Nusaniwe Student Association (IKAMAPENUSA) in Ambon City is an organization formed on the initiative of several educational figures from Negeri Nusaniwe (in Ambon City; the village is referred to as Negeri) with the aim of helping to develop the role of students in developing themselves, both in terms of academics and organizations. Observing the dynamics of plagiarism among students, the Stimulus Community Partnership Program (PKMS) team from Indonesia Christian University (UKIM) of Maluku, Ambon, took the initiative to approach IKAMAPENUSA to discuss issues related to their assignments as students. From the results of the discussion, it appears that there are a lot of problems they face, for example: (1) Lack of direction from teachers and lecturers related to the tasks assigned; (2) Lack of knowledge on how to look for good, well-categorized scientific literature; (3) lack of mastery of paraphrasing techniques; (4) lack of mastery of scientific writing techniques required by universities and schools; (5) Lack of mastery of technology related to quotations and bibliography such as Mendeley. The output of this activity has been published in Mimbar Rakyat News electronic mass media (http://mimbarrakyatnews.com/tim-pkms-ukim-gelar-penulisan-karya-ilmiah-bebas-plagiat-2/), and the video of activities has been uploaded to YouTube channel of UKIM TV (https://www.youtube.com/watch?v=tg-Cqn0-zao).
Pelajar dan mahasiswa merupakan generasi pemilik masa depan bangsa. Kalimat ini tentu saja merupakan kalimat lasim yang digunakan ketika membicarakan seputar masa depan di kalangan pelajar dan mahasiswa. Pelajar dan mahasiswa merupakan remaja dan pemuda yang masih dalam proses panjang mengenyam dunia pendidikan formal, yang akan berhadapan dengan berbagai tantangan kemajuan serta keilmuan. Tantangan-tantangan perkembangan keilmuan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi turut menyumbang bagi kedewasaan tutur kata dan tindakan pelajar dan mahasiswa, terlebih pada perilaku akademik mereka.
Ikatan Mahasiswa Pelajar Nusaniwe di Kota Ambon merupakan organisasi yang dibentuk atas inisiatif beberapa tokoh pendidikan dari Negeri Nusaniwe (di Kota Ambon, Desa disebut dengan istilah Negeri) dengan tujuan membantu mengembangkan peran pelajar dan mahasiswa dalam mengambangkan diri, baik dari sisi akademis maupun organiasi. Negeri Nusaniwe sendiri adalah salah satu negeri dengan dua dusun, yaitu Dusun Eri dan Dusun Airlouw, yang berjarak ±8 km dari pusat Kota Ambon dan dapat ditempuh menggunakan kendaraan darat selama 20-30 menit.
Era milenial yang ditandai dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), membawa keuntungan tetapi juga dapat mengakibatkan bencana 1 ;2 . Keuntungannya di sini dapat disebutkan misalnya terkait dengan keterbukaan informasi yang dapat diakses dimana dan kapan saja. di sisi lain, keterbukaan informasi ini dapat menjadi bencana jika tidak dipergunakan dengan baik dan benar. Teknologi informasi dan komunikasi ini juga berdampak besar dalam proses akademis yang dijalani sekarang oleh generasi milenial sehingga sumber-sumber belajar menjadi sangat variatif dan mudah diakses, baik dari dalam maupun luar negeri3 ;4 .
Tuntutan akademis yang diberikan bagi pelajar dan mahasiswa dalam hal membuat tugas-tugas mandiri membuat mereka dipaksa untuk mengakses sumber-sumber rujukan ilmiah dari internet. Hal ini tentu saja memerlukan pedoman dan bimbingan jika menginginkan hasil maksimal sesuai standar-standar kaidah ilmiah dan tuntuan kejujuran akademis. Kenyataan yang terlihat di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon adalah tugas-tugas yang diberikan dosen tidak diimbangi dengan panduan yang jelas terkait dengan rujukan ilmiah dan hal-hal teknis lainnya guna mendapatkan hasil yang sesuai standar mutu tugas ilmiah. Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan rekan-rekan dosen, terlihat bahwa tingkat kecakapan mahasiswa dalam mencari jurnal bermutu untuk menjadi rujukan sangat rendah. rujukan-rujukan yang terlihat pada tugas mahasiswa cenderung diambil dari tulisan-tulisan di blog, serta cara pengutipan dan pencantuman sumber pustaka pun tidak sesuai dengan kualitas standar mutu penulisan ilmiah.
