Communication Development Articles
DOI: 10.21070/ijccd.v15i3.1079

Strengthening Donor Trust via Enhanced Performance and Transparency in Zakat Management


Memperkuat Kepercayaan Donatur melalui Peningkatan Kinerja dan Transparansi Pengelolaan Zakat

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Lazismu donor trust zakat management financial transparency interpersonal communication

Abstract

General Background: Lazismu, an extension of Lembaga Amil Zakat, Infaq Sadaqoh Muhammadiyah, plays a crucial role in facilitating charitable donations and maintaining donor trust in the humanitarian sector. Specific Background: Despite its importance, Lazismu faces challenges regarding the management of zakat funds and transparency in financial reporting, which has led to diminished donor trust. Previous studies have inadequately explored the relationship between performance recognition and donor trust in zakat institutions. Knowledge Gap: This research aims to fill this gap by quantitatively examining how various independent variables—human resource performance enhancement, financial report transparency, and interpersonal communication within the fundraising division—impact donor trust at Lazismu in Mojokerto. Aims: The study specifically investigates the influence of these independent variables on donor trust in Lazismu, with a focus on enhancing organizational performance to regain donor confidence. Results: The findings reveal that enhanced human resource performance, transparent financial reporting, and improved interpersonal communication significantly contribute to increasing donor trust. Novelty: This research introduces a structured approach to evaluating zakat management performance through quantitative measures, offering insights into the dynamics of donor engagement and trust. Implications: The results underscore the necessity for zakat institutions to prioritize financial transparency and effective communication strategies to foster stronger relationships with donors, ultimately leading to increased zakat contributions and enhanced community support.

Highlights:

 

  1. Trust Boost: Performance and transparency enhance donor confidence significantly.
  2. Engagement: Strong communication improves donor relationships and trust.
  3. Methodology: Quantitative research analyzes zakat institution performance effects.

 

Keywords: Lazismu, donor trust, zakat management, financial transparency, interpersonal communication

Pendahuluan

Lazismu merupakan kepanjangan dari (Lembaga Amil Zakat, Infaq Shadaqoh Muhammadiyah). Lazismu bergerak dalam bidang kemanusiaan yang memiliki memiliki peranan untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menyalurkan sebagian hartanya kepada orang yang membutuhkan. Latar belakang berdirinya Lazismu mempunyai 2 faktor yakni masih banyak nya kemiskinan dan SDM yang rendah disebabkan oleh tatanan keadilan sosial. Factor yang kedua ialah zakat diyakini dapat mengatsi permasalahan dalam pemberantsan kemiskinan

Selain itu lazismu harus juga bisa menjamin Kepercayaan Donatur terhadap dana zakat yang di salurkan. Kinerja Lazismu tidak hanya dituntut untuk mengolah dana zakat, kinerja lazismu dituntut untuk memberikan Laporan Keuangan yang Transparan dan dapat menjaga kepercayaan donatur. Namun donatur Lazismu beranggapan bahwa Kinerja lazismu kurang mengelola dana zakat dengan baik dan Laporan Keuangan yang tidak Transparan, dengan hal ini akan mengurangi kepercayaan donatur kepada lazismu sebagai lembaga pengelolahan zakat. Selain itu Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising pun dinilai kurang baik oleh donatur lazismu .

Dibeberapa bulan terakhir kepercayaan donatur terhadap Lazismu Kabupaten Mojokerto mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari penghimpunan dan penyaluran dana zakat yang berkurang secara dratis. berikut merupakan tabel penghimpunan dan penyaluran dana zakat lazismu Kab. Mojokerto pada tahun 2023

No Bulan Tahun 2023 Penghimpunan Penyaluran
1 Maret – Mei Rp. 551.244.040 Rp. 495.545.407
2 Juni – Agustus Rp. 32.653.136 Rp. 109.907.875
3 Agustus – September Rp. 32.653.136 Rp. 81.070.054
4 September – Oktober Rp. 35.035.476 Rp. 40.299.544
Table 1.penghimpunan dan penyaluran ZIS Lazismu Kab. Mojokerto

Lazismu kabupaten mojokerto mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Dibandingkan dengan bulan Maret – Mei yamg penyaluran nya mencapai Rp 495.545.407 namun setelah itu mengalami penurunan yang sangat dratis mencapai Rp 40.299.544 yang di salurkan kepada orang yang membutuhkan. sehingga diperlukan upaya supaya kepercayaan masyarakat datu donatur meningkat dalam menyalurkan zakatnya pada Lazismu Kab.Mojokerto. hal ini agar penghimpunan dan penyaluran mengalami kenaikan pada setiap bulannya.

Penguatan Kinerja merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja yang dimiliki lazismu Kab. Mojokerto dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan donatur. Penguatan Kinerja mampu mempengaruhi Kepercayaan Donatur hal ini dibuktikan oleh [1] bahwa kinerja Sumber Daya Manusia mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepercayaan Nasabah atau donatur. Menurut [2] juga menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara pengaruh Penguatan Kinerja terhadap Kepercayaan donatur.

Transparansi Laporan Keuangan merupakan alat untuk memberikan informasi keuangan lazismu kepada donatur atau masyarakat. Agar donatur mengetahui dana zakat disalurkan kepada orang yang berhak menerimanya. Menurut [3] dan [4] bahwa Pengaruh Transparansi Laporan Keuangan terhadap Kepercayaan Donatur mempunyai pengaruh yang signifkan. Dengan demikian jika Tranparansi Laporan digunakan dengan baik maka Kepercayaan Donatur semakin meningkat.

