General Background: Lazismu, an extension of Lembaga Amil Zakat, Infaq Sadaqoh Muhammadiyah, plays a crucial role in facilitating charitable donations and maintaining donor trust in the humanitarian sector. Specific Background: Despite its importance, Lazismu faces challenges regarding the management of zakat funds and transparency in financial reporting, which has led to diminished donor trust. Previous studies have inadequately explored the relationship between performance recognition and donor trust in zakat institutions. Knowledge Gap: This research aims to fill this gap by quantitatively examining how various independent variables—human resource performance enhancement, financial report transparency, and interpersonal communication within the fundraising division—impact donor trust at Lazismu in Mojokerto. Aims: The study specifically investigates the influence of these independent variables on donor trust in Lazismu, with a focus on enhancing organizational performance to regain donor confidence. Results: The findings reveal that enhanced human resource performance, transparent financial reporting, and improved interpersonal communication significantly contribute to increasing donor trust. Novelty: This research introduces a structured approach to evaluating zakat management performance through quantitative measures, offering insights into the dynamics of donor engagement and trust. Implications: The results underscore the necessity for zakat institutions to prioritize financial transparency and effective communication strategies to foster stronger relationships with donors, ultimately leading to increased zakat contributions and enhanced community support.
Highlights:
Keywords: Lazismu, donor trust, zakat management, financial transparency, interpersonal communication
Lazismu merupakan kepanjangan dari (Lembaga Amil Zakat, Infaq Shadaqoh Muhammadiyah). Lazismu bergerak dalam bidang kemanusiaan yang memiliki memiliki peranan untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menyalurkan sebagian hartanya kepada orang yang membutuhkan. Latar belakang berdirinya Lazismu mempunyai 2 faktor yakni masih banyak nya kemiskinan dan SDM yang rendah disebabkan oleh tatanan keadilan sosial. Factor yang kedua ialah zakat diyakini dapat mengatsi permasalahan dalam pemberantsan kemiskinan
Selain itu lazismu harus juga bisa menjamin Kepercayaan Donatur terhadap dana zakat yang di salurkan. Kinerja Lazismu tidak hanya dituntut untuk mengolah dana zakat, kinerja lazismu dituntut untuk memberikan Laporan Keuangan yang Transparan dan dapat menjaga kepercayaan donatur. Namun donatur Lazismu beranggapan bahwa Kinerja lazismu kurang mengelola dana zakat dengan baik dan Laporan Keuangan yang tidak Transparan, dengan hal ini akan mengurangi kepercayaan donatur kepada lazismu sebagai lembaga pengelolahan zakat. Selain itu Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising pun dinilai kurang baik oleh donatur lazismu .
Dibeberapa bulan terakhir kepercayaan donatur terhadap Lazismu Kabupaten Mojokerto mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari penghimpunan dan penyaluran dana zakat yang berkurang secara dratis. berikut merupakan tabel penghimpunan dan penyaluran dana zakat lazismu Kab. Mojokerto pada tahun 2023
No | Bulan Tahun 2023 | Penghimpunan | Penyaluran |
---|---|---|---|
1 | Maret – Mei | Rp. 551.244.040 | Rp. 495.545.407 |
2 | Juni – Agustus | Rp. 32.653.136 | Rp. 109.907.875 |
3 | Agustus – September | Rp. 32.653.136 | Rp. 81.070.054 |
4 | September – Oktober | Rp. 35.035.476 | Rp. 40.299.544 |
Lazismu kabupaten mojokerto mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Dibandingkan dengan bulan Maret – Mei yamg penyaluran nya mencapai Rp 495.545.407 namun setelah itu mengalami penurunan yang sangat dratis mencapai Rp 40.299.544 yang di salurkan kepada orang yang membutuhkan. sehingga diperlukan upaya supaya kepercayaan masyarakat datu donatur meningkat dalam menyalurkan zakatnya pada Lazismu Kab.Mojokerto. hal ini agar penghimpunan dan penyaluran mengalami kenaikan pada setiap bulannya.
Penguatan Kinerja merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja yang dimiliki lazismu Kab. Mojokerto dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan donatur. Penguatan Kinerja mampu mempengaruhi Kepercayaan Donatur hal ini dibuktikan oleh [1] bahwa kinerja Sumber Daya Manusia mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepercayaan Nasabah atau donatur. Menurut [2] juga menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara pengaruh Penguatan Kinerja terhadap Kepercayaan donatur.
