This research aims to explore the role of Real Work Lecture (KKN) students in supporting learning activities at the Aisyiyah Kindergarten in Penatarsewu Village and their contribution in increasing awareness of children's dental health. Using a qualitative descriptive approach, this research assesses the impact of KKN on educational learning, social and cultural introduction, and children's health. The research results show that KKN students have succeeded in applying creative and innovative methods, introducing local social and cultural values, and increasing children's understanding of dental health, including the importance of limiting consumption of sweet foods. The involvement of KKN students makes a significant contribution to improving the quality of education, social knowledge, culture and children's health. This program shows the potential for synergy between higher education and local communities in creating sustainable positive change.
Pendidikan merupakan peran yang sangat menarik dan sangat penting untuk dibahas, pendidikan sendiri juga menjadi masalah yang sangat penting dan tidak bisa terpecahkan secara penuh[1]. Banyak faktor atau permasalahan yang sangat kompleks yang menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan dan menjadikan hal tersebut sebagai pengaruh. Dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia pendidikan, pemuda memiliki peranan yang sangat penting. Pemuda diyakini memiliki peran yang mampu merubah ide dan gagasan yang membawa dampak positif dan menciptakan perubahan bagi bangsa[2].
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 20 ayat 2 menyatakan bahwa perguruan tinggi wajib menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Peran mahasiswa, sebagai pelaku pendidikan di perguruan tinggi, diharapkan menjadi generasi penerus yang berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Salah satu sarana pengabdian masyarakat yang diwajibkan adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang harus diikuti oleh mahasiswa minimal pada Strata Satu (S.1). Kegiatan KKN melibatkan mahasiswa ditempatkan di desa untuk berinteraksi dengan masyarakat dan membantu pembangunan desa. Tujuan utama KKN yaitu pertama, sebagai lapangan pembelajaran untuk mengaplikasikan ilmu dan keahlian yang diperoleh di perguruan tinggi; kedua, memberikan pengalaman baru dalam membantu pembangunan masyarakat; ketiga, menciptakan kemitraan antara universitas dan masyarakat serta mempromosikan perguruan tinggi. KKN ini juga berfokus pada bidang pendidikan, dengan tujuan meningkatkan keterampilan kepemimpinan mahasiswa, kepercayaan diri, keterampilan komunikasi, serta memberikan manfaat bagi masyarakat desa[3].
Mahasiswa KKN di desa Penatarsewu melaksanakan berbagai program kerja yang fokus pada interaksi sosial dengan masyarakat, dengan kegiatan rutin utama setiap hari Kamis adalah mengajar. Jurnal ini akan membahas peran mahasiswa KKN dalam bidang pendidikan di desa Penatarsewu, khususnya mengenai bagaimana kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa di desa tersebut[4]. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. TK Aisyiyah Desa Penatarsewu menghadapi tantangan signifikan dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan berkualitas, sering kali muncul situasi di mana dukungan tambahan diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar. Keterbatasan ini bisa menghambat kualitas pendidikan dan pengalaman belajar anak-anak[5].
Dalam konteks ini, mahasiswa yang terlibat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi yang signifikan[6]. Melalui KKN, mahasiswa tidak hanya menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah, tetapi juga berperan aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat. Partisipasi mereka dalam kegiatan pembelajaran di TK Aisyiyah dapat memberikan solusi praktis terhadap kebutuhan tenaga tambahan yang mendukung proses belajar mengajar[7].
Selain dukungan dalam bidang pendidikan, kesehatan anak juga menjadi fokus penting dalam pengabdian masyarakat. Salah satu aspek kesehatan yang sering terabaikan adalah kesehatan gigi anak[8]. Kebiasaan buruk dalam perawatan gigi sejak dini dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan di masa depan[9]. Oleh karena itu, mahasiswa KKN dapat berperan dalam memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi anak di TK Aisyiyah. Edukasi tersebut meliputi pemahaman tentang cara menyikat gigi yang benar, pentingnya pemeriksaan gigi rutin, serta membatasi konsumsi makanan manis yang dapat menyebabkan kerusakan gigi[8].