Hubungan Komunikasi Interpersonal meruapakan merupakan penyampaian atau pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain. Dalam pengertian paragdimatis komunikasi menjadi komponen penting yang saling berhubungan antara individu satu dengan individu yang lain untuk mencapai tujuan bersama. Menurut [5] dan [6] bahwa Pengaruh Komunikasi terhadap Kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan. Jika Hubungan komunikasi Interpersonal Divisi fundrising terjalin dengan baik maka akan mempengaruhi kepercayaan donatur terhadap lazismu Kab. Mojokerto.

Penguatan Kinerja, Tranparansi Keuangan dan hubungan Interpersonal divisi fundrising sangat dibutuhkan oleh Lembaga Zakat. Dengan latar belakang tersebut penulis mengambil judul “Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia, Transparansi Laporan Keuangan, dan Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising Terhadap Kepercayaan Donatur Lazismu Kabupaten Mojokerto”

1. Zakat

(zakat) mempuyai arti berkah, bersih, tumbuh dan bertambah. Zakat menurut fikih ialah nama untuk sebagian harta yang diwajibkan oleh Allah SWT diserahkan kepada orang orang yang berhak menerima[7]. Zakat di serahkan kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) dari orang yang wajib mengeluarkan zakat (muzzaki). Meurut UU No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Zakat merupakan harta yang wajib disisihkan untuk diserahkan kepada mustahiq ( orang yang berhak menerima zakat) sesuai dengan ketentuan agama islam. Menurut mas’udi dalam buku masdar farid, zakat ialah dana agama dan pajak ialah dana Negara [8].Dalam konsep kelembagaan zakat ini mempunyai sifat sosial dan profan (tidak bertujuan keagamaan berbeda dengan konsep agama.

Dalam konsep agama zakat ini bersifat personal dan ruhania. Dalam hal ini mas’udi mengambil kesimpulan bahwa zakat dan pajak tidak bisa dipisahkan dalam [9]. Karna pajak dapat diibaratkan seperti ruh dan zakat diibaratkan seperti badan. Membayar pajak dengan di niatkan untuk zakat kepada Negara sudah dianggap sah dan gugur atas kewajiban agamanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian zakat merupakan mengeluarkan harta dengan ketentuan tertentu sesuai dengan nasab dan zakat diwajibkan oleh Allah SWT karna mencapai nasab tertentu.

Lazismu merupakan lembaga zakat yang berkhidmat dalam pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, dan dana shadaqoh lainnya [10]. Lazismu didirikan oleh Muhammadiyah pada tahun 2002 dan dikukuhkan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai lembaga zakat melalui SK No. 457/21 November 2002. Lazismu resmi dikukuhkan menjadi Laznas melalui SK Mentri Agama No. 730/14 Desember 2016 hal ini berkaitan dengan Zakat No. 23 Tahun 2011, PP No. 14 Tahun 2014 dan PMA No. 333 Tahun 2015 di dalam [10]

2. Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia

Wiriawan menyatakan bahwa Kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan oleh indikator-indikator suatu pekerjajaan dalam waktu tertentu pada [11]. Menurut Rivai Kinerja ialah suatu fungsi dari motivasi maupun kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu dalam [12] Dalam sebuah organisasi penting adanya penguatan kinerja sumber daya manusia. Yang dapat dilinilai dari kompetensi, pelatihan dan pengembangan karir.[13] Pengertian keluaran yang dihasilkan oleh fungsi suatu profesi dalam waktu tertentu. Dalam dimensi kerja dapat dikelompokan menjadi 2 jenis. Hasil kerja dan prilaku kerja. Hasil kerja dapat di nilai dari rapat evaluasi yang menentukan kulitas dan kuantitas. Prilaku kerja merupakan prilaku karyawan baik prilaku pribadi dan prilaku kerja. pada penelitian yang dilakukan oleh [14] menyatakan bahwa Penguatan kinerja dapat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.selain itu [15] juga menyimpulkan bahwa pengaruh kompetensi kinerja sumber daya manusia berpengaruh signifikan positif terhadap kepercayaan donatur.

A. Indikator Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia

Adapun Indikator penguatan Kinerja Menurut Spencer dan Sudarmanto dalam [16] adalah

1. Pengetahuan Amil

2. Keahlian Amil

3. Motivasi Amil

4. Sikap Amil

5. Sifat Amil

3. Tra nsparansi Laporan Keuangan

Transparansi keuangan mendefinisikan bahwa laporan keuangan sebagai alat untuk memudahkan donatur dalam memperoleh informasi keuangan secara jujur dan terbuka sebagai bentuk tanggung jawab yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi [17]. Transparansi keuangan juga menjadi system kelola pemerintahan. Tidak hanya itu sebuah organisasi atau lembaga layanan public seperti lembaga amil zakat Muhammadiyah juga harus menerapkan system tranparasi keuangan untuk menarik kepercayaan donatur terhadap lembaga terkait.

Pada penelitian yang dilakukan oleh [18] dan [19] mengatakan bahwa Transparansi laporan keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap kepercayaan donatur.

