Village Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v9i0.751

Public Perception of Healthy Indonesian Card Services in Wonosari Hamlet, Klantingsari Village, Tarik District, Sidoarjo Regency


Persepsi Masyarakat Terhadap Layanan Kartu Indonesia Sehat Di Dusun Wonosari Desa Klantingsari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Persepsi Masyarakat Kartu Indonesia Sehat

Abstract

Health is the right of anyone who is an Indonesian citizen. This has been regulated in Indonesian laws and regulations. Therefore, the government as the representative and implementer of state policies must be able to create a healthy and prosperous society. In this case, the government is aiming for a program called KIS. The Healthy Indonesia Card or commonly referred to as KIS is the identity card of the participants of the National Health Insurance which is managed by the Health Social Security Administering Body. In the service of the Healthy Indonesia Card program, the community has been served well and in accordance with established regulatory procedures. The purpose of this study was to determine the public's perception of the Healthy Indonesia Card service in Wonosari hamlet, Klantingsari village, Tarik sub-district, Sidoarjo district. The method used in this research is qualitative. The subjects in this study were the people of the Wonosari hamlet. Data collection techniques used in this study were observation, interviews, and documentation. The data analysis and data interpretation techniques used are in accordance with the Miles and Hubermen concept, namely data reduction, data presentation and data verification. The results obtained in this study are that the public perception of KIS services in Wonosari hamlet, Klantingsari village shows a good perception. The community is very enthusiastic and feels very helped by the Healthy Indonesia Card program.

Pendahuluan

Visi pembangunan kesejahteraan sosial yakni melalui pelayanan sosial ataupun perlindungan sosial, serta pemberdayaan masyarakat termasuk urusan kesehatan yang merupakan suatu kegiatan pokok untuk melayani, melindungi, serta memberdayakan masyarakat Indonesia. Visi pembangunan Kesehatan tahun 2010 yakni mewujudkan masyarakat, bangsa dan negara yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan Kesehatan yang bermutu secara merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah RI. Dalam Undang-Undang negara Republik Indonesia tahun 1945 perubahan ke-4 menjelaskan bahwasannya negara Indonesia telah membangun kebijakan system jaminan soisla bagi seluruh rakyat Indonesia demi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi bangsa Indonesia. Dalam hal ini pemerintah membidik sebuah program jaminan Kesehatan yang merupakan program pemerintah dengan tujuan memberikan kepastian jaminan Kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat Indonesia untuk hidup sehat, produktif, dan sejahtera.

Program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah Kartu Indonesia Pintar yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia bapak Joko Widodo pada tahun 2014. Kartu Indonesia Pintar merupakan program pemerintah yang dapat digunakan oleh masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan layanan Kesehatan secara gratis. Program tersebut sangat dibutuhkan oleh setiap masyarakat. Oleh karena itu, setiap program-program yang dibuat harus sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat. Dengan adanya hal tersebut masyarakat tidak mempunyai persepsi yang negative terhadap program-program yang dibuat oleh pemerintah.

Dalam pelayanannya, Kartu Indonesia Sehat ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu dalam bidang Kesehatan. Tujuan utama dari Program Kartu Indonesia Sehat adalah untuk membantu masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang tidak mempunyai KTP dalam hal pembiayaan berobat dan perawatan. Dengan demikian, adanya program Kartu Indonesia Sehat akan dapat menekan diskriminasi dalam layanan Kesehatan.

Dalam penelitian tentang persepsi masyarakat terghadap layanan Kartu Indonesia Sehat tidak akan berjalan dengan sesuai harapan, apabila tidak didukung oleh kesiapan pemerintah dalam penerapannya. Harapan kami dengan adanya penelitian ini pemerintah mampu menjalankan program Kartu Indonesia Sehat untuk amsyarakat yang kurang mampu ini sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan demi menciptakan masyarakat yang sehat, Makmur dan sejahtera.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang mendeskripsikan kenyataan dan keadaan objek penelitian dnegan fakta-fakta yang ada dilapangan, dengan mengambil data yang bersifat apa adanya. Menurut Bogdan dan Taylor metodologi penelitian kualitatif ini sebagai perilaku. Dengan anggapan lain, prosedur dalam penelitian yang akan dating sifatnya deskriptif dengan kata yang berupa tertulis maupun lisan dari orang dan perilaku yang diamati oleh peneliti. Berikut ini adalah rincian dari metode penelitian, antara lain adalah sebagai berikut:

Subjek dan Lokasi

Subyek penelitan ini adalah masyarakat. Penelitian ini dilakukan di dusun Wonosari desa Klantingsari kecamatan Tarik kabupaten Sidoarjo.

Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yakni berupa gambaran umum mengenai dusun Wonosari desa Klantingsari dan persepsi masyarakat terhadap layanan KIS. Sedangkan data kuantitatif yakni berupa jumlah penduduk. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat peneliti pada saat penelitian dilapangan. Data primer yang didapat oleh peneliti berupa persepsi masyarakat terhadap layanan Kartu Indonesia Sehat. Sedangkan data sekunder yang didapatkan oleh peneliti ini dijadikan sebagai bahan referensi dalam menyelesaikan artikel ini. Adapun data sekunder yakni berupa makalh, jurnal, dan lain sebagainya.

Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan oleh peneliti berupa observasi di dusun Wonoasari desa Klantingsari mengenai persepsi masyarakat tentang kartu KIS. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan warga dusun tersebut masyarakat sekitar. Sedangkan Teknik dokumentasi yang dilakukan adalah mencatat kegiatan yang dilakukan Ketika mlakukan penelitian dilapangan baik berupa foto maupun video.

Teknik analisis data

Analisis data dan interpretasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dari konsep yang diusung Miles dan Hubermen yakni reduksi data, penyajian data dan interpretasi data. Dalam tahapan reduksi data adalah dengan cara memilih dan memilah data yang diperlukan dan harus sesuai denga napa yang telah diteliti. Untuk penyajian data, hal yang dilakukan adalah oleh penulis adalah berupa deskriptif. Dan yang terakir adalah verifikasi data atau kesimpulan, hal yang dilakukan oleh peneliti adalah menyesuaikan fakta yang ada dilapangan.

Hasil dan Pembahasan

Persepsi dianggap sebagai proses menerima,menyeleksi, mengkordinasikan,mengartikan,menguji dan memberikan reaksi kepada rangsangan panca indra atau data. Terkait dengan persepsi masyarakat, dianggap sebagai proses yang ditempuh oleh masyarakat untuk menafsirkan kesan-kesan terkait dengan rangsangan yang ada sehingga pihaknya mampu memberikan makna. Terbentuknya persepsi yang tepat pada masyarakat akan menyebabkan masyarakat tersebut memiliki kesan dan memberikan penilaian yang tepat.

Terkait demikian, persepsi masyarakat dusun Wonosari desa Klantingsari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo pada layanan Kartu Indonesia Sehat dianggap sebagai proses yang ditempuh oleh masyarakat Desa Klantingsari untuk menafsirkan beberapa kesan pribadi sehingga masyarakat tersebut dapat memberikan makna pada layanan Kartu Indonesia Sehat. Selain itu, persepsi yang telah muncul tersebut akan membuat masyarakat memiliki kesan-kesan khusus dan membuat masyarakat dusun Wonosari desa Klantingsari dapat menilai hal positif dan negatif dari adanya layanan Kartu Indonesia Sehat.

Pada persepsi masyarakat dusun Wonosari desa Klantingsari terkait dengan layanan Kartu Indonesia Sehat apabila dilihat dari pelaku persepsi, menunjukkan bahwa terdapat respon yang baik dan pihaknya antusias dengan Layanan KIS. Beberapa hal yang mendasari masyarakat dusun Wonosari desa Klantingsari tertarik dengan layanan KIS adalah karena layanan KIS memudahkan dalam berobat ke beberapa fasilitas kesehatan serta masyarakat tidak dibebani biaya berobat namun tetap menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kendala dalam layanan KIS ada pada KIS yang telah lama tidak digunakan dan pada KIS yang telah di non aktifkan, dan kurang optimalnya layanan KIS denan antrian panjang yang membuat peserta menunggu terlalu lama, dan KIS ini hanya bisa digunakan untuk pribadi tidak bisa diwakilkan. Kepentingan terkait dengan program KIS ada pada beberapa manfaat yang diberikan dari Layanan KIS itu sendiri.

