Community Education Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v16i1.1164

Dental Health Education at Aisyiyah Kindergarten, Kalitengah Village


Edukasi Kesehatan Gigi Di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Desa Kalitengah

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

dental health education kindergarten KKN T Village Kalitengah children

Abstract

Dental and oral health is an important part of overall body health. Problems with teeth and mouth can negatively impact body health and interfere with daily activities, especially in children. Dental health education at Aisyiyah Kindergarten in Kalitengah Village is crucial for raising children's awareness of the importance of oral hygiene. This educational activity includes outreach on proper tooth brushing techniques, understanding the significance of dental health, and providing information on foods that are beneficial or harmful to teeth. Through a fun and interactive approach, children are encouraged to actively participate in tooth brushing practices and selecting healthy foods. The results of this activity indicate an increase in children's understanding of dental health, which is expected to foster good habits from an early age to maintain their dental health in the future

Pendahuluan

Edukasi kesehatan gigi merupakan salah satu komponen penting dalam pengembangan kesehatan anak, khususnya di usia taman kanak-kanak. Kegiatan edukasi kesehatan gigi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak-anak mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini.[1] Gigi yang sehat bukan cuma berpengaruh pada penampilan, tapi juga berdampak langsung terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan adanya pembelajaran yang tepat, anak-anak diharapkan dapat mengerti cara merawat gigi mereka, seperti menyikat gigi dengan benar, memilih makanan yang baik untuk gigi, dan memahami konsep kebersihan mulut. Selain itu, edukasi ini juga menumbuhkan kebiasaan baik yang bisa mereka bawa hingga dewasa. Program edukasi kesehatan gigi ini melibatkan metode pembelajaran yang menyenangkan, seperti permainan, cerita interaktif, dan demonstrasi menyikat gigi. Dengan pendekatan yang kreatif, diharapkan anak-anak akan lebih tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan. Program edukasi ini tidak hanya melibatkan anak-anak, tetapi juga orang tua dan guru, sehingga tercipta lingkungan yang mendukung kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan gigi. Dengan demikian,[2] diharapkan anak-anak dapat tumbuh dengan gigi yang sehat dan kuat, serta terhindar dari berbagai masalah kesehatan gigi di masa depan.Melalui inisiatif ini, diharapkan dapat tercipta generasi yang lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut, yang akan berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.[3]

M ETODE P ELAKSANA

Melaksanakan edukasi kesehatan gigi di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Desa Kalitengah, beberapa metode yang bisa diterapkan meliputi[4]:

  1. Penyuluhan : Memberikan informasi kepada anak-anak dan orang tua tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Penyuluhan ini bisa dilakukan melalui cerita, gambar,
  2. Demonstrasi: Menunjukkan cara menyikat gigi yang benar. Demonstrasi ini bisa dilakukan
  3. Praktik Langsung : Mengajak anak-anak untuk mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar. Setiap anak bisa diberikan sikat gigi dan pasta gigi untuk mencoba sendiri di bawah
  4. Ceramah Sederhana dan Interaktif : Memberikan penjelasan secara sederhana tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi, bahaya gigi berlubang, serta cara-cara menyikat gigi yang benar.
  5. Praktek Menyikat Gigi dengan Alat Peraga : Guru atau fasilitator memperagakan cara menyikat gigi yang benar menggunakan alat peraga berbentuk mulut besar dan sikat gigi besar.

Hasil Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan oleh sekelompok mahasiswa KKN Terpadu Desa Kalitengah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yakni yang berkaitan dengan kesehatan[5] (edukasi kesehatan gigi pada TK Aisyiyah). Kegiatan yang kami lakukan adalah berupa penyuluhan edukasi kesehatan gigi di TK Aisyiyah Desa Kalitengah yang dilaksanakan pada hari Jumat tepatnya pada tanggal, 26 Juli 2024 yang berlangsung selama 1 jam. Peserta dalam kegiatan ini adalah siswa TK A & B yang berjumlah sebanyak 45. Tujuan diadakannya kegiatan tersebut ialah agar terciptanya komunikasi dua arah yang bermanfaat bagi siswa agar lebih aktif serta dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa TK Aisyiyah Desa Kalitengah tentang betapa pentingnya dalam menjaga gigi dan mulut tetap sehat sejak usia dini.[6][7]

