The purpose of this study was to determine the effect of the quality of human resources on the quality of village financial reports, the effect of education and training on the quality of village financial reports, and the village financial system (siskeudes) on the quality of village financial reports. This study uses a quantitative approach. The sample used in this study was 100 village officials. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis, coefficient of determination (R2). Partial correlation coefficient, t test, F test using SPSS for windows program. The data of this study were obtained from the results of the tabulation of the distribution of the questionnaire using a Likert scale. The results of this study indicate that the quality of human resources has a significant effect on the quality of village financial reports, education and training have a significant effect on the quality of village financial reports, and the village financial system (siskeudes) has a significant effect on the quality of village financial reports.
Pemerintah desa merupakan tingkat pemerintahan terkecil yang terdiri dari kepala desa dan perangkat desa yang berhadapan langsung dengan masyarakat, maka pemerintah pusat dapat dibantu oleh pemerintah desa dalam melaksanakan pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan publik. Dalam pengelolaan pemerintah dan berbagai sumber daya alam pemerintah desa diharapkan agar lebih mandiri dalam mengelola keuangan dan kekayaan yang dimiliki oleh desa. Sesuai Undang-Undang Nomor 6 tentang Desa pasal 72 yang berbunyi “Desa juga mengelola keuangan yang berasal dari pendapatan Asli Desa dan Pendapatan Transfer lainnya berupa Alokasi Dana Desa (ADD) Bagian dari hasil pajak dan retribusi Kabupaten/Kota dan bantuan dari APBD Provinsi/Kabupaten/Kota” [1].
Bentuk upaya pertanggungjawaban pemerintah yang dapat dilakukan yakni dengan menyampaikan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan. Dalam pelaksanaanRkeuangan desa yang diatur dalam peraturan Menteri DalamRNegeri Nomor 113 Tahun 2014 tentangi Pengelolaan Keuangan DesaRdikatakan bahwa “Keuangan desa merupakan semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang atau barang yang dapat dijadikan milik desa yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa”. Kemudian, pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjelaskan tujuan salah satu dari pemerintahan daerah yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintah daerah. Sehingga, upaya untuk mewujudkan transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah adalah dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan [2].
Secara umum, tujuan laporan keuangan di susun sebagai penyedia informasi yang berkualitas tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus suatu entitas yang berguna bagi pemakainya. Dilihat dari sisi eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kepala desa kepada masyarakat umum atau masyarakat luas, Sedangkan jika dilihat dari sisi Internal, laporan keuangan merupakan suatu alat pengendalian dan evaluasi kinerja pemerintah dan unit kerja pemerintah daerah ke desa yang harus membuat laporan keuangan sebagai bukti telah melakukan berbagai transaksi keuangan yang harus dipertanggungjawabkan [3].
Karakteristik kualitatif yang memuat informasi dalam laporan keuangan yang dapat berguna bagi pemakainya yang menjadi pokok, yaitu (1) Relevan, (2) Dapat dipahami, (3) Keandalan, dan (4) Dapat dibandingkan [4]. Jika dalam suatu laporan keuangan terdapat ketidaksesuaian dengan perundang-undangan maka akan mengakibatkan kerugian desa, ketidakhematan, kelemahan administrasi, ketidakefektifan dan tidak keefisienan.
Kurang terpenuhinya karakteristik kualitatif pengelolahan keuangan pada pemerintah desa dikarenakan kurangnya sumberdaya manusia khususnya yang memiliki latar belakang akuntansi, penugasan sumber daya manusia yang tidak sesuai, tingkat pendidikan dan pelatihan administrasi yang kurang mendukung. Sehingga,pemerintah sebagai pelaksana pengelolaan keuangan di daerah masih mengalami kekurangan sumber daya manusia berkualitas dalam mengelola laporan keuangan.
Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling utama sekaligus menjadi penggerak dalam melaksanakan suatu visi, misi dan tujuan dalam suatu organisasi. Menurut [5] sebagai bentuk dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, sumber daya manusia merupakan elemen dari organisasi yang memiliki peran sangat penting. Sehingga, harus dapat dipastikan bahwa pengelolaan sumber daya manusia tersebut dapat dijalankan dengan sebaik mungkin untuk membantu dalam upaya pencapaian yang dimaksud oleh organisasi. Dalam pengolahan keuangan yang baik harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten. Hal ini didukung dengan latar belakang pendidikan akuntansi, mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman di bidang keuangan [6].
Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam menyusun laporan keuangan, maka aparatur pemerintah daerah menjadikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) sebagai cara untuk mengatasi kendala dalam proses penyusunan laporan keuangan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil pasal 10 yang menyebutkan bahwa dalam upaya peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu melalui pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan (Diklat) dalam jabatan.
