Community Education Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v16i1.1165

Opportunities Behind Challenges for Classroom Management at Aisyiyah Kindergarten in Kalitengah Village


Peluang di Balik Tantangan Untuk Pengelolaan Kelas TK Aisyiyah Desa Kalitengah

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
India
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Kuliah Kerja Nyata Early Childhood Education Teacher-Student Ratio

Abstract

Community Service Program (KKN) is an extracurricular activity that combines the Tri Dharma of Higher Education, as well as learning and community service. This course is designed to provide students with real-world experience while also enhancing their critical thinking skills. KKN focuses on community welfare. This article discusses the implementation of the 2024 KKN-T group 23 in Kalitengah Village, Tanggulangin, focusing on the educational aspect. This study examines the challenges of teaching in the Aisyiyah Kindergarten class in Kalitengah Village and explores the innovative opportunities that arise from this situation. With an unfavorable teacher-to-student ratio, this educational institution faces several challenges in providing high-quality education. Using qualitative research methods, this study examines the adaptive strategies developed by students and teachers. Data was collected through participatory observation, interviews with teachers and school principals, as well as analysis of school documents. The main idea is that the lack of human capital has driven the implementation of more collaborative and creative learning methods. Strategies such as the implementation of a peer mentoring system, integration of educational technology, and active involvement of parents in the learning process have produced unexpectedly positive outcomes. The research results indicate an increase in student independence, better development of social-emotional skills, as well as efficiency in time and resource management. This study concludes that challenges can serve as a catalyst for educational innovation, with important implications for the development of adaptive and effective classroom management models in other early childhood education institutions facing similar limitations.

Pendahuluan

Pendidikan anak usia dini merupakan fondasi krusial dalam membentuk karakter dan kecerdasan generasi penerus bangsa. Namun, kenyataan di lapangan seringkali mengungkapkan konflik antara cita-cita pendidikan dan keterbatasan sumber daya, terutama di daerah yang kurang terlayani. TK Aisyiyah Desa Kalitengah, sebagai salah satu sekolah perumahan yang ada di daerah tersebut, tidak terpengaruh oleh situasi ini. Masalah utama yang dihadapi oleh TK Aisyiyah Desa Kalitengah adalah kurangnya harmoni rasial antara guru dan siswa. Situasi ini memiliki potensi untuk menghambat proses pembelajaran yang tepat dan perkembangan holistik anak-anak. Namun, di tengah krisis ini, muncul pertanyaan: bagaimana institusi pendidikan ini dapat mengubah waktu menjadi peluang untuk inovasi dan perbaikan.[1]Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki strategi adaptif yang dikembangkan oleh TK Aisyiyah Desa Kalitengah sebagai respons terhadap kekurangan sumber daya manusia.

Fokus utama adalah mengidentifikasi dan menganalisis metode kreatif yang diterapkan untuk memastikan bahwa kualitas pendidikan terus meningkat, jika tidak, setidaknya tidak menurun, dalam kondisi yang kurang ideal. [2]Signifikansi studi ini terletak pada potensinya untuk memberikan wawasan baru dalam pengelolaan kelas di lembaga pendidikan anak usia dini, khususnya di daerah dengan keterbatasan serupa. Dengan mengungkap strategi inovatif yang muncul dari situasi yang menantang, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan model pendidikan yang lebih adaptif dan efektif. Lebih lanjut, studi ini juga bermaksud untuk menggali dampak dari pendekatan-pendekatan baru tersebut terhadap perkembangan anak, kinerja guru, dan dinamika pembelajaran secara keseluruhan. Pemahaman mendalam tentang hal ini dapat menjadi dasar untuk rekomendasi kebijakan dan praktik pendidikan yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan tantangan di lapangan. Melalui eksplorasi mendalam terhadap pengalaman TK Aisyiyah Desa Kalitengah, penelitian ini berupaya untuk membuka diskusi lebih luas tentang fleksibilitas dan inovasi dalam pendidikan anak usia dini. Harapannya, temuan dari studi ini dapat menginspirasi dan memberdayakan lembaga pendidikan lain untuk mengoptimalkan potensi mereka, terlepas dari keterbatasan yang dihadapi.