A. Indikator Transparansi Laporan Keuangan

Menurut Nofitasari dalam [17] Indikator Trasparansi Laporan Keuangan mempunyai 5 poin yaitu :

1. Informasi Kebijakan

2. Pengumuman Pengelolahan Keuangan

3. Laporan Akuntansi

4. Adanya Media Untuk Saran dari Publik

5. System Pemberian Data Kepada Public

4. Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising

Hubungan Interpersonal merupakan hubungan antara individu satu dengan individu yang lain. Hal ini berkesinambungan dengan fitrah manusia yang menjadi makhluk individual dan makhluk sosial dengan demikian Hubungan Komunikasi Interpersonal dialami oleh seluruh manusia secara normal [20]

Nurhadi & Kurniawan menyatakan bahwa Komunikasi bersumber dari kata comminis yang memiliki arti makna mengenai suatu yang di komunikasikan [21]. Jadi komunikasi merupakan penyampaian atau pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain. Dalam pengertian paragdimatis komunikasi menjadi komponen penting yang saling berhubungan antara individu satu dengan individu yang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Pada [22] mempunyai hasil bahwa pengaruh hubungan komunikasi dapat berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan pelanggan. Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh [23] mempunyai hasil bahwa komunikasi interpersonal berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini menandakan jika hubungan komunikasi interpersonal dijalin dengan baik antara divisi fundrising dan pelanggan maka dapat meningkatkan kepuasan atau kepercayaan pelanggan.

A. Indikator Hubungan Komunikasi Interpersonal

Rakhmat dalam Hidayat menyatakan bahwa indikator Hubungan Komunikasi Interpersonal ada 3 yaitu pada [24]

1. Rasa Percaya

2. Sikap Supportifitas

3. Sikap Terbuka

5. Kepercayaan Donatur

Kepercayaan merupakan kemauan untuk mengandalkan pihak yang lain. Yaitu pihak yang dapat dipercayakan. Kepercayaan ini bertumpu pada seseorang yang mau mengandalkan atau bertumpu pada lembaga atau orang yang di yakini. Kepercayaan ini dapat di bangun oleh suatu lembaga dari kredibiltas, kualitas, kompetensi, dan sikap moral sumberdaya manusia yang dimiliki oleh suatu lembaga tersebut[25]. Kepuasan pelanggan adalah perasaan seseorang menyukai atau tidak menyukai pada kinerja perusahaan [26]

Menurut Moorman Kepercayaan merupakan suatu keinginan pribadi untuk bergantung dengan pribadi yang lain. Kepercayaan seseorang terhadap suatu yang dipercayai dapat berdampak pada pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil berlandaskan dari sesuatu yang dipercainya dalam [27]

A. Indikator Kepercayaan Donatur

Menurut [3] indikator Kepercayaan donatur ada 2 yaitu :

1. Dapat Dipercaya

2. Kemampuan Kinerja

Objek penelitian menggunakan donatur lazismu kab. Mojokerto. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif sehingga peneliti dapat mengambil data dari kuisioner yang akan diberikan kepada donatur lazismu. Dengan penelitian ini di harapkan peneliti dapat mengetahui bagaimana Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia, Transparansi Laporan Keuangan, dan Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising dalam meningkatkan kepercayaan donatur kepada lazismu kabupaten mojokerto.

Lokasi penelitian ini diambil di kantor lazismu kabupaten mojokerto yang berada di jl. Meduran No1, Meduran, Awang-awang, Kec Mojosari, kabupaten Mojokerto. Pengambilan data kuisoner di ambil dari donatur zakat, infaq shodaqoh yang berdomisili Mojokerto.

6. Hipotesis Penelitian

H1 : Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur

H2 : Transparansi Laporan Keuangan berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur

H3 : Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur

Figure 1.

Metode

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji pengaruh hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jenis penelitian ini pada penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh Penguatan kinerja sumber daya manusia (X1),Transparansi laporan keuangan (X2), dan Hubungan komunikasi Interpersonal divisi Fundrising (X3) terhadap kepercayaan donator lazismu kabupaten Mojokerto (Y).

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data pada penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dari sumber aslinya atau pihak pertama secara langsung melalui kuesioner yang disebarkan kepada respondennya yaitu donator LAZISMU Kabupaten Mojokerto. kuisioner yang akan disebarkan menggunakan metode online dengan menyebarkan link kuisioner melalui google form.

3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan donator LAZISMU Kabupaten Mojokerto yang berjumlah 292 orang. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik propability sampling dengan menggunakan metode simple random sampling. Menurut sugiyono penelitian menggunakan rumus slovin n=N/ (1+(N x e2 ) [28] . Dengan menggunakan rumus slovin

n= N/ (1+ne2) = 292/ (1+(292(0,052)) = 169,27 = 169 donatur

4. Definisi Operasional Variabel dan Indikator Variabel

Dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi variabel independen dan variabel dependen, yaitu untuk variabel bebas atau yang disebut dengan variabel independen dalam penelitian ini ada 3. Yaitu Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1), Transparansi Laporan Keuangan (X2) dan Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising (X3). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan satu (1) variabel Kepercayaan Donatur Lazismu Kabupaten Mojokerto (Y).

A. Variabel Independen

Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia

Kinerja Sumber Daya Manusia Kinerja menurut Rivai dan Basri merupakan tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode waktu tertentu dalam melaksanakan tugasnya dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, contohnya standar hasil kerja, sasaran atau kriteria yang ditentukan dan disepakati bersama [14].

Transparansi Laporan Keuangan

Tranparansi Laporan Keuangan Menurut Nikmahtul & Darno (2019) merupakan kejujuran ataupun keterbukaan kepada donatur, hal ini bertujuan untuk mengetahui secara umum mengenai pertanggungjawaban pengelolaan dana yang telah diamanahkan kepada pihak terkait [18].

