Arts and Heritage Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v11i0.771

Gender Role Analysis of Mulan and Bori Khan in Mulan 2020 Film


Analisis Peran Gender Tokoh Mulan dan Bori Khan dalam Film Mulan 2020

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Peran Gender Laki-laki Peran Gender Perempuan Semiotika Charles Sanders Peirce Film

Abstract

Gender is an access in determining our choices regarding education, health, life expectancy, and freedom of movement. These biological differences provide indications and implications that the two sexes have different roles and tasks. These stereotypes also make the film world gave birth to feminist films. The film Mulan 2020 is the result of that stereotype. The purpose of this study was to determine the depiction of the gender roles of men and women in the characters of Mulan and Bori Khan in the film Mulan 2020. This research is a descriptive qualitative type of research using the semiotic analysis method of Charles S. Peirce. semiotic analysis of Charles S. Peirce To explain the icon (icon), index (index) and symbols (symbol) in the film Mulan 2020. The results of this study indicate that the gender roles of men and women in the film Mulan 2020 still refer to the socio-cultural structure that There are, such as men who can provide a living for the family, while women as wives are in charge of taking care of children and taking care of the household.

Pendahuluan

Gender merupakan salah satu dari beberapa hal yang mempengaruhi refleksi diri atau citra diri setiap orang. Gender sering kali disama maknakan dengan jenis kelamin/sex, tetapi gender dan jenis kelamin adalah dua istilah dengan arti yang berbeda . Perempuan dan sifat kewanitaannya selayaknya dipandang untuk berperan di sektor masyarakat seperti mengasuh anak, memasak, membersihkan rumah, mencuci dan menyetrika. Sedangkan pekerjaan publik seperti mencari nafkah dengan bekerja di luar rumah dan melindungi keluarga adalah tugas laki-laki sebagai pemimpin keluarga .

Di era teknologi saat ini, media massa memiliki peran penting bagi umat manusia mulai dari penyedia pendidikan, pengetahuan umum dan berbagai informasi lainnya. Salah satu saluran media massa modern yang cukup populer di kalangan masyarakat itu adalah film. Film dinilai memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan atau merepresentasikan realitas sosial yang ada . Hariyanto dalam Dewi & Nugroho juga menyebutkan Media massa seperti halnya film merupakan salah satu alat utama yang mempengaruhi konstruksi gender, karena seperti yang telah di jelaskan di atas media memiliki karakteristik yang dapat menjangkau masyarakat luas. Peran gender dalam Keberadaan film-film terkait gender dalam masyarakat merupakan hasil dari stereotipe gender itu sendiri. Misalnya, wanita lembut, emosional, dan penurut. Ciri pria digambarkan kuat, percaya diri dan mampu menjadi pemimpin. Dalam kenyataannya tidak demikian, karena pelabelan tersebut hadir karena stereotip gender.

Gambar 1: Poster Film Mulan 1998 vs Mulan 2020

Dinamika peran gender yang sering kali menjadi berbincangan ini juga dianggap menarik oleh para pembuat film. Stereotipe tersebut juga membuat dunia film melahirkan film-film feminis. Salah satu rumah produksi film yang telah banyak menghasilkan film-film bertemakan feminis adalah The Walt Disney Company. Pada tahun 2020 tepatnya tanggal 25 Maret 2020 Disney meluncurkan film yang berjudul “Mulan 2020” yang disutradarai oleh Niki Caro. Film Mulan diadaptasi oleh Disney dari legenda atau cerita rakyat Tiongkok yang mengisahkan Hua Mulan, salah satu pahlawan wanita legendaris di Tiongkok Kuno yang hidup pada masa Dinasti Wei Utara (386-567 M) .

Dalam Film Mulan 2020 ada 2 tokoh yang sangat dominan Yaitu Mulan sebagai toko utama protagonis perempuan dan Bori Khan Sebagai Tokoh Utama Antagonis laki-laki. Dalam film ini Mulan digambarkan sebagai sosok perempuan yang mandiri dan tidak bergantung pada laki-laki. Sedangkan sosok Bori Khan digambarkan sebagai sosok laki-laki pemimpin yang tegas, berani dan mempunyai argumen yang kuat untuk meyakinkan para prajuritnya.

Penjelasan di atas sangat erat apabila dikaitkan dengan pernyataan Sasongko yang menyebutkan ada 2 faktor penyebab stereotip laki-laki dan perempuan di masyarakat nurture dan nature . Faktor nurture adalah adanya perbedaan perempuan dan laki-laki adalah hasil konstruksi sosial budaya sehingga menghasilkan peran dan tugas yang berbeda. Perbedaan itu membuat perempuan selalu tertinggal dan terabaikan peran dan kontribusinya dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Konstruksi sosial menempatkan perempuan dan laki-laki dalam perbedaan kelas. Laki-laki diidentikkan dengan kelas borjuis, dan perempuan sebagai kelas proletar. Sedangkan faktor nature yaitu perbedaan biologis hal ini memberikan indikasi dan implikasi bahwa diantara kedua jenis kelamin tersebut memiliki peran dan tugas yang berbeda. Ada peran dan tugas yang dapat dipertukarkan, tetapi ada yang tidak bisa karena memang berbeda secara kodrat alamiahnya.