Transparansi Laporan Keuangan merupakan alat untuk memberikan informasi keuangan lazismu kepada donatur atau masyarakat. Agar donatur mengetahui dana zakat disalurkan kepada orang yang berhak menerimanya. Menurut [3] dan [4] bahwa Pengaruh Transparansi Laporan Keuangan terhadap Kepercayaan Donatur mempunyai pengaruh yang signifkan. Dengan demikian jika Tranparansi Laporan digunakan dengan baik maka Kepercayaan Donatur semakin meningkat.
Hubungan Komunikasi Interpersonal meruapakan merupakan penyampaian atau pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain. Dalam pengertian paragdimatis komunikasi menjadi komponen penting yang saling berhubungan antara individu satu dengan individu yang lain untuk mencapai tujuan bersama. Menurut [5] dan [6] bahwa Pengaruh Komunikasi terhadap Kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan. Jika Hubungan komunikasi Interpersonal Divisi fundrising terjalin dengan baik maka akan mempengaruhi kepercayaan donatur terhadap lazismu Kab. Mojokerto.
Penguatan Kinerja, Tranparansi Keuangan dan hubungan Interpersonal divisi fundrising sangat dibutuhkan oleh Lembaga Zakat. Dengan latar belakang tersebut penulis mengambil judul “Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia, Transparansi Laporan Keuangan, dan Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising Terhadap Kepercayaan Donatur Lazismu Kabupaten Mojokerto”
1. Zakat
(zakat) mempuyai arti berkah, bersih, tumbuh dan bertambah. Zakat menurut fikih ialah nama untuk sebagian harta yang diwajibkan oleh Allah SWT diserahkan kepada orang orang yang berhak menerima[7]. Zakat di serahkan kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) dari orang yang wajib mengeluarkan zakat (muzzaki). Meurut UU No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Zakat merupakan harta yang wajib disisihkan untuk diserahkan kepada mustahiq ( orang yang berhak menerima zakat) sesuai dengan ketentuan agama islam. Menurut mas’udi dalam buku masdar farid, zakat ialah dana agama dan pajak ialah dana Negara [8].Dalam konsep kelembagaan zakat ini mempunyai sifat sosial dan profan (tidak bertujuan keagamaan berbeda dengan konsep agama.
Dalam konsep agama zakat ini bersifat personal dan ruhania. Dalam hal ini mas’udi mengambil kesimpulan bahwa zakat dan pajak tidak bisa dipisahkan dalam [9]. Karna pajak dapat diibaratkan seperti ruh dan zakat diibaratkan seperti badan. Membayar pajak dengan di niatkan untuk zakat kepada Negara sudah dianggap sah dan gugur atas kewajiban agamanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian zakat merupakan mengeluarkan harta dengan ketentuan tertentu sesuai dengan nasab dan zakat diwajibkan oleh Allah SWT karna mencapai nasab tertentu.
Lazismu merupakan lembaga zakat yang berkhidmat dalam pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, dan dana shadaqoh lainnya [10]. Lazismu didirikan oleh Muhammadiyah pada tahun 2002 dan dikukuhkan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai lembaga zakat melalui SK No. 457/21 November 2002. Lazismu resmi dikukuhkan menjadi Laznas melalui SK Mentri Agama No. 730/14 Desember 2016 hal ini berkaitan dengan Zakat No. 23 Tahun 2011, PP No. 14 Tahun 2014 dan PMA No. 333 Tahun 2015 di dalam [10]
2. Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia
Wiriawan menyatakan bahwa Kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan oleh indikator-indikator suatu pekerjajaan dalam waktu tertentu pada [11]. Menurut Rivai Kinerja ialah suatu fungsi dari motivasi maupun kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu dalam [12] Dalam sebuah organisasi penting adanya penguatan kinerja sumber daya manusia. Yang dapat dilinilai dari kompetensi, pelatihan dan pengembangan karir.[13] Pengertian keluaran yang dihasilkan oleh fungsi suatu profesi dalam waktu tertentu. Dalam dimensi kerja dapat dikelompokan menjadi 2 jenis. Hasil kerja dan prilaku kerja. Hasil kerja dapat di nilai dari rapat evaluasi yang menentukan kulitas dan kuantitas. Prilaku kerja merupakan prilaku karyawan baik prilaku pribadi dan prilaku kerja. pada penelitian yang dilakukan oleh [14] menyatakan bahwa Penguatan kinerja dapat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.selain itu [15] juga menyimpulkan bahwa pengaruh kompetensi kinerja sumber daya manusia berpengaruh signifikan positif terhadap kepercayaan donatur.