Figure 1.Penyampaian materi oleh narasumber

Gambar no.1 terlihat bahwa pemateri KKN Terpadu Desa Kalitengah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menyampaikan tentang cara menggosok gigi secara langsung dengan menggunakan alat peraga dan para siswa pun telah memperhatikan dengan baik dan seksama. Pada umumnya, kegiatan edukasi kesehatan gigi di TK ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga melibatkan anak-anak untuk menyikat gigi dengan benar secara langsung. Hal tersebut bertujuan agar anak-anak lebih mudah mengingat dan menerapkan teknik menyikat gigi yang baik dan benar ketika mereka mencobanya secara langsung. Keberhasilan program yang diajarkan di sekolah juga bermanfaat dan tentunya dapat diteruskan dan dipraktikkan di rumah.[8] Anak-anak lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mengubah kebiasaan mereka untuk lebih disiplin menjaga kebersihan gigi mereka sendiri. Dukungan orang tua dan guru sangat penting untuk keberhasilan program yang sedang dijalankan oleh mahasiswa KKN Terpadu Desa Kalitengah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Setelah kegiatan ini berakhir, pada waktu sesi penyuluhan ini diadakannya sesi fun game yang menarik dan juga memberikan gift untuk siswa yang berupa sikat gigi karakter.

Figure 2.Pemberian materi oleh narasumber

Gambar no. 2 terlihat bahwa pemateri KKN Terpadu Desa Kalitengah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menyampaikan materi tentang manfaat ketika kita melakukan kegiatan menyikat gigi dengan baik dan benar, serta tidak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan gigi. Manfaat dari menggosok gigi dengan benar merupakan bagian terpenting dari perawatan gigi. Sangat penting untuk menyikat gigi dengan benar dan pada waktunya karena gigi yang sehat menunjukkan kualitas hidup yang baik. [9]Menyikat gigi secara teratur dan dengan cara yang benar adalah cara yang paling mudah untuk menghindari masalah kesehatan gigi. Dimana kebersihan gigi harus diberikan kepada anak-anak karena kebiasaan sikat gigi sejak usia dini akan berdampak hingga dewasa. Salah satu aspek penting dari pendidikan di tingkat taman kanak-kanak (TK) adalah edukasi mengenai kesehatan, khususnya kesehatan gigi. Oleh karena itu,[10][11] penting untuk merancang kegiatan edukasi kesehatan gigi ini pada anak-anak usia dini. Pada umumnya, orang menyikat gigi hanya setelah makan pagi, saat setelah makan, sebaiknya tunggu lebih lama untuk menyikat gigi, sekitar tiga puluh menit. Hanya sekitar 40% anak-anak menyadari pentingnya menyikat gigi dengan benar, meskipun pengetahuan tentang kesehatan gigi telah meningkat sebelum pendidikan. Jumlah tersebut meningkat menjadi 85% setelah program kegiatan ini dimulai.[12]

Figure 3.Penyampaian materi dengan metode Demonstrasi oleh narasumber

Gambar no.3 pemateri sedang melakukan tahap penyuluhan, penilaian dan demonstrasi terhadap kebersihan gigi. [13]Untuk mempromosikan pentingnya betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi pada usia dini. Kegiatan ini telah berjalan dengan baik dan ditutup dengan sambutan dari Kepala Sekolah TK. Instruksi dan demonstrasi tentang cara menyikat gigi yang tepat sangat diperhatikan oleh peserta. Sulit bagi peserta untuk mengingat cara dan arah yang tepat untuk menyikat gigi. Mereka juga menghadapi kesulitan untuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan cara dan waktu yang tepat.[14] Anak-anak harus berbaris di depan dengan masing-masing sikat gigi di tangan. Tim mahasiswa KKN Terpadu Desa Kalitengah memberikan air kepada anak-anak untuk berkumur dengan gelas plastik dan memberikan pasta gigi secara bergantian. Agar tidak terluka atau mengeluarkan darah, gosok gigi harus dilakukan dengan hati-hati. Karena banyak anak yang tidak dapat mengikuti instruksi, guru dan tim harus membimbing setiap anak secara individual untuk memastikan bahwa anak-anak memahami metode menggosok gigi yang tepat. Selain itu, Anak-anak diminta untuk menjelaskan bagaimana rasanya menggosok gigi sebelum dan sesudahnya. Ini dilakukan setiap pagi sebelum kelas dimulai dan diikuti oleh semua siswa kelompok A dan B, sehingga anak-anak dapat menerapkan teknik gosok gigi ini dengan baik pada waktu di sekolah maupun di rumah[15]

Figure 4.Mahasiswa bertindak sebagai fasilitator

Gambar 4 memperlihatkan mahasiswa bertindak sebagai fasilitator dan peserta didik dibekali oral care kit. Mahasiswa bertindak sebagai fasilitator dalam kegiatan praktik menyikat gigi yang baik dan benar secara mandiri oleh peserta didik TK Aisyiyah, Mahasiswa aktif dalam mendampingi peserta didik, peran fasilitator diperlukan karena memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap peningkatan sikap maupun peningkatan psikomotorik

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu metode terbaik untuk merawat anak adalah dengan cara menggosok gigi. Dengan demikian, pada usia dini sangat penting untuk menjaga kebersihan gigi anak. Oleh karena itu, untuk mencegah masalah gigi dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni pemeriksaan, pelatihan dan demonstrasi kebersihan sangatlah dianjurkan. Dengan pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan peran penting orang tua dalam membantu, membimbing, mengingatkan dan mengajarkan kepada mereka mengenai metode menggosok gigi dengan baik dan benar.