Dengan tingkat pendidikan yang memadai seseorang akan lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya, oleh karena itu tingkat pendidikan menjadi salah satu petunjuk yang menunjukkan tingkat intelektual yang ada pada seseorang, karena semakin tinggi tingkat suatu pendidikan, maka pengetahuan dan intelektualitas seseorang akan tinggi pula. Oleh karena itu tingkat pendidikan yang memadai akan mempengaruhi seseorang dalam melaksakan tugasnya dengan mudah.
Selain pendidikan, pelatihan tidak dapat diabaikan begitu saja karena dalam menentukan kualitas seseorang, pelatihan merupakan faktor pendukung dalam bekerja terutama dalam memasuki di era persaingan yang semakin meningkat. Baik dari karyawan baru maupun dari karyawan lama pelatihan merupahan suatu hal yang sangat penting.
Salah satu bentuk upaya dalam pengolaan keuangan desa, pemerintah pusat menerapkan aplikasi yang berbasis online untuk pemerintahan desa yaitu aplikasi Siskeudes,Siskeudes merupakan aplikasi yang dikembangkan bersama permendagri dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola keuangan desa sebagai alat pengatur sehingga hasil dari penggunaan aplikasi tersebut diharapkan akan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Menurut peringatan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat, dengan hasil evaluasi implementasi dalam Aplikasi Sistem Keuangan Desa, menegaskan bila laporan dana desa itu belum dikomplikasi, maka bagaimana nanti desa akan mendapatkan dana desa lagi dari Pemerintah Pusat pada tahun yang akan datang. Di Kabupaten Sidoarjo ada sebanyak 322 desa yang mendapatkan dana dari Pusat sejak tahun 2017 lalu, telah menerapkan aplikasi Siskeudes untuk laporan keuangannya. “Desa butuh Siskeudes, karena semua transaksi keuangan desa harus dilaporkan, bagi desa yang laporan keuangannya belum lengkap segera dibenahi”. Menurut Drs Ec Ali Imron MM selaku Kepala Dinas pemberdayaan Masyarakat Desa Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kab Sidoarjo, aplikasi Siskeudes membuat Pemerintah desa di Sidoarjo agar lebih hati-hati. Karena semua kegiatan keuangan terpantau. Baik oleh Pemkab Sidoarjo maupun oleh Pemerintah pusat “Ada Siskeudes ini dapat meminimalisir adanya kebocoran keuangan, keuangan menjadi lebih efisien dan bisa transparan sehingga penggunaan dana desa tepat pada sasaran”.
Dalam menggunakan aplikasi Siskeudes ini, Pemdes akan lebih hati-hati dan tidak sembarangan dalam mengeluarkan dana desanya, apabila sampai sembarangan dalam mengeluarkan dananya pasti akan ketahuan. Karena dalam pengawasan sistem ini menerapkan teknologi informasi. Dalam kegiatan yang dilakukan dalam rangka evaluasi laporan keuangan desa yang menggunkan aplikasi Siskeudes ini, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, berharap acara tersebut dapat bermanfaat. Karena dengan mempunyai dana desa yang besar, desa akan bisa lebih mandiri dalam membangun desa.
Maka diharapkan setiap Kades maupun perangkat desa di Kab Sidoarjo tidak sampai menyalahgunakan dana desa tersebut karena akan menjadi incaran aparat penegak hukum dan diharapkan bisa menyusun laporan keuangan desa dengan baik dalam aplikasi Siskeudes ini. Agar dana desa dapat dipertanggungjawabkan dan menekankan agar dana desa digunakan untuk kegiatan pembangunan desa yang dianggap lebih prioritas.
Beberapa faktor seperti tersedianya sumber saya manusia yang berkualitas, tingkat pendidikan dan pelatihan, dan sistem keuangan desa (Siskeudes) dalam membantu proses pelaporan keuangan yang handal dan tepat waktu, maka pemerintah desa wajib memperhatikan setiap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk keperluan dalam pengambilan suatu keputusan, pengendalian dan perencanaan.
Penelitian ini Replikasi dari Penelitian [7] dengan menambahkan satu variabel kualitas laporan keuangan dari penelitian [8] mengganti variabel dengan Pendidikan dan Pelatihan, dan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes). Dari penelitian tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai variabel laporan keuangan, terkhusus kepada laporan keuangan desa. Adapun perbedaan peneliti ini dengan sebelumnya, yaitu dengan menambahkan variabel, waktu dan lokasi penelitian yang berbeda.