A. Indikator Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia
Adapun Indikator penguatan Kinerja Menurut Spencer dan Sudarmanto dalam [16] adalah
1. Pengetahuan Amil
2. Keahlian Amil
3. Motivasi Amil
4. Sikap Amil
5. Sifat Amil
3. Tra nsparansi Laporan Keuangan
Transparansi keuangan mendefinisikan bahwa laporan keuangan sebagai alat untuk memudahkan donatur dalam memperoleh informasi keuangan secara jujur dan terbuka sebagai bentuk tanggung jawab yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi [17]. Transparansi keuangan juga menjadi system kelola pemerintahan. Tidak hanya itu sebuah organisasi atau lembaga layanan public seperti lembaga amil zakat Muhammadiyah juga harus menerapkan system tranparasi keuangan untuk menarik kepercayaan donatur terhadap lembaga terkait.
Pada penelitian yang dilakukan oleh [18] dan [19] mengatakan bahwa Transparansi laporan keuangan berpengaruh signifikan positif terhadap kepercayaan donatur.
A. Indikator Transparansi Laporan Keuangan
Menurut Nofitasari dalam [17] Indikator Trasparansi Laporan Keuangan mempunyai 5 poin yaitu :
1. Informasi Kebijakan
2. Pengumuman Pengelolahan Keuangan
3. Laporan Akuntansi
4. Adanya Media Untuk Saran dari Publik
5. System Pemberian Data Kepada Public
4. Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising
Hubungan Interpersonal merupakan hubungan antara individu satu dengan individu yang lain. Hal ini berkesinambungan dengan fitrah manusia yang menjadi makhluk individual dan makhluk sosial dengan demikian Hubungan Komunikasi Interpersonal dialami oleh seluruh manusia secara normal [20]
Nurhadi & Kurniawan menyatakan bahwa Komunikasi bersumber dari kata comminis yang memiliki arti makna mengenai suatu yang di komunikasikan [21]. Jadi komunikasi merupakan penyampaian atau pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain. Dalam pengertian paragdimatis komunikasi menjadi komponen penting yang saling berhubungan antara individu satu dengan individu yang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Pada [22] mempunyai hasil bahwa pengaruh hubungan komunikasi dapat berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan pelanggan. Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh [23] mempunyai hasil bahwa komunikasi interpersonal berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini menandakan jika hubungan komunikasi interpersonal dijalin dengan baik antara divisi fundrising dan pelanggan maka dapat meningkatkan kepuasan atau kepercayaan pelanggan.
A. Indikator Hubungan Komunikasi Interpersonal
Rakhmat dalam Hidayat menyatakan bahwa indikator Hubungan Komunikasi Interpersonal ada 3 yaitu pada [24]
1. Rasa Percaya
2. Sikap Supportifitas
3. Sikap Terbuka
5. Kepercayaan Donatur
Kepercayaan merupakan kemauan untuk mengandalkan pihak yang lain. Yaitu pihak yang dapat dipercayakan. Kepercayaan ini bertumpu pada seseorang yang mau mengandalkan atau bertumpu pada lembaga atau orang yang di yakini. Kepercayaan ini dapat di bangun oleh suatu lembaga dari kredibiltas, kualitas, kompetensi, dan sikap moral sumberdaya manusia yang dimiliki oleh suatu lembaga tersebut[25]. Kepuasan pelanggan adalah perasaan seseorang menyukai atau tidak menyukai pada kinerja perusahaan [26]
Menurut Moorman Kepercayaan merupakan suatu keinginan pribadi untuk bergantung dengan pribadi yang lain. Kepercayaan seseorang terhadap suatu yang dipercayai dapat berdampak pada pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil berlandaskan dari sesuatu yang dipercainya dalam [27]
A. Indikator Kepercayaan Donatur
Menurut [3] indikator Kepercayaan donatur ada 2 yaitu :
1. Dapat Dipercaya
2. Kemampuan Kinerja
Objek penelitian menggunakan donatur lazismu kab. Mojokerto. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif sehingga peneliti dapat mengambil data dari kuisioner yang akan diberikan kepada donatur lazismu. Dengan penelitian ini di harapkan peneliti dapat mengetahui bagaimana Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia, Transparansi Laporan Keuangan, dan Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising dalam meningkatkan kepercayaan donatur kepada lazismu kabupaten mojokerto.