Hubungan Komunikasi interpersonal divisi fundrising

Hubungan Komunikasi I nterpersonal Menurut Hardjana merupakan interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, hal ini pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima serta dapat menanggapi secara langsung pula dalam [29]

B. Variabel Dependen

Kepercayaan merupakan Kepercayaan didefinisikan oleh Mayer, dkk sebagai kesediaan satu pihak untuk mempercayai pihak lain yang didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang mempercayainya [30]

NO Variabel Indikator Skala
1. Kinerja Sumber Daya Manusia (X1) Spencer dan Sudarmanto dalam [16] 1. Pengetahuan Amil Likert
2. Keahlian Amil
3. Motivasi Amil
4. Sikap Amil
5. Sifat Amil
2. Transparansi Laporan Keuangan X2 Nofitasari dalam [17]. 1. Informasi Kebijakan Likert
2. Pengumuman Pengelolahan Keuangan
3. Laporan Akuntansi
4. Adanya Media Untuk Saran dari Publik
5. System Pemberian Data Kepada Public
3. Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising (X3) [24] 1. Rasa Percaya Likert
2. Sikap Supportifitas
3. Sikap Terbuka
4. Kepercayaan Donatur (Y) [3] 1. Dapat Dipercaya Likert
2. Kemampuan Kinerja
Table 2.

5. Teknik Analisis Data

Tujuan dari teknik analisis dalam pengolahan data adalah untuk mendapatkan hasil yang akurat sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitataif yang diolah menggunakan aplikasi software (SPSS) sebagai alat bantu.

A. Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Menurut Ghozali Uji validitas dalam penelitian digunakan untuk mengukur valid tidaknya sebuah instrumen ukur dalam penelitian [31]. Instrumen ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau kuesioner. jika nilai r hitung > r tabel pada tingkat signifikan 0,05 (5%) maka diyakini beberapa pertanyaan kuesioner atau indikator tersebut dinyatakan valid dan akurat

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah pengujian dimana apakah instrument ukur seperti angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian tetap menjaga konsistensinya dalam mengukur indikator dari variabel. Menurut Basuki & Prawoto (2016) Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbanch alpha menunjukkan lebih besar dari 0,6. ( a > 0,6).[32]

B. Uji Hipotesis

Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh satu variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y) yakni: Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1), Transparansi Laporan Keuangan (X2), Hubungan Komunikasi Interpersonal (X3) dan Kepercayaan Donatur (Y). Model regresi menurut Arikunto (2009) pada [33] yang digunakan adalah:

Y = Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Keterangan :

Y = Kepercayaan Donatur

a = Bilangan konstanta

β1 β2 β3= Koefisien Regresi

X1= Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia

X2= Transparansi Laporan Keuangan

X3= Hubungan Komunikasi Interpersonal

e = Standar Error

C. Uji Parsial (Uji t)

Uji ini dilakukan dengan melihat signifikansi untuk mengetahui apakah antara variabel independen dan variabel dependen berpengaruh atau berhubungan signifikan atau tidak. Menurut Ghozali (2016) Apabila p value < 0,05 maka Ha diterima. Sebaliknya, jika p value ≥ 0,05 maka Ha ditolak pada [34]

D. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana kontribusi variasi variabel independen yang mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

Menurut Ghozali 2016 NiIai koefisien determinasi yang kecil memiliki arti bahwa variabel – variabel independen dalam menjelaskan variabel sangat terbatas. Sebaliknya jika nilai melewati 1 (satu) dan mejauhi 0 (nol ) memiliki arti bahwa variabel variabel independen memiliki kemampuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen di dalam [35]

Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan pada donatur Lazismu kabupaten Mojokerto. Seperti pada tabel3.1 berikut :

Kriteria Jumlah
Laki - laki 84
Perempuan 85
Table 3. Gender

Dapat dilihat dari tabel 3.1 menunjukkan bahwa responden penelitian ini hampir seimbang antara donatur laki – laki dengan donatur yang perempuan

Kriteria Umur Jumlah Donatur
15- 20 13
21 – 25 55
26 - 30 43
31 – 35 24
36 – 40 25
41 - 45 9
total 169
Table 4. Usia

Dilihat dari Tabel 3.2 menunjukan bahwa responden penelitian ini di dominasi oleh donatur yang berusia 21 – 25 tahun dengan jumlah 55 orang.

2. Uji Kualitas Data

A. Uji Validitas

1) Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1)

Berikut merupakan tabel Uji Validitas Variabel Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia yang menyatakkan valid atau tidak nya setiap pernyataan dari indikator variabel

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Penguatan Kinerja SDM
X1.1 Pearson Correlation 1 ,212** ,339** ,249** ,205** ,633**
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,001 ,008 ,000
N 169 169 169 169 169 169
X1.2 Pearson Correlation ,212** 1 ,319** ,353** ,145 ,632**
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,060 ,000
N 169 169 169 169 169 169
X1.3 Pearson Correlation ,339** ,319** 1 ,232** ,115 ,621**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,138 ,000
N 169 169 169 169 169 169
X1.4 Pearson Correlation ,249** ,353** ,232** 1 ,360** ,688**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,002 ,000 ,000
N 169 169 169 169 169 169
X1.5 Pearson Correlation ,205** ,145 ,115 ,360** 1 ,595**
Sig. (2-tailed) ,008 ,060 ,138 ,000 ,000
N 169 169 169 169 169 169
Penguatan Kinerja SDM Pearson Correlation ,633** ,632** ,621** ,688** ,595** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 169 169 169 169 169 169
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Table 5.Variabel Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1)

Pada Tabel 3.3 semua item pernyataan pada variabel Penguatan kinerja sumber daya manusia dinyatakan valid karena r hitung dari masing masing item pernyataan lebih besar dari r tabel

2) Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1)