Berdasarkan uraian diatas penelitian ini menjadi pertimbangan penulis untuk meneliti seberapa besar pengaruh sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan, sistem keuangan desa terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan dalam pemerintah desa yang melalui skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Pendidikan dan Pelatihan, Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) terhadap Kualitas Laporan Keuangan”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
Pendekatan Penelitian
pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dimana pendekatan kuantitatif sendiri merupakan penelitian yang lebih menekan pada fenomena-fenomena secara objektif yang kemudian dikaji dengan secara kuantitatif.
Indikator Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di pemerintah desa Kabupaten Sidoarjo yang lokasinya tersebar di beberapa lokasi yang berbeda. Yang terdiri dari 5 Kecamatan diantaranya desa yang berada di kecamatan Sidoarjo. Candi, Tanggulangin, Porong dan Jabon.
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek yang akan di teliti [13]. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian desa yang berada di Kabupaten Sidoarjo.
Sampel
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini meliputi:
Berikut rincian jumlah sampel desa dapat dilihat pada tabel berikut:
No | Kecamatan | Jumlah Populasi (Desa) | Jumlah Sampel (Desa) |
1 | Sidoarjo | 24 | 10 |
2 | Candi | 24 | 10 |
3 | Tanggulangin | 19 | 10 |
4 | Porong | 20 | 10 |
5 | Jabon | 15 | 10 |
Jumlah | 102 | 5 0 |
Dari hasil perhitungan sampel pada tabel diatas, diketahui bahwa jumlah desa yang memenuhi kriteria yaitu 50 desa dan 2 perangkat desa. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 50 x 2 = 100 perangkat desa di Kabupaten Sidoarjo.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data pada penelitian ini berupa kuesioner. Jawaban atas kuesioner dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan skala likert. Format yang disediakan dalam lima pilihan biasanya sebagai berikut:
No | Jawab | Skor |
1 | Sangat Tidak Setuju | 1 |
2 | Tidak Setuju | 2 |
3 | Netral | 3 |
4 | Setuju | 4 |
5 | Sangat Setuju | 5 |
No | Variabel | Indikator | Jumlah |
1 | Kualitas Sumber Daya Manusia | Pemahaman tentang akuntansiSDM yang berkualitasSumber daya yang memadaiPeran dan tanggung jawabSosialisasi peraturan baru. | 5 |
2 | Pendidikan dan Pelatihan | Latar belakang pendidikan.Wawasan pengetahuanMateri praktis (On the job training)Materi simulasi (off the job training) | 4 |
3 | Sistem Keuangan Desa | Pengoperasian Siskeudes.Praktek dengan siskeudesPembukuan siskeudesLaporan siskeudes | 4 |
4 | Kualitas Laporan Keuangan | Aktivitas keuangan dimasa laluMemprediksi masa yang akan datangKetepatan penyajianPengambilan keputusanDisajikan wajar dan jujurDapat dibandingkan | 6 |
Teknik Analisis
Uji Validitas
Adapun kreteria pengambilan keputusan menggunakan tingkat signifikansi 5%, dimana butir pernyataan dapat dikatakan valid apabila nilai tingkat signifikansi kurang dari 5% [14].
Uji Reabilitas
Reabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur sejauh mana jawaban pada setiap variabel tetap konsisten. Reliabel dalam penelitian kuantitatif yaitu item pertanyaan setiap variabel tersebut konsisten [15]. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan uji statistik cronbach’s alpha (). Adapun ketentuan pengujian ini yaitu setiap variabel kuesioner penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha () lebih dari 0,6.
Regresi Linier Berganda
Tujuan teknik regresi linier berganda untuk mengkaji sejauh mana hubungan dari variabel bebas dengan terikat, dan apakah setiap variabel bebas berpengaruh positif atau negatif serta memprediksi apakah terjadi kenaikan atau penurunan variabel independen dengan variabel dependen. Adapun persamaan regresi dalam penelitian ini sebagai berikut:
Keterangan:
Y : Kualitas laporan keuangan
a: Konstanta
X1: Kualitas sumber daya manusia
X2: Pendidikan dan pelatihan
X3: Sistem keuangan desa
1 : Koefisisen regresi
e: Error
Uji Hipotesis
Uji Parsial (Uji t)
Uji t atau parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh sendiri-sendiri atau parsial secara signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dalam penelitian ini varabel independen terdiri dari human relation, lingkungan kerja, dan disiplin kerja. langkah unutuk mengambil keputusan :
Koefisien Korelasi Berganda (R)
Uji koefisien korelasi berganda bertujuan untuk mengetahui besar kecilnya hubungan antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel yang terikat. Nilai R berkisar antara 0 sampai dengan 1. Dimana nilai yang mendekati 1 berarti bahwa semakin kuat hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Koefisien Determinasi Berganda (R 2 )
Digunakan untuk menghitung kemampuan model regresi dalam menafsirkan hubungan antara variabel independen deengan variabel dependen dalam penelitian. Untuk pengambilan keputusan uji determinasi berganda jika nilai R2semakin mendekati 1 atau 100% berarti semakin baik atau semakin kuat hubungan variabel independen dengan variabel dependen.
Hasil
Uji Kualitas Data
Hasil uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:
Uji Validitas
Item-Total Statistics | ||||
Scale Mean if Item Deleted | Scale Variance if Item Deleted | Corrected Item-Total Correlation | Cronbach's Alpha if Item Deleted | |
X1_1 | 47.09 | 21.862 | .449 | .762 |
X1_2 | 47.14 | 24.642 | .575 | .805 |
X1_3 | 46.98 | 24.415 | .525 | .798 |
X1_4 | 47.05 | 21.702 | .566 | .770 |
X1_5 | 46.65 | 20.240 | .576 | .744 |
Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai Corrected Item-Total Correlation yang merupakan r hitung di bandingkan dengan r tabel. Dengan α= 5% dengan n = 100 dengan df = (n-2) maka diperoleh r tabel sebesar 0,196. Adapun tabel hasil uji validitas adalah
Item | r hitung | r tabel | Keterangan |
X1_1 | 0,449 | 0,196 | Valid |
X1_2 | 0,575 | 0,196 | Valid |
X1_3 | 0,525 | 0,196 | Valid |
X1_4 | 0,566 | 0,196 | Valid |
X1_5 | 0,576 | 0,196 | Valid |
Hasil perhitungan uji validitas terhadap kuesioner Kualitas Sumber Daya Manusia menunjukkan bahwa seluruh butir kuesioner semuanya valid. Item kuesioner dinyatakan valid karena harga r hitung untuk semua item kuesioner lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,196. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner Pendidikan dan pelatihan dinyatakan sah dan dapat dipercaya untuk mengambil data penelitian.
Adapun untuk pengujian validitas Pendidikan dan pelatihan (X2) dapat dilihat dari tabel hasil uji SPSS sebagai berikut :
Item-Total Statistics | ||||
Scale Mean if Item Deleted | Scale Variance if Item Deleted | Corrected Item-Total Correlation | Cronbach's Alpha if Item Deleted | |
X2_1 | 38.64 | 28.680 | .536 | .828 |
X2_2 | 38.47 | 30.143 | .541 | .847 |
X2_3 | 38.51 | 28.180 | .590 | .823 |
X2_4 | 38.35 | 29.675 | .411 | .840 |
Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai Corrected Item-Total Correlation yang merupakan r hitung di bandingkan dengan r tabel. Dengan α=5% dengan n=100 dengan df = (n-2) maka diperoleh r tabel sebesar 0,196. Adapun tabel hasil uji validitas adalah sebagai berikut :
Item | r hitung | r tabel | Keterangan |
X2_1 | 0,536 | 0,196 | Valid |
X2_2 | 0,541 | 0,196 | Valid |
X2_3 | 0,590 | 0,196 | Valid |
X2_4 | 0,411 | 0,196 | Valid |
Item kuesioner diatas dinyatakan valid karena harga r hitung untuk semua item kuesioner lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,196. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner Pendidikan dan pelatihan (X2) dinyatakan sahih dan dapat dipercaya untuk mengambil data penelitian.