Lokasi penelitian ini diambil di kantor lazismu kabupaten mojokerto yang berada di jl. Meduran No1, Meduran, Awang-awang, Kec Mojosari, kabupaten Mojokerto. Pengambilan data kuisoner di ambil dari donatur zakat, infaq shodaqoh yang berdomisili Mojokerto.
6. Hipotesis Penelitian
H1 : Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur
H2 : Transparansi Laporan Keuangan berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur
H3 : Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur
Figure 1.
Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji pengaruh hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jenis penelitian ini pada penelitian ini digunakan untuk meneliti pengaruh Penguatan kinerja sumber daya manusia (X1),Transparansi laporan keuangan (X2), dan Hubungan komunikasi Interpersonal divisi Fundrising (X3) terhadap kepercayaan donator lazismu kabupaten Mojokerto (Y).
Jenis dan sumber data pada penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dari sumber aslinya atau pihak pertama secara langsung melalui kuesioner yang disebarkan kepada respondennya yaitu donator LAZISMU Kabupaten Mojokerto. kuisioner yang akan disebarkan menggunakan metode online dengan menyebarkan link kuisioner melalui google form.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan donator LAZISMU Kabupaten Mojokerto yang berjumlah 292 orang. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik propability sampling dengan menggunakan metode simple random sampling. Menurut sugiyono penelitian menggunakan rumus slovin n=N/ (1+(N x e2 ) [28] . Dengan menggunakan rumus slovin
n= N/ (1+ne2) = 292/ (1+(292(0,052)) = 169,27 = 169 donatur
Dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi variabel independen dan variabel dependen, yaitu untuk variabel bebas atau yang disebut dengan variabel independen dalam penelitian ini ada 3. Yaitu Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1), Transparansi Laporan Keuangan (X2) dan Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising (X3). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan satu (1) variabel Kepercayaan Donatur Lazismu Kabupaten Mojokerto (Y).
A. Variabel Independen
Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia
Kinerja Sumber Daya Manusia Kinerja menurut Rivai dan Basri merupakan tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode waktu tertentu dalam melaksanakan tugasnya dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, contohnya standar hasil kerja, sasaran atau kriteria yang ditentukan dan disepakati bersama [14].
Transparansi Laporan Keuangan
Tranparansi Laporan Keuangan Menurut Nikmahtul & Darno (2019) merupakan kejujuran ataupun keterbukaan kepada donatur, hal ini bertujuan untuk mengetahui secara umum mengenai pertanggungjawaban pengelolaan dana yang telah diamanahkan kepada pihak terkait [18].
Hubungan Komunikasi interpersonal divisi fundrising
Hubungan Komunikasi I nterpersonal Menurut Hardjana merupakan interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, hal ini pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima serta dapat menanggapi secara langsung pula dalam [29]
B. Variabel Dependen
Kepercayaan merupakan Kepercayaan didefinisikan oleh Mayer, dkk sebagai kesediaan satu pihak untuk mempercayai pihak lain yang didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang mempercayainya [30]
NO | Variabel | Indikator | Skala |
---|---|---|---|
1. | Kinerja Sumber Daya Manusia (X1) Spencer dan Sudarmanto dalam [16] | 1. Pengetahuan Amil | Likert |
2. Keahlian Amil | |||
3. Motivasi Amil | |||
4. Sikap Amil | |||
5. Sifat Amil | |||
2. | Transparansi Laporan Keuangan X2 Nofitasari dalam [17]. | 1. Informasi Kebijakan | Likert |
2. Pengumuman Pengelolahan Keuangan | |||
3. Laporan Akuntansi | |||
4. Adanya Media Untuk Saran dari Publik | |||
5. System Pemberian Data Kepada Public | |||
3. | Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising (X3) [24] | 1. Rasa Percaya | Likert |
2. Sikap Supportifitas | |||
3. Sikap Terbuka | |||
4. | Kepercayaan Donatur (Y) [3] | 1. Dapat Dipercaya | Likert |
2. Kemampuan Kinerja | |||
Tujuan dari teknik analisis dalam pengolahan data adalah untuk mendapatkan hasil yang akurat sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitataif yang diolah menggunakan aplikasi software (SPSS) sebagai alat bantu.
A. Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Menurut Ghozali Uji validitas dalam penelitian digunakan untuk mengukur valid tidaknya sebuah instrumen ukur dalam penelitian [31]. Instrumen ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau kuesioner. jika nilai r hitung > r tabel pada tingkat signifikan 0,05 (5%) maka diyakini beberapa pertanyaan kuesioner atau indikator tersebut dinyatakan valid dan akurat
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah pengujian dimana apakah instrument ukur seperti angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian tetap menjaga konsistensinya dalam mengukur indikator dari variabel. Menurut Basuki & Prawoto (2016) Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbanch alpha menunjukkan lebih besar dari 0,6. ( a > 0,6).[32]
B. Uji Hipotesis
Uji Analisis Regresi Linier Sederhana
Dalam penelitian ini analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh satu variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y) yakni: Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1), Transparansi Laporan Keuangan (X2), Hubungan Komunikasi Interpersonal (X3) dan Kepercayaan Donatur (Y). Model regresi menurut Arikunto (2009) pada [33] yang digunakan adalah:
Y = Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Keterangan :
Y = Kepercayaan Donatur
a = Bilangan konstanta
β1 β2 β3= Koefisien Regresi
X1= Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia
X2= Transparansi Laporan Keuangan
X3= Hubungan Komunikasi Interpersonal
e = Standar Error
C. Uji Parsial (Uji t)
Uji ini dilakukan dengan melihat signifikansi untuk mengetahui apakah antara variabel independen dan variabel dependen berpengaruh atau berhubungan signifikan atau tidak. Menurut Ghozali (2016) Apabila p value < 0,05 maka Ha diterima. Sebaliknya, jika p value ≥ 0,05 maka Ha ditolak pada [34]
D. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana kontribusi variasi variabel independen yang mampu menjelaskan variasi variabel dependen.
Menurut Ghozali 2016 NiIai koefisien determinasi yang kecil memiliki arti bahwa variabel – variabel independen dalam menjelaskan variabel sangat terbatas. Sebaliknya jika nilai melewati 1 (satu) dan mejauhi 0 (nol ) memiliki arti bahwa variabel variabel independen memiliki kemampuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen di dalam [35]
Penelitian ini dilakukan pada donatur Lazismu kabupaten Mojokerto. Seperti pada tabel3.1 berikut :
Kriteria | Jumlah |
---|---|
Laki - laki | 84 |
Perempuan | 85 |
Dapat dilihat dari tabel 3.1 menunjukkan bahwa responden penelitian ini hampir seimbang antara donatur laki – laki dengan donatur yang perempuan
Kriteria Umur | Jumlah Donatur |
---|---|
15- 20 | 13 |
21 – 25 | 55 |
26 - 30 | 43 |
31 – 35 | 24 |
36 – 40 | 25 |
41 - 45 | 9 |
total | 169 |
Dilihat dari Tabel 3.2 menunjukan bahwa responden penelitian ini di dominasi oleh donatur yang berusia 21 – 25 tahun dengan jumlah 55 orang.
