This study aims to determine the effect of service quality, price and promotion on purchasing decisions on Yuk Mie SMEs in Keboharan Village, Sidoarjo. This research is a descriptive study using quantitative methods. The population used in this study were all consumers who had bought Yuk Mie UMKM products in Keboharan Village. Data collection techniques using a questionnaire with a total of 96 respondents. The sampling technique used was non-probability sampling with the Accidental Sampling method. The data analysis technique used in this study is multiple linear regression using the SPSS version 25 program. The results show that service quality has a significant and positive effect on purchasing decisions, price has a significant and positive effect on purchasing decisions, promotions have a significant and positive effect on purchasing decisions. and the influence of service quality, price and promotion have a joint effect on purchasing decisions. Keywords: Service Quality, Price, Promotion, Purchase Decision
Di era globalisasi seperti saat ini banyak perubahan dan kemajuan di dalam dunia bisnis, perubahan sudah terlihat dari pola pikir masyarakat, kemajuan teknologi juga gaya hidup bagi masyarakat. Dunia pemasaran saat ini berkondisi sangat banyak persaingan yang semakin ketat, maka dari itu perusahaan menggunakan strategi dengan meningkatkan kualitas pelayanan dalam menyikapi berbagai konsumen yang hendak membeli produk tersebut. kualitas pelayanan juga berperan sangat penting dalam dunia bisnis. Seiring bertambah jumlah penduduk maka akan bertambah kebutuhan konsumen dalam sandang,papan dan pangan melihat keadaan saat ini maka membuka peluang bisnis bagi produsen untuk membuka usaha baru dalam sebuah produk makanan maka banyaknya bahan baku yang limpah dan mudah didapatkan. kualitas pelayanan juga berperan sangat penting dalam dunia bisnis. Seiring bertambah jumlah penduduk maka akan bertambah kebutuhan konsumen dalam sandang,papan dan pangan melihat keadaan saat ini maka membuka peluang bisnis bagi produsen untuk membuka usaha baru dalam sebuah produk makanan maka banyaknya bahan baku yang limpah dan mudah didapatkan. Adapun kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan agar mudah berkembang, juga menadapatkan omset yang sesuai yang diinginkan oleh pengusaha. Banyak pelaku usaha UMKM yang membuka usaha dengan produk yang sama. Maka dari itu setaip pelaku usaha mempunyai strategi masing-masing agar produk yang dijual laku keras dann agar menambah omset penjualan.
Laksana, (2008) menyatakan promosi adalah suatu bentuk komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk dan jasa tersebut. Berjalan cepatnya perkembangan yang berlangsung dilingkungan masyarakat, harapan pelanggan buat mengikuti perkembangan tadi akan semakin besar pula, lantaran sebagian besar sifat pelanggan ingin mencoba level yang tidak pedas hingga yang paling pedas pada mie tersebut. promosi satunya merupakan peningkatan jumlah pelanggan pada membeli suatu produk. Berbicara pada bisnis, dapat dlihat di Indonesia banyak pelaku usaha yang membuka usaha mie dengan cita rasa yang pedas. Pemilik Yuk Mie juga melakukan cara memasarkan produknya melalui internet, transaksi jual beli akibatnya menciptakan para konsumen mudah ketika melakukan jual beli tersebut. Pada konsep ini promosi bisa dilakukan dengan media online ataupun offline. Media online seperti instagram, facebook, whatssapp, shopee food, go food, dan grab food sedangkan media offline dengan cara menginformasikan dari mulut ke mulut. Promosi bisa dilakukan untuk menarik pelanggan atau konsumen dengan cara discount buy 2 get 1 ataupun mendapatkan cashback 30% dengan melakukan pembayaran lewat shopee pay. Pada promosi di Umkm Yuk Mie yang ada di Desa Keboharan Krian Sidoarjo ini dengan media mulut ke mulut, facebook, whatsapp dan lain sebagainya. Umkm Yuk Mie yang ada di Desa Keboharan Krian Sidoarjo ini biasanya mengadakan discount apabila konsumen melakukan pembayaran melalui shopeepay dengan potongan 30% dan juga beli 2 gratis 1. Keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen memilih dan mengevaluasi produk atau jasa, sering kali konsumen mempertimbangkan berbagai hal yang sesuai dengan kebutuhannya dalam proses keputusan pembelian tersebut. Hasil produk yang dipilih dari keputusan pembelian menjadi pilihan dari konsumen untuk memenuhi kebutuhan atau bisa disebut keputusan pembelian itu adalah cara untuk mempertimbangkan suatu produk.[2]