Berikut ini merupakan tabel Uji Validitas Variabel Transparasi Laporan Keuangan yang menyatakkan valid atau tidak nya setiap pernyataan dari setiap indikator variabel

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Transparansi LK
X2.1 Pearson Correlation 1 ,397** ,355** ,279** -,049 ,601**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,529 ,000
N 169 169 169 169 169 169
X2.2 Pearson Correlation ,397** 1 ,412** ,303** ,066 ,664**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,396 ,000
N 169 169 169 169 169 169
X2.3 Pearson Correlation ,355** ,412** 1 ,353** ,145 ,702**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,060 ,000
N 169 169 169 169 169 169
X2.4 Pearson Correlation ,279** ,303** ,353** 1 ,253** ,684**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 169 169 169 169 169 169
X2.5 Pearson Correlation -,049 ,066 ,145 ,253** 1 ,508**
Sig. (2-tailed) ,529 ,396 ,060 ,001 ,000
N 169 169 169 169 169 169
Transparansi LK Pearson Correlation ,601** ,664** ,702** ,684** ,508** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 169 169 169 169 169 169
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Table 6.Variabel Transparansi Laporan Keuangan (X2)

Pada Tabel 3.4 semua item pernyataan pada variabel Transparansi laporan keuangan dinyatakan valid karena r hitung dari masing masing item pernyataan lebih besar dari r tabel

3) Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising (X3)

Berikut merupakan tabel Uji Validitas Variabel Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising yang menyatakan valid atau tidak nya setiap pernyataan dari indikator variabel tersebut

X3.1 X3.2 X3.3 Hub Interpesonal Divisi Fundrising
X3.1 Pearson Correlation 1 ,403** ,246** ,754**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000
N 169 169 169 169
X3.2 Pearson Correlation ,403** 1 ,408** ,781**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 169 169 169 169
X3.3 Pearson Correlation ,246** ,408** 1 ,725**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000
N 169 169 169 169
Hub Interpesonal Divisi Fundrising Pearson Correlation ,754** ,781** ,725** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 169 169 169 169
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Table 7.Variabel Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising (X3)

Pada Tabel 3.5 semua item pernyataan pada variabel Hubungan interpersonal divisi fundrising dinyatakan valid karena r hitung dari masing masing item pernyataan lebih besar dari r tabel

4) Kepercayaan Donatur (Y)

Berikut merupakan tabel Uji Validitas Variabel Kepercayaan Donatur yang menyatakkan valid atau tidak nya setiap pernyataan dari Indikator variabel tersebut

Correlations
Y.1 Y.2 Kepercayaan Doatur
Y.1 Pearson Correlation 1 ,509** ,864**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 169 169 169
Y.2 Pearson Correlation ,509** 1 ,873**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 169 169 169
Kepercayaan Doatur Pearson Correlation ,864** ,873** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 169 169 169
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Table 8.Variabel Kepercayaan Donatur (Y)

Pada Tabel 3.6 semua item pernyataan pada variabel kepercyaan donatur dinyatakan valid karena r hitung dari masing masing item pernyataan lebih besar dari r tabel

B. Uji Realibilitas

Pada tabel berikut menunjukkan hasil dari Uji Reabilitas yang digunakan pada penelitian dinyatakan Riable atau tidak

Reliability Statistics
Variabel Cronbach's Alpha N of Items
X1 ,625 5
X2 ,605 5
X3 ,613 3
Y ,674 2
Table 9.Hasil Uji Reabilitas

Berdasarkan Tabel 4.7 hasil uji realibilitas nilai variabel pada cronbanch alpha diatas 0,600 maka dapat dinyatakan bahwa masing masing variabel menunjukkan realibilitas tinggi

C. Uji Hipotesis

1) Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Pada tabel berikut menunjukkan hasil dari Uji Analisis Liner Berganda Mengenai Pengaruh Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia, Transparansi Laporan Keuangan, dan Hubungan Komunikasi Interpersonal DIvisi Fundrising Terhadap Kepercyaan donatur

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,886 ,363 -5,194 ,000
Penguatan Kinerja SDM ,225 ,029 ,411 7,761 ,000
Transparansi LK ,296 ,026 ,591 11,420 ,000
Hub Interpesonal Divisi Fundrising -,052 ,022 -,072 -2,363 ,019
a. Dependent Variable: Kepercayaan Doatur
Table 10.Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan Tabel 3.8 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Y = α + 0,225 X1 + 0,296 X2 + - 0,052

Pada uji linier regresi berganda ini bermakna apabila variabel bebas yaitu Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1), Transparansi Laporan Keuangan (X2), dan Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising bernilai tetap, jadi tingkat kepercayaan Donatur (Y) sebesar -1,886.

Nilai koefisien regresi pada Variabel Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia pada tabel 4.8 adalah 0,225. Hal ini bermakna apabila Variabel Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1) Meningkat Sebesar 1 satuan, maka variabel Kepercayaan Donatur (Y) akan meningkat sebesar 0,225..

Nilai koefisien regresi pada Transparansi Laporan Keuangan(X2) pada tabel 4.8 adalah 0,296. Hal ini bermakna apabila Variabel Transparansi Laporan Keuangan (X2) Meningkat Sebesar 1 satuan, jadi variabel Kepercayaan Donatur (Y) akan meningkat sebesar 0,296.

Nilai koefisien regresi pada Variabel Hubungan Komunikasi Interpersonal pada tabel 4.8 adalah - 0,052. Hal ini bermakna apabila variabel Hubungan Komunikasi Interpersonal (X2) Meningkat Sebesar 1 satuan, jadi variabel Kepercayaan Donatur (Y) akan meningkat sebesar - 0,052.