A. Uji Validitas
1) Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1)
Berikut merupakan tabel Uji Validitas Variabel Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia yang menyatakkan valid atau tidak nya setiap pernyataan dari indikator variabel
X1.1 | X1.2 | X1.3 | X1.4 | X1.5 | Penguatan Kinerja SDM | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
X1.1 | Pearson Correlation | 1 | ,212** | ,339** | ,249** | ,205** | ,633** |
Sig. (2-tailed) | ,006 | ,000 | ,001 | ,008 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
X1.2 | Pearson Correlation | ,212** | 1 | ,319** | ,353** | ,145 | ,632** |
Sig. (2-tailed) | ,006 | ,000 | ,000 | ,060 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
X1.3 | Pearson Correlation | ,339** | ,319** | 1 | ,232** | ,115 | ,621** |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ,002 | ,138 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
X1.4 | Pearson Correlation | ,249** | ,353** | ,232** | 1 | ,360** | ,688** |
Sig. (2-tailed) | ,001 | ,000 | ,002 | ,000 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
X1.5 | Pearson Correlation | ,205** | ,145 | ,115 | ,360** | 1 | ,595** |
Sig. (2-tailed) | ,008 | ,060 | ,138 | ,000 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
Penguatan Kinerja SDM | Pearson Correlation | ,633** | ,632** | ,621** | ,688** | ,595** | 1 |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ,000 | ,000 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). |
Pada Tabel 3.3 semua item pernyataan pada variabel Penguatan kinerja sumber daya manusia dinyatakan valid karena r hitung dari masing masing item pernyataan lebih besar dari r tabel
2) Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1)
Berikut ini merupakan tabel Uji Validitas Variabel Transparasi Laporan Keuangan yang menyatakkan valid atau tidak nya setiap pernyataan dari setiap indikator variabel
X2.1 | X2.2 | X2.3 | X2.4 | X2.5 | Transparansi LK | ||
X2.1 | Pearson Correlation | 1 | ,397** | ,355** | ,279** | -,049 | ,601** |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ,000 | ,529 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
X2.2 | Pearson Correlation | ,397** | 1 | ,412** | ,303** | ,066 | ,664** |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ,000 | ,396 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
X2.3 | Pearson Correlation | ,355** | ,412** | 1 | ,353** | ,145 | ,702** |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ,000 | ,060 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
X2.4 | Pearson Correlation | ,279** | ,303** | ,353** | 1 | ,253** | ,684** |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ,000 | ,001 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
X2.5 | Pearson Correlation | -,049 | ,066 | ,145 | ,253** | 1 | ,508** |
Sig. (2-tailed) | ,529 | ,396 | ,060 | ,001 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
Transparansi LK | Pearson Correlation | ,601** | ,664** | ,702** | ,684** | ,508** | 1 |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ,000 | ,000 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | 169 | |
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). |
Pada Tabel 3.4 semua item pernyataan pada variabel Transparansi laporan keuangan dinyatakan valid karena r hitung dari masing masing item pernyataan lebih besar dari r tabel
3) Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising (X3)
Berikut merupakan tabel Uji Validitas Variabel Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising yang menyatakan valid atau tidak nya setiap pernyataan dari indikator variabel tersebut
X3.1 | X3.2 | X3.3 | Hub Interpesonal Divisi Fundrising | ||
---|---|---|---|---|---|
X3.1 | Pearson Correlation | 1 | ,403** | ,246** | ,754** |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,001 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | |
X3.2 | Pearson Correlation | ,403** | 1 | ,408** | ,781** |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | |
X3.3 | Pearson Correlation | ,246** | ,408** | 1 | ,725** |
Sig. (2-tailed) | ,001 | ,000 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | |
Hub Interpesonal Divisi Fundrising | Pearson Correlation | ,754** | ,781** | ,725** | 1 |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | 169 | |
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). |
Pada Tabel 3.5 semua item pernyataan pada variabel Hubungan interpersonal divisi fundrising dinyatakan valid karena r hitung dari masing masing item pernyataan lebih besar dari r tabel
4) Kepercayaan Donatur (Y)