Banyak tanda yang mempunyai pesan-pesan tersurat maupun tersirat dapat ditemukan dalam film ini. Tanda-tanda tersebut kemudian dapat dikaji dan dimaknai menggunakan analisis semiotika. Charles Sanders Peirce guna untuk menjelaskan Sign, Object, dan Interpretan tentang peran gender yang ada dalam Film Mulan 2020. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk menganalisis lebih dalam lagi mengenai peran gender laki-laki dan perempuan dalam film Mulan 2020. Dilihat dari dua faktor yakni Nurture dan Nature, tujuan dari penelitian ini kedepan ialah untuk membongkar dan mengkritisi dua faktor tentang penggambaran peran gender dalam film Mulan 2020.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan adalah kualitatif deskriptif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika Charles S. Peirce untuk menjelaskan Ikon (icon), Indeks (index) dan simbol (symbol) dalam Film Mulan 2020.

Gambar 2 : Hubungan Triadik dari Semiotika Charles Sanders Peirce

Dalam mengkaji objek, melihat segala sesuatu dari tiga konsep trikotomi, yaitu sebagi berikut:

Penandaan Contoh Proses
Icons Persamaan / Kemiripan Foto Dapat dilihat
Indexes Sebab-Akibat Api-Asap Dapat Digambarkan
Symbols Konvensi Kata-kata / Isyarat Harus Dipelajari
Table 1. Jenis Tanda dan Cara Kerjanya (Charles S. Peirce)
  1. Sign (Representamen) merupakan bentuk fisik atau segala sesuatu yang dapat diserap pancaindra dan mengacu pada sesuatu, trikotomi pertama dibagi menjadi tiga.
    1. Qualisign adalah tanda yang menjai tanda berdasarkan sifatnya. Misalnya sifat warna merah adalah qualisign, karena dapat dipakai tanda untuk menunjukkan cinta, bahaya, atau larangan.
    2. Sinsign adalah tanda-tanda yang menjadi tanda berdasarkan bentuk atau rupanya di dalam kenyataan. Semua ucapan yang bersifat individual bisa merupakan sinsign suatu jeritan, dapat berarti heran, senang atau kesakitan
    3. Legisign adalah tanda yang menjadi tanda berdasarkan suatu peraturan yang berlaku umum, suatu konvensi, suatu kode. Semua tanda-tanda bahasa adalah legisign, sebab bahasa adalah kode, setiap legisign mengandung di dalamnya suatu sinsign, suatu second yang menghubungkan dengan third, yakni suatu peraturan yang berlaku umum.
  2. Object, tanda diklasifikasikan menjadi icon, (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol).
    1. Icon adalah tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya atau suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang dimaksudkannya. Misalnya, kesamaan sebuah peta dengan wilayah geografis yang digambarkannya, foto, dan lain-lain.
    2. Index adalah tanda yang sifat tandanya tergantung pada keberadaannya suatu denotasi, sehingga dalam terminologi peirce merupakan suatu secondness. Indeks, dengan demikian adalah suatu tanda yang mempunyai kaitan atau kedekatan dengan apa yang diwakilinya.
    3. Symbol adalah suatu tanda, dimana hubungan tanda dan denotasinya ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu kesepakatan bersama.
  3. interpretan, tanda dibagi menjadi rheme, dicisign, dan argument.
    1. Rheme, bilamana lambang tersebut interpretannya adalah sebuah first dan makna tanda tersebut masih dapat dikembangkan.
    2. Dicisign (dicentsign), bilamana antara lambang itu dan interpretannya terdapat hubungan yang benar ada.
    3. Argument, bilamana suatu tanda dan interpretannya mempunyai sifat yang berlaku umum (merupakan thirdness)

Subjek dalam penelitian ini peran gender yang di tunjukkan melalui penggambaran peran utama laki-laki yaitu Borikhan dan Peran utama perempuan yaitu Mulan dalam film Mulan 2020. Objek pada penelitian ini yaitu sebuah film dengan judul “Mulan 2020” karya Niki Caro. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu data primer. Dalam penelitian ini data sekunder Data sekunder penelitian ini adalah data yang diperoleh selain dari akun Film Mulan 2020 yaitu jurnal, skipsi, buku dan website yang berkaitan dengan konteks peran gender. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa analisis teks, dokumentasi dan studi pustaka.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan analisis semiotika Charles Sanders Pierce yang mengemukakan teori segitiga makna yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni Sign, Object dan Interpretan. Dalam menganalisa film “Mulan 2020”, peneliti menggunakan tiga tahap analisis, yaitu:

1. Sign: Teks dan gambar dalam film “Mulan 2020”

2. Object: Mengandung unsur peran gender laki-laki dan perempuan

3. Interpretan: Memberikan makna kemudian menafsirkan data ke dalam bentuk narasi

Hasil dan Pembahasan

Setelah mengumpulkan dan mengelompokkan data berdasarkan indikasi yang berkaitan dengan bagaimana gambaran peran gender laki-laki dan perempuan yang terdapat dalam film Mulan 2020, maka peneliti menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce.untuk menganalisa potongan adegan yang bisa mewakili gambaran peran gender laki-laki dan perempuan pada film Mulan 2020 maka dapat dilihat:

Gambar 3 Penyerangan Awal

Sign: Gambar 3. Sistem penandaan pada penyerangan awal ke benteng barat laut Tiongkok yang di pimpin oleh Bori Khan dengan mengendarai kuda hitam bersama 12 pasukannya berpakaian perang berwarna hitam juga. Dengan langsung berlari kearah tembok benteng Bori Khan berhasil menguasai benteng barat laut Tiongkok

Object :

  1. Ikon: Pada adegan 0:07:58 – 0:09:27 berupa penggambaran penyerangan awal ke benteng barat laut Tiongkok oleh Bori Khan pemimpin bangsa dengan mengendarai kuda hitam bersama 12 pasukannya berpakaian perang berwarna hitam juga.
  2. Indeks: Benteng utara Tiongkok terbobol karena sistem penjagaannya lemah sehingga penyusup dapat masuk dengan bebas tanpa ketahuan.
  3. Simbol: Dari ikon dan tanda verbal terkandung pesan simbolik bahwa sikap cerdas seorang pemimpin dalam mengatur sebuah strategi yang baik maka akan menghasilkan hasil yang baik pula. Seperti yang terlihat pada gambar 3 Borikhan dan pasukannya berhasil menguasai benteng barat laut Tiongkok.

Interpretan: Screencapture gambar di atas menunjukkan penyerangan awal yang langsung di pimpin oleh Bori Khan sebagai penguasa bangsa rouran yang sangat kuat dan tidak mengenal rasa takut. Seperti yang terlihat pada gambar kedua dengan dengan angle Long Shot, yakni seluruh tubuh objek atau tokoh masuk di dalam frame. Memperlihatkan latar belakang dengan Bori Khan dan pasukannya berbaris dengan mengandarai kuda hitam dan menggunakan baju perang berwarna hitam yang mencerminkan kekuatan dan maskulinitas, dipertegas dengan membawa pedang yang diangkat ke atas dengan aba-aba menyerang.

Dilanjut dengan meloncat dari kuda seperti yang terlihat pada gambar kedua dan dilanjut dengan berlari didinding secara vertical hingga mencapai puncak benteng utara. Hal itu cukup menunjukkan betapa kuatnya pemimpin bangsa rouran tersebut. Pada gambar ini tersirat makna bahwa ciri pria digambarkan kuat, percaya diri dan mampu menjadi pemimpin, Nasaruddin Umar dalam Aziz. Sedangkan jika dilihat dari teorinya Sasongko tentang gender bahwa hal ini tergolong ke dalam faktor nature, yaitu indikasi peran tiap gender di bedakan menurut jenis kelaminnya yang apa bila di liat secara fisik laki-laki meliki tubuh yang kuat sehingga memungkinkan untuk menjadikannya sebagai seorang pemimpin.

Gambar 4 Rapat Pemimpin

Sign: Gambar 4. Sistem penandaan pada rapat perang dengan para pemimpin suka bangsa rouran dan terlihat Bori Khan yang berteriak dengan keras, karena banyak para pemimpin suku tidak menyukai dengan adanya perempuan yang ikut campur dalam masalah peperangan.

Berikut isi dialog dalam adegan:

Bori Khan: “Aku menyambut para pemimpin dari 12 suku Rouran. Saat kita mendekati kemenangan akhir, Tak lama lagi kota kerajaan akan menjadi milik kita.”

Bawahan 1: Tapi Kita mengandalkan penyihir.”

Bawahan 2: Ya, penyihir”.

Bawahan 3:”Ya, penyihir.”

Bawahan 4:”Seorang penyihir tidak bisa dipercaya!.”

Bawahan 5:”Dia bukan ancaman.”

Bori Khan:”Diam! Cukup!.Jangan salah penyihir melayaniku dan karena itu kita semua. Dia tau siapa majikannya. Pertimbangkan masa depan kita. Ini, teman-temanku hanyalah kenikmatan kecil dari apa yang akan datang. Dari kota kerajaan di depan kekayaan akan mengalir bagai sungai yang perkasa.

Bawahan 6: “Aku tidak peduli dengan kekayaan. Berapa banyak emas yang bisa dibawa oleh seorang pengembara? ( sambil menjatuh emas yang ia bawa ke lantai)”

Bori Khan: “Kalau begitu, aku akan membalaskan dendammu untuk tanah kita yang hilang karena kerajaan. Rasa malu dari perang sebelumnya. Untuk ayahku yang dibunuh oleh kaisar. Jika emas tidak cukup, aku akan memberimu darah. Asah pedangmu, waktu kita telah tiba (sambil berjabat tangan dengan bawahannya).”

Object :

Interpretan: Screencapture pada gambar di atas menggambarkan kondisi pada saat rapat penyerangan ke istana kaisar cina, Dengan pengambilan angle kamera Long Shot pada gambar pertama, menunjukkan semua pemimpin suku Rouran dengan Posisi Borikhan sebagai pemimpin bangsa Rouran yang duduk di depan semua orang “Aku menyambut para pemimpin dari 12 suku Rouran. Saat kita mendekati kemenangan akhir, Tak lama lagi kota kerajaan akan menjadi milik kita.” Hal tersebut mempertegaskan bahwa Borikhan adalah sosok yang sangat di hormat karena kekuatan dan ketegasannya sebagai seorang pemimpin. Sikap percaya diri dari Borikhan terbebut dengan meyanikini kalau dapat merebut kerajaan cina ini merupakan salah satu ciri dari seorang pemimpin, seperti yang telah di sebutkan oleh Nasaruddin Umar dalam Aziz. bahwa ciri pria digambarkan percaya diri.Pada saat dipertengahan rapat seorang perempuan muncul yang tak lain adalah bawahan Borikhan sendiri. Namun ha tersebut mendapat pertentangan dari para pemimpin suka, karena mereka tidak menyukai hadirnya seorang perempuan ditengah rapat para laki-laki. Dengan pengambilan angle shot Close Up yakni menampilkan bagian detail dari kepala hingga bahu, menunjukkan Borikahan dengan nada keras Bori Khan menyuruh bawahan tersebut diam, dan dengan posisinya sebagai pemimpin bangsa Rouran Bori Khan memberikan sebuah kata-kata bijak agar bawahan tersebut dapat percaya dengn penyihir perempuan yang akan membantunya kelak,”Diam! Cukup!.Jangan salah penyihir melayaniku dan karena itu kitas emua. Dia tau siapa majikannya. Pertimbangkan masa depankita. Ini, teman-temanku hanyalah kenikmatan kecil dari apa yang akan datang. Dari kota kerajaan di depan kekayaan akan mengalir bagai sungai yang perkasa. Potongan adegan di atas merepresentasikan bagaimana seorang laki-laki dengan nada tegas dalam meyakinkan bawahannya, Aziz.

Gambar 5 Bori Khan Mengingatkan Untuk Menyerang

Sign: Gambar 5. Sistem penandaan pada adegan Borikhan memberikan perintah kepada si penyihir untuk menghancurkan daerah kekuasaan kaisar cina. Dialog dalam adegan:

Penyihir: “Kini aku tahu, aku melayanimu. Akulah budaknya.”

Object :

  1. Ikon: Visualisasi: ikon, pada gambar 4 atau pada adegan 0:43:55 – 0:45:18 berupa gambar Bori Khan sedang berteriak untuk melerai pedebatan para bawahannya yang terjadi saat rapat.
  2. Indeks: Berteriak merupakan suatu cara untuk mempertegas sebuah kata-kata dan orang yang mendengar akan langsung terfokus pada kata-kata tersebut
  3. Simbol: Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik pada adegan tersebut bahwa sikap seorang pemimpin yang tegas dalam meyakinkan bawahannya.
  4. Ikon: Visualisasi: gambar 5 atau pada adegan 0:45:19 – 0:45:35 berupa gambar Borikhan sedang berbicara kepada penyihir untuk memberinya perintah menghancurkan daerah kekuasaan kaisar cina.
  5. Indeks: Perintah merupakan sebuah perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu, dan hal tersebut ditujukan kepada seseorang yang akan disuruhnya. Seperti halnya perintah pemimpin ke pada bawahannya.
  6. Simbol: Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik pada adegan tersebut bahwa sikap seorang pemimpin dengan kekuasaannya untuk memerintah seseorang yang menjadi bawahannya.