D. Uji Koefisien Determinasi

Pada tabel berikut menunjukkan hasil dari Uji Koefisien Determinasi yang digunakan pada penelitian ini

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,936a ,876 ,874 ,36826
a. Predictors: (Constant), Hub Interpesonal Divisi Fundrising, Transparansi LK, Penguatan Kinerja SDM
Table 11.Hasil Uji Koefisien Determinasi

Dari Tabel 3.9 diketahui bahwa hasil uji R sebesar 0,936 yang berarti Variabel Kepercayaan Donatur dapat dipengaruhi oleh Variabel Penguatan Sumber Daya Manusia, Transparansi Laporan Keuangan dan Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising.

E. Uji t (Parsial)

Pada tabel Uji t ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,886 ,363 -5,194 ,000
Penguatan Kinerja SDM ,225 ,029 ,411 7,761 ,000
Transparansi LK ,296 ,026 ,591 11,420 ,000
Hub Interpesonal Divisi Fundrising -,052 ,022 -,072 -2,363 ,019
a. Dependent Variable: Kepercayaan Doatur
Table 12.Hasil Uji t (Parsial)

1. Pada variabel Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1) menunjukkan nilai yang signifikan terhadap Kepercayaan Donatur karena lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (7,761 > 1,974).

2. Pada Variabel Transparansi Laporan Keungan (X2) menunjukkan nilai yang signifikan terhadap Kepercayaan Donatur karena lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (11,420 > 1,974).

3. Pada Variabel Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising (X2) menunjukkan nilai yang signifikan terhadap Kepercayaan Donatur karena lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (-2363 > 1,974).

Pembahasan

1. Hipotesis 1

Pada tabel 4.10 dinyatakan bahwa Maka bisa dinyatakan bahwa Pengutan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1) dapat berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur (Y) secara signifikan penelitian sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh [36] menyatakan bahwa kinerja sumber daya manusia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat donatur untuk membayar zakat dan infaq. Selain itu [15] juga menyatakan bahwa kompetensi kinerja sumber daya manusia mepunyai penharuh yang signifikan terhadap kepercayaan donatur.

Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi kepercayaan donatur untuk membayar zakat pada lazismu Kab. Mojokerto. Pada penelitian ini Pengutan kinerja berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan donatur. Jika penguatan kinerja dapat meningkat dengan baik maka donatur dapat percaya kepada lazismu dan memutuskan untuk membayar zakat kepada lazismu.

2 . Hipotesis 2

Pada tabel 4.10 dinyatakan bahwa variabel Transparansi Laporan Keungan (X2) menunjukkan nilai yang signifikan terhadap Kepercayaan Donatur karena lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel. Maka dinyatakan bahwa Transparansi Laporan Keungan (X2) dapat berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur (Y) secara signifikan. Penelitan ini mempunyai hasil yang sama dengan peneliti terdahulu oleh [30]. Dan [4] menyatakan bahwa yang mengatakan bahwa Tranparansi Laporan Keuangan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan donatur. Transparansi Laporan Keuangan merupakan faktor yang mempengaruhi Kepercayaan donatur kepada lazismu. Tranparansi Laporan Keuangan harus diutamakan dalam mengelola dana zakat agar dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Lembaga Zakat

Hasil penelitian ini mengindentifikais bahwa lembaga zakat memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi keuangan kepada donatur atau masyarakat yang bertujuan untuk meningkatnya kepercayaan donatur kepada Lazismu. Dengan memberikan informasi laporan keuangan secara rutin kepada donatur lewat media ataupun majalah.

3 . Hipotesis 3

Pada tabel 4.10 dinyatakan bahwa variabel Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising (X2) menunjukkan nilai yang signifikan terhadap Kepercayaan Donatur karena lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel. Maka dinyatakan bahwa Hubungan Komunikasi Interpesonal Divisi Fundrising (X3) dapat berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur (Y) secara signifikan penelitian ini mempunyai hasil yang sama dengan penelitian yang sebelumnya oleh [37] dan [38]. Menyatakan bahwa pengaruh komunikasi interpersonal mempunyai pengaruh signifika positif terhadap kepercayaan pelanggan atau donatur.

Dijelaskan bahwa semakin baiknya Hubungan Komunikasi Interpersonal dapat meningkatkan kepercayan donatur. Karena divisi fundrising akan lebih banyak terlibat dengan masyarakat. Dengan tugasnya yang menjemput dana zakat, memberikan informasi tentang Lazismu, dan mencari Donatur baru. Hal ini dibutuhkan komunikasi yang baik antar Divisi Fundrising atau pun Divisi Fundrising dan masyarakat atau donatur. Dengan bertujuan untuk meningkatkan Kepercyaan Donatur kepada lazismu sebagai lembaga Zakat

Penutup

Simpulan

Berdasarkan bab sebelumnya terkait dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan Donatur.

2. Transparansi Laporan Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Kepercayan Donatur

3. Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepercayaan Donatur

Saran

Menjadikan divisi Fundrising yang proaktif kepada masyarakat atau donatur untuk memberikan informasi yang factual tentang lazismu sehingga masyarakat dapat memberikan kepercayaan kepada lazismu untuk mengelola dana zakat yang mereka salurkan.

Menjaga kepercayaan donatur dengan memberikan laporan keuangan baik untuk pemasukan dan pengeluaran. Agar donatur mengetahui dana zakat disalurkan dengan baik.