Berikut merupakan tabel Uji Validitas Variabel Kepercayaan Donatur yang menyatakkan valid atau tidak nya setiap pernyataan dari Indikator variabel tersebut
Correlations | ||||
---|---|---|---|---|
Y.1 | Y.2 | Kepercayaan Doatur | ||
Y.1 | Pearson Correlation | 1 | ,509** | ,864** |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | |
Y.2 | Pearson Correlation | ,509** | 1 | ,873** |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | |
Kepercayaan Doatur | Pearson Correlation | ,864** | ,873** | 1 |
Sig. (2-tailed) | ,000 | ,000 | ||
N | 169 | 169 | 169 | |
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). |
Pada Tabel 3.6 semua item pernyataan pada variabel kepercyaan donatur dinyatakan valid karena r hitung dari masing masing item pernyataan lebih besar dari r tabel
B. Uji Realibilitas
Pada tabel berikut menunjukkan hasil dari Uji Reabilitas yang digunakan pada penelitian dinyatakan Riable atau tidak
Reliability Statistics | ||
---|---|---|
Variabel | Cronbach's Alpha | N of Items |
X1 | ,625 | 5 |
X2 | ,605 | 5 |
X3 | ,613 | 3 |
Y | ,674 | 2 |
Berdasarkan Tabel 4.7 hasil uji realibilitas nilai variabel pada cronbanch alpha diatas 0,600 maka dapat dinyatakan bahwa masing masing variabel menunjukkan realibilitas tinggi
C. Uji Hipotesis
1) Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Pada tabel berikut menunjukkan hasil dari Uji Analisis Liner Berganda Mengenai Pengaruh Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia, Transparansi Laporan Keuangan, dan Hubungan Komunikasi Interpersonal DIvisi Fundrising Terhadap Kepercyaan donatur
Coefficientsa | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | T | Sig. | |||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | -1,886 | ,363 | -5,194 | ,000 | |
Penguatan Kinerja SDM | ,225 | ,029 | ,411 | 7,761 | ,000 | |
Transparansi LK | ,296 | ,026 | ,591 | 11,420 | ,000 | |
Hub Interpesonal Divisi Fundrising | -,052 | ,022 | -,072 | -2,363 | ,019 | |
a. Dependent Variable: Kepercayaan Doatur |
Berdasarkan Tabel 3.8 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
Y = α + 0,225 X1 + 0,296 X2 + - 0,052
Pada uji linier regresi berganda ini bermakna apabila variabel bebas yaitu Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1), Transparansi Laporan Keuangan (X2), dan Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising bernilai tetap, jadi tingkat kepercayaan Donatur (Y) sebesar -1,886.
Nilai koefisien regresi pada Variabel Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia pada tabel 4.8 adalah 0,225. Hal ini bermakna apabila Variabel Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1) Meningkat Sebesar 1 satuan, maka variabel Kepercayaan Donatur (Y) akan meningkat sebesar 0,225..
Nilai koefisien regresi pada Transparansi Laporan Keuangan(X2) pada tabel 4.8 adalah 0,296. Hal ini bermakna apabila Variabel Transparansi Laporan Keuangan (X2) Meningkat Sebesar 1 satuan, jadi variabel Kepercayaan Donatur (Y) akan meningkat sebesar 0,296.
Nilai koefisien regresi pada Variabel Hubungan Komunikasi Interpersonal pada tabel 4.8 adalah - 0,052. Hal ini bermakna apabila variabel Hubungan Komunikasi Interpersonal (X2) Meningkat Sebesar 1 satuan, jadi variabel Kepercayaan Donatur (Y) akan meningkat sebesar - 0,052.
D. Uji Koefisien Determinasi
Pada tabel berikut menunjukkan hasil dari Uji Koefisien Determinasi yang digunakan pada penelitian ini
Model Summary | ||||
---|---|---|---|---|
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate |
1 | ,936a | ,876 | ,874 | ,36826 |
a. Predictors: (Constant), Hub Interpesonal Divisi Fundrising, Transparansi LK, Penguatan Kinerja SDM |
Dari Tabel 3.9 diketahui bahwa hasil uji R sebesar 0,936 yang berarti Variabel Kepercayaan Donatur dapat dipengaruhi oleh Variabel Penguatan Sumber Daya Manusia, Transparansi Laporan Keuangan dan Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising.
E. Uji t (Parsial)
Pada tabel Uji t ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Coefficientsa | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | -1,886 | ,363 | -5,194 | ,000 | |
Penguatan Kinerja SDM | ,225 | ,029 | ,411 | 7,761 | ,000 | |
Transparansi LK | ,296 | ,026 | ,591 | 11,420 | ,000 | |
Hub Interpesonal Divisi Fundrising | -,052 | ,022 | -,072 | -2,363 | ,019 | |
a. Dependent Variable: Kepercayaan Doatur |
1. Pada variabel Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1) menunjukkan nilai yang signifikan terhadap Kepercayaan Donatur karena lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (7,761 > 1,974).