Interpretan: Adegan di atas mempelihatkan percakapan Seorang pemimpin dengan bawahannya yang terlihat pada Borikhan dan si penyihir (Xiang lang). Gambar pertama diambil dengan menggunakan Long Shot yakni seluruh objek dan tokoh masuk jelas di dalam frame , terlihat begitu jelas bagaimana latar tempat yang terlihat dengan area pegunungan atau bukit pada sore hari dengan terihat dua tokoh yaitu Borikhan dan si penyihir yang menggunakan baju perang berwarna hitam yang mencerminkan pula kekuatan dan maskulintas. Borikhan mengingatkan posisi si penyihir kan kedudukan sebagai bawahannya dan hal tersebut di tunjukkan oleh penyihir akan pengakuanya sebgai bawahan borikhan.Kini akutahu, akumelayanimu. Akulahbudaknya.”Dan pada gambar kedua Borikhan memberi perintah kepada penyihir untuk melakukan penyerangan pada area berikutnya“Dan kau sebaiknyamengingatnya. Di sana, penyihir. Garnisumberikutnya, Hancurkan.”. Dengan mungunakan angle kamera Close Up yakni mengambilkan bagian detail dari wajah Borikhan yang sedang memberikan perintah untuk si penyihir menghancurkan area kekiasaran cina yang telat ia lihat dari arah pegunungan. Dan kemudian Borikhan pergi setelah memberi perintah tersebut kepada si penyihir.Potongan adegan di atas merepresentasikan bagaimana seorang laki-laki dengan sebagai kelas borjuis dalam memperlakukan perempuan sebagai bawahannya .

Dalam film Mulan 2020 tokoh Bori Khan sering kali melakukan perilaku selayaknya peran gendernya sebagai laki-laki, yang di dalam film ini sosok Bori Khan merupakan pemimpin bangsa Rouran. Bori Khan bersifat tegas dan memiliki argumen yang sangat kuat untuk meyakinkan para bawahannya dah hal tersebut berkaitan dengan ciri seorang laki-laki yang telah di paparkan oleh Nasaruddin Umar dalam Aziz Ciri pria digambarkan kuat, percaya diri dan mampu menjadi pemimpin.

Hal tersebut juga berkaitan dengan teori yang dipaparkan oleh , bahwa perbedaan peran dan tugas gender memiliki dua fakor yaitu nurture dan nature. Faktor nurture merupakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yang disebabkan oleh struktur sosial dan budaya sehingga menghasilkan perbedaan peran dan tugas. Hal ini membuat laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan kelas. Laki-laki diidentikkan dengan kelas borjuis. Faktor nature adalah perbedaan alamiah antara pria dan wanita, sehingga harus diterima. Perbedaan biologis itu memberikan indikasi dan implikasi bahwa diantara kedua jenis kelamin tersebut memiliki peran dan tugas yang berbeda.

Gambar 6 Percakapan Tentang Perjodohan Mulan

Sign: Gambar 6 Sistem penandaan pada adegan percakapan di meja makan, ibu dan ayah mulan membahasa tentang perjodohan Mulan. Serta sikap pasrah Mulan yang akan di jodohkan oleh orang tuanya. Berikut dialog dalam adegan:

Ibu Mulan: “Kami punya kabar baik, pencari jodoh menemukan pasangan yang menguntungkan untukmu.

Hua Zhou (Ayah Mulan) : Ya Mulan, Sudah diputuskan. Ayo duduklah, ini yang terbaik untuk keluarga kita”.

Mulan : Ya, terbaik (dengan raut wajah kecewa). Aku akan membawa kehormatan bagi kita semua.”

Object :

Interpretan: Screencapture pada dua gambar di atas memperlihatkan percakapan tentang perjodohan yang dilakukan oleh orang tua Mulan guna mencarikan seorang suami untuk Mulan kelak. Pada gambar pertama tepat setelah Mulan pulang dari latihan berkuda sore menjelang petang, dengan sudut pengambilan gambar (angle camera) Close Up berfokus pada ibu mulan . Ia memberitahu Mulan bahwa sudah menemukan jodoh yang cocok untuk Mulan “Kami punya kabar baik, pencari jodoh menemukan pasangan yang menguntungkan untukmu”.

Dan hal ini perkuat pada gambar kedua dengan sudut pengambilan gambar (angle camera) Long Shot yang memperlihatkan semua keluarga mulan dalam suasana makan malam bersama (studientelope), dan ayah Mulan (Hua Zhou) berkata:Ya Mulan, Sudah di putuskan. Ayo duduklah, ini yang terbaik untuk keluarga kita”.

Dilanjut dengan mulan duduk bersama di meja makan dan kemudian Mulan menjawab:Ya, terbaik (dengan raut wajah kecewa). Aku akan membawa kehormatan bagi kita semua.”