References

  1. C. Rahmawati, D. Fitriani, F. Haira, and M. Panorama, “Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kinerja Karyawan Terhadap Kepuasan, Kepercayaan, Dan Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Bank Muamalat Kantor Cabang Palembang),” Sibatik J. Ilm. Bid. Sos. Ekon. Budaya, Teknol. dan Pendidik., vol. 1, no. 7, pp. 1073–1088, 2022, doi: 10.54443/sibatik.v1i7.123.
  2. B. R. Widhiani, “Pengaruh Kinerja Bank Syariah Dengan Pendekatan Sharia Conformity and Profitability Model dan Dampaknya Terhadap Kepercayaan Stakeholder,” Akurasi J. Stud. Akunt. dan Keuang., vol. 1, no. 2, pp. 137–148, 2019, doi: 10.29303/akurasi.v1i2.10.
  3. C. D. Hasrina, Y. Yusri, and D. R. A. S. Sy, “Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Lembaga Zakat Terhadap Tingkat Kepercayaan Muzakki Dalam Membayar Zakat Di Baitul Mal Kota Banda Aceh,” J. Humaniora, vol. 2, no. 1, pp. 1–9, 2019, doi: 10.30601/humaniora.v2i1.48.
  4. S. B. Rahayu, S. Widodo, and E. Binawati, “Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Lembaga Zakat Terhadap Tingkat Kepercayaan Muzakki (Studi Kasus pada Lembaga Amil Zakat Masjid Jogokariyan Yogyakarta),” J. Bus. Inf. Syst., vol. 1, no. 2, pp. 103–114, 2019, doi: 10.36067/jbis.v1i2.26.
  5. I. A. Denanti and S. Y. Wardani, “Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Interaksi Teman Sebaya Terhadap Kepercayaan Diri Dalam Berpendapat,” in Proc. Semin. Nas. Bimbing. dan Konseling, vol. 3, no. 1, pp. 111–118, 2019.
  6. A. Hastrida and Hendriyani, “Pengaruh Komunikasi Dialogis Terhadap Kepercayaan Pada Pemerintah,” J. Stud. Komun. dan Media, vol. 27, no. 2, pp. 141–160, 2023, doi: 10.17933/jskm.2023.5144.
  7. M. Iqbal, “Hukum Zakat Dalam Perspektif Hukum Nasional,” J. Asy-Syukriyyah, vol. 20, no. 1, pp. 26–51, 2019, doi: 10.36769/asy.v20i1.43.
  8. Iksan, Munir, Nasrullah, and Khairunnisa, “Tawaran Paradigma Pengembangan Perbankan Syariah Berbasis Hukum Profetik,” Fundam. J. Ilm. Huk., vol. 12, no. 1, pp. 222–243, 2023, doi: 10.34304/jf.v12i1.112.
  9. W. Sudarmaji, “Zakat dan Pajak dalam Pemikiran Yusuf Qardhawi dan Masdar Farid Mas’udi,” Madinah J. Stud. Islam, vol. 6, no. 2, pp. 219–229, 2019.
  10. A. Jurnal and E. Islam, “Analisis Efektifitas Pendayagunaan Zakat Produktif Pada Pemberdayaan Mustahik (Studi Kasus LAZISMu Pusat),” Aghniya J. Ekon. Islam, vol. 1, no. 2, 2019, doi: 10.30596/aghniya.v1i2.3191.
  11. A. A. Andayani and T. D. Soehari, “Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan,” Akademika, vol. 8, no. 02, pp. 129–145, 2019, doi: 10.34005/akademika.v8i02.366.
  12. A. Febyyana Halim, A. Vionika, and F. Sekar Ningrum, “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bank Kota Palembang,” J. Dialogika Manaj. dan Adm., vol. 5, no. 1, pp. 38–45, 2023, doi: 10.31949/dialogika.v5i1.7702.
  13. V. Y. Teja and A. Oktavio, “Pelatihan dan Pengembangan Karir Serta Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan The St. Regis Bali Resort,” J. Manaj. Perhotelan, vol. 5, no. 2, pp. 102–108, 2020, doi: 10.9744/jmp.5.2.102-108.
  14. D. Nursiti and D. Fedrick, “Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Chatime Focal Point Medan,” J. Psychomutiara, vol. 2, no. 1, pp. 46–56, 2018.
  15. D. Meisuri, Ridwan, M. H. Riyaldi, and K. Umuri, “Pengaruh Kompetensi Amil Terhadap Keputusan Berzakat di Baitul Mal Kabupaten Aceh Selatan Berbasis Kepercayaan Muzakki,” J. Manaj. Dakwah, vol. 7, no. 1, p. 28, 2021.
  16. F. Na and T. D. Soehari, “Analisis Penguatan Kinerja Karyawan,” Akademika, vol. 8, no. 01, pp. 65–79, 2019, doi: 10.34005/akademika.v8i01.322.
  17. Y. A. Andreani and L. Syafina, “Akuntabilitas dan Transparansi Laporan Keuangan Berbasis Teknologi Informasi Pada Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Deli Serdang,” Akua J. Akunt. dan Keuang., vol. 1, no. 2, pp. 203–209, 2022, doi: 10.54259/akua.v1i2.771.
  18. O. Ardhiarisca, L. N. Sari, J. Bisnis, and P. N. Jember, “Analisis Pengaruh Tranparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan terhadap Tingkat Kepercayaan Donatur (Studi Kasus Pada Yayasan Yarhima),” vol. 4, no. 2, pp. 288–295, 2024.
  19. Z. Nurul Walidah and L. Anah, “Pengaruh Akuntabilitas Lembaga dan Transparansi Laporan Keuangan Terhadap Kepercayaan Donatur Lembaga Amil Zakat Ummur Quro (Laz-Uq) Jombang,” J. Financ. Account. Stud., vol. 2, no. 2, pp. 90–104, 2020, doi: 10.33752/jfas.v2i2.189.
