This study aims to examine the effect of Product Quality, Price, and Sales Promotion on Cassava Tape Purchase Decisions in Wonosari Village. In this study using quantitative methods. The total sample taken in this study was 100 respondents from Cassava Tape customers in Wonosari Village. . Data collection techniques using questionnaires. Data analysis in this study includes validity test, reliability test, normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, linearity test, auto correlation test, multiple linear regression analysis, T test, multiple correlation coefficient (R) and coefficient of determination (R2). With the SPSS 22 (Statistical Package for the Social Sciences) tool. The results of this study prove that product quality affects purchasing decisions, price affects purchasing decisions, sales promotions affect purchasing decisions and product quality, price and sales promotions simultaneously affect purchasing decisions of Cassava Tape in Wonosari Village.
Pada zaman ini makanan tradisional sudah mulai diminati oleh masyarakat dikarenakan banyaknya makanan modern yang masuk, sehingga membuat makanan tradisional kurang diminati oleh masyarakat. Makanan tradisional ada berbagai macam seperti klanting, onde-onde, tape, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis makanan tradisional yakni tape singkong. Tape merupakan makanan ringan yang biasanya dimakan oleh masyarakat Indonesia terutama masyarakat yang ada di pulau Jawa. Tape mempunyai rasa yang manis dan adanya sedikit kandungan alcohol dimana kandungan tersebut mempunyai aroma yang menyengat, berstruktur lunak dan mengandung air.
Pada dasarnya tape yang mempunyai kandungan rasa yang khas, warna, dan bentuknya menarik dan sedikit lengket. Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pada saat proses pengolahan tape digunakan melalui berbagai tahap yaitu seperti penimbangan, pencucian, perendaman, pengukusan, penambahan ragi, dan pembungkusan. Proses tape ini harus perlu diperhatikan dengan baik karena agar tape menjadi enak dan legit. Oleh karena itu ,hanya masyarakat tertentu yang bisa menguasai pembuatan tape, bukan hanya untuk makanan selingan tetapi untuk dipasarkan kepada masyarakat lain [1].
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada beberapa pelanggan menemukan terjadinya suatu permasalahan dari penjualan barang yang mudah berubah rasa. Dari segi harga, beberapa konsumen juga mengeluhkan tentang harga yang tidak sebanding dengan kualitas produk yang mudah berubah rasa. Oleh karena itu perlu dipertahankan agar bisa menjaga tingkat penjualan yang dihasilkan. Jika harga mengalami kenaikan maka kualitas barang yang dihasilkan juga semakin baik. Hal ini perlu dipertahankan agar tidak kalah dengan pesaing lainnya.
Apalagi masyarakat menyukai hal hal seperti harganya yang murah dan isinya yang banyak. Setelah membeli tape diusahakan agar membuka langsung kantong plastic agar tape tidak menjamur terlalu lama dan tape mempunyai udara agar bau tape yang legit itu membawa aroma yang wangi. Tape dapat bertahan dikulkas hanya 3hari saja. Sementara apabila pembeli membeli banyak tape maka pembeli tersebut mendapatkan harga yang lebih murah.
Dalam Kualitas produk bisa memuaskan para konsumennya akan terjadi pembelian yang berulang-ulang pada tape tersebut. Dan akan terjadi peningkatan yang sangat pesat sekali dalam jangka panjang bila kualitas produk cukup baik dan menarik untuk para konsumen dan menjadi terjadinya pesaingan [1] Bila perusahaan atau pebisnis tidak bisa memenuhi kualitas produk yang baik dan lain-lain akan menyebabkan ketidak puasan para konsumen. Pada umumnya konsumen menilai kepuasaan mereka melalui suatu produk dengan cara membandingkan kualitas produk yang telah mereka rasakan.
A. Definisi Operasional
B. Populasi dan Sampel
C. Jenis dan Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian, data yang akan dikumpulkan maupun digunakan dapat memecahkan permasalahan yang ada sehingga data-data tersebut dapat dipercaya serta akurat. Pada penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner sebagai metode pengumpulan data yang paling tepat guna mengumpulkan data dalam jumlah besar. Teknik pengumpulan data dari hasil kuesioner menggunakan skala Likert. Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Fenomena ini disebut variabel penelitian yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti [3].
E. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas merupakan salah satu pengujian data untuk mengetahui apakah data yang digunakan dapat dikatakan valid atau tidak valid. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung validitas menggunakan Correlation Pearson Moment. Yaitu dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total, dengan membandingkan nilai koefisien korelasi (rhitung) dengan 0,30 atau nilai kritis. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila nilai rhitung˃ rtabeldan tidak valid apabila nilai rhitung< rtabel[3]. Sedangkan untuk mengukur reliabel dapat diukur dengan membandingkan Alpha Cronbach atau alpha hitung dengan alpha tabel. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha˃ 0,60 dan dikatakan tidak reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha< 0,60 [3].
