
Presentase dari media sosial sebesar 89%. Pada pernyataan nomor 1 memiliki nilai tertinggi dengan presentase sebesar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial sangat berperan aktif untuk bisa mendapatkan informasi mengenai perkembangan Covid-19.
No | Resepsi Masyarakat | Presentase % |
1 | Saya melihat pesan yang disampaikan secara cermat | 88% |
2 | Saya mendengarkan pesan yang disampaikan oleh pemberi informasi mengenai Covid-19 di Perum Tas 2 RW.06 | 89% |
3 | Saya meyakini pesan yang telah disampaikan dari pemberi informasi bahwasanya pesan tersebut mudah dipahami | 88% |
4 | Saya berkeinginan untuk selalu membantu masyarakat yang terpapar virus Covid-19 | 89% |
5 | Saya memilh dirumah saja selama pandemi sedang naik-naiknya | 87% |
6 | Saya menyukai pesan yang disampaikan dari ketua RW.06 Perum Tas 2 | 89% |
7 | Saya menyetujui informasi yang telah dipilih/ yang telah disepakati | 87% |
8 | Saya berperan aktif untuk membantu mencegah penularan Covid-19 di Perum Tas 2 RW.06 | 87% |
9 | Saya mengajak masyarakat yang lainnya untuk ikut serta dalam melakukan pencegahan Covid-19 di Perum Tas 2 RW.06 | 89% |
Rata-rata | 79% |
Hasil presentase dari resepsi masyarakat sebesar 79%. Pada pernyataan nomor 2, nomor 4, nomor 6 dan nomor 9 memiliki nilai tertinggi yakni 89%. Hal ini menunjukkan bahwasannya penyampaian pesan yang disampaikan oleh ketua RW.06 dapat diterima masyarakat dengan baik dan juga masyarakat berinisiatif untuk ikut serta dalam pencegahan Covid-19 di lingkungan wilayah Perumtas 2 Rw.06.
Uji validitas ini dilakukan dengan menjumlahlkan koefisien korelasi dari setiap nilai dalam hasil kolom corrected item – total correlation dengan memiliki hasil r hitung untuk r tiap pertanyaan lebih besar dari pada r tabel (r-hitung > r-tabel).
Variabel | No. Item | R Kritis | Corrected Item-Total Correlation | Kriteria |
Komunikasi Publik (X1) | 1 | 0,30 | ,597 | valid |
2 | 0,30 | ,553 | valid | |
3 | 0,30 | ,568 | valid | |
4 | 0,30 | ,673 | valid | |
5 | 0,30 | ,572 | valid | |
6 | 0,30 | ,648 | valid | |
7 | 0,30 | ,612 | valid | |
8 | 0,30 | ,432 | valid | |
Partisipasi Pemuda (X2) | 9 | 0,30 | ,426 | valid |
10 | 0,30 | ,581 | valid | |
11 | 0,30 | ,503 | valid | |
12 | 0,30 | ,477 | valid | |
13 | 0,30 | ,180 | tidak valid | |
14 | 0,30 | ,213 | tidak valid | |
Media Sosial (X3) | 15 | 0,30 | ,444 | valid |
16 | 0,30 | ,580 | valid | |
17 | 0,30 | ,532 | valid | |
Resepsi Masyarakat (Y) | 18 | 0,30 | ,740 | Valid |
19 | 0,30 | ,667 | Valid | |
20 | 0,30 | ,547 | Valid | |
21 | 0,30 | ,710 | Valid | |
22 | 0,30 | ,609 | Valid | |
23 | 0,30 | ,710 | Valid | |
24 | 0,30 | ,740 | Valid | |
25 | 0,30 | ,596 | Valid | |
26 | 0,30 | ,647 | Valid |
Uji Reliabilitas diaplikasikan untuk mencari tahu bagaimana konsistensi derajat terikat dan konsistensi dari alat ukur, terdapat hasil yang tinggi rendahnya atau kuat lemahnya sebuah korelasi yang mana akan menentukan niai r (koefisien korelasi), uji reliabilitas ini dibutuhkan untuk menetapkan akurasi analisis statistik menggunakan metode hasil Alpha Cronbach’s > 0.60.
No Item | Cronbach's Alpha | Kriteria |
X1 | ,839 | Reliabel |
X2 | ,662 | Reliabel |
X3 | ,698 | Reliabel |
Y | ,898 | Reliabel |
Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap variabel memiliki Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 (ɑ > 60). Dengan hasil uji reliabilitas instrumen ini dapat diketahui bahwa X1, X2, X3 dan Y adalah reliabel.
Menurut Nugroho (2005), normalitas data dapat dilihat dari nilai skewness dan P-P Plots. Dalam uji normalitas melalui P-P Plot ini, suatu variabel dikatakan normal apabila gambar yang didistribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya titik-titik data yang searah dengan mengikuti garis diagonal.
Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan Normal P-Plot diatas, dapat disimpulkan bahwasanya penyebab titik-titik dari gambar diatas berada di sekitar dan berdampingan dengan garis diagonal. Sehingga dapat dikatakan bahwa data yang ada pada penelitian ini adalah berdistribusi normal.
Coefficients a | ||
Model | Collinearity Statistic | |
Tolerance | VIF | |
Komunikasi Publik | ,203 | 4,919 |
Partisipasi Pemuda | ,994 | 1,007 |
Media Sosial | ,204 | 4,905 |
Dependent Variabel: Resepsi Masyarakat |
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VIF variabel Komunikasi Publik (X1) sebesar 4,919, Partisipasi Pemuda (X2) sebesar 1,007, Media Sosial (X3) sebesar 4,905. Karena nilai VIF ada yang setiap variabelnya tidak lebih dari 10, oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwasannya tidak terjadi adanya multikolinearitas pada setiap variabel.
Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat bahwasannya jika titik-titik menyebar secara tidak teratur dan berada pada bagian atas maupun bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasannya model regresi yang digunakan tidak terdapat adanya heteroskedastisitas.
Model Summary b | ||||
Model R | R Square | Adjust R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson |
1 ,564a | ,318 | ,298 | 3,37576 | 1,984 |
Predictors:(Constant), Komunikasi Publik, Partisipasi Pemuda, Media sosial | ||||
Dependent Variable: Resepsi Masyarakat |
Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat dinyatakan bahwasannya nilai Durbin Watson sebesar 1,984. Sehingga nilai dU ( 1,7651 < dW (1,984) < 4-dU (4- 1,7651 = 2,2349). Maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi adanya autokorelasi.
Model regresi linier berganda yang diterapkan pada penelitian ini yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = ɑ + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3
Pengelolahan analisis regresi berganda dilakukan untuk menemukan pengaruh variabel Komunikasi Publik (X1), Partisipasi Pemuda (X2) Dan Media Sosial (X3) Terhadap Resepsi Masyarakat (Y) menggunakan perangkt lunak SPSS 20.0 dengan hasil sebagai berikut.
Coefficients a | |||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | T | Sig. | |
B | Std. Error | Beta | |||
(Constant) | 17,245 | 4,357 | 3,958 | ,000 | |
Komunikasi Publik | ,568 | ,197 | ,512 | 2,878 | ,005 |
Partisipasi Pemuda | ,011 | ,105 | ,008 | ,102 | ,919 |
Media Sosial | ,158 | ,487 | ,058 | ,325 | ,746 |
Dependent Variable: Y |
Berdasarkan dari hasil analisis diatas maka dapat dijelaskan melalui rumus sebagai berikut :
Y = ɑ + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3
Y = 17,245 + 0,568X 1 + 0,011X 2 + 0,158X 3
Model Summary b | ||||
Model R | R Square | Adjust R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson |
1 ,564a | ,318 | ,298 | 3,37576 | 1,984 |
Predictors: (Constant), Komunikasi Publik, Partisipasi Pemuda, Media sosial | ||||
Dependent Variable: Resepsi Masyarakat |
Dari hasil diatas, diketahui bahwa nilai R atau koefisien antar variabel bebas dan variabel terikat sebesar 0,564 atau yang berarti dalam hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat pegaruh yang kuat terhadap Resepsi masyarakat. Sedangkan nilai AdjustedRSquareatau nilai koefisien yang sudah disesuaikan adalah 0,298, jadi dapat disimpulkan bahwa kontribusi variabel Komuniaksi Publik, Partisipasi Pemuda dan Media Sosial terhadap Resepsi Masyarakat sebesar 29,8% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang berada diluar variabel independen pada penelitian ini.
Coefficients a | |||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | T | Sig. | |
B | Std. Error | Beta | |||
(Constant) | 17,245 | 4,357 | 3,958 | ,000 | |
Komunikasi Publik (X1) | ,568 | ,197 | ,512 | 2,878 | ,005 |
Partisipasi Pemuda (X2) | ,011 | ,105 | ,008 | ,102 | ,919 |
Media Sosial (X3) | ,158 | ,487 | ,058 | ,325 | ,746 |
Dependent Variable: Y |
Dengan menggunakan signifikansi yang telah ditetapkan (ɑ = 0,05) dan df sebesar n-k-1 = (110 – 3 – 1= 106) memperoleh nilai t – tabel sebesar 1,65936. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
ANOVA a | ||||
Model | Sum of Square | df | F | Sig. |
Regression | 562,640 | 187,547 | 16,458 | ,000b |
Residual | 1207,951 | 11,396 | ||
Total | 1770,591 | |||
Dependent Variable: YPredictors: (Constant), X3, X1, X2 |
Berdasarkan dengan tabel 4.19 dapat dijelaskan bahwa hasil dari perhitungan regresi secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dibuktikan dengan hasil signifikan sebesar 0,000 < 0,05 yang menentukan bahwa gambaran Resepsi Masyarakat. Dengan demikian H0 ditolak dan secara stimultan atau keseluruhan variabel independen Komunikasi Publik (X1), Partisipasi Pemuda (X2) dan Media Sosial (X3) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Resepsi Masyarakat (Y).
