The development of information technology is now experiencing rapid progress. Therefore, these technological developments reflect the transformation of society towards a deeper engagement with digital tools, especially through internet access and the increasing popularity of website usage. In Watesnegoro Village, the creation of a village website acts as an up-to-date information channel that appeals to internet users. This research aims to help digitize services and also promote the potential of the village through the information system on the website. The methods used in this research are observation and interview. The result of this research is the creation of the Watesnegoro village website consists of observation, data collection, website creation, testing, training. However, the process of digitizing services at the Watesnegoro village office is still not perfect. This is due to the low skills of village officials who are not familiar with online services. In addition, the socialization of the website has not been carried out evenly in the community
Perkembangan teknologi informasi yang kini tengah mengalami kemajuan yang pesat menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kebutuhan untuk sistem informasi berbasis komputer di berbagai sektor dan bidang pekerjaan. Saat ini, hampir semua aspek kehidupan dan profesi mengandalkan teknologi komputer sebagai sarana untuk menyampaikan dan mengelola informasi.[1] Tingginya permintaan terhadap sistem informasi ini dapat dijelaskan oleh konteks masa informasi yang bersifat canggih dan kompleks. Masa ini ditandai oleh dinamika yang tinggi dan perubahan yang berlangsung secara terus-menerus. Oleh karena itu, keadaan ini menuntut adanya perkembangan teknologi informasi yang tidak hanya canggih, tetapi juga mampu menghasilkan informasi dengan tingkat kecepatan, efisiensi, dan efektivitas yang optimal. [2]
Dalam dunia yang semakin terkoneksi dan bergantung pada aliran informasi, peran teknologi dan informasi menjadi sangat penting. Seiring dengan itu, kebutuhan akan sistem informasi yang dapat mengatasi tantangan kompleksitas informasi modern menjadi suatu keharusan. [3] Dengan demikian, pengembangan teknologi informasi yang terus berkembang menjadi kunci untuk memenuhi tuntutan masa informasi yang semakin canggih dan dinamis. Perkembangan teknologi informasi dan komputer memainkan peran integral dalam kemajuan ilmu pengetahuan, pendidikan, bisnis, administrasi perkantoran, komunikasi, pemerintahan, dan kegiatan sehari-hari di negara ini. [4]
Dalam konteks proses pembangunan menyeluruh, kemajuan ini memiliki dampak signifikan. Internet, sebagai salah satu sarana utama, memberikan dukungan esensial bagi masyarakat dalam pencarian dan perolehan informasi yang dibutuhkan. Fenomena ini mencakup popularitas meningkatnya penggunaan website sebagai platform yang berperan penting dalam mendistribusikan informasi. [5]
Peran teknologi informasi dan komputer tidak hanya terbatas pada sektor-sektor khusus, melainkan juga membentuk landasan yang mendukung pertumbuhan seluruh aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, perkembangan teknologi ini mencerminkan transformasi masyarakat menuju keterlibatan yang lebih mendalam dengan alat-alat digital, terutama melalui akses internet dan popularitas meningkatnya penggunaan website. Melalui pemanfaatan website, diperoleh kemampuan untuk mengakses informasi yang diperlukan, dengan penerapan layanan tersebut yang dapat melibatkan perusahaan, instansi pemerintahan, lembaga pendidikan, dan sektor lainnya [6]. Fokus pengembangan sistem informasi ini terletak pada pembuatan sebuah Website kantor desa, yang bertujuan menyediakan informasi, kegiatan, serta memperkenalkan staf dan pengurus kantor desa kepada seluruh masyarakat. Tujuan utama dari implementasi Website ini adalah untuk mengoptimalkan akses informasi, mengurangi antrian pelayanan di kantor desa Watesnegoro, dan memperkenalkan aspek dinamis melalui desain situs yang dihasilkan.[7]
Desa Watesnegoro merupakan desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Desa Watesnegoro memiliki balai desa sebagai pusat administrasi dan pemerintahan desa. Namun setelah dilakukan pengamatan, Balai Desa Watesnegoro masih melakukan kegiatan administrasi secara manual tanpa memanfaatkan teknologi. Kondisi ini berpotensi mengakibatkan keterbatasan akses informasi bagi perangkat desa dan masyarakat setempat. Masyarakat hanya dapat mengakses informasi dan melakukan administrasi saat berada di balai desa, sehingga mereka harus datang kembali ke balai desa jika terdapat kekurangan berkas atau data yang diperlukan [8]. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, penulis mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo berinisiatif untuk memberikan solusi dan inovasi. Salah satunya adalah dengan menerapkan teknologi dalam kegiatan administrasi desa dan akses informasi di Desa Watesnegoro. Penulis merancang pembuatan website desa yang akan berisi informasi mengenai sejarah desa, profil desa, struktur pemerintahan desa, dan layanan masyarakat. Website tersebut dirancang agar dapat diakses oleh pengurus administrasi desa sebagai admin dan juga oleh masyarakat sebagai pengguna informasi dan layanan.