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi software SPSS.22. Didalam penelitian ini terdapat pengujian uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas : Uji normalitas ini untuk mengetahui tingkat kenormalan data yang digunakan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov
b. Uji Multikolinearitas : Agar dapat mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam regresi adalah sebagai berikut :
c. Uji Heteroskedastisitas : Model regresi yang baik yaitu tidak terjadi heterokedatisitas. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas yaitu dengan melihat Scatterplot. Jika di dalam Scatterplot titik-titik menyebar secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Linearitas : Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan Test for linearity. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai linearity lebih kecil yaitu 0,05
e. Uji Autokorelasi : Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat [4]. Menggunakan metode analisis untuk memenuhi hipotesis yang tertuang dengan mengaplikasikan analisis regresi linear berganda, melalui perbandingan sebagai berikut:
Y= a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e
G. Uji Hipotesis
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam pengujian hipotesis. Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan uji t, koefisien korelasi berganda dan uji koefisien determinasi berganda.
1. Uji t
Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel. Selain itu terdapat juga dengan mengaplikasikan uji signifikan. Dengan ketetapan jika nilai signifikan lebih dari alpha 0,05[5].
2. Koefisien Korelasi Berganda (R)
Digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jangkauan nilai R berkisar antara 0 dan 1, dimana semakin mendekati angka1 berarti semakin kuat hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat [5].
3. Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Nilai koefisien determinasi berganda adalah antara nol dan satu (0-1). Nilai R2yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas [5].
A. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji Validitas
Variabel | Item | Rhitung | Rtabel | Keterangan |
Kualitas Porduk | X1.1 | 0,797 | 0,196 | Valid |
X1.2 | 0,791 | 0,196 | Valid | |
X1.3 | 0,709 | 0,196 | Valid | |
Harga | X2.1 | 0,823 | 0,196 | Valid |
X2.2 | 0,909 | 0,196 | Valid | |
X2.3 | 0,842 | 0,196 | Valid | |
Promosi Penjualan | X3.1 | 0,835 | 0,196 | Valid |
X3.2 | 0,841 | 0,196 | Valid | |
X3.3 | 0,693 | 0,196 | Valid | |
X3.4 | 0,622 | 0,196 | Valid | |
Keputusan Pembelian | Y1 | 0,838 | 0,196 | Valid |
Y2 | 0,774 | 0,196 | Valid | |
Y3 | 0,801 | 0,196 | Valid |
Berdasarkan Tabel 2 diatas, diketahui bahwa semua pernyataan pada indikator variable Kualitas Produk (X1), Harga (X2), Promosi Penjualan(X3), dan Keputusan Pembelian (Y) menghasilkan nilai rhitung> rtabel, dengan demikian pernyataan kuesioner yang mengukur variabel penelitian dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteiti.
2. Uji Reliabilitas
Variabel | Cronbach’s Alpha | Nilai Kritis | Keterangan |
Kualitas Produk (X1) | 0.649 | 0.6 | Reliabel |
Harga (X2) | 0.821 | 0.6 | Reliabel |
Promosi Penjualan (X3) | 0.768 | 0.6 | Reliabel |
Keputusan Pembelian (Y) | 0.726 | 0.6 | Reliabel |
Berdasarkan Tabel 3 diatas, diketahui bahwa variabel Kualitas produk sebesar 0.649, Harga sebesar 0.821, Promosi Penjualan sebesar 0.768, dan Keputusan Pembelian sebesar 0.726 memiliki nilai Cronbach’s Alpha>0,6. Sehingga kuesioner yang mengukur variabel penelitian dapat dikatakan reliabel.
B. Uji analisis data
1. Uji AsumsiKlasik
a) Uji Normalitas
Supplementary Files
Gambar 1. Uji Normalitas
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS
Berdasarkan gambar 1 diatas, diketahui titik-titik menyebar mendekati garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b) Uji Multikolinearitas
Model | Collinearity Statistics | |
Tolerance | VIF | |
Kualitas Produk | 0,834 | 1,200 |
Harga | 0,721 | 1,387 |
Promosi Penjualan | 0,703 | 1,423 |
Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil perhitungan nilai VIF lebih kecil dari 10 (<10) dan toleransi lebih besar dari 0,1 (>0,1), maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel penjelas yang satu dengan variabel lainnya tidak saling berkolinearitas.
c) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 2. Scatterplot
Variabel Dependen : Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil dari scatterplot pada Gambar 2, diketahui bahwa plot residual menyebar tidak beraturan (acak) dan tidak memiliki pola tertentu. Dengan demikan disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
d) Uji Linieritas
Variabel | Sig. Linearity | Keterangan |
Keputusan Pembelian*Kualitas Produk (X1) | 0.000 | Linier |
Keputusan Pembelian*Harga (X2) | 0.000 | Linier |
Keputusan Pembelian*Promosi Penjualan(X3) | 0,000 | Linier |
Berdasarkan Tabel 5 diatas kualitas produk mendapatkan nilai sig. 0,000 , harga sig. 0,000, dan yang terakhir promosi penjualan mendapatkan nilai sig. 0,000. Menyatakan pada variabel bebas nilai signifikan lebih dari 0,05 maka dinyatakan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
e) Uji Autokorelasi
Model | R | RSquare | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin Watson |
1 | ,785a | ,616 | ,604 | 1,146 | 1,897 |
Pada Tabel 6 diatas dapat dinyatakan bahwa nilai Durbin–Watson (DW) 1,897 maka tidak terjadi autokorelasi.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Model | Unstandardized | Standardized | |
Coefficients | Coefficients | ||
B | Std. Error | Beta | |
1 (Constant) | ,988 | 1,028 | |
Kualitas produk | ,211 | ,071 | ,206 |
Harga | ,132 | ,060 | ,163 |
Promosi penjualan | ,444 | ,058 | ,583 |
Pada Tabel 7 diatas, berdasarkan persamaan regresi linier berganda dengan rumus :
Y= a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3
Y = 0,988 + 0,2 11 X 1 + 0, 132 X 2 + 0, 444 X 3
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji t
Untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan melalui cara dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari ttabel. Selain itu dapat juga dengan mengaplikasikan uji signifikan. Dengan ketetapan jika nilai signifikan lebih dari alpha 0,05.
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | |||
B | Std. Error | Beta | t | sig | |
1 (Constant) | 0,988 | 1,028 | ,961 | ,339 | |
Kualitas Produk | ,211 | ,071 | ,206 | 2,977 | ,004 |
Harga | ,132 | ,060 | ,163 | 2,189 | ,031 |
Promosi Penjualan | ,444 | ,058 | ,583 | 7,726 | ,000 |
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 5% (α= 0,05) dengan degree of freedomsebesar df = n-k-1 (96 – 4 -1=91) sehingga diperoleh ttabel sebesar 1.66177, maka dapat disimpulkan :
2. Uji F
ANOVA a | ||||||
Model | Sum of Squares | Df | Mean Square | F | Sig. | |
1 | Regression | 201.868 | 3 | 67.289 | 51.279 | .000b |
Residual | 125.972 | 96 | 1.312 | |||
Total | 327.840 | 99 |
Dari hasil pengujian secara simultan menunjukkan nilai Fhitung sebesar 51,279 sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan sebesar 5% dan Ftabel sebesar 2,70 dan pada table diatas menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari a = 0,05
3. Koefisien Korelasi Berganda (R)
Tabel 10
Model | Std. Error of the Estimate | |||
R | R Square | Adjusted R Square | ||
1 | ,785a | ,616 | ,604 | 1,146 |
Berdasarkan Tabel 9 diatas diketahui nilai Rsebesar 0.785 atau (78,5%). Nilai Rbernilai positif, sehingga menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara variabel dependen dan variabel independen dapat dikatakan cukup kuat.
4. Koefisien Korelasi Determinasi (R2)
Model | Std. Error of the Estimate | |||
R | R Square | Adjusted R Square | ||
1 | ,785a | ,616 | ,604 | 1,146 |
Berdasarkan Tabel 10 diatas diketahu inilai R Squarese besar 0.616, sehingga menunjukkan bahwa variabel kualitas produk (X1), harga (X2), promosi penjualan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) menunjukkan hubungan saling berpengaruh sebesar 46,0 %, dan sisanya 54,0% dijelaskan oleh variabel-variabel lain selain variabel yang disebutkan.
D. Pembahasan
Hasil dari penelitian yang ada di atas dapat diketahui seberapa besar pengaruh lokasi, kualitas makanan, kualitas pelayanan dan harga terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan aplikasi pengolahan data SPSS Statistics versi 22.
1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kualitas produk tape yang baik dan dapat memberikan cita rasa yang enak.
Hal ini dapat diartikan bahwa tape singkong home industri desa wonosari memiliki ketahanan yang relatif lama dengan cara menambahkan bahan tape yang berkualitas dan cita rasa pada produk tape ini lebih enak daripada produk tape lainnya serta kualitas produk tape home industry di desa wonosari sesuai dengan harga produk yang diberikan.
Hasil penelitian ini di dukung dengan peneliti sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Gaya Hidup, Kualitas Produk, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan Sehat Soyjoy" (Sukmawati & Ekasasi, 2020). Hasil Penelitian yang dilakukan peneliti yakni variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Soyjoy di Yogyakarta. [08]
Hasil penelitian ini di dukung dengan penelitian sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Dan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Kedai Ayam Geprek “Takhasiena” Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk)” oleh (Setyani et al., n.d.). Hasil yang ada dalam penelitian ini dijelaskan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk pada keputusan pembelian [09]
2. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa harga produk tape singkong home industri desa wonosari telah sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Hal ini dapat diartikan bahwa home indutri tape singkong desa wonosari memiliki harga yang terjangkau dan lebih ekonomis dibandingkan produk tape lainnya serta pada harga produk tape ini sesuai dengan manfaat yang dirasakan.
Hasil pada penelitian ini sejalan dengan peneliti sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Pada Rumah Makan Super Chicken Di Jambangan Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragenoleh (Suryati & Nur Rahmat, 2020). Hasil yang ada dalam penelitian ini dijelaskan bahwa terdapat pengaruh harga pada keputusan pembelian [10]
Hasil pada penelitian ini sejalan dengan peneliti sebelumnya Oleh (Joshua & Metta, 2016) yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen”. Hasil yang ada dalam penelitian ini dijelaskan bahwa terdapat pengaruh harga pada keputusan pembelian[11]
3. Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasakan hasil analisis membuktikan bahwa promosi penjualan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa dengan promosi penjualan yang dilakukan dapat menarik perhatian para konsumen.
Hal ini dapat diartikan bahwa home industri desa wonosari dalam melakukan promosi penjualan telah memberikan hadiah atau premium dalam pembelian tertentu. Dan home industri tape singkong memberikan potongan harga dalam jumlah pembelian tertentu. Produsen tape desa wonosari juga memberikan cashback berupa uang atau barang baru kepada konsumen apabila produk tape mengalami kerusakan baik segi produk atau rasa serta produsen memberikan sebuah kupon undian terhadap konsumen yang sering melakukan pembelian dalam jumlah tertentu.
Hasil pada penelitian ini didukung dengan peneliti sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Harga dan Promosi Grabfood Terhadap Keputusan Pembelian KFC Grand Wisata Di Masa Pandemi” oleh (Nabilaturrahmah et al., 2021) [12] yang menjelaskan bahwa terdapat pengaruh promosi penjualan pada keputusan pembelian [ 13]
4. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kualitas produk tape yang baik dan dapat memberikan cita rasa yang enak.
Hal ini dapat diartikan bahwa tape singkong home industri desa wonosari memiliki ketahanan yang relatif lama dengan cara menambahkan bahan tape yang berkualitas dan cita rasa pada produk tape ini lebih enak daripada produk tape lainnya serta kualitas produk tape home industry di desa wonosari sesuai dengan harga produk yang diberikan. Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa harga produk tape singkong home industri desa wonosari telah sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Hal ini dapat diartikan bahwa home indutri tape singkong desa wonosari memiliki harga yang terjangkau dan lebih ekonomis dibandingkan produk tape lainnya serta pada harga produk tape ini sesuai dengan manfaat yang dirasakan. Berdasakan hasil analisis membuktikan bahwa promosi penjualan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa dengan promosi penjualan yang dilakukan dapat menarik perhatian para konsumen.
Hal ini dapat diartikan bahwa home industri desa wonosari dalam melakukan promosi penjualan telah memberikan hadiah atau premium dalam pembelian tertentu. Dan home industri tape singkong memberikan potongan harga dalam jumlah pembelian tertentu. Produsen tape desa wonosari juga memberikan cashback berupa uang atau barang baru kepada konsumen apabila produk tape mengalami kerusakan baik segi produk atau rasa serta produsen memberikan sebuah kupon undian terhadap konsumen yang sering melakukan pembelian dalam jumlah tertentu.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya dengan judul “Kualitas Produk, Harga dan Servicescape Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Rumah Makan Rosita Manado)” Oleh (Manambe & Lapian, 2019) [14] untuk mengetahui kualitas produk, harga dan servicescape berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian dan harga merupakan variabel yang dominan dengan demikian harga yang ditawarkan kepada konsumen kompetitif. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Di Rumah Makan SFA Steak & Resto Karanganyar” oleh (Putri & Trisnowati, 2021) [15]
Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel Kualitas Produkberpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengujian tersebut diperoleh hasil yang menyatakan bahwa hipotesis dapat diterima dan terbukti pada pengujian hipotesis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukmawati, Tahun 2020 [7] dan Ekasasi, Tahun 2020 [8]. Hasil penelitian variabel Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengujian tersebut diperoleh hasil yang menyatakan bahwa hipotesis dapat diterima dan terbukti pada pengujian hipotesis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryati, Tahun 2020 [19] dan Nur Rahmat, Tahun 2020 [11]. Promosi Penjualan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengujian tersebut diperoleh hasil yang menyatakan bahwa hipotesis dapat diterima dan terbukti pada pengujian hipotesis. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nabilaturrahmah , Tahun 2021 [20]