Background: Stunting significantly affects early childhood development, highlighting the need for effective nutritional interventions. Specific Background: The development of fish nugget products offers a novel strategy to enhance dietary diversity among young children through parental engagement. Knowledge Gap: However, there is limited understanding of how parental participation influences nutritional programs and stunting prevention in early childhood settings. Aims: This study investigates fish nugget production as a nutritional strategy and the role of parental involvement in a preschool context. Results: Through qualitative methods, including interviews and observations, the study reveals that 90.48% of parents expressed interest in preparing fish nuggets at home, leading to increased nutritional awareness and strengthened community ties. Novelty: This research presents a community-based model that utilizes local resources to address stunting while promoting parental engagement. Implications: The findings underscore the importance of collaborative efforts in nutritional education, suggesting that similar initiatives could be adopted in other communities to effectively combat stunting.
Highlights :
Keywords: Stunting, Nutritional Education, Parental Engagement, Fish Nuggets, Early Childhood
Stunting, atau kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan yang kurang sesuai dengan usia, merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Dampak jangka panjang dari stunting meliputi gangguan perkembangan fisik dan kognitif, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup anak di masa depan [1]. Mengatasi stunting memerlukan intervensi gizi yang efektif, terutama pada anak-anak usia dini yang berada dalam tahap pertumbuhan yang krusial [2]. Program ini tidak hanya fokus pada penyediaan makanan bergizi tetapi juga melibatkan wali murid dalam proses edukasi gizi. Dengan melibatkan orang tua, PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya nutrisi seimbang dan bagaimana menerapkannya dalam pola makan keluarga.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengevaluasi pelaksanaan program pencegahan stunting melalui nugget ikan mujaer di PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal. Melalui wawancara mendalam dan observasi, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas program, peran wali murid, dan dampak terhadap pengetahuan serta praktik gizi di komunitas [3]. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan insight berharga untuk pengembangan program pencegahan stunting yang lebih luas dan efektif.
PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal desa Kupang Jabon merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan anak-anak di wilayahnya. Dalam upaya mendukung pencegahan stunting, Team Pengabdian kepada Masyarakat Ranting Muhammadiyah di Desa Kupang ini meluncurkan program inovatif yang memanfaatkan nugget ikan mujaer, sebuah produk pangan lokal yang kaya akan protein dan mikronutrien [4]. Ikan mujaer dipilih karena nilai gizinya yang tinggi dan kemampuannya untuk mendukung pertumbuhan anak secara optimal. pemanfaatan sumber protein lokal yang bergizi merupakan strategi yang efektif. Ikan mujaer, yang merupakan sumber protein hewani dengan kandungan asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral yang tinggi, menjadi pilihan yang sangat baik untuk mendukung pertumbuhan anak-anak [5]. Nugget ikan
mujaer, sebagai produk olahan dari ikan mujaer, menawarkan cara penyajian yang praktis dan disukai oleh anak-anak, menjadikannya alternatif yang ideal untuk meningkatkan asupan nutrisi mereka [6].
Pembuatan nugget ikan mujaer yang di lakukan oleh Team Pengabdian masyarakat di Ranting Muhammadiyah desa Kupang terdapat beberapa kendala, terutama terkait dengan ketersediaan bahan baku dan proses pengolahan. Ketersediaan ikan mujaer yang konsisten sering menjadi tantangan, terutama di daerah-daerah dengan fluktuasi musiman atau kondisi perikanan yang tidak stabil. Jika pasokan ikan mujaer terhambat, produksi nugget dapat terganggu, yang berpotensi mempengaruhi keberlangsungan program pencegahan stunting. Selain itu, proses pengolahan yang melibatkan beberapa tahap, seperti filleting, penggilingan, dan pencampuran, memerlukan perhatian khusus. Kesalahan dalam salah satu tahap ini dapat mempengaruhi kualitas produk akhir, baik dari segi tekstur maupun rasa, yang berpotensi mengurangi penerimaan oleh anak-anak [7].