Website untuk desa merupakan sebuah wujud dari representasi pemerintahan desa dalam ranah digital, khususnya di dalam jaringan internet. Sebagai sarana yang penting dalam era digital ini, website desa berperan sebagai kanal informasi terkini yang menarik bagi pengguna internet [9]. Selain sebagai sumber informasi, website juga berfungsi sebagai alat edukasi yang memberikan tutorial, tips, trik, dan konten-konten lainnya yang bermanfaat. Lebih dari itu, website juga menjadi platform untuk mempromosikan produk-produk lokal, berbagi informasi dengan audiens yang ditargetkan, serta membantu dalam peningkatan penjualan produk-produk desa [10]. Struktur konten dari sebuah website desa meliputi beberapa elemen utama seperti front page yang merupakan halaman utama dari website, blogs yang berisi berita-berita terbaru, pages yang berisi informasi mengenai produk-produk desa, dan hidden pages yang berisi konten-konten tertentu yang hanya ditampilkan pada waktu atau orang-orang tertentu. Melalui penggunaan website, masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi yang mereka butuhkan mengenai desa tersebut [11].
Namun, di Desa Watesnegoro, penggunaan dan pengelolaan website masih belum sepenuhnya dipahami oleh perangkat desa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas teknologi informasi yang memadai di desa tersebut, baik dari segi sumber daya manusia maupun infrastruktur. Akibatnya, pelatihan mengenai penggunaan website yang pernah diikuti oleh perangkat Desa Watesnegoro belum memberikan hasil yang maksimal. Penting untuk diakui bahwa di era digital ini, dengan semakin meratanya penggunaan internet di seluruh negeri, website desa memiliki peran yang sangat penting dalam penyebaran informasi mengenai berbagai aspek kehidupan desa [12]. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan pemahaman dan keterampilan perangkat desa terkait pembuatan dan pengelolaan website, dilakukan kegiatan pelatihan sosialisasi di Desa Watenegoro Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota perangkat desa dengan tujuan utama untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam hal pembuatan, pengoperasian, dan pengelolaan website desa. Dengan demikian, diharapkan bahwa website desa dapat menjadi alat yang lebih efektif dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan [13].
Selain itu, penulis juga merencanakan pelatihan bagi pengurus administrasi desa agar dapat mengoperasikan website desa dengan optimal. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi informasi untuk kepentingan administrasi desa dan memberikan pelayanan yang lebih efektif kepada masyarakat. [14][15]Dengan demikian, langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu Desa Watesnegoro dalam memodernisasi sistem administrasi desa dan meningkatkan aksesibilitas informasi bagi masyarakatnya.
Implementasi teknologi dalam bentuk website desa diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam mempermudah proses administrasi desa dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat berupa pembuatan dan pelatihan pengoperasian website desa Watesnogoro, metode yang diterapkan melibatkan serangkaian tahapan kegiatan yang terstruktur. Fokus utama kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan perangkat Desa Watesnegoro di wilayah Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, dalam mengelola dan mengoperasikan website desa mereka. Lingkup kegiatan mencakup perangkat Urusan Tata Usaha atau Operator Desa. Tim KKN-P Universitas Muhammadiyah Sidoarjo memiliki peran penting dalam menyediakan narasumber dan instruktur yang memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang pembuatan website. Pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat ini menggunakan metode pelatihan dengan pendekatan learning by doing. Metode ini memungkinkan peserta untuk belajar dan menguasai keterampilan pengoperasian website desa melalui pengalaman praktis.