Namun Mulan terlihat sedih akan keputusan orang tuanya tersebut dah hal itu terlihat jelas ekpresi wajah Mulan pada gambar ketiga dengan sudut pengambilan gambar (angel camera) Close Up yang berfokus pada wajah Mulan . Ekspresi wajah yang datar namun sambil menahan air mata yang tampak jelas terihat matanya sudah berkaca-kaca. Hal tesebut menandakan emosi kesedihan mulan akan keputusan orang tuanya untuk menjodohkannya. Seluruh adegan pada scene 2 menunjukkan bahwa perempuan yang sudah dewasa untuk permasalahan jodoh di tentukan oleh atau di carikan oleh keluarga. Pada gambar gambar kedua di sebutkan bahwa hal tersebut merupakan keputusan yang mutlak dan Mulan harus menerimanya dengan lapang dada.

Mulan sebagai Perempuan yang sudah dewasa di carikan calon suami untuk dirinya, karena aturan di desa tempat Mulan tinggal bahwa kodratnya seorang perempuan dewasa yaitu menikah dan menjadi ibu rumah tangga. Apabila hal tersebut di tentang maka hal tersebut dapat memcemarkan nama keluarga dan menjadi aib di masyarakat. Sedangakan jika dilihat dari teorinya Sasongko tentang gender bahwa hal ini tergolong ke dalam faktor nurture yang merupakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yang disebabkan oleh struktur sosial dan budaya sehingga menghasilkan perbedaan peran dan tugas. Perbedaan ini membuat perempuan selalu tertinggal dan diabaikan oleh peran dan kontribusinya dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Konstruksi sosial membuat laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan kelas. Laki-laki diidentikkan dengan kelas borjuis, dan perempuan sebagai kelas proletar .

Gambar 7 Berdanda dan Merias Wajah

Sign: Gambar 7 Sistem penanda pada adegan Ibu Mulan membantu Mulan untuk berdandan, dan Mulan dipakaikan make up oleh ibunya dengan menggunakan pewarna bibir merah, rona pipi berwarna merah juga serta beberapa riasan pada dahi berwarna kuning.

Object :

Interpretan: Pada gambar diatas terlihat Mulan sedang memakai make up untuk pelatihan menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik. Dengan sudut pengambilan gambar (angle camera) Close Up pada area wajah mulan, memperlihatkan semua mulai dari tata cara berpakaian hingga menata rambut agar terlihat lebih anggun serta penggunan make up layaknya seorang calon pengantin. Make up sendiri memiliki makna adanya sebuah keinginan akan berpenampilan indah pada pemakainya sehingga bisa merasa bangga akan penampilannya, Pinasti dalam . Dengan menggunakan pewarna bibir berwarna merah serta rona pipis berwarna merah juga yang menggambarkan kasih sayang dan gairah, merah juga warna yang sarat emosi. Dalam potongan adegan diatas mempresentasikan bagaimana peran perempuan di masyarakat apa bila dilihat dari segi pandang teori sasongko tentang peran gender dimayarakat. Potongan adegan di atas tergolong ke nurture apa bila di lihat dari segi pandang teori sasongko, merupakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yang disebabkan oleh struktur sosial dan budaya sehingga menghasilkan perbedaan peran dan tugas. Karena dilihat dari sruktul sosial yang ada pada film Mulan 2020 perempuan hanya di perboleh melakukan kegiatan yang berhubungan dengan ciri khasnya perempuan, seperti menikah dan menjadi ibu rumah tangga .

Gambar 8 Latihan Menuangkan Teh

Sign: Gambar 8 Sistem penanda pada adegan Mulan belajar cara menuangkan teh dengan baik dan benar dan di awasi oleh dewan biro jodoh (macthmaker). Berikut isi dialog dalam adegan:

Mulan: “(Menuangkan teh)”

Matchmaker: Diam........tenang..........anggun.............elegan, tak memalukan, sopan. Ini adalah kualitas yang kita lihat dalam istri yang baik. Ini addalah kualitas yang kita lihat dalam diri Mulan”.

Object :