  20. A. Rahman, “Pengaruh Hubungan Interpersonal, Lingkungan Kerja, dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Kabupaten Parigi Moutong,” J. Ekon. Trend, vol. 7, no. 1, pp. 58–70, 2021, doi: 10.31970/trend.v7i1.173.
  21. N. Februari, “Pemanfaatan Teknologi Komunikasi SPADA UNTIRTA Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Azahra Magdataura Bani Agung Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,” vol. 4, no. 1, 2024.
  22. C. P. Asri, “Analisis Pengaruh Share Value, Komunikasi Terhadap Kepercayaan dan Komitmen,” J. Bisnis Darmajaya, vol. 7, no. 2, pp. 123–135, 2021, doi: 10.30873/jbd.v7i2.3090.
  23. F. Firmansyah and F. Wongso, “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Pada Toko Putra Harapan Pekanbaru,” Jotika J. Manag. Entrep., vol. 2, no. 2, pp. 100–109, 2023, doi:10.54289/jotika.v2i2.1020.
  24. D. Oktarina and Y. C. M. Yanti, “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru dan Santri Terhadap Minat Hafalan Al-Qur’an (Studi Pada Santri Putri Takhasus Pondok Pesantren Darul Huffaz Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2020),” Intercode – J. Ilmu Komun., vol. 1, no. 1, pp. 49–62, Mar. 2021.
  25. M. Yusra and M. H. Riyaldi, “Faktor-Faktor Penentu Kepercayaan Muzakki kepada Baitul Mal Aceh,” Al-Buhuts, vol. 16, no. 2004, pp. 1–16, 2020.
  26. A. Toni, “Received: Sept 19,” J. [Insert Journal Name], pp. 253–261, 2024.
  27. N. Maulidiyah and D. Darno, “Pengaruh Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Terhadap Kepercayaan Donatur di Yayasan Sosial Keagamaan,” Neraca J. Akunt. Terap., vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2020, doi: 10.31334/neraca.v1i1.642.
  28. E. Erika, K. Yunior, F. Devita, I. Tamara, and C. Herryanto, “Pengaruh Disiplin Kerja, Kompensasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan dalam PT. Sabas Indonesia,” Jesya (Jurnal Ekon. Ekon. Syariah), vol. 4, no. 2, pp. 905–914, 2021, doi: 10.36778/jesya.v4i2.465.
  29. I. P. Sareong and T. Supartini, “Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru dan Siswa Terhadap Keaktifan Belajar Siswa di SMA Kristen Pelita Kasih Makassar,” J. Ilmu Teol. dan Pendidik. Agama Kristen, vol. 1, no. 1, p. 29, 2020, doi: 10.25278/jitpk.v1i1.466.
  30. M. Ilyas Junjunan, “Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas, dan IGCG terhadap Tingkat Kepercayaan Muzakki di Lembaga Amil Zakat Dompet Amanah Umat,” Akunt. J. Akunt. Integr., vol. 6, no. 2, pp. 112–125, 2020, doi: 10.29080/jai.v6i2.289.
  31. M. R. Yulianto, D. R. Setyaningayu, and W. P. Setiyono, “Pengaruh Inklusi Keuangan, Literasi Keuangan dan Sikap Keuangan Terhadap Lembaga Keuangan Mikro (Studi Pada Program PUPM Desa Gedangrowo),” Jurakunman (Jurnal Akunt. dan Manajemen), vol. 15, no. 1, p. 40, 2022, doi: 10.48042/jurakunman.v15i1.89.
  32. A. Saputra, A. F. Alwie, and A. Widayatsari, “Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepercayaan dan Loyalitas Donatur Dompet Dhuafa Riau,” J. Dakwah Risal., vol. 31, no. 1, p. 70, 2020, doi: 10.24014/jdr.v31i1.10040.
  33. I. Ratnasari and A. Mahmud, “Pengaruh Gaji dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan,” J. Apl. Manaj. dan Inov. Bisnis, vol. 2, pp. 66–79, 2020.
  34. M. Selvia, A. L. Tumbel, and W. Djemly, “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Scarlett Whitening Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis,” Emba, vol. 10, no. 4, pp. 320–330, 2022.
  35. F. Marnilin, I. Mutmainah, I. A. Yulia, and A. Z. Mahfudi, “Pengaruh Perceived Value Terhadap Kepuasan Implementasi Program MBKM,” J. Ilm. Manaj. Kesatuan, vol. 11, no. 1, pp. 1–10, 2022, doi: 10.37641/jimkes.v11i1.936.
  36. Y. N. Putri, N. Fitriyah, and I. P. L., “Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi, Sumber Daya Manusia dan Sosialisasi Terhadap Minat Muzakki Dalam Membayar Zakat dan Infak/Sedekah (Studi Kasus Pada BAZNAS Kota Mataram dan BAZNAS Provinsi Nusa Tenggara Barat),” J. Ris. Mhs. Akunt., vol. 2, no. 3, pp. 542–555, 2022.
  37. M. Afaq Umudy, “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Tenaga Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening,” J. Ilmu Manaj., vol. 4, no. 1, pp. 109–116, 2016.
  38. H. Hasna, I. Irwandy, and N. Arifah, “Hubungan Kualitas Komunikasi Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin,” Hasanuddin J. Public Heal., vol. 3, no. 2, pp. 155–165, 2022, doi: 10.30597/hjph.v3i2.21856.