Selain itu, metode pendekatan fleksibel digunakan dalam pelatihan ini, memungkinkan peserta untuk dapat membuat atau mengoperasikan website desa sesuai dengan kebutuhan dan konteks Desa Watesnegoro. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberikan solusi konkret terhadap permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam mengelola website desa mereka. Dengan demikian, melalui pendekatan ilmiah ini, diharapkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan dalam peningkatan kualitas pengelolaan website desa serta pemberdayaan masyarakat Desa Watesnegoro secara keseluruhan.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari hasil wawancara menunjukkan bahwa desa dalam menyebarkan informasi masih menggunakan media whatsapp,door to door untuk penyebaran. Hal ini menjadi permasalahan bahwa perangkat desa masih kurang berkembang dalam menyesuaikan perkembangan zaman saat ini. Selain itu, perangkat desa juga kurang dalam pengalaman menggunakan media website, karena hanya sebatas mengetahui tanpa mencoba atau menggunakan media tersebut. Pembuatan website pada kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi pembuatan website desa. Selain itu, dilaksanakan perancangan isi website.Pelatihan dan pendampingan pengoperasian website desa diiikuti oleh perangkat desa bagian urusan tata usaha yang menangani websitedesa. Pelatihan dan pendampingan dilaksanakan hari Minggu, tanggal 25 Februari 2024. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di lingkungan Pemerintahan Desa Watesnegoro.
Naskah Tampilan homepage-nya seperti pada gambar 1.
Pada halaman utama terdapat menu, pelayanan, berita, informasi desa.
Tampilan halaman berita seperti pada gambar 2.
Pada halaman berita akan terdapat judul, gambar berita, dan isi berita
Tampilan Halaman Galery seperti pada gambar 3.
Pada halaman gallery akan menampilkan semua gambar yang diupload oleh admin desa.
Tampilan Halaman Pelayanan seperti pada gambar 4.
Pada halaman pelayanan akan menampilkan form yang mengharuskan user untuk menginput sesuai form yang ada dan permintaan akan diteruskan ke whatsapp desa.
Dalam konteks era globalisasi, permasalahan dalam bidang komunikasi menjadi hal yang sangat serius dan menjadi faktor utama dalam menjalin hubungan kerja dan kerjasama antar organisasi atau lembaga. Komunikasi bukan hanya sekadar pengiriman sinyal atau informasi, namun merupakan suatu proses yang melibatkan aturan tertentu sehingga dapat membentuk, menjaga, dan mengubah suatu sistem. Efektivitas komunikasi memiliki dampak besar terhadap kesuksesan suatu organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pentingnya peran komunikasi terutama terlihat dalam pengelolaan website desa. Dalam konteks masyarakat desa yang semakin terkoneksi dengan dunia global melalui internet, website desa menjadi jendela utama untuk memperkenalkan dan mengelola potensi desa. Namun, website tersebut memerlukan pemeliharaan agar informasi yang disajikan tetap terbarui dan relevan. Oleh karena itu, pelatihan bagi pengguna yang bertindak sebagai administrator dan bertanggung jawab terhadap pemeliharaan web menjadi suatu kebutuhan yang mendesak.
Pelatihan ini diadakan sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tanggal 25 Februari 2024. Dimulai dengan memberikan pelatihan mengenai manajemen situs web desa, termasuk profil dan potensi desa untuk optimalisasi pembangunan di pedesaan. Target dari pelatihan ini adalah mencapai situs web desa yang optimal dan mudah diakses oleh masyarakat setelah pelatihan selesai dilaksanakan. Peserta pelatihan melibatkan kepala desa, sekretaris desa, perwakilan dari dusun (dukuh), pamong desa, dan operator web yang ditunjuk secara khusus untuk menangani website desa. Pelatihan dilaksanakan selama satu hari, dimulai dari jam
09.00 hingga jam 12.00 WIB, dan bertempat di Sumber Gadung Desa Watesnegoro. Dengan demikian, diharapkan pelatihan ini dapat memberikan solusi konkret terhadap permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat melalui pengembangan kreativitas dan inisiatif mereka dalam mengoptimalkan potensi lokal yang dimiliki oleh desa. Kegiatan pelatihan dapat dilihat seperti pada Gambar 5.
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa di Indonesia, terbuka peluang yang signifikan bagi setiap desa untuk mandiri mengembangkan potensinya sesuai dengan kebutuhan lokalnya guna mencapai kesejahteraan masyarakat. Pengaturan dalam undang-undang tersebut memiliki tujuan mendorong inisiatif, gerakan, dan partisipasi masyarakat desa dalam pengembangan potensi dan aset desa, dengan fokus pada kesejahteraan bersama dan peningkatan ekonomi desa, serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional. Meski demikian, kenyataannya masih sedikit desa yang mampu mengoptimalkan potensinya, karena sebagian besar desa masih terpaku pada posisi sebagai obyek pembangunan, bergantung pada bantuan pemerintah pusat.