Metode Penelitian

Acara Pengabdian kepada Masyarakat sedang berlangsung di area Kanak-Kanak Kalitengah.[3] Pengenalan, pelaksanaan, dan pengajaran dilakukan di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Desa Kalitengah. Pengajaran dilakukan sekali seminggu, yaitu pada hari Jum'at. Jumlah total pelajaran akan ada tiga, dimulai pada 26 Juli 2024, dan berakhir pada 2 Agustus 2024. Penelitian desain ,studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Metode ini dikembangkan untuk memungkinkan eksplorasi mendalam tentang fenomena pembelajaran di kelas di TK Aisyiyah Desa Kalitengah dalam konteks yang spesifik. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan terbagi menjadi tiga tahapan :

Tahap Persiapan

Pada tahap pertama dilakukan pemilihan Sekolah TK yang akan dikunjungi. Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Desa Kalitengah Sidoarjo dipilih karena lokasi yang strategis dari domisili para peserta kegiatan pengabdian masyarakat. Mahasiswa kemudian mempersiapkan surat perijinan yang berisi pemberitahuan mengenai kunjungan dan informasi kegiatan. Surat ini diserahkan oleh Kepala Taman Kanak-Kanak Aisyiyah. Pada tanggal 19 July 2024, Surat Perijinan tersebut dikirimkan secara soft file sesuai permintaan dari pihak sekolah. Setelah Surat disetujui, mahasiswa melakukan briefing dan menyiapkan beberapa kebutuhan seperti materi presentasi, alat peraga, snack, alat tulis, dan buku tulis. Perlengkapan ini sebagai apresiasi untuk para peserta kegiatan pengabdian masyarakat.[4]

Tahap Pelaksanaan

Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk meningkatkan motivasi sebelum proses pembelajaran. Pembelajaran dilakukan dengan merancang pendekatan, yaitu penerapan metode belajar sambil bermain atau peningkatan keterlibatan orang tua. Menyusun jadwal kegiatan, alokasi sumber daya, dan penugasan personel yang bertanggung jawab. Menerapkan pembelajaran berbasis proyek atau bermain peran.

Tahap Evaluasi

Tahap terakhir yaitu memberikan evaluasi terhadap mengidentifikasi sumber daya yang belum dimanfaatkan optimal. Menganalisis tren pendidikan anak usia dini terkini yang dapat diterapkan. Mengukur kesesuaian metode dengan karakteristik siswa TK dan menilai variasi metode yang digunakan (bermain, bercerita, demonstrasi, dll.)

Hasil Kegiatan

Penelitian ini mengkaji tantangan dan peluang dalam pengelolaan kelas di TK Aisyiyah Desa Kalitengah, dengan fokus pada strategi adaptif yang dikembangkan untuk mengatasi rasio guru-murid yang tidak ideal. Hasil observasi partisipatif, wawancara dengan guru dan kepala sekolah, serta analisis dokumen sekolah mengungkapkan beberapa temuan kunci[5][6]:

  1. Implementasi Sistem Mentor Sebaya Salah satu strategi inovatif yang diterapkan adalah sistem mentor sebaya. Dalam sistem ini, siswa yang lebih mahir dalam bidang tertentu diberi tanggung jawab untuk membantu teman- teman mereka. Hasil menunjukkan bahwa:
    1. Peningkatan rasa percaya diri pada siswa mentor.
    2. Perkembangan keterampilan sosial dan komunikasi pada semua siswa.
    3. Peningkatan pemahaman materi pada siswa yang dibimbing.
    4. Pengurangan beban guru dalam menangani pertanyaan individual.
  2. Integrasi Teknologi Edukatif TK Aisyiyah memanfaatkan teknologi edukatif dalam proses pembelajaran untuk mengatasi keterbatasan sumber daya manusia.[7] Hasil menunjukkan:
    1. Peningkatan engagement siswa dalam proses pembelajaran.
    2. Efisiensi dalam penyampaian materi pembelajaran.
    3. Peningkatan kemampuan siswa dalam menggunakan teknologi sederhana.
    4. Diversifikasi metode pembelajaran yang memungkinkan personalisasi.
  3. Pelibatan Aktif Orang Tua Strategi peningkatan keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran menunjukkan hasil:
    1. Penguatan kontinuitas pembelajaran antara sekolah dan rumah.
    2. Peningkatan pemahaman orang tua terhadap metode pembelajaran di TK.
    3. Pengurangan beban guru dalam mengelola kelas.
    4. Peningkatan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua.
  4. Penerapan Metode Belajar Sambil Bermain TK Aisyiyah menerapkan metode belajar sambil bermain secara ekstensif. [8]Hasil menunjukkan:
    1. Peningkatan motivasi belajar siswa.
    2. Kemudahan dalam pengelolaan kelas yang besar.
    3. Perkembangan keterampilan motorik dan kognitif yang terintegrasi.
    4. Peningkatan retensi pengetahuan melalui pengalaman langsung.
  5. Pembelajaran Berbasis Proyek Implementasi pembelajaran berbasis proyek menghasilkan:
    1. Peningkatan kemampuan kolaborasi siswa.
    2. Pengembangan keterampilan pemecahan masalah.
    3. Peningkatan kreativitas dan inisiatif siswa.
    4. Efisiensi dalam penggunaan waktu dan sumber daya pembelajaran.
  6. Pengembangan Kemandirian Siswa Sebagai hasil dari berbagai strategi yang diterapkan, terlihat[9]:
    1. Peningkatan kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas.
    2. Perkembangan keterampilan self-regulation pada siswa.
    3. Peningkatan inisiatif siswa dalam proses pembelajaran.
  7. Efisiensi Pengelolaan Waktu dan Sumber Daya Penerapan strategi adaptif menghasilkan:
  1. Optimalisasi penggunaan ruang kelas yang terbatas.
  2. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan alat peraga dan media pembelajaran.
  3. Manajemen waktu yang lebih efektif dalam kegiatan pembelajaran.