[3]Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh pemilik Yuuk Mie dapat dirasakan cukup baik pada para pelanggan sehingga cukup puas lantaran kualitas layanan yang baik akan menaruh kontribusi yang besar terhadap penjualan. Kualitas pelayanan sangat mempengaruhi keputusan pembelian apabila salah satu karyawan tidak melayani dengan baik pada Yuuk Mie maka sedikit konsumen yang ingin membeli mie tersebut. Dari pemaparan yang sudah dijelaskan oleh peneliti maka penelii tertarik dan mengangkat judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada UMKM Yuuk Mie di Desa Keboharan Sidoarjo”
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. [4] Sugiyono (2016) menyatakan kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Dengan mengambil data kuesioner dari konsumen yang pernah membeli Yuuk Mie di Keboharan Krian.
B. Lokasi Penelitian
Objek yang dilakukan penelitian yaitu berlokasi di jalan Boharan Rt 01 Rw 01 Desa Keboharan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo
C. Definisi Operasional, Identifikasi Variabel, Indikator Variabel
1. Definisi Operasional
a. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan totalitas dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung kepada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan. Kualitas pelayanan bagian penting yang harus diusahakan setiap perusahaan agar dapat bersaing dipasar untuk memuaskan konsumen.
b. Harga
Harga merupakan satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dengan sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk.
c. Promosi
Promosi merupakan elemen bauran pemasaran yang berfokus pada upaya menginformasikan, menawarkan produk atau jasa kepada calon konsumennya agar dapat meningkatkan volume penjualan.
d. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menentukan produk dan jasa unuk kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Identifikasi Variabel
Identifikasi atas variabel ini yaitu variabel bebas adalah Kualitas Pelayanan (X1), Harga (X2), Promosi (X3). Sedangkan variabel terikatnya adalah Keputusan Pembelian (Y).
3. Indikator Variabel
a. Kualitas Pelayanan
b. Harga
c. Promosi
d. Keputusan Pembelian
d. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli produk UMKM Yuuk Mie di Desa Keboharan.
E. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah non probability sampling yang artinya teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota. Populasi untuk dipilih meyaitu menjadi sampel dengan menggunakan teknik Accidental Sampling yang artinya teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai data.[8] ( Razak 2017)
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dala penelitian ini sebagai berikut :
1. Data primer
Pada penelitian iini idata iprimer idiperoleh idari iperusahaan, iyaitu data jawaban responden idari ikuesioner idengan konsumen UMKM Yuuk Mie Di Desa Keboharan Sidoarjo
2. Data sekunder
Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari buku-buku pendukung, kajian pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini.
A. Analisis Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
[9] Ghozali (2018) Uji validitas adalah tingkat ketepatan data dengan objek yang terjadi pada penelitian dengan data yang telah dilampirkan oleh peneliti. Jika rhitung lebih besar dari pada rtabel (0,30), maka setiap pernyataan yang peneliti buat dinyatakan valid terhadap indicator.
Supplementary Files
Gambar 1. Tabel 1 hasil uji validitas kualitas pelayanan (X1)
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah 2022
Hasil perhitungan uji validitas terhadap kuesioner variabel kualitas pelayanan menunjukkan bahwa seluruh butir kuesioner dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari 0,3. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner kualitas pelayanan dinyatakan valid dan dapat dipercaya untuk mengambil data penelitian.