Salah satu masalah serius yang dihadapi insan akademis belakangan ini adalah masalah plagiasi. Perilaku plagiarisme semakin memprihatinkan, khususnya di kalangan pendidikan tinggi, dengan pelaku dari kalangan mahasiswa5 ; 6 ; 7 . Pelajar dan mahasiswa harusnya diberi penyadaran sejak dini bahwa maksud dari pendidikan adalah bukan saja membentuk dan menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki kemampuan (skill) serta kompetensi yang tinggi, tetapi juga kejujuran ilmiah. dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, maka kejujuran ilmiah berarti tidak menjiplak karya orang lain atau melakukan plagiarisme8 . Oleh karena itu, maka iklim akademik yang benar serta pembentukan dan pelatihan lembaga filter untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk plagiasi di perguruan tinggi mutlak diperlukan9 ;10 .
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa tingkat plagiarisme di kalangan mahasiswa dilakukan dengan atau tanpa sengaja karena berbagai variabel, seperti tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik (SKS = Sistim Kebut Semalam; SKJ = Sekali Kerja Jadi), ketidaktahuan prosedur pengutipan, tingkat kekritisan memparafrase, serta tidak menguasai teknologi terkait pengutipan dan daftar pustaka seperti Mendeley, Zotero, atau Endnote11 ; 12 . Mengutip sudah tidak bisa dihindari dalam praktek-praktek akademik, tetapi untuk menghindari plagiarisme, apalagi dari dokumen digital, maka dibutuhkan kecerdasan dan penguasaan teknologi yang terkait13 ;14 ;15 .
Mencermati dinamika plagiarisme di kalangan pelajar da mahasiswa, seperti terungkap dalam pengamatan dan hasil-hasil penelitian di atas, maka tim Program kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon mengambil inisiatif untuk mendekati mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Pelajar Nusaniwe (IKAMAPENUSA) untuk mendiskusikan masalah-masalah terkait tugas-tugas mereka sebagai pelajar dan mahasiswa. Dari hasil diskusi, terlihat bahwa banyak sekali masalah yang mereka hadapi, seperti:
Setelah mendiskusikan dan mempelajari persoalan yang dihadapi calon mitra, maka disepakati bahwa akan diadakan 2 kali seminar tentang kaidah-kaidah penulisan ilmiah di kalangan pelajar dan mahasiswa, dan 2 kali pelatihan terkait penulisan ilmiah dan penggunaan software penunjang penulisan ilmiah.
Ada lima persoalan prioritas mitra PKMS yang terlihat dari hasil diskusi yang diadakan, yaitu:
Dari lima persoalan tersebut di atas, maka solusi yang ditawarkan adalah:
Langkah-langkah kegiatan PKMS yang dilakukan ini diatur sebagai berikut:
Tahap Persiapan:
Tahap Pelaksanaan:
Tahap Evaluasi Program:
Berdasarkan kesepakatan tim bersama dengan mitra, maka peserta adalah mahasiswa Nusaniwe yang sedang berada dalam tahapan pengerjaan skripsi atau yang sedang menunggu jadwal ujian skripsi. Berdasarkan hal itu, maka diadakan pertemuan antara tim dengan mitra beserta dengan para dosen yang menjadi pembimbing skripsi mahasiswa-mahasiswi tersebut. Dari rencana kerja pelaksanaan yang telah dibuat dan disepakati dalam rapat tim bersama mitra, maka kegiatan terbagi dalam beberapa tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
Pada tahapan pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini, mitra dipandu oleh tim untuk mengenal jenis-jenis karya ilmiah yang dapat dibuat mahasiswa, di antaranya tugas kuliah, laporan kegiatan (KKN, dan sebagainya), skripsi, dan artikel ilmiah yang menggunakan template khusus sesuai dengan tuntutan jurnal yang bersangkutan atau yang dituju. Jadi, dalam setiap penulisan karya ilmiah ditunjukkan syarat-syarat yang menyertainya serta bagaimana tips-tips untuk secara cepat dan tepat memenuhi syarat-syarat tersebut.
Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung pada hari pertama dengan menggunakan 3 jam kegiatan tatap muka, yaitu sejak pukul 09.00 – 12.00 WIT. Selain menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, peserta juga ditunjukkan perbedaan-perbedaan setiap karya ilmiah dengan cara memberi contoh dari yang manual (meminjam di perpustakaan dan dosen: seperti makalah kuliah, laporan praktikum, laporan KKN, skripsi, dan draf artikel ilmiah ke jurnal). Selain itu peserta juga diberi contoh lewat penelusuran online setiap karya ilmiah sesuai dengan yang dibicarakan.