  1. Ikon: Visualisasi: ikon, pada gambar 6 atau pada adegan 0:13:53 – 0:14:54 berupa gambar Ibu Mulan berkata jika sudah menemukan calon suami yang cocok untuk dirinya kelak.
  2. Indeks: Akan selalu ada momen di mana seorang perempuan yang sudah beranjak dewasa maka ia di wajibkan untuk segea menikah.
  3. Simbol: Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik pada adegan tersebut bahwa sikap seorang anak yang tetap menurut , sabar dan tetap dan pasrah walaupun mendapatkan perintah dari orang tun meskipun itu berlawan dengan keingannya.
  4. Ikon: Visualisasi: ikon, pada gambar 7 atau pada adegan 0:14:55 – 0:15:47 berupa gambar ibu Mulan sedang memakaikan make up kepada Mulan untuk tes kelayakan sebagai calon istri.
  5. Indeks: Berdandan dan menggunakan make up dilakukan agar sesorang perempuan tampak lebih cantik dan anggun.
  6. Simbol: Dari ikon dan tanda verbal yang sudah ada, terkandung pesan simbolik pada adegan tersebut bahwa tindakan yang dilakukan oleh ibu Mulan adalah untuk membuat terlihat nampak cantik saat menjali tesnya itu
  7. Ikon: Visualisasi: ikon, pada gambar 8 atau pada adegan 0:16:31 – 0:16:53 berupa gambar Mulan sedang belajar menuangkan teh.
  8. Indeks: Menuangkan teh dengan baik merupakan salah satu syarat agar dapat sebuah nilai kelayakan bila ingin menjadi seorang istri yang baik untuk suaminya.
  9. Simbol: Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik pada adegan tersebut bahwa sikap anggun, elegan, tak memaukan, sopan, adalah kualitas dalam pelajaran menuangkan teh dengan baik.

Interpretan: Screencapture pada dua gambar di atas memperlihatkan Mulan sedang diuji sebelum melakukan sebuah pernikahan, maka seorang calon istri akan di uji apakah sudah layak menjadi seorang istri atau belum. Pada gambar di atas mulan sedang di uji untuk menuangkan sebuah teh dengan anggun seperti yang terlihat pada gambar pertama dengan sudut pengambilan gambar Close Up berfokus pada tangan mulan. Beberapa riasan ada pada tangan mulan seperti pewarna kuku merah dan aksen warna merah pada lengan gaun yang ia kenakan. Hal ini tentunya menambah kesan angun dalam menuangkan teh, dan warna merah itu sendiri memiliki arti kasih sayang . Pada gambar kedua dengan sudut pengambilan gambar Long Shot juga diperlihatkan bahwa ada tiga orang dari dewan biro jodoh yang menilai akan teknik menuangkan teh tersebut apabila mulan berhasil maka mulan akan layak menjadi seorang istri. Dengan gaun berwarna ungu cerah seakan-akan mengisyaratkan untuk memancing padangan seseorang untuk melihatnya .Dalam potongan adegan diatas perempuan itu di gambar sebagai sosok yang lembut, emosional, dan penurut, Nasaruddin Umar dalam Aziz. Apabila ingin menjadi seorang istri yang baik sesuai yang dilihat dari struktur sosial budaya yang ada pada film mulan 2020, perempuan selayaknya melakukan peranya yang semestinya tentunya dengan aturan yang ada pada daerah itu seperti halnya menikah dan menjadi ibu rumah rumah tangga.Hal ini tergolong ke faktor nurture apa bila di lihat dari segi pandang teori sasongko, merupakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yang disebabkan oleh struktur sosial dan budaya sehingga menghasilkan perbedaan peran dan tugas. Karena dilihat dari sruktul sosial yang ada pada film Mulan 2020 perempuan hanya di perboleh melakukan kegiatan yang berhubungan dengan ciri khasnya perempuan, seperti menikah dan menjadi ibu rumah tangga .

Tokoh Mulan dalam film Mulan juga melakukan perannya sebagai gender perempuan, namun dalam film ini Mulan mendapat banyak pertentangan akan hal yang sering dilakukan karena hal tersebut sangat bertentangan dengan aturan budaya yang ada pada daerah tempat tinggal mulan. Hal ini sangat erat kaitannya juga dengan paparan Nazarudin dalam Aziz tentang ciri perempuan yang lembut, emosional, dan penurut. Namun yang dilakukan Mulan bertentangan akan hal itu karena Mulan lebih senang melakukan semua hal sesuai yang ia inginkan dan hal ini juga sangat erat kaitanya dengan teori yang dipaparkan oleh , bahwa perbedaan peran dan tugas gender memiliki dua fakor yaitu nurture dan nature. Faktor nurture tugas peran gender perempuan didasarkan dari struktur sosial dan budaya. Konstruksi sosial ini membuat perempuan memiliki perbedaan kelas dengan laki-laki. Laki-laki diidentikkan dengan kelas borjuis, dan perempuan sebagai kelas proletar. Faktor nature adalah perbedaan tugas dari setiap gender berdasarkan jenis kelaminnya, perbedaan biologis itu memberikan indikasi dan implikasi bahwa diantara perempuan mempunyai tugasnya sendiri dan berbeda dengan tugas laki-laki.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam film Mulan 2020 masih banyak adegan yang merepresentasikan tentang peran gender laki-laki dan perempuan. Melalui tahapan analisis dengan metode semiotika Charles Sanders Peirce peneliti membagi video dalam film Mulan 2020 yang terdapat peran gender laki-laki dan perempuan menjadi 13 scene, kemudian di kategorikan menjadi 2 bagian yaitu peran gender laki-laki dan peran gender perempuan.