Supplementary Files
Gambar 2. Tabel 2 Variabel Harga (X2)
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah 2022
variabel harga menunjukkan bahwa seluruh butir kuesioner dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari 0,3. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner harga dinyatakan valid dan dapat dipercaya untuk mengambil data penelitian.
Supplementary Files
Gambar 3. Tabel 3 Validitas promosi (X3)
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah,2022
Hasil perhitungan uji validitas terhadap kuesioner variabel promosi menunjukkan bahwa seluruh butir kuesioner dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari 0,3. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner promosi dinyatakan valid dan dapat dipercaya untuk mengambil data penelitian.
Supplementary Files
Gambar 4. Tabel 4 Validitas Keputusan Pembelian (Y)
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah
Variabel keputusan pembelian menunjukkan bahwa seluruh butir kuesioner dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari 0,3. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner keputusan pembelian dinyatakan valid dan dapat dipercaya untuk mengambil data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Cronbach alpha, dikatakan bahwa instrument memiliki nilai reliabel yang tinggi jika nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,6
Supplementary Files
Gambar 5. Tabel5 Hasil Uji Realibilitas Semua Variabel
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah,2022
Dari tabel diatas, dapat diperoleh nilai koefisien reliabilitas Cronbachalpha pada variabel kualitas pelayanan sebesar 0.669, variabel harga sebesar 0.737, variabel promosi sebesar 0.716, variabel keputusan pembelian sebesar 0.704. dari seluruh variabel tersebut diketahui nilai koefisien realibilitas Cronbach alpha lebih dari 0.60, maka dapat dikatakan bahwa kuesioner yang digunakan dikatakan memiliki reliabel.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Jika nilai uji dalam penelitian ini memiliki probabilitas lebih dari sama dengan signifikan 5% (≥ 0,05) memiliki data yang berdistribusi secara normal. Jika nilai uji memiliki probabilitas kurang dari signifikansi 5% (<0,05) maka memiliki data tidak berdistribusi secara normal.
Supplementary Files
Gambar 6. Tabel 6 Uji Normalitas
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah 2022
Hasil uji normalitas pada tabel diatas, didapat memiliki nilai sig yaitu 0,087> 0,05. Data akan memiliki distrivusi normal jika p ≥ 0,05 jadi dapat disimpulkan semua variabel tersebut, memiliki distribusi data yang normal.
2. Uji Multikolinearitas
Gejala mutikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai varian inflation factor (VIF). Bila nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya diatas 0,1 atau 10% maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali,2018).
Supplementary Files
Gambar 7. Tabel 7 Uji Multikolinearitas
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah,2022
Dari tabel 4.14 tersebut menunjukkan bahwa hasil pengujian multikolinearitas dapat diperoleh nilai VIF untuk variabel kualitas pelayanan sebesar 1.405 (<10), variabel harga sebesar 1.475 (<10) dan variabel promosi 1.112 (<10). Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan jika analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas, yang berarti di antara variabel kualitas pelayanan, harga dan promosi tidak saling mempengaruhi.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
Supplementary Files
Gambar 8. Tabel 8 Uji Autokorelasi
Sumber :Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah,2022
Pada hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2.189. Alghifari (2012) menyatakan model tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson antara 1.55 – 2.46. hal ini menunjukkan tidak terjadi autokorelasi
4. Uji Hetroskedatisitas
Heteroskedatisitas menunjukkan bahwa varian varaibel tidak samauntuk semua pengamatan/observasi. Pada penelitian ini menunjukkantidak terjadi heteroskedatisitas pada modelregresi.
Supplementary Files
Gambar 9. Uji Hetroskedatisitas
Sumber :Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah,2022
Berdasarkan pada gambar diatas dapat dilihat bahwa didalam Scatterplot titik-titik menyebar secara acak, baik dibagian atas angka nolatau dibagian bawah angka 0 dari sumbu vertical atau sumbu Y, maka dapat menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedatisitas.