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran mahasiswa KKN dalam mendukung kegiatan pembelajaran di TK Aisyiyah Desa Penatarsewu, sekaligus menganalisis kontribusi mereka dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi anak. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran dapat membantu mengatasi permasalahan yang muncul akibat keterbatasan tenaga pengajar, serta bagaimana edukasi kesehatan gigi dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup anak-anak di desa tersebut.[10] [11]Dengan memahami peran dan kontribusi mahasiswa KKN, diharapkan dapat ditemukan strategi efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di TK Aisyiyah, serta mengoptimalkan proses belajar mengajar dan kesejahteraan anak-anak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengeksplorasi peran mahasiswa KKN dalam mendukung kegiatan pembelajaran di TK Aisyiyah Desa Penatarsewu, serta kontribusi mereka dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi anak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mendalam mengenai pelaksanaan kegiatan KKN di bidang pendidikan dan kesehatan anak usia dini. Adapun tahapan-tahapan penelitian meliputi:
Penelitian dilakukan di TK Aisyiyah Desa Penatarsewu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Subjek penelitian ini terdiri dari:
Untuk mendapatkan data yang relevan, digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
Mahasiswa KKN yang terlibat dalam kegiatan di TK Aisyiyah Desa Penatarsewu berperan aktif dalam proses pembelajaran, baik secara formal maupun informal. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, beberapa kontribusi utama yang diberikan oleh mahasiswa KKN adalah sebagai berikut:
Mahasiswa KKN membantu guru-guru TK dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, terutama dalam mengelola kelas yang cukup dinamis. Mahasiswa tidak hanya membantu dalam proses penyampaian materi, tetapi juga membantu dalam interaksi langsung dengan anak-anak, misalnya dalam melatih keterampilan motorik halus dan kasar, serta melibatkan anak-anak dalam permainan edukatif.
Pada hari Kamis, 25 Juli 2024, Kelompok 24 KKN-T melaksanakan kegiatan pendampingan mengajar yang terdiri dari berbagai aktivitas edukatif seperti membaca, mengaji, dan bermain. Kegiatan bermain dirancang untuk mendukung proses pembelajaran dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Permainan yang dipilih termasuk mengelompokkan bola benang berdasarkan warna dan menempatkan bola plastik pada tempat yang sesuai dengan warna yang tertera di papan.
Tujuan dari permainan bola benang adalah untuk membantu anak-anak dalam mengenal, membedakan, dan mengelompokkan warna. Aktivitas ini penting untuk mendukung perkembangan keterampilan kognitif dasar mereka, seperti kemampuan memproses informasi visual dan memahami konsep warna. Sementara itu, permainan bola plastik dirancang untuk mendorong anak-anak berpikir secara kritis dan memecahkan masalah. Dalam permainan ini, anak-anak diminta untuk menentukan warna yang tepat dan menempatkan setiap bola plastik pada posisi yang sesuai dengan warna tersebut. [12]Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak tidak hanya dapat bersenang-senang tetapi juga melatih keterampilan dasar mereka dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Namun, selama kegiatan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Anak-anak mengalami kesulitan dalam mengikuti aturan permainan, seperti menempatkan bola pada tempat yang benar sesuai warna. Kesulitan ini terutama disebabkan oleh kehilangan konsentrasi yang dialami oleh anak-anak. Meskipun demikian, kegiatan ini tetap memberikan pengalaman belajar yang berharga dan menyenangkan, serta memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan dasar mereka dalam suasana yang positif.
Mahasiswa KKN membawa ide-ide baru dalam penyusunan materi pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. [13][14]Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pendekatan pembelajaran berbasis permainan, yang membantu anak-anak lebih antusias dan fokus saat belajar. Guru-guru TK mengakui bahwa kreativitas mahasiswa dalam merancang aktivitas pembelajaran memberikan suasana baru dan bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar anak.
Media boneka dipilih karena kemampuannya untuk menarik perhatian anak-anak dan membuat cerita menjadi lebih hidup. Dengan menggunakan boneka, cerita dapat disajikan dengan cara yang lebih visual dan dinamis, sehingga anak-anak menjadi lebih tertarik dan terlibat dalam proses bercerita. Boneka tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu visual, tetapi juga sebagai cara untuk membuat karakter dalam cerita terasa lebih nyata dan menarik. Melalui cerita yang dibawakan dengan menggunakan boneka, anak-anak diperkenalkan pada kosakata baru yang dapat memperkaya perkembangan bahasa mereka. Boneka membantu anak-anak memahami dan mengingat kosakata serta frasa yang digunakan dalam cerita, yang pada gilirannya mendukung keterampilan berbicara dan berbahasa mereka.
Selain itu, boneka juga memfasilitasi imajinasi dan kreativitas anak-anak. Dengan melihat boneka beraksi dan berinteraksi dalam berbagai situasi, anak-anak diajak untuk membayangkan berbagai karakter dan latar belakang cerita. Ini merangsang kreativitas mereka dan membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif. [15]Media visual boneka juga mempermudah anak-anak dalam memahami alur cerita, karakter, dan pesan moral yang disampaikan. Boneka memberikan konteks visual yang membuat konsep-konsep dalam cerita menjadi lebih mudah dicerna dan diingat. Dengan demikian, anak-anak dapat mengikuti perkembangan cerita dengan lebih baik dan menyerap pesan moral yang ada dengan lebih efektif.