Pembuatan nugget mujair untuk dikonsumsi anak-anak PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Kupang Jabon memiliki banyak manfaat penting. Ikan mujair kaya akan protein berkualitas tinggi, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot anak-anak. Selain itu, ikan mujair mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk perkembangan otak, meningkatkan fungsi kognitif, dan mendukung kesehatan mata. Dengan mengolah mujair menjadi nugget, makanan ini menjadi lebih menarik bagi anak-anak karena bentuk dan teksturnya yang mudah dikonsumsi, sekaligus mengurangi bau amis yang mungkin tidak disukai anak-anak. Nugget juga dapat diperkaya dengan sayuran seperti wortel atau bayam, sehingga menjadi sumber gizi yang lebih lengkap. Penyajian nugget mujair juga membantu mengatasi kekurangan asupan protein dan lemak sehat pada anak-anak usia dini, yang penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental mereka.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mengeksplorasi upaya pencegahan stunting melalui pengembangan nugget ikan mujair bersama wali murid di PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Kupang Jabon [8]. Metode kualitatif dipilih karena penelitian ini berfokus pada pemahaman mendalam tentang partisipasi orang tua dalam upaya peningkatan gizi anak usia dini. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan pelatihan. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk menggali pandangan, pemahaman, serta sikap wali murid terhadap pembuatan nugget ikan mujair sebagai upaya pencegahan stunting, serta bagaimana hal ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis tematik, di mana pola dan tema utama diidentifikasi dari wawancara dan diskusi [9]. Hasil penelitian diharapkan memberikan gambaran tentang efektivitas program nugget ikan mujair dalam meningkatkan kesadaran gizi dan peran aktif wali murid dalam pencegahan stunting. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi kendala yang dihadapi wali murid dalam penerapan pola makan bergizi seimbang, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan program pendidikan gizi di PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal.
Observasi adalah teknik pengumpulan data di mana Tim Pengabdian kepada Masyarakat mengamati secara langsung aktivitas dan proses yang terjadi di lapangan [10]. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang konkret mengenai apa yang sebenarnya terjadi di tempat pemuatan nugget ikan mujair, termasuk cara pembuatan, proses pembuatan, dan bahan bahan pembuatan. Penelitian ini akan melibatkan observasi langsung di PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal, dengan fokus pada cara pembuatan, proses pembuatan, dan bahan bahan pembuatan. Observasi ini akan dilakukan pada saat pembuatan nugget mujair yang di lakukan pada minggu, 11 agustus 2024.
Wawancara adalah teknik pengumpulan data kualitatif di mana peneliti melakukan percakapan terstruktur atau semi-terstruktur dengan responden yang relevan. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang pandangan, pengalaman, dan pengetahuan responden mengenai topik yang diteliti [11]. Wawancara dilakukan dengan berbagai pihak yang terlibat langsung dalam pengembangan nugget ikan mujair , salah satunya kepada ibu Wiwik selaku pengurus ranting Aisyiyah beliau menyatakan terdapat tantangan yang dihadapi dalam pembuatan nugget ikan mujair dimana tidak semua menyukai olahan nugget ikan dan masyrakat kurang respon terhadap kegiatan tersebut
Pelatihan merujuk pada teknik yang digunakan untuk mengumpulkan informasi selama atau setelah pelaksanaan sebuah pelatihan. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan, mengukur pencapaian tujuan, serta memahami pengalaman dan tanggapan peserta pelatihan. Data yang dikumpulkan bisa berupa data kualitatif atau kuantitatif, tergantung pada jenis informasi yang ingin diperoleh.