C. Uji Regresi Linier Berganda
Supplementary Files
Gambar 10. Tabel 9 Uji Regresi Linier Berganda
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah 2022
Pada tabel 9 diatas, dapat dijelaskan dengan rumus sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 0,199+ 0,466 X1 + 0,468X2 + 0,307 X3+ e
Berdasarkan pada model persamaan regresi tersebut, dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
a. Konstanta = 0,199
Nilai konstanta sebesar 0,199 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas yaitu kualitas pelayanan, harga dan promosi. Nilai variabel keputusan pembelian tidak berubah konstan sebesar 0,199.
b. Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (X1) =0,466
Nilai koefisien 0,466 antara variabel kualitas pelayanan dengan keputusan pembelian mempunyai hubungan yang positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika variabel kualitas pelayanan meningkat satu satuan, maka variabel keputusan pembelian akan mengalami peningkatan sebesar 0,466 satuan.
3. Koefisien regresi variabel harga (X2) = 0,468 Artinya mempunyai hubungan yang positif maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jika variabel harga mengalami sebuah peningkatan satu satuan maka variabel keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,468.
4. Koefisien regresi variabel promosi (X3) = 0,307 Artinya mempunyai hubungan yang positif maka dapat diartikan kesimpulan bahwa jika variabel promosi mengalami sebuah peningkatan satu satuan maka variabel keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,307.
D. Uji Hipotesis
1. Uji t
Supplementary Files
Gambar 11. Tabel 10 Uji t
Sumber : Hasil Output SPSS Data primer yang telah diolah 2022
disimpulkan dari uji hipotesis sebagai berikut:
a. Kualitas Pelayanan
Nilai t hitung 5.317 sedangkan t tabel 1.662, maka t hitung > t tabel ( 5.317> 1.662) dengan nilai signifikan sebesar 0,000 <0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel kualitas pelayanan (X1) H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh signifikan anatara variabel independen kualitas pelayanan terhadap variabel dependen keputusan pembelian.
b. Harga
Nilai t hitung 5.353 sedangkan t tabel 1.662, maka t hitung > t tabel ( 5.353> 1.662) dengan nilai signifikan sebesar 0,0000<0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel harga (X2) H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh signifikan anatara variabel independen harga terhadap variabel dependen keputusan pembelian.
c. Promosi
Nilai t hitung 2.465sedangkan t tabel 1.662, maka t hitung > t tabel ( 2.465> 1.662) dengan nilai signifikan sebesar 0,016<0,05 maka dapat diartikan bahwa variabel promosi (X3) H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh signifikan anatara variabel independen promosi terhadap variabel dependen keputusan pembelian.
2. Uji F
Supplementary Files
Gambar 12. Tabel 11 Uji F
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah 2022
Berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan bahwa : F hitung sebesar 50.093 dengan nilai tingkat signifikan 0,000 dibawah 0,05 hal ini berarti bahwa variabel bebas yang terdiri kualitas pelayanan (X1), harga (X2) dan promosi (X3) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).
a. Uji Koefisien Korelasi Berganda (R)
Supplementary Files
Gambar 13. Tabel 12 Uji Koefisien Korelasi Berganda (R)
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah 2022
Berdasarkan tabel 4.19 diatas menunjukkan bahwa nilai tabel R diperoleh nilai sebesar 0,788 atau (77,8%). Sehingga pada nilai tabel R tersebut dapat dikatakan positif dan menandakan bahwa hubungan variabel bebas dan variabel terikat cukup kuat karena nilainya lebih dari 50%.