Ucapan Terimahkasih

Kami selalu tim penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kita waktu dan juga kesempatan untuk melaksakan program kerja yang dilaksanakan di TK Aisyiyah oleh sekelompok mahasiswa KKN Terpadu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Tak lupa kepada para mahasiswa yang telah ikut serta berkontribusi dalam kegiatan ini sehingga berjalan dengan baik dan lancar.

References

  1. N. Afrinis, I. Indrawati, and N. Farizah, “Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Karies Gigi Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 5, no. 1, 2020. [Online]. Available: https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.668.
  2. S. N. I. Budiarti, “Meningkatkan Kesehatan Anak Melalui Pembiasaan Sikat Gigi Di Tk Negeri Pakunden,” Educational: Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran, vol. 1, no. 1, pp. 117–123, 2021. [Online]. Available: https://doi.org/10.51878/educational.v1i1.65.
  3. R. Kumala Dewi, I. W. A. K. Firdaus, and A. Q. Hakim, “Pemberdayaan Kaporagi Dalam Mengurangi Angka Kejadian Karies Gigi Balita Di Lahan Basah,” in Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), vol. 3, 2020. [Online]. Available: https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v3i0.753.
  4. Y. Fusfitasari, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gosok Gigi Dengan Metode Video Pembelajaran Terhadap Prilaku Gosok Gigi Pada Anak Usia Dini,” Mitra Raflesia (Journal of Health Science), vol. 10, no. 2, 2020. [Online]. Available: https://doi.org/10.51712/mitraraflesia.v10i2.7.
  5. N. P. Idaryati, I. Weta, and D. P. Duarsa, “Studi eksplorasi ketidakhadiran siswa rujukan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ke Puskesmas II Denpasar Utara,” Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, vol. 33, no. 3, pp. 195–203, 2021.
  6. S. W. Jatmiko, F. Romanda, and M. A. A. Hidayatulloh, “Pengaruh Penyuluhan Metode Ceramah Dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Penyakit Tuberkulosis,” Jurnal Litbang Sukowati: Media Penelitian Dan Pengembangan, vol. 2, no. 1, 2018. [Online]. Available: https://doi.org/10.32630/sukowati.v2i1.30.
  7. D. H. Marisda, R. Thahir, and D. P. Windasari, “Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Produktif,” JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), vol. 5, no. 2, pp. 354–363, 2021. [Online]. Available: https://doi.org/10.31764/JMM.V5I2.4021.
  8. M. Muhtadi, “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid Terhadap Perubahan Perilaku Penerima Manfaat Program,” Dialog, vol. 41, no. 2, 2020. [Online]. Available: https://doi.org/10.47655/dialog.v41i2.301.
  9. Ni’matul Ulya, “Peningkatan Derajat Kesehatan Anak Melalui Program Penyuluhan Kesehatan Gigi (Cara Gosok Gigi Yang Benar) Di Pasirsari Kota Pekalongan,” Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan, vol. 7, no. 2, 2021. [Online]. Available: https://doi.org/10.33023/jpm.v7i2.755.
  10. M. Patimapat, H. J. Duda, and M. I. Supiandi, “Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Psikomorik Siswa,” JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), vol. 4, no. 1, 2019. [Online]. Available: https://doi.org/10.31932/jpbio.v4i1.366.
  11. S. Sairah, M. Nurcahyani, and A. Chandra, “Analisis Penyebab Kejadian Stunting pada Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2023.
  12. K. Faridah, “Efektivitas Model Pembelajaran Discovery Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 5 Ponorogo,” Educational: Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran, 2021.
  13. F. Fitryani and A. S. Nanda, “PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT POLA BISNIS DIGITAL DALAM MENDORONG UMKM KUE BASAH DI DESA ANGGASWANGI KABUPATEN SIDOARJO,” in Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 2022.
  14. F. Tulzahra, “Sosialisasi Cuci Tangan dan Gosok Gigi Di TK Negeri Pembina 1 Pinggir Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Anak Usia Dini,” 2023.
  15. R. E. Yulistianti, P. Prasko, I. Supardan, and N. Kristiani, “ANALISIS PROGRAM KEGIATAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI PUSKESMAS HALMAHERA,” Jurnal Kesehatan Gigi, 2015.