Masyarakat dusun Wonosari desa Klantingsari memiliki pengalaman yang kurang terkait dengan layanan kesehatan. Namun, setelah ada KIS beberapa masyarakat mengaku terbantu terutama dari segi biaya. Harapan masyarakat dusun Wonosari desa Klantingsari pada layanan KIS antara lain: tingkat kesehatan bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang kurang mampu dapat meningkat, pembagian Kartu Indonesia Sehat dapat dibagikan secara merata dan Kartu Indonesia Sehat ini akan terus berjalan sampai seterusnya, serta beberapa upaya yang harus dilakukan agar layanan KIS semakin efektif dan terus ada di masa mendatang adalah rajin dilakukan pendataan terutama pada masyarakat yang benar-benar berhak untuk menerima.

Terkait dengan layanan Kartu Indonesia Sehat apabila dilihat dari sasaran atau objek, menunjukkan bahwa layanan KIS sudah cepat, tanggap dan tepat waktu, Layanan KIS juga sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Dusun Wonosari Desa Klantingsari, Pegawai fasilitas kesehatan sudah sopan dan ramah dalam memberikan pelayanan KIS, Layanan yang diberikan memberikan kenyamanan, fasilitas dalam layanan KIS sudah cukup dan memadai serta obat-obatan yang diberikan pada masyarakat juga bersifat menyembuhkan dengan cepat, layanan KIS dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, serta dampak positif dari layanan KIS antara lain: meningkatkan harapan hidup, menyelamatkan orang dari kemiskinan, memberikan kesadaran pada masyarakat di segi kesehatan, memaksimalkan angka kesehatan bagi masyarakat, membantu masyarakat miskin dalam memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis serta membantu masyarakat miskin agar pihaknya tetap sehat.Pada persepsi masyarakat dusun Wonosari desa Klantingsari terkait dengan layanan Kartu Indonesia Sehat menurut apabila dilihat dari situasi, menunjukkan bahwa pihak yang bertanggung jawab pada Layanan KIS yaitu Dinas Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, Informasi terkait dengan Layanan KIS telah jelas dan lengkap sehingga masyarakat dusun Wonosari desa Klantingsari sudah memahami tentang Layanan KIS, serta hambatan dalam pelaksanaan layanan KIS adalah pada saat KIS telah dinon aktifkan karena sudah lama atau tidak pernah digunakan serta memang jarang digunakan. Selain itu, terkadang terdapat perbedaan pelayanan KIS dari segi kemudahan, kenyamanan, fasilitas dan obat-obatan di layanan KIS dari pemerintah dan pada layanan kesehatan yang didaftarkan secara mandiri. Situasi menunjukkan tentang suasana di mana objek atau peristiwa itu berlangsun sehingga terdapat unsur-unsur dalam lingkungan sekitar yang mempengaruhi persepsi.

Kesimpulan

Kartu Indonesia Sehat merupakan kartu yang mempunyai fungsi untuk memberikan jaminan Kesehatan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan Kesehatan secara gratis. Adnaya program Kartu Indonesia Sehat ini memilikib tujuan untuk memperluas program jaminan Kesehatan. Apabila dilihat dari segi sasaran maupun objek, masyarakat dusun Wonosari desa Klantingsari menunjukkan bahwasannnya layanan Kartu Indonesia Sehat ini sudah cepat, tanggap, dan tepat waktu. Sehingga persepsi masyarakat mengenai adanya Kartu Indoensia Sehat ini sangat baik dan diapresiasi oleh masyarakat. Masyarakat yang kurang mampu dalam menunjang kehidupan terutama mengenai masalah Kesehatan, sekarang sudah terjamin secara personal.

References

  1. E. Soeharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Revika Aditama, 2006.
  2. D. K. R. Indonesia, Sistem Kesehatan Nasional 2004, Jakarta.
  3. U.-U. Dasar, UU No.1 Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Tahun 2014, 1945.
  4. D. T., Analisis Evaluasi Kebikajakn Kartu Indonesia Sehat Terhadap Tingkat Kesehatan Keluarga Desa Helvetia Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Sumatera Utara: Universitas Muhamamdiyah Sumatera Utara, 2019.
  5. Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2012.
  6. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
  7. SugiartoE., Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis, Yogyakarta: Suaka Media, 2017.
  8. A. Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 2012.
  9. Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.
  10. d. Siregar, Persepsi Masyarakat terhadap Bank Syariah., Medan: Puspantara, 2020.
  11. Hakim, "Persepsi Masyarakat Pengguna Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tentang Pelayanan Kesehatan Masyarakat di RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan Madura.," jurnal ekonomi syariah, vol. 2, pp. 226-235, 2017.