Secara keseluruhan, penggunaan media boneka dalam bercerita memberikan manfaat yang signifikan dalam proses belajar anak-anak, membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif, menarik, dan efektif dalam mendukung perkembangan bahasa dan kreativitas mereka.
Salah satu aspek penting dari pendidikan anak usia dini adalah pengenalan nilai-nilai sosial dan budaya. Di TK Aisyiyah Desa Penatarsewu, mahasiswa KKN turut berperan dalam mengenalkan budaya lokal serta membantu anak-anak memahami diri mereka sendiri melalui interaksi sosial yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan dan sosial. Mahasiswa KKN mengembangkan beberapa kegiatan berbasis budaya lokal sebagai bagian dari program pembelajaran. Melalui cerita rakyat, lagu-lagu daerah, dan permainan tradisional, anak-anak diperkenalkan dengan nilai-nilai kebudayaan Jawa, termasuk norma-norma sosial yang hidup dalam masyarakat.
Pada hari Rabu, 7 Agustus 2024, Kelompok KKN-T 24 melaksanakan kegiatan pendampingan mengajar yang mencakup berbagai aktivitas edukatif seperti membaca, mengaji, mewarnai, dan membuat bendera merah putih. Fokus dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan makna dan simbol bendera merah putih kepada anak-anak TK dengan cara yang menyenangkan dan kreatif.
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
Dengan menggunakan metode yang menarik, anak-anak diperkenalkan pada makna dan simbol bendera merah putih. Hal ini bertujuan agar mereka memahami arti dari bendera negara mereka sejak dini.
Aktivitas mewarnai dan membuat bendera merah putih dirancang untuk melatih keterampilan motorik halus anak-anak, seperti keterampilan tangan dalam mewarnai dan memanipulasi bahan-bahan sederhana. Selain itu, kegiatan ini juga merangsang kreativitas mereka dalam merancang dan membuat bendera.
Langkah-langkah Kegiatan:
Kegiatan dimulai dengan penjelasan tentang makna dan simbol dari bendera merah putih oleh ustadzah. Anak-anak diberi pemahaman mengenai arti warna merah dan putih serta sejarah bendera nasional.
Anak-anak diberikan gambar bendera merah putih yang telah disediakan. Mereka diminta untuk mewarnai gambar tersebut dengan warna yang benar, yaitu merah di bagian atas dan putih di bagian bawah, sesuai dengan desain bendera Indonesia.
Setelah mewarnai, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan bendera menggunakan bahan-bahan sederhana. Ustadzah menunjukkan cara membuat bendera menggunakan kertas berwarna merah, kertas berwarna putih, stik, dan lem.
Ustadzah memberikan contoh pembuatan bendera dengan menggunakan bahan-bahan yang telah disiapkan. Penjelasan dan demonstrasi ini membantu anak-anak memahami langkah-langkah yang harus diikuti.
Setiap anak diberikan bahan yang diperlukan untuk membuat bendera mereka sendiri, termasuk kertas berwarna merah, kertas berwarna putih, stik, dan lem.
Anak-anak mulai membuat bendera mereka sendiri sesuai dengan contoh yang telah diberikan. Mereka menggunakan bahan-bahan yang disediakan untuk menciptakan bendera merah putih dengan kreativitas masing-masing.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa setiap anak berhasil membuat bendera merah putih. Meskipun demikian, terdapat beberapa kendala yang dihadapi selama proses pembuatan. Anak-anak mengalami kesulitan dalam menggunakan lem, yang mengakibatkan hasil akhir dari pengerjaan tidak selalu rapi. Selain itu, anak-anak juga mengalami kesulitan untuk tetap fokus dan sabar selama proses pembuatan, yang dapat memengaruhi kualitas hasil akhir. Kendala tersebut dapat diatasi dengan memberikan instruksi dan bimbingan dengan sabar. Dengan pendekatan yang penuh perhatian, anak-anak dapat lebih mudah menyelesaikan tantangan yang diberikan dan belajar untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi selama proses pembuatan. Secara keseluruhan, kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar tentang bendera merah putih, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan kreativitas mereka dengan cara yang menyenangkan dan edukatif.
Pada hari Kamis, 15 Agustus 2024, TK Aisyiyah Penatar Sewu mengadakan dua lomba menarik untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Indonesia. Lomba-lomba tersebut adalah menghias bekal dan menghafal Pancasila. Tujuan utama lomba ini adalah merayakan kemerdekaan dengan cara yang berarti dan menyenangkan, sekaligus menyampaikan nilai-nilai penting bagi anak-anak.
Tujuan dari lomba ini adalah:
Melalui lomba-lomba ini, anak-anak bisa merasakan makna kemerdekaan dan terlibat langsung dalam perayaan.