2. Pada Variabel Transparansi Laporan Keungan (X2) menunjukkan nilai yang signifikan terhadap Kepercayaan Donatur karena lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (11,420 > 1,974).
3. Pada Variabel Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising (X2) menunjukkan nilai yang signifikan terhadap Kepercayaan Donatur karena lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (-2363 > 1,974).
Pada tabel 4.10 dinyatakan bahwa Maka bisa dinyatakan bahwa Pengutan Kinerja Sumber Daya Manusia (X1) dapat berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur (Y) secara signifikan penelitian sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh [36] menyatakan bahwa kinerja sumber daya manusia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat donatur untuk membayar zakat dan infaq. Selain itu [15] juga menyatakan bahwa kompetensi kinerja sumber daya manusia mepunyai penharuh yang signifikan terhadap kepercayaan donatur.
Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi kepercayaan donatur untuk membayar zakat pada lazismu Kab. Mojokerto. Pada penelitian ini Pengutan kinerja berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan donatur. Jika penguatan kinerja dapat meningkat dengan baik maka donatur dapat percaya kepada lazismu dan memutuskan untuk membayar zakat kepada lazismu.
Pada tabel 4.10 dinyatakan bahwa variabel Transparansi Laporan Keungan (X2) menunjukkan nilai yang signifikan terhadap Kepercayaan Donatur karena lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel. Maka dinyatakan bahwa Transparansi Laporan Keungan (X2) dapat berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur (Y) secara signifikan. Penelitan ini mempunyai hasil yang sama dengan peneliti terdahulu oleh [30]. Dan [4] menyatakan bahwa yang mengatakan bahwa Tranparansi Laporan Keuangan berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepercayaan donatur. Transparansi Laporan Keuangan merupakan faktor yang mempengaruhi Kepercayaan donatur kepada lazismu. Tranparansi Laporan Keuangan harus diutamakan dalam mengelola dana zakat agar dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Lembaga Zakat
Hasil penelitian ini mengindentifikais bahwa lembaga zakat memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi keuangan kepada donatur atau masyarakat yang bertujuan untuk meningkatnya kepercayaan donatur kepada Lazismu. Dengan memberikan informasi laporan keuangan secara rutin kepada donatur lewat media ataupun majalah.
Pada tabel 4.10 dinyatakan bahwa variabel Hubungan Komunikasi Interpersonal Divisi Fundrising (X2) menunjukkan nilai yang signifikan terhadap Kepercayaan Donatur karena lebih kecil dari 0.05 dan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel. Maka dinyatakan bahwa Hubungan Komunikasi Interpesonal Divisi Fundrising (X3) dapat berpengaruh terhadap Kepercayaan Donatur (Y) secara signifikan penelitian ini mempunyai hasil yang sama dengan penelitian yang sebelumnya oleh [37] dan [38]. Menyatakan bahwa pengaruh komunikasi interpersonal mempunyai pengaruh signifika positif terhadap kepercayaan pelanggan atau donatur.
Dijelaskan bahwa semakin baiknya Hubungan Komunikasi Interpersonal dapat meningkatkan kepercayan donatur. Karena divisi fundrising akan lebih banyak terlibat dengan masyarakat. Dengan tugasnya yang menjemput dana zakat, memberikan informasi tentang Lazismu, dan mencari Donatur baru. Hal ini dibutuhkan komunikasi yang baik antar Divisi Fundrising atau pun Divisi Fundrising dan masyarakat atau donatur. Dengan bertujuan untuk meningkatkan Kepercyaan Donatur kepada lazismu sebagai lembaga Zakat
Penutup
Berdasarkan bab sebelumnya terkait dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Penguatan Kinerja Sumber Daya Manusia berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan Donatur.
2. Transparansi Laporan Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Kepercayan Donatur
3. Hubungan Interpersonal Divisi Fundrising juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepercayaan Donatur
Saran
Menjadikan divisi Fundrising yang proaktif kepada masyarakat atau donatur untuk memberikan informasi yang factual tentang lazismu sehingga masyarakat dapat memberikan kepercayaan kepada lazismu untuk mengelola dana zakat yang mereka salurkan.
Menjaga kepercayaan donatur dengan memberikan laporan keuangan baik untuk pemasukan dan pengeluaran. Agar donatur mengetahui dana zakat disalurkan dengan baik.