Secara keseluruhan, film ini mengisahkan tentang kehidupan seorang perempuan Yaitu Mulan sebagai tokoh utama protagonis perempuan dan Bori Khan sebagai tokoh antagonis laki-laki, yang juga merepresentasikan peran gender keduanya dalam kehidupan sehari-hari. Mulan melakukan perannya selayanya seorang perempuan yang dimana tugas seorang perempuan dalam film ini telah diatur oleh aturan budaya yang ada seperti halnya menikah dan kemudian menjadi ibu rumah tangga. Bori Khan yang merupakan seorang pemimpin dari bangsanya di ditampilkan sebagai seorang tegas dan keras dalam memerintah dan juga memiliki argumen yang kuat dalam meyakinkan pasukannya.

Namun dalam penelitian ini pada film Mulan 2020 menunjukkan bahwa beberapa kepercayaan yang menjadi mitos dalam masyarakat menganggap bahwa hanya laki-laki yang boleh dan sanggup memberi nafkah untuk keluarga, sementara perempuan sebagai istri bertugas menjaga anak dan mengurus rumah tangga. Apabila seorang perempuan melakukan hal yang lain dari kegiatan tersebut maka akan mendapat pertentangan, dan hal tersebut akan menjadi aib di kalangan masyarakat. Hal tersebut tergambar jelas di saat Mulan ingin membantu ayahnya pun tidak di perbolehkan. Kepercayaan ini bahkan sudah ada sejak jaman dahulu kala bahwa pria sebagai suami akan berburu dan istrinya menunggu bersama anak-anaknya di rumah.

References

  1. Wood, Gendered Live: Communication, Gender, and Culture, Wadsworth:: Cengage Learning, 2009.
  2. A. Rokhmansyah, Pengantar gender dan feminisme: Pemahaman awal kritik sastra, Yogyakarta: Garudhawaca, 2016.
  3. A. P. Kirana, "Analisis Wacana Stereotip Gender Perempuan dalam Film Kartun Anak (Studi Analisis Wacana Kritis Model Sara Mills dalam film Animasi Disney Princess Mulan)," Universitas Brawijaya, Malang, 2019.
  4. M. E. Dewi and C. Nugroho, "Wacana Ketidak Setaraan Gender Pada Film Siti," e-Proceeding of Management : Vol.4, No.3, pp. 3055-3062, 2017.
  5. A. Aziz, "Relasi Gender Dalam Membentuk Keluarga Harmoni (Upaya Membentuk Keluarga Bahagia)," HARKAT: Media Komunikasi Islam Tentang Gebder dan Anak, 12 (2), pp. 27-37, 2017.
  6. M. A. Anjirbag, "Mulan and Moana: Embedded coloniality and the search for authenticity in Disney Animated film," Journal Soc. Sci, 7(230), pp. 1-15, 2018.
  7. S. S. Sasongko, Konsep dan Teori Gender, Jakarta: BKKBN, 2009.
  8. I. S. W. Wibowo, Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Untuk Penelitian dan Skripsi Komunikasi (semiotik,komunikasi,penelitian kualitatif), Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.
  9. N. Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.
  10. S. Antelope, "Angle Kamera," 3 Mei 2019. [Online]. Available: https://studioantelope.com/istilah-shot-dalam-film/.
  11. A. Fatihani, "Representasi Guk dan Yuk Sebagai Duta Wisata Kabupaten Sidoarjo dalam Instagram," ELIB Umsida, Sidoarjo, 2018.
  12. E. Y. Kristanti, "temuan baru wajah manusia ternyata punya 21 ekspresi," 1 April 2014. [Online]. Available: https://www.liputan6.com/global/read/2030800/temuan-baru-wajah-manusia-ternyata-punya-21-ekspresi.
  13. A. Sobur, ANALISIS TEKS MEDIA Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018.
  14. A. Widyawati, “Representasi Peran Gender Dalam Film India (Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Tokoh Kabir Dalam Film Ki and Ka),” Universitas Brawijaya, Malang, 2016.
  15. A. Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017.
  16. M. Sutrisno, Teks-teks kunci estetika : filsafat seni, Yogyakarta: Galang Press, 2005.
  17. N. N. Dewi and R. Kusuma, "Peran Gender Dalam Film Religi Islam Indonesia (Studi Analisis Isi Kualitatif Peran Gender dalam Film Religi Islam Indonesia)," Eprint Ums, Surakarta, 2017.
  18. IMDb.com, "IMDb.com," 31 Maret 2000. [Online]. Available: https://www.imdb.com/title/tt0120762/?ref_=nv_sr_srsg_3.
  19. IMDb.com, "IMDb.com," 21 Desember 2020. [Online]. Available: https://www.imdb.com/title/tt4566758/?ref_=nv_sr_srsg_0.