b. Uji Koefisien Korelasi Berganda (R2)
Supplementary Files
Gambar 14. Tabel 13 Uji Koefisien Korelasi Berganda (R2)
Sumber : Hasil Output SPSS Data Primer yang telah diolah 2022
Berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan bahwa presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi simultan (Rsquare). Dalam penelitian ini besarnya Rsquare adalah 0.620. Hal ini berarti bahwa naik turunnya variabel terikat yanitu keputusan pembelian (Y) dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu kualitas pelayanan (X1), harga (X2) dan promosi (X3) sebesar 62,0%, sedangkan sisanya sebesar dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti dengan menggunakan uji secara statistik membuktikan bahwa variabel kualitas pelayanan, harga dan promosi keputusan pembelian pada UMKM Yuuk Mie di Desa Keboharan Sidoarjo sebagai berikut :
Hipotesis Pertama (H1 ) : Pe ngaruh kualitas pelayanan (X1) terhadap keputusan pembelian (Y)
hipotesis pertama menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada UMKM Yuuk Mie. Studi empiris membuktikan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada UMKM Yuuk Mie. Hal ini dapat dilihat dari karyawan UMKM Yuuk Mie yang bersikap baik dan ramah saat melayani konsumen dengan tutur kata yang baik dan sopan saat menyambut kedatangan konsumen serta lingkungan di UMKM Yuuk Mie selalu menjaga kebersihan agar konsumen yang sedang membeli makanan Yuuk Mie merasa nyaman.
Hasil penelitian [10] Janah (2017) yang membuktikan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian. penelitian ini didukung oleh [11] Witarisma (2017) bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. penelitian ini didukung oleh [12] Wibowo (2021) bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Hipotesis Kedua (H2) : Pengaruh harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
Hasil pada penelitian hipotesis kedua menyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada UMKM Yuuk Mie.
Studi empiris membuktikan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada UMKM Yuuk Mie. Hal ini dapat diartikan bahwa UMKM Yuuk Mie memiliki harga yang sesuai dengan porsi makanan yang disajikan dan juga harga yang ditawarkan sangat terjangkau dibandingkan dengan pesaing yang lain.
Hasil penelitian Sarini Kodu (2017) yang membuktikan bahwa variabel harga bepengaruh positif terhadap keputusan pembelian. penelitian ini didukung oleh Janah (2017) bahwa variabel harga bepengaruh positif terhadap keputusan pembelian. penelitian ini didukung oleh Rahayu Saptani (2021) bahwa variabel harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Hipotesis Ketiga (H3) : Pengaruh promosi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y)
Hasil pada penelitian hipotesis ketiga menyatakan bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada UMKM Yuuk Mie.Studi empiris membuktikan bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada UMKM Yuuk Mie. Hal ini dapat diartikan bahwa UMKM Yuuk Mie melakukan promosi melalui sosial media seperti Whatshapp, Facebook dan Instagram dan juga melakukan promosi melalui event pameran dengan media tersebut banyak konsumen yang belum tau menjadi tau produk dari UMKM Yuuk Mie.
Hasil penelitian [13] Hadju (2018) yang membuktikan bahwa variabel promosi berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan pembelian. penelitian ini didukung oleh [14]Pamungkas (2016) bahwa variabel promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. penelitian ini didukung oleh [15]Dede Solihin (2020) bahwa variabel promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Hipotesis Keempat (H4) : Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pada penelitian hipotesis keempat menyatakan bahwa kualitas pelayanan, harga dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada UMKM Yuuk Mie. Studi empiris membuktikan bahwa kualitas pelayanan, harga dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada UMKM Yuuk Mie. Hal ini dapat diartikan bahwa konsumen UMKM Yuuk Mie bisa melakukan pembayaran dengan online ataupun offline, pembayaran online dengan scan barcode yang sudah disediakan oleh pemilik UMKM tersebut agar lebih mempermudah konsumen yang tidak membawa uang cash, konsumen UMKM Yuuk Mie juga bisa melakukan pembayaran offline atau dengan uang cash. Konsumen juga memilih produk sesuai dengan keinginannya.
Hasil pada penelitian ini didukung dengan peneliti sebelummnya oleh Dede Solihin dan Estiko Wibawanto (2020) dan Witarisma (2017) yang menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan, harga dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada
bab seebelumnya maka menghasilkan kesimpulan :