Pada tahapan kegiatan ini pula, peserta atau mitra diminta untuk mengisi kuisioner pre dan post tes untuk mengukur tingkat pengetahuan mereka terkait dengan materi sosialisasi. Berdasarkan isian tersebut dapat dijelaskan bahwa luaran pengetahuan mitra terkait dengan karya ilmiah mahasiswa meningkat 100 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa sosialisasi disertai contoh-contoh yang diberikan kepada mitra sangat tepat dan berpengaruh dalam peningkatan pengetahuan mereka.
Pada tahapan kegiatan ini, mitra dilatih untuk mencari bahan-bahan yang akan digunakan untuk menulis karya ilmiah mahasiswa. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengetahui praktek-praktek pencarian literatur yang selama ini dipraktekan oleh mitra ketika akan menulis karya ilmiah. Dari apa yang dipraktekan oleh mitra, terlihat bahwa rata-rata mitra menggunakan mesin pencari/website https://www.google.co.id/ disertai kata kunci yang kurang memadai, sehingga rata-rata yang keluar dari hasil pencarian tersebut adalah blog-blog tulisan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keaslian dan kualitasnya.
Berdasarkan pengalaman yang dipraktekkan mitra di atas, maka langkah kedua yang dilakukan adalah mengajarkan mitra untuk mencari di https://www.google.co.id/ dengan mencantumkan kata kunci terstruktur terkait dengan tema karya ilmiah yang akan dibuat serta di belakang kata kunci tersebut dicantumkan kata “jurnal pdf” serta ikut pula mencantumkan tahun terkini (misalnya: ..... jurnal pdf 2019), sehingga yang akan muncul pada mesin pencari tersebut adalah jurnal-jurnal yang kredibel yang ditulis atau publish pada tahun 2019 yang siap didownload.
Langkah ketiga yang dilakukan adalah menunjukkan dan melatih mitra untuk mengunjungi situs-situs atau website publisher jurnal milik universitas-universitas terkemuka di Indonesia untuk mendownload artikel-artikel jurnal terbaru yang mereka miliki (Misalnya: https://jurnal.ugm.ac.id/ http://journal.ui.ac.id/ http://journal.itb.ac.id/; http://journal.ipb.ac.id/ http://ejurnal.its.ac.id/ http://web.journal.unnes.ac.id/; dan publisher universitas lainnya). Langkah keempat adalah menunjukkan bagaimana mempergunakan publisher Indonesia yang terkenal seperti Science and Technology Index (SINTA) pada url: http://sinta2.ristekdikti.go.id/ untuk mencari jurnal-jurnal yang terakreditasi oleh DIKTI (Peringkat 1 – 6, http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals) sebagai lembaga yang mewadahi jurnal-jurnal ilmiah di Indonesia. Pada bagian ini juga, mitra diperkenalkan dengan publisher internasional seperti Scopus (https://www.scopus.com/home.uri), serta bagaimana mencari jurnal yang open akses pada Scopus (https://www.scopus.com/sources.uri). Pada awal dan akhir tahapan pelatihan ini pula diadakan penilaian keterampilan mitra lewat cek list kegiatan praktek mitra yang mengindikasikan peningkatan keterampilan mitra sebesar 80 persen.
Pada tahapan kegiatan pelatihan ini, mitra diperkenalkan pada software atau perangkat lunak komputer untuk membantu dalam hal pengutipan dan pembuatan daftar pustaka, yaitu software Mendeley. Pada awalnya, semua mitra belum pernah mendengar atau mempergunakan software ini dalam tulisan-tulisan mereka. Langkah pertama yang dilakukan pada tahapan pelatihan ini adalah membuat akun secara online pada website https://www.mendeley.com/?interaction_required=true.
Langkah kedua adalah mengunduh atau men-download mendeley desktop pada website https://www.mendeley.com/download-desktop/. Setelah konfirmasi akun lewat email dan proses download serta proses instal Mendeley sukses dilaksanakan pada laptop masing-masing mitra, maka langkah ketiga adalah mempersiapkan file bahan-bahan pustaka yang akan diimport atau dimasukkan ke software Mendeley untuk selanjutnya akan dipakai pada latihan mengutip dan membuat daftar pustaka pada karya ilmiah mahasiswa.