Lomba menghafal Pancasila membantu anak-anak memahami nilai-nilai dasar negara dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Indonesia.
Lomba menghias bekal memberi kesempatan bagi anak-anak untuk berkreasi dan membangun rasa percaya diri.
Saat menghias bekal, anak-anak dan ibu nya juga perlu diajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi. Mengonsumsi makanan sehat dan membatasi camilan manis akan membantu mereka menjaga gigi tetap sehat. Ini adalah bagian dari pendidikan kesehatan yang harus diperhatikan sejak dini.
Hasil dari program KKN-T 24 menunjukkan banyak dampak positif. Kehadiran pengajar tambahan membuat suasana belajar lebih baik, dan anak-anak menunjukkan kemajuan dalam membaca. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik. Dengan lomba-lomba yang menarik, anak-anak dapat merayakan kemerdekaan sambil belajar hal-hal penting.
Hasil wawancara dengan guru-guru TK menunjukkan bahwa kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu dalam meringankan beban kerja guru, terutama dalam hal pengelolaan kelas dan pengembangan kegiatan belajar mengajar yang lebih variatif. Guru-guru merasa bahwa keberadaan mahasiswa KKN sangat penting dalam membantu mengatasi keterbatasan tenaga pengajar yang ada di TK Aisyiyah.
Sementara itu, orang tua murid juga merasakan dampak positif dari keterlibatan mahasiswa KKN. Berdasarkan wawancara, orang tua mengakui bahwa anak-anak mereka lebih tertarik untuk belajar dan mulai memahami pentingnya menjaga kesehatan, khususnya kesehatan gigi. Mereka juga merasa bahwa anak-anak menjadi lebih berani dan mandiri setelah terlibat dalam berbagai kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN.
Meskipun program KKN di TK Aisyiyah berjalan lancar dan memberikan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain:
Partisipasi mahasiswa KKN di TK Aisyiyah Desa Penatarsewu telah memberikan dampak yang signifikan dan multifaset terhadap perkembangan anak-anak di desa tersebut. Melalui keterlibatan mereka, terdapat peningkatan yang jelas dalam pembelajaran edukatif, pengenalan sosial budaya, dan perhatian terhadap kesehatan anak, khususnya dalam menjaga kesehatan gigi. Dalam aspek pembelajaran edukatif, mahasiswa berhasil menerapkan berbagai metode kreatif dan inovatif yang memperkaya pengalaman belajar anak-anak. Mereka menggunakan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif untuk mengajarkan konsep-konsep dasar, sehingga tidak hanya memperbaiki aspek kognitif anak-anak tetapi juga membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan memotivasi. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan mencakup permainan edukatif, eksperimen sederhana, dan penggunaan media visual yang mendukung pemahaman konsep-konsep yang sulit.
Melalui program pengenalan sosial dan budaya, mahasiswa juga berkontribusi secara signifikan dalam membentuk karakter dan pemahaman sosial anak-anak. Mereka memperkenalkan nilai-nilai sosial penting seperti kerjasama, empati, dan rasa hormat terhadap perbedaan. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya belajar untuk hidup harmonis dalam masyarakat, tetapi juga mendapatkan wawasan tentang budaya lokal melalui cerita rakyat, lagu-lagu daerah, dan permainan tradisional. Pengalaman ini memperkaya pengetahuan anak-anak tentang budaya mereka sendiri dan membantu mereka lebih memahami dan menghargai lingkungan sosial mereka. Lebih jauh lagi, perhatian mahasiswa terhadap kesehatan anak juga sangat bermanfaat. Mereka memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak. Melalui pelatihan cara menyikat gigi yang benar dan penjelasan tentang dampak kebiasaan buruk terhadap kesehatan mulut, mahasiswa membantu anak-anak membangun kebiasaan higiene oral yang sehat sejak dini. Edukasi ini tidak hanya meningkatkan kesadaran anak-anak tentang pentingnya kesehatan gigi, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan umum dan kesejahteraan mereka.
Secara keseluruhan, peran mahasiswa KKN di TK Aisyiyah Desa Penatarsewu telah menghasilkan perubahan positif yang komprehensif dalam aspek edukasi, sosial, budaya, dan kesehatan. Kontribusi mereka tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperkaya pengalaman sosial anak-anak, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk perkembangan fisik dan emosional mereka. Program ini menunjukkan bagaimana sinergi antara pendidikan tinggi dan komunitas lokal dapat menciptakan manfaat yang signifikan bagi semua pihak yang terlibat.
Puji syukur dan alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat atas karunianya yang membuat saya dapat menyelesaikan artikel ilmiah ini. Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak –pihak yang telah mendukung dalam proses penyelesaian artikel ilmiah ini dan dapat diselesaikan dengan baik.