Figure 1.Pertemuan dengan Kepala TK Aisyiyah

Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa TK Aisyiyah Desa Kalitengah berhasil mengubah tantangan menjadi peluang untuk inovasi pendidikan.[10][11]Strategi adaptif yang dikembangkan tidak hanya mengatasi masalah rasio guru-murid yang tidak ideal, tetapi juga memberikan dampak positif yang tidak terduga pada perkembangan siswa. Sistem mentor sebaya dan pelibatan aktif orang tua mencerminkan pendekatan kolaboratif dalam pendidikan, yang sejalan dengan teori konstruktivisme sosial Vygotsky. Strategi ini tidak hanya membantu mengatasi keterbatasan sumber daya, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar siswa melalui interaksi sosial yang bermakna. Integrasi teknologi edukatif menunjukkan kesadaran sekolah akan pentingnya literasi digital sejak dini. [12]Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan teknologi harus seimbang dengan interaksi manusia langsung untuk memastikan perkembangan sosial-emosional yang sehat. Penerapan metode belajar sambil bermain dan pembelajaran berbasis proyek sejalan dengan prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini yang menekankan pada pembelajaran aktif dan eksplorasi. Strategi ini memungkinkan guru untuk mengelola kelas besar dengan lebih efektif sambil tetap memenuhi kebutuhan perkembangan individual siswa. [13] Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterbatasan sumber daya dapat menjadi katalis untuk inovasi pendidikan. TK Aisyiyah Desa Kalitengah telah mendemonstrasikan bahwa dengan kreativitas dan pendekatan yang berpusat pada anak, tantangan dalam pengelolaan kelas dapat diubah menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan.[14] Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya fleksibilitas dan inovasi dalam pendidikan anak usia dini, terutama dalam menghadapi keterbatasan sumber daya. Model pengelolaan kelas yang adaptif dan efektif yang dikembangkan di TK Aisyiyah Desa Kalitengah dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan anak usia dini lainnya yang menghadapi tantangan serupa.[15]

Figure 2.Pelaksanaan Program Kerja Di TK Aisyiyah

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterbatasan sumber daya dapat menjadi katalis untuk inovasi pendidikan. TK Aisyiyah Desa Kalitengah telah mendemonstrasikan bahwa dengan kreativitas dan pendekatan yang berpusat pada anak, tantangan dalam pengelolaan kelas dapat diubah menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Implikasi dari penelitian ini meliputi:

  1. Pentingnya fleksibilitas dan inovasi dalam pendidikan anak usia dini, terutama dalam menghadapi keterbatasan sumber daya.
  2. Nilai dari pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pendidikan.
  3. Potensi teknologi sebagai alat untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, dengan tetap memperhatikan keseimbangan dengan interaksi manusia.
  4. Pentingnya pengembangan soft skills dan keterampilan metakognitif sejak dini.