Adapun untuk pengujian validitas Sistem keuangan desa (X3) dapat dilihat dari tabel hasil uji SPSS sebagai berikut :
Scale Mean if Item Deleted | Scale Variance if Item Deleted | Corrected Item-Total Correlation | Cronbach's Alpha if Item Deleted | |
X3_1 | 36.36 | 29.791 | .510 | .871 |
X3_2 | 36.49 | 30.921 | .523 | .873 |
X3_3 | 36.16 | 29.473 | .668 | .862 |
X3_4 | 36.13 | 29.523 | .582 | .823 |
Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai Corrected Item-Total Correlation yang merupakan r hitung di bandingkan dengan r tabel. Dengan α=5% dengan n=100 dengan df = (n-2) maka diperoleh r tabel sebesar 0,196. Adapun tabel hasil uji validitas adalah sebagai berikut :
Item | r hitung | r tabel | Keterangan |
X3_1 | 0,5100 | 0,196 | Valid |
X3_2 | 0,523 | 0,196 | Valid |
X3_3 | 0,668 | 0,196 | Valid |
X3_4 | 0,582 | 0,196 | Valid |
Item kuesioner diatas dinyatakan valid karena harga r hitung untuk semua item kuesioner lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,196. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner sistem keuangan desa (X3) dinyatakan valid.Adapun pengujian validitas kualitas laporan keuangan (Y) sebagai berikut :
Item-Total Statistics | ||||
Scale Mean if Item Deleted | Scale Variance if Item Deleted | Corrected Item-Total Correlation | Cronbach's Alpha if Item Deleted | |
Y_1 | 100.93 | 20.587 | .528 | .804 |
Y_2 | 34.02 | 19.537 | .559 | .804 |
Y_3 | 100.95 | 19.201 | .624 | .792 |
Y_4 | 34.05 | 19.904 | .615 | .794 |
Y_5 | 34.07 | 20.1000 | .515 | .805 |
Y_6 | 34.18 | 22.003 | .514 | .814 |
Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai Corrected Item-Total Correlation yang merupakan r hitung di bandingkan dengan r tabel. Dengan α=5% dengan n=100 dengan df = (n-2) maka diperoleh r tabel sebesar 0,196. Adapun pengujian validitas yaitu
Item | r hitung | r tabel | Keterangan |
Y_1 | 0,528 | 0,196 | Valid |
Y_2 | 0,559 | 0,196 | Valid |
Y_3 | 0,624 | 0,196 | Valid |
Y_4 | 0,615 | 0,196 | Valid |
Y_5 | 0,515 | 0,196 | Valid |
Y_6 | 0,514 | 0,196 | Valid |
Item kuesioner diatas dinyatakan valid karena harga r hitung untuk semua item kuesioner lebih besar dari r tabel yaitu sebesar0,196. Dari hasil uji validitas dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner Kualitas laporan keuangan (Y) dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS for windows, dimana hasil uji reliabilitas instrumen sebagaimana prosedur yang telah
No | Item | Cronbach Alpha | Keterangan |
1 | Kualitas Sumber Daya Manusia (X1) | 0,789 | Reliabel |
2 | Pendidikan dan pelatihan (X2) | 0,843 | Reliabel |
3 | Sistem keuangan desa (X3) | 0,879 | Reliabel |
4 | Kualitas laporan keuangan (Y) | 0,822 | Reliabel |
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha diketahui variabel instrumen memiliki cronbach alpha lebih besar dari 0,6. Sebuah variabel dikatakan reliabel apabila cronbach alpha > 0,6 . Dengan demikian seluruh variabel instrumen dalam penelitian ini reliable
Dalam rangka menguji pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan pelatihan dan Sistem keuangan desa terhadap Kualitas laporan keuangan, maka digunakan analisis regresi berganda. Perhitungan dilaksanakan dengan dengan program SPSS dan diperoleh hasil sebagai berikut :
Coefficients a | ||||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | Collinearity Statistics | |||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | ||||
1 | (Constant) | .699 | .1100 | 8.746 | .000 | |||
X1(Kualitas Sumber Daya Manusia) | .249 | .052 | .347 | 5.597 | .036 | .323 | 3.1100 | |
X2(Pendidikan dan pelatihan) | .375 | .061 | .458 | 6.156 | .014 | .202 | 4.963 | |
X3(Sistem keuangan desa) | .597 | .076 | .585 | 7.701 | .001 | .128 | 7.806 | |
a. Dependent Variable: Y(Kualitas laporan keuangan) |
Pada tabel tersebut mengenai hasil pengolahan SPSS, maka dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 0, 699 + 0 ,249 X 1 + 0, 375 X 2 + 0, 597 X 3
Dari hasil persamaan tersebut diatas, maka dapat diartikan bahwa :
Uji Hipotesis
Uji Signifikasi Parsial (Uji T)
Uji ini untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh sendiri-sendiri atau secara parsial terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Jika thitung lebih besar dari ttabel, ini berarti ada alasan yang kuat untuk menerima hipotesis satu (H1) dan menolak hipotesis nol (H0), demikian pula sebaliknya.
Pada uji hipotesis ini menggunakan uji t dipergunakan untuk mengukur tingkat pengaruh signifikansi secara parsial antara variabel bebas yang meliputi Kualitas Sumber Daya Manusia (X1), Pendidikan dan pelatihan (X2) dan Sistem keuangan desa (X3)terhadap variabel terikat yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) .