Langkah keempat yang dilakukan pada tahapan ini adalah mitra dilatih untuk memasukkan bahan-bahan pustaka ke Mendeley. Setelah langkah ini sukses dikuasai, maka langkah kelima pada tahapan ini adalah mitra dilatih untuk mempergunakan bahan-bahan pustaka tersebut untuk menjadi bahan kutipan pada contoh tulisan yang dibuat masing-masing. Setelah latihan mengutip sukses dilaksanakan, maka langkah keenam adalah membuat daftar pustaka menggunakan Mendeley, yang menurut mitra sangat mudah dilakukan, sehingga menghindari kesalahan membuat daftar pustaka secara manual. Adapun luaran peningkatan keterampilan mitra lewat hasil cek list yang dibuat tim adalah meningkat sebesar 80 persen.
Pada tahapan kegiatan ini, mitra dilatih untuk membuat karya ilmiah berupa artikel ilmiah untuk dikirim ke jurnal atau dionlinekan pada media open akses seperti Open Science Framework (OSF) atau INA-Rxiv (Media Open Akses yang dikembangkan oleh peneliti Indonesia). Pada bagian ini, mitra dilatih untuk menguasai proses menulis artikel ilmiah dari pra penulisan (bahan tulisan dan kerangka penulisan), saat menulis (draft tulisan dan anatomi tulisan) serta sampai pada pasca penulisan (penyuntingan dan publikasi).
Setelah menguasai langkah-langkah menulis artikel, mitra diminta untuk mempraktekannya selama 1 bulan yang akan didampingi oleh tim pengabdian. Diskusi dilakukan lewat group whatsap maupun lewat pertemuan yang diagendakan 1 minggu sekali. Setelah pelatihan penulisan karya ilmiah tersebut, mitra juga dilatih untuk membuat akun pada jurnal tujuan dari masing-masing serta membuat akun pada media open akses OSF dan INA-Rxiv. Selain itu, mitra pada tahapan ini pun dilatih untuk membuat parafrase kalimat-kalimat dan paragraf-paragraf kutipan sehingga dapat terbebas dari proses pengecekan plagiasi yang dilakukan.
Selama pelatihan ini pula mitra dibantu untuk mengecek tingkat plagiasi hasil kerjanya menggunakan software Plagiarism CheckerX yang dimiliki oleh tim pengabdian. Pendampingan Penulisan dan Pengiriman Artikel ke Jurnal Ilmiah atau Open Science Framework (OSF) atau INA-Rxiv sementara dilakukan dan akan terus dilakukan sampai pada akhirnya mahasiswa mampu dan sukses mengirimkan naskahnya untuk diterbitkan.
Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini terbilang sangat memuaskan dikarenakan pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada mitra tergolong baru pertama kali diterima oleh mereka. Hasil kegiatan yang sangat memuaskan itu dapat terlihat dari hasil uji yang dilakukan tim kepada mitra, di mana rata-rata pengetahuan mereka terkait materi sosialisasi dan pelatihan meningkat di atas 80 persen persen. Rata-rata mitra belum pernah tahu tentang materi sosialisasi dan pelatihan, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang diberikan adalah hal baru yang menurut mereka sangat berguna bagi penulisan skripsi yang sedang dijalani.
Demikian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dapat dilaksanakan oleh Tim PKMS Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon, dengan cacatan bahwa kegiatan ini akan ditindaklanjuti lewat kegiatan selanjutnya berupa pendampingan dan pengiriman artikel ilmiah yang dihasilkan mitra. Sebagai luaran kegiatan ini, Tim telah menerbitkan artikel berita pada media elektronik Mimbar Rakyat News (http://mimbarrakyatnews.com/tim-pkms-ukim-gelar-penulisan-karya-ilmiah-bebas-plagiat-2/), dan video kegiatan telah di upload pada chanel YouTube UKIM TV (https://www.youtube.com/watch?v=tg-Cqn0-zao). Diharapkan kepada pihak-pihak terkait, misalnya Pemerintah Desa (Negeri) Nusaniwe dan Perguruan Tinggi yang terlibat dapat menindaklanjuti kegiatan-kegiatan seperti ini kepada mahasiswa lainnnya karena akan berdampak pada peningkatan kualitas lulusan yang dihasilkan.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada lewat LLDikti Wilayah XII yang telah mendanai pelaksanaan program ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada LPM UKIM yang memfasilitasi kegiatan serta Mitra (IKAMAPENUSA) yang telah bersedia bekerjasama demi suksesnya pelaksanaan kegiatan ini.