Kegiatan pembuatan Nugget ikan Mujair dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024 bertempat di Paud Aisyiyah Bustanul Athfal, peserta kegiatan ini adalah wali murid dari siswa dan siswi Paud Aisyiyah Bustanul Athfal bersama Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terhambat, ditandai dengan tinggi yang tidak sesuai dengan usianya. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi fisik, tetapi juga perkembangan kognitif dan motorik anak, sehingga meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang seperti penurunan kecerdasan, gangguan fungsi organ, dan lemahnya sistem kekebalan tubuh [12].
Untuk mencegah stunting, penting memberikan nutrisi yang cukup dan berkualitas, termasuk asupan protein hewani seperti ikan mujaer. Ikan mujaer kaya akan protein, asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral yang sangat baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Mengolah ikan mujaer menjadi nugget adalah strategi yang efektif karena nugget lebih menarik dan mudah dikonsumsi oleh anak-anak. Nugget memiliki tekstur yang disukai anak, dan proses pengolahan ini juga membantu mengurangi bau amis yang sering kali membuat anak-anak enggan mengonsumsi ikan [13].
Sebelum melaksanakan kegiatan tim penyelenggara telah mempersiapkan alat dan bahan serta membuat daftar harga, berikut ini adalah rinciannya:
NO | ALAT & BAHAN | JUMLAH |
1 | CETAKAN | 2 BUAH |
2 | IKAN MUJAIR | 1 KG |
3 | TEPUNG TERIGU | 1 KG |
4 | TEPUNG PANIR | 1/5 KG |
5 | GARAM | 500 GRAM |
6 | TELUR | 1/4 KG |
7 | WORTEL & BAWANG PUTIH | 500 GRAM |
8 | PIRING PLASTIK | 1 PAK |
9 | DAUN BAWANG & JERUK NIPIS | 500 GRAM |
10 | SAUS | 2 BOTOL |
TOTAL |
Penyiapan Alat dan Bahan
Untuk merealisasikan program pembuatan nugget ada banyak upaya yang perlu dilakukan sebelum mensosialisasikan nugget, mulai dari pencarian resep dan mencoba membuat nugget agar rasa bisa diterima lidah masyarakat. Proses pembuatan nugget mujair memerlukan beberapa peralatan dan bahan yang harus disiapkan terlebih dahulu. Peralatan yang digunakan untuk membuat nugget adalah kompor gas, spatula, teflon, baskom, pisau, talenan, cooper, panci kukus, loyang, serokan, kain lap, sendok, sarung tangan plastik, piring. Semua alat ini harus bersih dan higienis untuk memastikan kualitas dan kebersihan nugget yang akan dihasilkan [14]. Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan nugget mujair adalah ikan mujair segar sebagai bahan utama, telur, tepung terigu, tepung panir (roti), bawang putih, daun bawang, garam, jeruk nipis, dan bahan sayuran tambahan wortel untuk meningkatkan nilai gizi. Mujair yang digunakan sebaiknya dipilih yang masih segar agar rasa nugget lebih lezat dan tekstur daging ikan tetap terjaga. Telur digunakan sebagai bahan pengikat adonan, sementara tepung terigu dan tepung panir berfungsi untuk memberikan tekstur nugget yang renyah di bagian luar dan lembut di bagian dalam. Kombinasi bahan ini dirancang tidak hanya untuk memberikan rasa yang enak, tetapi juga untuk memastikan nugget mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh anak-anak.
Hasil dari persiapan alat dan bahan ini adalah adonan nugget mujair yang siap untuk dimasak, proses cara memasak dengan mempersiapkan adonan nugget. (1) cuci dan membersihkan ikan hingga bersih. (2) kupas wortel lalu iris semua bawang hingga kecil. (3) Cooper ikan mujair bersama dengan wortel dan semua baawang-bawangan [15].
(4) kukus adonan mujair yang sudah cooper hingga matang. (5) Potong adonan yang sudah dikukus sesuai bentuk yang diinginkan. (6) olesi potongan adonan dengan telur lalu masukan ke dalam tepung manir. (7) goreng nugget mujair hingga kecoklatan nugget mujair pun siap di nikmati.