Adapun pengujian uji t adalah sebagai berikut :
Dengan df = n-k = 100 – 4 =56 sehingga diperoleh t tabel (0,05;56) sebesar 2,003. Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil pengolahan SPSS disajikan pada tabel di bawah ini:
Coefficients a | ||||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | Collinearity Statistics | |||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | ||||
1 | (Constant) | .699 | .1100 | 8.746 | .000 | |||
X1(Kualitas Sumber Daya Manusia) | .249 | .052 | .347 | 5.597 | .036 | .323 | 3.1100 | |
X2(Pendidikan dan pelatihan) | .375 | .061 | .458 | 6.156 | .014 | .202 | 4.963 | |
X3(Sistem keuangan desa) | .597 | .076 | .585 | 7.701 | .001 | .128 | 7.806 | |
a. Dependent Variable: Y(Kualitas laporan keuangan) |
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa :
Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia (X1)
Sesuai dengan hasil perhitungan Uji t yang dilakukan dengan bantuan program SPSS di atas, variabel Kualitas Sumber Daya Manusia (X1) diperoleh nilai t hitung sebesar 5,597. Sehingga Nilai t hitung ini lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,003. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,036. Jadi, nilai signifikansi ini lebih kecil daripada nilai yaitu 0,05. Karena ( t hitung > t tabel = 5,597 > 2,003) dan (sig < α = 0,036 < 0,05 ) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen yaitu Kualitas Sumber Daya Manusia (X1) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) pada Kabupaten Sidoarjo.
Variabel Pendidikan dan pelatihan (X2)
Sesuai dengan hasil perhitungan Uji t yang dilakukan dengan bantuan program SPSS di atas, variabel Pendidikan dan pelatihan (X2) diperoleh nilai t hitung sebesar 6,156. Sehingga Nilai t hitung ini lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,003. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,014. Jadi, nilai signifikansi ini lebih kecil daripada nilai yaitu 0,05. Karena ( t hitung > t tabel = 6,156 > 2,003 ) dan (sig < α = 0,014 < 0,050 ) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen yaitu Pendidikan dan pelatihan (X2) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) pada Kabupaten Sidoarjo.
Variabel Sistem keuangan desa (X3)
Sesuai dengan hasil perhitungan Uji t yang dilakukan dengan bantuan program SPSS di atas, variabel Sistem keuangan desa(X3) diperoleh nilai t hitung sebesar 7,701 . Sehingga Nilai t hitung ini lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,003. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,001. Jadi, nilai signifikansi ini lebih kecil daripada nilai yaitu 0,05. Karena ( t hitung > t tabel = 7,701 > 2,003 ) dan (sig < α = 0,001 < 0,05 ) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen yaitu Sistem keuangan desa (X3) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) pada Kabupaten Sidoarjo.
Uji Signifikasi Simultan (Uji f)
Pada uji hipotesis ini menggunakan uji F dipergunakan untuk mengukur tingkat pengaruh signifikansi secara bersama-sama (simultan) antara variabel bebas yang meliputi Kualitas Sumber Daya Manusia (X1), Pendidikan dan pelatihan (X2) dan Sistem keuangan desa (X3) terhadap Kualitas laporan keuangan (Y). Adapun pengujian uji F adalah sebagai berikut :
Dengan df 1 = k-1 = 3 dan df 2 = n-k = 100 – 4 = 56 sehingga diperoleh F tabel (0,05;56) sebesar 2,7100. Nilai F hitung yang diperoleh dari hasil pengolahan SPSS disajikan pada tabel ini:
ANOVA b | ||||||
Model | Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |
1 | Regression | 15.779 | 3 | 5.2100 | 279.120 | .000a |
Residual | 1.149 | 56 | .019 | |||
Total | 16.929 | 59 | ||||
a. Predictors: (Constant), X3(Sistem keuangan desa), X2(Pendidikan dan pelatihan), X1(Karateristik Sistem Akuntansi Manajemen) | ||||||
b. Dependent Variable: Y(Kualitas laporan keuangan) |
Sesuai dengan hasil perhitungan Uji F yang dilakukan dengan bantuan program SPSS di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 279,120. Sehingga Nilai F hitung ini lebih besar daripada nilai F tabel yaitu 2,930. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,00, jadi nilai signifikansi ini lebih kecil daripada nilai yaitu 0,05. Karena ( F hitung > F tabel =(279,120 > 2,930) dan (sig < α = 0,00 < 0,05 ) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen yaitu Kualitas Sumber Daya Manusia (X1), Pendidikan dan pelatihan, (X2) dan Sistem keuangan desa (X3) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) pada Kabupaten Sidoarjo.