Model pengelolaan kelas yang adaptif dan efektif yang dikembangkan di TK Aisyiyah Desa Kalitengah dapat menjadi inspirasi dan referensi bagi lembaga pendidikan anak usia dini lainnya yang menghadapi tantangan serupa. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dari strategi-strategi ini terhadap perkembangan akademik dan sosial-emosional siswa.

Figure 3.Pendekatan Dengan Anak-anak TK Aisyiyah

Kesimpulan dan Saran

Dalam hal aktivitas secara keseluruhan, rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang dirancang dan diimplementasikan terbukti dapat meningkatkan minat belajar siswa Taman Kanak-Kanak dengan metode belajar menggunakan alat peraga. Proses rekrutmen siswa berjalan sukses dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat, terutama bagi siswa di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Desa Kalitengah. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan motivasi anak-anak dalam belajar dan untuk lebih memahami kebutuhan serta keinginan mereka.

Ucapan Terimahkasih

Pada kesempatan ini, saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo atas bantuan mereka dalam kegiatan pengabdian. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting Aisyiyah atas bimbingan dan dukungan, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan baik.

References

  1. I. Angelina, G. L. Sutjiono, I. Citrawati, and N. Linawati, “Pentingnya Media Pembelajaran: Meningkatkan Kualitas Pemahaman Tentang Kebutuhan Dan Keinginan Pada Siswa Taman Kanak-Kanak,” Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, vol. 2, no. 1, 2024. [Online]. Available: https://jurnalpengabdianmasyarakatbangsa.com/index.php/jpmba/index.
  2. R. Us Djuko, “Meningkatkan Minat Membaca pada Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita,” in Jurnal Pengabdian Masyarakat: DIKMAS, vol. 129, no. 4, 2021. [Online]. Available: http://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/dikmas.
  3. K. Pencerahan Kelompok, F. Faris, Z. Maziya, M. Nur Diansyah, D. Machrus Aly, and A. Wahyuni, “Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan UMKM Desa Banjarkejen,” Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
  4. N. L. Saputri et al., “Penguatan Guru Taman Kanak-Kanak dan PAUD Dengan Metode Jollyphonics Pada Pengajaran Bahasa Inggris,” Community Development Journal, vol. 2, no. 3, 2021. [Online]. Available: www.jollylearning.co.uk/casestudy.
  5. S. Side et al., “PKM Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran bagi Guru TK/PAUD Bunga Asya Makassar,” in Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, vol. 2, no. 2, 2022.
  6. S. E. Leman, M. P. Wilson, and M. I. Malelak, “Edukasi Kebutuhan Dan Keinginan Untuk Hidup Hemat Dan Sehat Kepada Siswa Taman Kanak-Kanak,” SIPISSANGNGI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2024.
  7. A. Rahmat and M. Mirnawati, “Manajemen Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif Berbasis Potensi Lokal Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan Orang Tua Anak Usia Dini,” Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian, 2021.
  8. S. R. Ramadhan and H. C. Wahyuni, “Role of Supervision as a Strategy to Improve the Quality of Islamic Education in Muhammadiyah 4 Zamzam Sukodono Sidoarjo,” 2024.
  9. F. Tirtoni and M. I. Kurniawan, Buku Ajar Strategi Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar, 2022.
  10. F. Febriyanti, E. Syaodih, and M. Agustin, “Pengenalan Bahasa Inggris dalam Pembelajaran PAUD di Taman Kanak-Kanak Kota Bandung,” Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar, 2022.
  11. Y. Astutik and C. N. Aulina, “Metode Total Physical Response (TPR) pada Pengajaran Bahasa Inggris Siswa Taman Kanak-Kanak,” Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2018.
  12. M. N. Santoso, “Menggabungkan Budaya dan Pemahaman antar Budaya dalam Pengajaran Bahasa Inggris: Webinar bagi Pengajar Bahasa Inggris di Sulawesi Utara,” 2023. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat.
  13. R. Maesaroh, “Merancang Silabus Berbasis Teks untuk Pengajaran Kelas Menulis Akademik Bahasa Inggris,” Jurnal Penelitian Pendidikan, 2016.
  14. A. Multahada, “Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013 bagi Guru PAUD,” 2023. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.
  15. I. Irwan, S. Side, W. Sanusi, and M. I. Pratama, “Pemberdayaan Guru TK/PAUD Melalui PKM Pelatihan Penggunaan Excel pada Kelompok Guru di Tamalanrea Makassar,” SMART: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2022.