Pengaruh komunikasi publik terhadap resepsi masyarakat
Pada penelitian ini dengan meninjau secara parsial yang menggunakan uji t dan berdasarkan (thitung) pengaruh dari komunikasi keluarga terhadap motivasi belajar anak mendapat koefisien regresi sebesar 2,878 > 1,65936 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima. Yang artinya koefisien regresi dalam komunikasi publik (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap resepsi masyarakat (Y). Pengaruh komunikasi publik terhadap resepsi masyarakat bersifat positif dengan nilai signifikansi (Sig) sebesar 0,005 <0,05 yang berarti menunjukkan bahwa komunikasi publik berpengaruh terhadap kualitas resepsi masyarakat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Feliza Zubair, yang menyatakan bahwa strategi komunikasi dapat membentuk kesepahaman dalam upaya menjaga relasi yang saling menguntungkan antar mahasiswaa dan juga pihak IPB dalam menanggapi PTNBH.
Pengaruh partisipasi pemuda terhadap resepsi masyarakat
Pada penelitian ini dengan meninjau secara parsial yang menggunakan uji t dan berdasarkan (thitung) pengaruh dari partisipasi pemuda terhadap resepsi masyarakat mendapat koefisien regresi sebesar 0,012 < 1,65936 maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak. Yang artinya koefisien regresi dalam partisipasi pemuda (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resepsi masyarakat (Y). Pengaruh kelompok referensi terhadap resepsi masyarakat bersifat negatif dengan nilai signifikan (Sig) sebesar 0,919 > 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh antara partisipasi pemuda dengan resepsi masyarakat.
Hasil dari penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian terdahulu yang dikutip dari jurnal Sawitri, Nurul 2014. Karena pemuda karang taruna di wilayah Rw.06 Desa. Kalisampurno tidak terlalu berpengaruh di lingkungan masyarakat Rw.06 Desa. Kalisampurno. Berbeda dengan penelitian dari Sawitri, Nurul. Dalam penelitian tersebut pemuda karang taruna ikut berpartisipasi penuh dalam kepentingan masyarakat.
Pengaruh media sosial terhadap persepsi masyarakat
Pada penelitian ini dengan meninjau secara parsial yang menggunakan uji t dan berdasarkan (thitung) pengaruh dari media sosial terhadap resepsi masyarakat mendapat koefisien regresi sebesar 0,325 < 1,65936 maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak. Yang artinya koefisien regresi dalam media sosial (X3) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resepsi masyarakat (Y). Pengaruh media sosial terhadap resepsi masyarakat bersifat negatif dengan nilai signifikansi (Sig) sebesar 0,746 < 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa media sosial tidak berpengaruh terhadap resepsi masyarakat.
Hasil dari penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian dari Anang Sugeng Cahyono 2016, pada penelitian tersebut penggunaan media sosial sangat berdampak di lingkungan masyarakat dalam menyebarkan informasi. Tetapi pada penelitian yang diteliti oleh peneliti media sosial tidak begitu berpengaruh pada resepsi masyarakat di lingkungan wilayah Rw.06 Desa. Kalisampurno.
Pengaruh komunikasi publik, partisipasi pemuda, media sosial dan resepsi maasyarakat
Pada penelitian ini dengan meninjau keseluruhan atau stimultan yang menggunakan F dan berdasarkan (Fhitung) Komunikasi Publik (X1), Partisipasi Pemuda (X2) dan Media Sosial (X3) sebesar 16.458 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 > 0,05. Sehingga dapat dilihat nilai Fhitung lebih kecil daripada Ftabel. Disimpulkan bahwa H4 diterima dengan koefisien regresi dari variabel Komunikasi Publik (X1), Partisipasi Pemuda (X2) dan Media Sosial (X3) secara stimultan memiliki pengaruh yang signifikan pengaruh terhadap Resepsi Masyarakat (Y).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh Komunikasi Publik, Partisipasi Pemuda dan Media Sosial Terhadap Resepsi Masyarakat Tentang Pandemi Covid di Perumtas 2 Rw.06 Desa Kalisampurno Kec. Tanggulangin”. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :