Toddler visits to posyandu are toddlers who come to posyandu to get health services such as weighing, immunization, and others. Based on initial data obtained at the Posyandu of Sumber Terik Village in January-December 2018 from 128 toddlers, it was found that 55 (43%) toddlers regularly came to Posyandu, and as many as 73 (57%) toddlers did not regularly come to Posyandu. The research design used descriptive. The population is 30 mothers in Rt:09 Rw:03 who have toddlers aged 1-5 years. The data obtained were recapitulated and then presented in the frequency table and the cross table was analyzed descriptively without statistical tests. Data collection uses primary data from questionnaire sheets and secondary data from KMS/KIA books. The results showed that most (66.7%) of mothers' knowledge was lacking, most (60%) of under-five visits were not routine, indicating that almost half (33.3%) of respondents had sufficient knowledge. Almost half (40%) visits under five are routine. The conclusion of the study is that the visits of children under five to the posyandu are routinely carried out by mothers who have sufficient knowledge compared to mothers who have less knowledge.
Posyandu (Pos pelayanan Terpadu) adalah termasuk dari salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada seluruh masyarakat, dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
Faktor predisposisi yang mempengaruhi balita datang ke posyandu tidak hanya dari faktor ibu balita, tetapi juga berasal dari dukungan yang diberikan oleh keluarga dalam memotivasi dan memberi semangat maupun informasi mengenai posyandu. Menurut , jumlah posyandu di Indonesia sebanyak 283.370 yang tersebar di seluruh Indonesia. Keberadaan posyandu sudah menjadi hal penting di tengah masyarakat karena berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat selain itu mendekatkan pelayanan kesehatan dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA (Kementrien Kesehatan RI,2018).
Berdasarkan , cakupan kunjungan balita ke Posyandu sebesar 97% Sementara cakupan kunjungan balita ke posyandu di kabupaten Sidoarjo tahun 2018 adalah 98,87%. Berdasarkan data awal yang diperoleh di Posyandu Desa Sumber Terik pada bulan Januari-Desember 2018 dari 128 balita, didapatkan sebanyak 55(43%) balita yang rutin datang ke Posyandu, dan sebanyak 73 (57%) balita tidak rutin datang ke posyandu. Hal ini menunjukkan masih rendahnya cakupan kunjungan balita ke posyandu bila dibandingkan dengan target cakupan jawa timur sebesar 97%. Beberapa faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan balita ke posyandu salah satunya adalah pengetahuan ibu.
Desain penelitian ini adalah deskriptif, menggunakan alat bantu berupa kuesioner. Populasi adalah seluruh ibu di Rt:09 Rw:03 yang memiliki balita berumur 1-5 tahun sejumlah 30 orang dan semua dijadikan subyek penelitian pada bulan 08-02-2020 dalam waktu 7 hari. Data yang diperoleh dimasukkan kedalam rekapitulasi data, disajikan dalam bentuk tebel silang kemudian secara deskriptif tanpa melakukan uji statistic.
Hasil penelitian di Desa Sumber Terik Rt:09 Rw: 03 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa setengahnya(50%) ibu yang memiliki balita berpendidikan terakhir tingkat dasar. Tabel 2 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (86,7%) ibu yang memiliki balita berumur 20-35 tahun. Tabel 3 menunjukkan menunjukkan bahwa sebagian besar (66,7%) Pengetahuan ibu yang memiliki balita di Desa Sumber Terik Kurang.
Tabel 4 menunjukkan sebagian besar (60%) kunjungan balita di Desa Sumber Terik tidak rutin. Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar (60%) kunjungan balita ke posyandu yang rutin lebih banyak dilakukan oleh ibu yang berpengetahuan cukup dibandingkan ibu yang berpengetahuan kurang, sebaliknya sebagian besar (70%) kunjungan yang tidak rutin lebih banyak dilakukan oleh ibu yang berpengetahuan kurang dibandingkan ibu yang berpengetahuan cukup.
Pendidikan | Frekuensi | Persentase(%) |
Dasar (SD-SMP sederajat) | 15 | 50 |
Menengah (SMA sederajat) | 14 | 46,7 |
Tinggi (Perguruan Tinggi) | 1 | 3,3 |
Total | 30 | 100 |
Berdasarkan table 4.1 menunjukkan bahwa setengahnya (50%) ibuyang memiliki balita berpendidikan terakhir tingkat dasar.
Umur | Frekuensi | Persentase(%) |
<20 tahun | 0 | 0 |
20-35 tahun | 26 | 86,7 |
>35 tahun | 4 | 13,3 |
Total | 30 | 100 |
Berdasarkan table 4.2 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (86,7%) ibu yang memiliki balita berumur 20-35 tahun.
Pengetahuan | Frekuensi | Persentase(%) |
Baik | 0 | 0 |
Cukup | 10 | 33,3 |
Kurang | 20 | 66,7 |
Total | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar (66,7%) pengetahuan ibu yang memiliki balita di Desa Sumber Terik kurang.
Kunjungan | Frekuensi | Persentase(%) |
Rutin | 12 | 40 |
Tidak rutin | 18 | 60 |
Total | 30 | 100 |
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan sebagian besar (60%) kunjungan balita di Desa Sumber Terik tidak rutin.
Pengetahuan Ibu | Kunjungan Balita Ke Posyandu | Total | |
Rutin | Tidak Rutin | ||
Baik | 0% | 0% | 0% |
Cukup | 6(60%) | 4(40%) | 10(100%) |
Kurang | 6(30%) | 14(70%) | 20(100%) |
Total | 12 | 18 | 30 |
Berdasarkan tabel 4-5 menunjukkan bahwa sebagian besar (60%) kunjungan balita ke posyandu yang rutin lebih banyak dilakukan oleh ibu yang berpengetahuan kurang, sebaliknya sebagian besar (70%) kunjungan yang tidak rutin lebih banyak dilakukan oleh ibu yang berpengetahuan kurang dibandingkan ibu yang berpengetahuan cukup.
4.2.1 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu
Pengetahuan adalah pemikiran, ide, gagasana, konsep dan pemahaman yang dimiliki oleh manusia. Pengetahuan sebuah penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia tentang segala sesuatu dan juga dapat mencakup prektek atau kemampuan teknis dalam memecah berbagai persoalan hidup yang belum dilakuakan secara sistematis dan metodis. berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan hampir setengahnya (33,3%) responden memiliki pengetahuan cukup.
4.2.2 Gambaran kunjungan balita ke posyandu
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan sebagian besar (60%) kunjungan balita di desa Sumber Terik Kabupaten Sidoarjo adalah tidak rutin. Hal ini disebabkan karena kegiatan posyandu yang diadakan di Desa Sumber Terik bertepatan dengan kegiatan anak masuk sekolah, sehingga ibu yang memiliki anak lebih dari satu dan anak tersebut masuk usia sekolah maka kegiatan ibu adalah mengantar da menjemput anaknya. Hal tersebut tentunya menyebabkan tidak rutinnya kunjungan ibu untuk membawa balita ke posyandu. Kunjungan balita tidak rutin apabila balita tidak melakukan kunjungan ke posyandu < 8 kali dalam 1 tahun. Hampir setengahnya (40%) kunjungan balita ke posyandu adalah rutin dan hal tersebut dikarenakan balitanya rutin untuk melakukan kunjungan ke posyandu ≥ 8 kali dalam 1 tahunnya.
4.2.3 Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang posyandu dan pelaksanaan kunjungan balita ke posyandu.
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa hampir setengahnya(40%) balita yang tidak rutin dengan pengetahuan ibu yang cukup sedangkan sebagian besar (70%) balita yang tidak rutin datang ke posyandu dengan pengetahuan ibu yang kurang. Penyebab ketidakrutinan kunjungan ke posyandu yaitu masih banyaknya ibu yang berpendidikan dasar dan kurangnya informasi yang diterima oleh ibu balita.
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dapat disimpulkan : sebagian besar pengetahuan ibu tentang posyandu di Desa Sumber Terik yaitu kurang. Kunjungan balita ke Posyandu adalah tidak rutin. Ibu balita yang melakukan kunjungan ke posyandu lebih banyak dilakukan oleh ibu yang meiliki pengetahuan cukup dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan kurang.