Wawancara yang dilakukan kepada wali murid menjelasakna bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat berikut adalah respon dari salah satu wali murid yang mengikuti kegiatan,
"Ibu, bagaimana pendapat Ibu mengenai kegiatan pembuatan nugget yang diadakan di PAUD Aisyiyah?" "Menurut saya, kegiatan ini sangat bermanfaat. Sebagai wali murid, kami jadi lebih terlibat dalam kegiatan sekolah anak-anak. Selain itu, kami juga mendapatkan ilmu baru tentang cara membuat nugget yang sehat dan praktis di rumah. Biasanya saya membeli nugget yang sudah jadi di supermarket, tapi dengan kegiatan ini, saya jadi tahu cara membuatnya sendiri dengan bahan-bahan yang lebih sehat dan terjamin kebersihannya." (Ibu Ika)
"Apa yang Ibu rasakan setelah mengikuti kegiatan ini?" "Saya merasa senang dan lebih percaya diri untuk mencoba membuat nugget di rumah. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi kami, para wali murid, untuk berinteraksi lebih dekat. Kami saling berbagi pengalaman dan tips memasak, jadi bukan hanya menambah pengetahuan, tapi juga mempererat hubungan antar orang tua. Rasanya kegiatan seperti ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tapi juga bagi kami." ( Ibu Sriani)
Demikian hasil wawancara dengan salah satu wali murid PAUD Aisyiyah tentang kegiatan pembuatan nugget yang diadakan di sekolah.
Dari 21 peserta pelatihan pembuatan Nugget Ikan Mujaer, didapatkan respon sebagai berikut:
1. Sebanyak 19 orang tertarik untuk membuat Nugget Ikan Mujaer sendiri
2. Sebanyak 2 orang belum/tidak tertarik untuk membuat Nugget Ikan Mujaer sendiri Rumus perhitungan presentase
Perhitungan persentase:
PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Kupang Jabon khusunya wali murid bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata berhasil menciptakan suasana yang penuh antusiasme saat melaksanakan kegiatan pembuatan nugget ikan mujair bersama wali murid. Para wali murid terlihat sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti setiap tahap proses pembuatan, mulai dari persiapan bahan hingga pembentukan nugget. Kebersamaan yang terjalin antara guru, wali murid, dan anak-anak menambah kehangatan kegiatan ini. Partisipasi aktif dari para orang tua tidak hanya menciptakan suasana yang menyenangkan, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan anak. Kegiatan ini berdampak positif, di mana para wali murid mendapatkan pengetahuan praktis yang dapat diterapkan dalam pola makan keluarga sehari-hari, serta mempererat hubungan antara PAUD dan komunitas dalam upaya bersama mencegah stunting.
Pencegahan stunting merupakan langkah krusial dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak pada tahap awal kehidupan. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas program pencegahan stunting melalui pemberian nugget ikan mujaer di sebuah lembaga pendidikan anak usia dini, serta peran wali murid dalam mendukung inisiatif tersebut. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi langsung terhadap kegiatan penyuluhan dan distribusi nugget ikan mujaer. Temuan menunjukkan bahwa program ini berhasil meningkatkan pemahaman orang tua tentang pentingnya nutrisi untuk pencegahan stunting, dengan keterlibatan aktif wali murid dalam proses edukasi dan konsumsi nugget berperan signifikan dalam keberhasilan program. Disarankan pengembangan model serupa di komunitas lain dan pelatihan berkelanjutan bagi pendidik dan orang tua untuk memperkuat pencegahan stunting. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan komunitas dapat memperkuat kesadaran akan pentingnya gizi seimbang, sementara tantangan seperti ketersediaan bahan baku dan penerimaan masyarakat terhadap olahan nugget dapat diatasi melalui edukasi lebih lanjut dan penyesuaian rasa. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi efektivitas program ini dalam konteks yang lebih luas serta dampaknya terhadap perilaku gizi keluarga di berbagai komunitas.