Keterbatasan ini disebabkan oleh rendahnya kreativitas sumber daya manusia di desa, yang merupakan dampak dari sistem pembangunan yang bersifat sentralistik pada masa lalu. Sistem ini menyebabkan banyak potensi desa terbengkalai dan tidak dikembangkan secara maksimal untuk mencapai kemakmuran masyarakat. Oleh karena itu, perubahan paradigma dari desa sebagai obyek menjadi subjek pembangunan perlu diimplementasikan agar desa dapat lebih mandiri dan kreatif dalam mengembangkan potensinya, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Pendekatan solusi yang diterapkan bersumber dari pengetahuan teknologi informasi yang sesuai dengan keahlian dan pengalaman tim pengusul. Dengan merujuk pada pemahaman dan pengalaman dalam teknologi informasi, tantangan yang muncul terkait dengan masalah penggalian dan penyebaran informasi diharapkan dapat diatasi. Adapun permasalahan komunikasi yang dihadapi adalah pengembangan dan implementasi Portal Website Desa, yang diorientasikan sebagai alat untuk menyediakan informasi, memfasilitasi komunikasi, dan mendukung kolaborasi dalam konteks pembangunan desa. Website desa juga dianggap sebagai alat promosi yang dapat mendukung pencapaian tujuan pembangunan desa. Solusi yang diajukan diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
Hasil pengabdian masyarakat yaitu berupa produk website dengan fitur-fitur sebagai berikut:
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang fokus pada pembuatan dan pelatihan pengoperasian website Desa Watesnegoro Ngoro Mojokerto, dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan kegiatan tersebut terdapat perkembangan signifikan. Desa Watesnegoro yang sebelumnya tidak memiliki keberadaan website desa, kini telah berhasil mengimplementasikan dan memiliki situs web desa. Selain itu, perangkat desa yang sebelumnya menghadapi kendala dalam pengoperasian dan pengelolaan website desa, melalui pelatihan ini, berhasil meningkatkan kemampuannya dalam mengoperasikan dan mengelola website desa dengan lebih efektif.
Akan tetapi, untuk menjadikan para perangkat Desa Watesnegoro dalam mengimplementasikan pelayanan melalui website, masih membutuhkan beberapa waktu untuk dapat melaksanakan pelayanan online secara efektif. Hal ini dikarenakan belum banyaknya sosialiasi yang merata baik ke seluruh perangkat desa ataupun seluruh masyarakat yang akan mengajukan permintaan pelayanan di Kantor Desa Watesnegoro. Atas dasar hal ini, dapat dilakukan secara merata terkait sosialisasi pelayanan serta informasi melalui website desa. Dengan demikian, digitalisasi pelayanan di Desa Watesnegoro akan berjalan maksimal.
Bagian Dengan penuh rasa syukur dan penghargaan, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Allah Swt. Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah, Tuhan Semesta Alam, yang telah memberikan petunjuk, rahmat, serta kekuatan dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada Orang Tua kami. Terima kasih kepada orang tua kami yang senantiasa memberikan doa, dukungan moril, dan materiil sehingga kami dapat melaksanakan pengabdian masyarakat dengan baik. Kesuksesan ini adalah buah dari kasih sayang dan perhatian yang tak terhingga dari kalian. Terima kasih jugaa kami ucapkan kepada Seluruh Perangkat Desa Watesnegoro. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh perangkat Desa Watesnegoro yang telah memberikan kerjasama, arahan, dan dukungan maksimal dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat. Kolaborasi yang baik dengan perangkat desa telah memperkaya pengalaman kami.
Tidak lupa, terima kasih kami ucaapkan kepada Bapak Suprianto, Dosen Pembimbing Lapangan. Terima kasih kepada Bapak Suprianto selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta masukan berharga selama pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Bimbingan beliau sangat membantu dan memberikan arah yang jelas dalam mencapai tujuan pengabdian. Terima kasih juga kepada Teman-teman Kelompok KKN-P 48 Umsida. Ucapan terima kasih kepada seluruh teman kelompok KKN-P 48 Umsida. Kebersamaan, kerja keras, dan semangat tim yang luar biasa telah menjadi pilar kesuksesan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Kolaborasi kita menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Dan yang terakhir kami ucapkan terima kasih kepada Orang Sekitar yang Saya Sayangi. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua orang di sekitar kami yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa dalam setiap langkah kami selama pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Kebersamaan dan dukungan kalian menjadi motivasi tambahan bagi kami untuk terus berjuang. Semua bantuan, dukungan, dan kerjasama yang telah diberikan merupakan bagian integral dari kesuksesan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Terima kasih sebesar-besarnya atas kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Terima kasih.