Koeisien Korelasi Parsial
Untuk mengetahui variabel bebas mana yang paling berpengaruh signifikan yang terdiri dari Kualitas Sumber Daya Manusia (X1), Pendidikan dan pelatihan (X2) dan Sistem keuangan desa (X3) terhadap variabel terikat yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) maka dilakukan dengan melihat nilai besarnya koefisien korelasi parsialmasing-masing variabel bebas (Prastito, 27:2011). Variabel yang memiliki nilai t hitung tertinggi atau nilai signifikansi terkecil merupakan salah satu variabel bebas (X) yang paling berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Hasil perhitungan oleh SPSS menunjukan bahwa nilai t hitung tertinggi adalah sebesar 7,701 yaitu variabel Sistem keuangan desa (X3) di banding dengan variabel bebas lainnya. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa variabel Sistem keuangan desa (X3) merupakan variabel bebas yang paling berpengaruh paling signifikan terhadap variabel terikat yaitu Kualitas laporan keuangan (Y).
Analisis Korelasi Berganda (R)
Digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Nilai koefisien determinasi simultan yang merupakan hasil pengkuadratan koefisien korelasi menunjukkan prosentase pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Hasil perhitungan SPSS mengenai analisis korelasi berganda ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.
Model Summary b | |||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson |
1 | .865a | .832 | .829 | .13727 | 2.047 |
a. Predictors: (Constant), X3(Sistem keuangan desa), X2(Pendidikan dan pelatihan), X1(Kualitas Sumber Daya Manusia) | |||||
b. Dependent Variable: Y(Kualitas laporan keuangan) |
Pada tabel diatas diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,865 atau mendekati 1. Artinya terdapat hubungan yang kuat dan searah antara variabel bebas yang meliputi Kualitas Sumber Daya Manusia (X1), Pendidikan dan pelatihan (X2) dan Sistem keuangan desa (X3) terhadap variabel terikat yaitu Kualitas laporan keuangan (Y), artinya jika variabel bebas yang meliputi Kualitas Sumber Daya Manusia (X1), Pendidikan dan pelatihan (X2) dan Sistem keuangan desa (X3) ditingkatkan, maka variabel terikat yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) juga akan meningkat, demikian pula sebaliknya.
Analisis Determinasi Berganda (R 2 )
Digunakan untuk menghitung kemampuan model regresi dalam menjelaskan perubahan variabel tergantung akibat variasi variabel bebas. Bila R2 makin mendekati 1 atau 100% berarti semakin baik model regresi tersebut dalam menjelaskan variabilitas variabel tergantung.
Prosentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi simultan (RSquare). Variabel bebas lebih dari 2 variabel maka menggunakan Adjudted R Square sebagai koefisien determinasi. Adjusted R Squared artinya R squared yang disesuaikan. Dalam penelitian ini besarnya besarnya Adjusted R Square adalah sebesar 0,829 . Hal ini berarti bahwa naik turunnya variabel terikat yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu Kualitas Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan pelatihan dan Sistem keuangan desa sebesar 82,9%. Sedangkan sisanya sebesar 17,1 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Pembahasan
Kualitas Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Sumber Daya Manusia berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas laporan keuangan. Hal ini dapat ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,036 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 5,597 yang lebih besar dari t tabel yakni sebesar 2,003 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis ini diterima, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semakin baik sebuah Kualitas Sumber Daya Manusia maka dapat mempengaruhi Kualitas laporan keuangan. Dalam penelitian ini besarnya besarnya Adjusted R Square adalah sebesar 0,829 . Hal ini berarti bahwa naik turunnya variabel terikat yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu Kualitas Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan pelatihan dan Sistem keuangan desa sebesar 82,9%. Sedangkan sisanya sebesar 17,1 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian iniKualitas Sumber Daya Manusia berkontribusi positif terhadap Kualitas laporan keuangan sehinga bisa dikatakan bahwa semakin besar kontribusi Kualitas Sumber Daya Manusia bisa memberikan dampak yang positif bagi Kualitas laporan keuangan.
Aparat desa yang berada di kecamatan Sidoarjo, Candi, Tanggulangin, Porong dan Jabon yang memiliki kualitas SDM yang tinggi akan dapat menyelesaikan laporan keuangan dengan akurat, terperinci dan selesai dengan tepat waktu. Aparat desa tersebut mampu menngatasi permasalahan pengolahan data keuangan serta memberikan laporan dengan jelas dan transparan sehingga laporan akan akan semakin berkualitas.
Aparat Desa yang berkualitas sangat penting dalam proses penyusunan laporan keuangan pemerintah desa agar dapat menghasilan laporan yang berkualitas. Sumber daya manusia dituntut untuk memiliki kemampuan dalam keahlian dibidang akuntansi, apabila dalam melaksanakan suatu sistem akuntansi tidak memiliki keahlian dibidangnya, maka dapat menimbulkan hambatan dalam proses penyusunan laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia yang baik, akan meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah yang dihasilkan.
Hasil penelitian yang mendukung tentang pengaruh kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas.laporan.keuangan yang dilakukan oleh [16] dengan hasil kapasitas sumber daya manusia berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Pendidikan dan Pelatihan Berpengaruh Terhadap Kualitas laporan keuangan
Hasil analisis data membuktikan bahwa Pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini dapat ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,014 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 6.156 yang lebih besar dari t tabel yakni sebesar 2,003 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis ini diterima dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semakin baik sebuah Pendidikan dan pelatihan maka kualitas laporan keuangan juga semakin baik. Dalam penelitian ini besarnya besarnya Adjusted R Square adalah sebesar 0,829 . Hal ini berarti bahwa naik turunnya variabel terikat yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu Kualitas Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan pelatihan dan Sistem keuangan desa sebesar 82,9%. Sedangkan sisanya sebesar 17,1 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini Pendidikan dan pelatihan berkontribusi positif terhadap kualitas laporan keuangan sehinga bisa dikatakan bahwa semakin besar kontribusi pendidikan dan pelatihan bisa memberikan dampak yang positif bagi kualitas laporan keuangan.
Pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan di kecamatan Sidoarjo, Candi, Tanggulangin, Porong dan Jabon karena pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan aparat desa dalam membuat laporan keuangan yang bermutu. Sehingga pelaporan keuangan dapat diterima dengan baik sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko kesalahan pelaporan.
Pendidkan dan Pelatihan merupakan salah satu cara untuk mengatasi adanya kesulitan dalam menyusun suatu laporan keuangan, maka setiap aparatur pemerintah desa menjadikan pendidikan dan pelatihan sebagai salah satu cara untuk mengatasi kendala dalam proses penyusunan laporan keuangan. Selain pendidikan, pelatihan merupakan faktor pendukung dalam menentukan kualitas seseorang dan merupakan faktor pendukung dalam bekerja terutama dalam memasuki di era persaingan yang semakin ketat.
Hasil penelitian yang mendukung pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kualitas laporan keuangan dilakukan oleh [17] dengan hasil menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemahaman atas laporan keuangan daerah.
Sistem Keuangan Desa Berpengaruh Terhadap Kualitas laporan keuangan
Hasil analisis data membuktikan bahwa Sistem keuangan desa Kerja berpengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini dapat ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 7.701 yang lebih besar dari t tabel yakni sebesar 2,003 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis ini diterima dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semakin baik sebuah sistem keuangan desa kerja maka kualitas laporan keuangan juga semakin baik. Dalam penelitian ini besarnya besarnya Adjusted R Square adalah sebesar 0,829 . Hal ini berarti bahwa naik turunnya variabel terikat yaitu Kualitas laporan keuangan (Y) dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu Kualitas Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan pelatihan dan Sistem keuangan desa sebesar 82,9%. Sedangkan sisanya sebesar 17,1 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Sistem keuangan desa Kerja berkontribusi positif terhadap kualitas laporan keuangan sehinga bisa dikatakan bahwa semakin besar kontribusi sistem keuangan desa kerja bisa memberikan dampak yang positif bagi Kualitas laporan keuangan.
Sistem keuangan desa yang terinterasi dengan baik dan dan cepat dan mudah penggunaanya akan memudahkan aparat desa dalam membuat laporan keuangan secara online dan bisa diipertanggung jawabkan kebenarannya. Fitur yang terdapat dalam aplikasi pengelolaan keuangan desa dibuat sederhana dan user friendly sehingga pengguna lebih mudah dalam mengoperasikan aplikasi dengan hasil yang maksimal sesuai dengan kebutuhan penyusunan laporan
Pengemabangan system aplikasi desa di maskudkan agar laporan keuangan dibuat dengan akurat, kredisbel dan transparan. Sistem ini dibuat dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola keuangan desa dan sebagai alat pengendali atau tolak ukur dalam pengelolaan keuangan desa sehingga tidak keluar dari peraturan undang-undang yang berlaku.
Hasil penelitian yang mendukung dari pengaruh sistem keuangan desa terhadap laporan keuangan dilakukan oleh [18]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem keuangan desa (Siskeudes) memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai. Dari hal tersebut maka penerapan sistem keuangan desa memiliki peran penting terhadap kinerja pemerintah desa yang dirasakan langsung oleh pegawai desa
Dari hasil analisis data, hipotesis penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan bahwa